Lounge Review: Etihad First Class Lounge Abu Dhabi Terminal A

Lounge Review: Etihad First Class Lounge Abu Dhabi (Terminal A)

Setelah penerbangan spektakuler First Class Apartment Etihad dari London Heathrow, selanjutnya saya berkesempatan untuk menghabiskan 8 jam di lounge first class Etihad di terminal A bandara Abu Dhabi.

Kunjungan ke lounge first class Etihad ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan  “Round the World” pulang ke Indonesia.

Akses

Lounge ini beroperasi 24 jam setiap harinya & terbuka untuk semua penumpang first class Etihad Airways. Selain itu, penumpang first class yang sedang transit untuk penerbangan selanjutnya yang tidak mempunyai kabin first class juga bisa mengakses lounge ini. Seperti kasus saya yang tiba di Abu Dhabi dengan first class Etihad & akan lanjut terbang ke Doha di business class Etihad.

Anggota Platinum Etihad Guest yang terbang dengan Etihad di kelas kabin manapun juga bisa mengakses lounge & membawa 1 orang tamu. Penumpang business class Etihad juga bisa membeli “upgrade” akses ke first class lounge selama 4 jam seharga US$215 atau AED790.

Lounge Etihad business & first class terletak di dekat gate C29, yang terletak di tengah-tengah terminal A. Papan penunjuk arah bisa terlihat dengan mudah di sepanjang terminal.

Etihad memisahkan pintu masuk lounge business & first class dengan pintu masuk lounge first class di kanan dan business class di kiri.

Sebelum naik ke lounge, saya disuguhkan dengan pemandangan pesawat Airbus A380-800 Etihad yang terparkir megah.

Di seberang lift, terdapat eskalator untuk menuju ke lounge business class.

Tiba di lantai 6, lounge first class terletak di sebelah kanan setelah keluar dari lift.

Sebelum mengirim penumpang ke atas, petugas di bawah akan menginformasikan ke petugas di lantai 6. Petugas lounge first class di lantai 6 sudah mengantisipasi kehadiran saya dan juga sudah mengetahui nama saya.

Etihad menyediakan Arabic coffee dan kurma di meja bagi setiap tamu yang masuk/keluar lounge.

Tempat Duduk

Salah satu keunggulan lounge ini adalah melimpahnya tempat duduk dengan jumlah pengunjung yang sedikit. Mengingat kecilnya jaringan first class Etihad, lounge ini hampir tidak pernah ramai menurut salah satu petugas lounge. Bahkan, total pengunjung yang saya lihat selama ~8 jam di lounge ini bisa dihitung dengan jari.

Lounge Etihad memiliki layout memanjang ke belakang. Di beberapa sudut lounge, Etihad menyediakan minuman kemasan, infused water dan buah-buahan.

Di ujung lounge, terdapat area tempat duduk tenang dengan beberapa kursi selonjor + tirai privasi.

Meski terlihat nyaman untuk tidur siang, saya lebih memilih untuk menggunakan relaxation rooms yang tersedia di lounge business class, akan saya jelaskan kenapa dibawah.

Lounge first class Etihad menyajikan hidangan à la carte dengan konsep fine dining. Bagi yang terburu-buru atau yang hanya ingin makanan ringan, terdapat sejumlah opsi self-service.

Dikarenakan saya mempunyai waktu sekitar 8 jam di lounge dari pagi hingga sore, saya berkesempatan untuk mencoba sarapan & makan siang.

Berikut menu sarapan:

Berikut menu makan siang:

Berikut menu wine & minuman beralkohol:

Setelah duduk, saya memesan segelas cappuccino untuk memenuhi dosis kafein harian. Saya beruntung karena dilayani oleh seorang staf yang sangat ramah & profesional.

Untuk sarapan, saya memesan Poached Egg Shakshuka yang sangat enjoyable bagi saya. Hidangan ini disajikan dengan roti pita dan jamur yang di sautéed.

Untuk makan siang, saya memesan Beef Tenderloin tanpa hidangan pembuka karena masih cukup kenyang setelah tidur siang 4 jam. Kualitas daging yang digunakan cukup baik, namun tingkat kematangan yang saya pesan tidak sesuai; medium rare, disajikan medium well. Hidangan steak di penerbangan First Class Apartment Etihad jauh lebih superior & memorable bagi saya.

Untuk menemani hidangan ini, saya memesan segelas Devaux Cuvée Rosée.

Kualitas makanan di lounge first class Etihad menurut saya sudah cukup proper untuk level first class. Hanya disayangkan tingkat kematangan hidangan steak saya meleset jauh, yang seharusnya tidak sulit mengingat hanya saya satu-satunya yang makan siang pada saat itu.

