teks, buku, label, Font, Publikasi, dalam ruangan

Mengenal Kelipatan Transaksi: Musuh Utama Transaksi Kecil

Salah satu topik yang receh namun cukup penting dibahas dalam dunia kartu kredit adalah kelipatan transaksi. Selain perolehan poin efektif, kelipatan transaksi ini bisa menentukan berapa poin yang Anda dapatkan, terutama untuk yang sering bertransaksi dalam jumlah kecil. Berikut lengkapnya:

Apa Itu Kelipatan Transaksi?

Anda tentu familiar dengan kata-kata “Dapatkan perolehan poin Rpxxx/mile di kartu xxx”. Memang angka itu tidak salah, tapi Anda perlu memperhatikan juga dari mana angkanya muncul.

Di satu sisi, Anda bisa menemukan kartu seperti BCA Singapore Airlines KrisFlyer Visa Signature yang hitungannya jelas (dalam kelipatan 1 mile): Rp13.500/mile. Itu artinya, setiap transaksi Anda mencapai Rp13.500, Anda akan mendapatkan 1 mile – gampang.

Di sisi lain, Anda akan menemukan kartu yang menggunakan poin bank (dengan hitungannya sendiri), atau bahkan menggunakan Rp/mile tapi tidak dalam kelipatan 1 mile. Berikut beberapa contoh:

teks, cuplikan layar, Font, nomor
Danamon World Elite Mastercard memiliki kelipatan perolehan poin hanya Rp2.500.

Oh, dan karena penerbit kartu kredit bukan yayasan sosial (dalam arti, siapa mau bagi-bagi poin?), pembulatan selalu dilakukan ke bawah.

Untuk memperjelas, kelipatan transaksi ini berlaku untuk ke poin bank atau (khusus co-branded) langsung ke poin co-branded. Sebagai contoh: Rp50.000 mendapatkan 500 Poin Xtra tidak sama dengan Rp100 mendapatkan 1 Poin Xtra.

Apa Pengaruhnya Bagi Saya?

Singkatnya, reward efektif yang bisa Anda dapatkan akan berkurang drastis (atau malah tidak dapat sama sekali, kalau terlalu kecil transaksinya) :O

Sebagai contoh, CIMB Niaga memiliki kelipatan transaksi sebesar Rp50.000. Ini artinya, misalkan saya bertransaksi dengan CIMB Niaga JCB Ultimate sebelum devaluasi 1 Juli 2025 mendatang:

  • Transaksi Rp36.000: Dapat terima kasih dari CIMB Niaga (dan tentunya tempat yang Anda bayar) 😛
  • Transaksi Rp80.000: Hanya transaksi Rp50.000 yang dihitung sehingga mendapatkan 500 Poin Xtra senilai 6,67 KrisFlyer mile –> perolehan poin efektif Rp12.000/KrisFlyer mile 🙁

Di sisi lain, apabila saya menggunakan kartu dengan kelipatan poin lebih kecil, tentu perolehan poin efektifnya jauh lebih baik. Misalkan saya memakai UOB Zenith:

  • Transaksi Rp36.000: Semua nilai transaksi dihitung sehingga mendapatkan 24 poin UOB senilai 4,8 airline miles –> perolehan poin efektif tetap Rp7.500/KrisFlyer mile 🙂
  • Transaksi Rp80.000: Hanya transaksi Rp79.500 yang dihitung sehingga mendapatkan 53 poin UOB senilai 10,6 airline miles –> perolehan poin efektif Rp7.547/KrisFlyer mile (baca: not bad, hanya selisih sedikit)

Terdengar remeh, ya – sampai Anda sadar kalau misalkan Anda menggunakan contoh Rp36.000 tadi (kira-kira tarif GrabCar saya untuk berangkat dari tempat tinggal ke kantor sekali jalan) dan Anda pergi ke kantor dengan GrabCar tiap hari kerja (260 hari/tahun), Anda sudah kehilangan 1.248 miles hanya dengan salah memilih kartu.

Dari contoh di atas, jelas bahwa beberapa bank membuat kelipatan transaksinya besar supaya mereka bisa “menghemat” poin yang diberikan, tanpa harus menurunkan earn rate efektifnya.

Kartu Apa Saja yang Memiliki Kelipatan Transaksi Besar?

