Setelah menginap di kamar yang terdapat di Primeclass Lounge, saya memutuskan untuk menjelajahi kota Muscat, Oman untuk beberapa jam. Bisa dikatakan, saya cukup kagum dengan kota Muscat & berencana untuk berkunjung kembali di masa yang akan datang dalam durasi yang lebih panjang.
Menurut saya, Muscat masih menawarkan suasana dan vibe Arabic yang authentic ketimbang Dubai atau Doha.
Flight Review: Oman Air Economy Class B787-9 Jakarta – Muscat
Lounge Review: Primeclass Lounge Muscat International Airport
FOTO: Impresi Mengunjungi Muscat, Oman Dalam 1 Hari
Flight Review: Oman Air Economy Class B737-8 Muscat – Moscow, Business Class on a Budget
Lounge Review: SAS Lounge Copenhagen Airport
Flight Review: Austrian “Europe” Business Class A319-100 Copenhagen – Vienna
Flight Review: Turkish Airlines Business Class A330-300 Vienna – Istanbul (New Airport)
Lounge Review: Turkish Airlines Lounge New Istanbul Airport
Flight Review: Singapore Airlines Business Class 777-200ER Istanbul – Singapore
Lounge Review: Singapore Airlines SilverKris Lounge Terminal 3 Changi Airport
Lounge Review: Singapore Airlines SilverKris Lounge Terminal 2 Changi Airport
Flight Review: Singapore Airlines Business Class A350-900R Singapore – Jakarta
Penerbangan saya selanjutnya ke Moscow berangkat pada jam 14.25. Untuk memaksimalkan waktu, saya meninggalkan Primeclass Lounge dan airport pada pukul 7 pagi dan me-limit waktu hingga jam 12 siang untuk kembali ke airport.
Untuk memasuki Oman, pemegang paspor Indonesia harus mendaftar e-Visa Oman melalui website resmi ini. Jenis Visa yang saya dapatkan adalah26A (Tourist Visit Visa 10D – Unsponsored), klik untuk melihat detil informasi visa. Biaya yang diperlukan adalah 5 Omani Rial atau kurang lebih sekitar Rp 190.000.
Menurut beberapa sumber, Anda juga bisa mendapatkan Visa tersebut di bandara (Visa on Arrival). Namun saya sarankan Anda untuk melakukan online untuk menghemat waktu & menghindari kebingungan saat mendarat di Muscat.
Dikarenakan bagasi saya sudah tercheck-in hingga ke Moscow, maka saya bisa keluar tanpa mengkhawatirkan barang bawaan. Petugas bandara yang membantu proses transit saya sangat ramah dan bahkan beliau memastikan saya bisa memasuki Oman dengan lancar.
Sultan Qaboos Grand Mosque
Dikarenakan waktu yang terbatas, saya memutuskan untuk hanya mengunjungi Masjid Sultan Qaboos yang merupakan salah satu atraksi turis utama di Muscat. Agar menghemat waktu, saya menggunakan taksi dari bandara seharga 4 Omani Rial. Saya merasa harga taksi seharusnya hanya 2-3 Omani Rial.
Masjid ini dibuka untuk umum (non-Muslim) mulai dari pukul 8 pagi. Pastikan Anda tidak datang kepagian karena cuaca yang sangat panas diluar.
Sultan Qaboos Grand Mosque ini merupakan Masjid terindah yang pernah saya kunjungi.
Di dalam ruangan beribadah, terdapat seorang penjaga yang sangat ramah & menjelaskan kepada saya tentang isi dari ruangan ini.
Jika Anda mengunjungi situs ini, maka mungkin Anda akan merasakan hal yang sama dengan saya: lantai yang bersih & tidak berdebu sama sekali!
Puas mengunjungi Masjid ini, saya kembali ke bandara pada jam 11 siang. Namun, kali ini saya memutuskan untuk menggunakan bus publik Mwasalat seharga 0.3 Rial.
Untuk menaiki bus arah ke bandara, saya harus menyeberangi jembatan penyeberangan & berjalan selama kurang lebih 7-8 menit. Pastikan Anda membawa air yang cukup karena udara di Muscat sangat panas.
Penutup
Muscat adalah sebuah kota yang sangat atraktif. Sayang sekali karena waktu yang singkat, saya hanya bisa mengunjungi Sultan Qaboos Grand Mosque. Padahal, banyak sekali atraksi turis di Muscat & Oman yang bisa dieksplor.
Bisa dipastikan saya akan kembali mengunjungi negara ini di waktu yang akan datang. Situs-situs turis lain seperti kediaman Sultan (Al Alam Palace), Royal Opera House Muscat, Wadi Shab, tentunya wajib untuk dikunjungi.
Nanya dong untuk apply evisa oman, saya cari kolom masukin tanggal kedatangan kok gk ada ya ? Mohon pencerahan