Fasilitas

Lounge first class Etihad dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memberikan kenyamanan bagi penumpangnya. Hanya saja, lounge ini mempunyai sejumlah kekurangan, yang diantaranya menurut saya:

  • Tidak ada ruangan untuk tidur (yang malah tersedia di lounge business class)
  • Fasilitas spa gratis untuk penumpang first class ditiadakan (atau masih belum ada)
  • Minor: Tidak ada bar

Di dalam lounge ini, sebenarnya terdapat ruangan tertutup dengan sofa dan TV pribadi, hanya saja ruangan tersebut dikhususkan untuk penumpang The Residence saja. Penumpang first class bisa tidur di area tempat duduk tenang atau di Relaxation Rooms yang terletak di lounge business class di bawah.

Untuk fasilitas spa, Etihad nantinya akan mengoperasikan fasilitas spa yang harusnya tersambung dengan lounge. Hanya saja, belum diketahui apakah penumpang first class akan kembali mendapatkan akses treatment gratis.

Salah satu fasilitas yang saya manfaatkan selama di lounge adalah shower room. Total, terdapat 2 shower room di lounge first class. Karena sepinya pengunjung, tidak ada antrian ketika saya mengunjungi lounge ini. Selain shower room, Etihad memiliki 3 kamar mandi tertutup.

Setelah kerja sama dengan Acqua di Parma berakhir, Etihad sekarang menggunakan amenities generik yang mengurangi kesan premium dari sebuah lounge first class.

Untuk Relaxation Rooms, setiap penumpang harus membuat reservasi terlebih dahulu dengan staf lounge. Saya mendapatkan pengalaman yang kurang berkesan saat mencoba memesan salah satu ruangan untuk tidur siang.

Ketika memasuki lounge pertama kalinya pada pukul 8 pagi, saya langsung berbicara kepada resepsionis untuk memesan salah satu ruangan. Saya diinformasikan bahwa maksimal durasi penggunaan adalah 4 jam & bersifat siapa cepat dia dapat (baca: tidak ada privilege khusus untuk penumpang first class).

Staf langsung menelpon ke rekanan di lounge business class untuk menanyakan ketersediaan. Sayangnya, tidak ada ruangan yang tersedia saat itu juga. Saya diinfokan bahwa saya bisa menggunakan salah satu ruangan pada pukul 10.30 pagi, yang mana segera saya iyakan. Kondisi badan saya sudah sangat lelah akibat rentetan perjalanan sebelumnya, dimana:

Untuk mengisi waktu, saya memutuskan untuk menuju ke shower room dikarenakan shower di penerbangan saya sebelumnya tidak berfungsi. Saat sedang berjalan, tiba-tiba staf yang sama mengejar saya dan menginformasikan bahwa terdapat ruangan yang kosong, hore! Saya pun diminta untuk mengikuti staf tersebut kembali ke pintu masuk.

Sekembalinya ke pintu masuk lounge, staf yang sama ditelpon oleh rekanannya dibawah dan diinfokan bahwa ternyata kamar belum tersedia sehingga saya harus menunggu reservasi awal saya pada pukul 10.30 pagi nanti. Staf terlihat agak panik dan meminta maaf kepada saya. No big deal, saya pun segera bergegas untuk mandi.

Setelah mandi, saya kemudian menuju ke dining room untuk sarapan. Pada pukul 09.00 di tengah sarapan, saya kembali dihampiri oleh staf yang sama & diinfokan bahwa relaxation room sudah bisa saya gunakan.

Karena sedang sarapan, saya pun ditawari untuk masuk pada pukul 09.45, yang langsung saya iyakan. Pada pukul 09.40, saya langsung menghampiri staf yang sama di depan dan terjadi miskomunikasi sekali lagi antar staf. Relaxation room ternyata masih belum tersedia hingga 10.30, sehingga saya diminta untuk kembali menunggu! Kembali terlihat panik, staf tersebut meminta maaf sekali lagi atas miskomunikasi yang terjadi.

Saya pribadi tidak terlalu mempermasalahkannya, namun hal seperti ini tidak seharusnya terjadi dua kali di lounge first class.

Relaxation Rooms ini terletak di lantai 5 di bagian timur lounge business class. Tiap ruangan tidak sepenuhnya privat karena menggunakan pintu kaca & tembok pemisah tidak tertutup hingga atas. Alhasil, karena situasi ruangan yang sunyi, pembicaraan atau suara dengkuran tetangga bisa terdengar jelas.

Karena sudah lelah, saya terlelap selama 4 jam hingga akhirnya dibangunkan oleh petugas lounge karena pesawat saya akan segera boarding.

Penutup

Lounge first class Etihad di Abu Dhabi memenuhi hampir semua kriteria lounge first class yang baik, mulai dari segi pelayanan, dining room yang mewah, kualitas makanan dan area tempat duduk yang melimpah. Keunggulan lain dari lounge ini adalah sepinya jumlah pengunjung, yang mana menjadikan lounge ini sebagai fasilitas yang sempurna bagi traveler yang mencari ketenangan.

Menurut saya, Etihad bisa saja menyempurnakan lounge ini jika menyediakan kamar tidur pribadi, bar & menggunakan amenities branded di kamar mandi.

Apa pendapat Anda tentang lounge ini?

Share

2 comments
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.