Saya berharap saya bisa mengingat semua kelipatan transaksi 😀 (kalau ada yang perlu bisa ditambahkan, silakan dimasukkan di komentar), tapi berikut beberapa contoh dengan kelipatan transaksi Rp20.000 atau lebih:

PenerbitKelipatan Transaksi
BRI
(selain Samsung dan Nex)
Rp100.000
Mandiri
(QRIS, real estate, pendidikan, SPBU)
Rp100.000
CIMB NiagaRp50.000
Mandiri
(Classic, Everyday, Gold, Golf Gold)
Rp50.000
BNI
(Garuda Indonesia Visa Platinum)
Rp30.000
PaninRp25.000
BNI
(Garuda Indonesia Visa Signature)
Rp20.000
Mandiri
(kartu lain selain Mandiri Traveloka)
Rp20.000
Maybank
(Visa Platinum/Manchester United)
Rp20.000
UOB
(Garuda Indonesia)
Rp20.000
Sebagai referensi, kelipatan transaksi yang umum ditemui sendiri di angka Rp10.000 (misalnya, OCBC Platinum atau Mega Travel Card).

Seperti yang saya jelaskan di atas, bertransaksi dalam jumlah kecil di kartu-kartu di tabel di atas tentu (sangat) rugi karena kelipatan tersebut membuat hanya sebagian nilai transaksi dihitung untuk mendapatkan poin.

Apa Alternatifnya?

Apabila Anda sering bertransaksi dalam jumlah kecil (misalnya memesan Grab atau membeli kebutuhan sehari-hari di minimarket), Anda tentu akan jauh lebih baik menggunakan kartu yang selain perolehan poinnya bagus, juga memiliki kelipatan yang relatif kecil.

Berikut beberapa contoh kartu dengan kelipatan poin yang relatif kecil (hingga Rp2.500):

PenerbitKelipatan Transaksi
Mayapada SkorcardRp10 – Rp100 (1 – 10%)
Permata
(Shopping Card)
Rp20 (5%)
Permata
(Cashback Card)
Rp67 – Rp100 (1 – 1,5%)
BCA
(BCA Card)
Rp333
BCA
(Visa/Mastercard)
Rp500
Mayapada
(non-co-branded)
Rp500
BCA
(American Express Platinum)
Rp1.000
UOB
(selain Garuda Indonesia dan Zenith)
Rp1.000
HSBCRp1.500
UOB
(Zenith)
Rp1.500
DanamonRp2.500
Sebagai kenangan, Citibank menghitung reward dalam kelipatan 0,01 poin di aplikasi Citi Mobile, jadi misalnya Citi PremierMiles memiliki kelipatan transaksi hanya Rp87,5.

Dari contoh di atas, jelas bahwa kartu yang menerapkan perolehan poin berdasarkan persen akan memiliki kelipatan transaksi yang paling kecil, di mana ketiga kartu di atas memiliki keunggulan sendiri-sendiri:

  • Mayapada Skorcard sesuai untuk mengumpulkan GarudaMiles saat bertransaksi di kategori multiplier poin (misalnya, di Grab/Netflix),
  • Permata Shopping Card merupakan salah satu, kalau bukan kartu cashback terbaik dengan perolehan cashback 5% hingga Rp300.000/bulan (namun dengan minimum transaksi – itu cerita lain saat nanti saya ulas kartunya), atau
  • Permata Cashback Card merupakan opsi kedua Permata Shopping Card untuk Anda penggiat cashback dengan batas cashback yang lebih besar, walaupun diiringi dengan cashback yang lebih kecil.

Opsi-opsi dengan kelipatan yang sedikit lebih besar pun juga menawarkan potensi yang luar biasa, baik itu Danamon (baik JCB Precious muaupun World Elite), HSBC Premier Mastercard, atau UOB Zenith, jadi tentunya tidak boleh dilewatkan.

Penutup

Walaupun terkesan remeh, kelipatan transaksi merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih kartu untuk dipakai sehari-hari. Apabila Anda sering bertransaksi dengan kartu kredit dalam jumlah kecil, kelipatan transaksi bisa menjadi penentu apakah Anda:

  • Mendapatkan poin (hampir) penuh,
  • Hanya mendapatkan sedikit poin, atau
  • (Dalam kasus ekstrem) hanya mendapatkan terima kasih dari bank (dan merchant yang Anda bayar).

Untuk menghindari poin terbuang sia-sia, saya sangat menyarankan Anda untuk memilih kartu dengan kelipatan transaksi yang kecil agar (hampir) semua nilai transaksi Anda dihitung untuk mendapatkan reward.

Bagaimana pengalaman Anda menghadapi aturan kelipatan transaksi ini?
Share

4 comments
  1. pengalaman sih yg rada unik itu DBS, ratenya 9000/miles tapi transaksi 7000-8000an tetep dapet 1miles, mungkin pakai pembulatan keatas

  2. Bener banget ini. CIMB JCB berasa banget itu, makanya sering hitungan poin kita sm realisasi selisih banyakkk. Krn itung per transaksi ga total billing kan. 49.500 pun udh ga dpt poin itu. Makanya udh ga kupake lama sekali kartu itu sejak devaluasi spending reward ric

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.