Baca juga: Panduan Lengkap GarudaMiles, Frequent Flyer Program Garuda Indonesia
Rute penerbangan ke London bisa dibilang merupakan rute flagship atau rute paling prestigius bagi Garuda Indonesia. Bahkan saya pribadi merasa bahwa Garuda Indonesia “seakan tidak rela” untuk menghapus rute kebanggaannya ini demi pamor dan citra perusahaan.
Bagi anda yang mungkin mengikuti beritanya, sebelumnya telah terjadi beberapa kali perubahan pada rute ini, berikut beberapa artikel yang dipublikasikan oleh PinterPoin:
- Garuda Indonesia Mengakhiri Penerbangan Langsung ke London Mulai 28 Oktober 2018
- Garuda Indonesia Membuka Kembali Rute Jakarta – London
- Garuda Indonesia Membuat Perubahan Lagi di Rute Jakarta – London
Per 22 Januari 2019, Garuda Indonesia akan resmi memulai penerbangan non-stop (3x seminggu: Selasa, Kamis, dan Sabtu) rute London (LHR) – Denpasar Bali (DPS).
Tiket penerbangan sudah bisa dicari di mesin pencarian Garuda Indonesia, online travel agent (OTA), dan Google Flights.
Namun, perlu diperhatikan bahwa Garuda Indonesia tidak akan melayani penerbangan kembali dari Denpasar Bali ke London. Penerbangan kembali ke London akan dilayani via Jakarta.
Latar belakang
Indonesia seringkali dianggap sebagai destinasi wisata ketimbang destinasi bisnis seperti Singapore & Kuala Lumpur. Hal tersebut menjadi alasan mengapa rute penerbangan non-stop Jakarta – London kurang begitu diminati.
Wacana tentang rute penerbangan langsung London – Bali telah berlangsung sejak lama karena Garuda Indonesia melihat Bali sebagai daya tarik utama bagi para traveller dari Eropa. Penerbangan ini dianggap bisa meningkatkan arus penumpang dari Eropa ke Indonesia.
Pendapat
Menurut saya pribadi, Garuda Indonesia seharusnya mengambil kesempatan ini untuk lebih memasarkan penerbangan Eropa ke Australia via transit Jakarta/Bali.
Permintaan pasar untuk penerbangan dari Eropa ke Australia bisa dibilang cukup besar. Dengan adanya rute ini, selain meningkatkan arus penumpang dari Eropa ke Indonesia, Garuda Indonesia juga akan meningkatkan jumlah penumpangnya pada penerbangan ke Australia.
Penutup
Saya tentunya berharap agar Garuda Indonesia dapat menghasilkan profit pada tiap rute penerbangan, termasuk rute prestigius dari/ke London ini. Apalagi mengingat biaya operasional pesawat sekelas Boeing 777-300ER yang sangat mahal.
Sayangnya, tidak ada first class pada rute ini mengingat hanya tersisa 2 dari 10 pesawat Boeing 777-300ER milik Garuda Indonesia yang terkonfigurasi dengan kabin first class. Kedua pesawat tersebut hanya digunakan pada rute Jakarta/Denpasar Bali ke Tokyo.
Bagaimana menurut anda tentang rute London – Bali ini?
Menurut saya si harusnya garuda beli Dreamliner buat melayani rute” jarak jauh tapi demand kurang banyak.. mungkin buat gantiin A330-200..
Juju,
Saya setuju, Garuda Indonesia kedepannya harus mempertimbangkan dengan serius untuk mendatangkan pesawat efisien seperti B787 atau A350.
Ternyata ada cabin baru ekonomi premium, ekonomi sangat nyaman