Pada tahun 2019 & 2020 lalu, saya sempat membuat artikel khusus yang membahas tentang armada pesawat Garuda Indonesia. Artikel ini merupakan versi terbaru dari yang sebelumnya.
Melihat adanya rencana restrukturisasi & pengurangan 70+ unit pesawat, saya rasa sudah saatnya untuk kembali mengintip armada pesawat Garuda Indonesia saat ini.
Sebagai seorang avgeek, sudah menjadi sebuah hobi dan rutinitas bagi saya untuk mengecek kondisi armada pesawat maskapai penerbangan. Sebelum Anda melanjutkan membaca, mohon diperhatikan beberapa hal berikut:
- Data yang terdapat di artikel ini merupakan murni hasil penelitian saya pribadi berdasarkan data yang bisa ditemukan di internet, jika ada kesalahan maka mohon bantuannya untuk dikoreksi
- Artikel ini saya tulis untuk tujuan rekreasi bagi para penggemar dunia aviasi atau avgeek
- Data bisa berubah sewaktu-waktu dan mungkin tidak akurat
Baca juga: Panduan Lengkap GarudaMiles, Frequent Flyer Program Garuda Indonesia
Armada Pesawat Garuda Indonesia
Per 4 September 2021, Garuda Indonesia tercatat memiliki 119 unit pesawat dengan rata-rata usia pesawat 9,4 tahun.
Diluar itu, sempat dikonfirmasi bahwa Garuda Indonesia resmi menandatangani letter of intent untuk mendatangkan 9 unit tambahan Airbus A330-900neo dan 4 unit pesawat langka Airbus A330-800neo.
Sebagai perbandingan pada penulisan sebelumnya di bulan September 2020, Garuda Indonesia tercatat memiliki 142 unit pesawat. Artinya Garuda Indonesia telah memensiunkan sebanyak 23 unit pesawat dalam satu tahun terakhir, 22 diantaranya adalah Boeing 737-800NG dan 1 diantaranya adalah ATR 72.
Selain itu, Garuda Indonesia juga mengubah 2 unit Airbus A330-300 (registrasi PK-GPA dan PK-GPD) menjadi pesawat khusus kargo.
Pesawat jenis Boeing 737 masih mendominasi armada Garuda Indonesia dengan 52 unit pesawat atau 43,7% dari total unit pesawat yang dimiliki. Berikut rincian armada pesawat Garuda Indonesia:
ATR 72 (Total 12 Pesawat)
Pesawat ini dinilai cocok untuk kondisi geografis Indonesia yang kepulauan. Pesawat ATR 72 umumnya digunakan untuk rute-rute domestik pendek antar pulau seperti Lombok – Denpasar, Labuan Bajo – Denpasar.
Jenis pesawat ini menjadi kandidat kuat pesawat yang akan dipensiunkan dalam rangka restrukturisasi.
Seluruh pesawat ATR 72 Garuda Indonesia menggunakan konfigurasi all economy class cabin dengan total 70 kursi (2-2 per baris).
Airbus A330 (Total 27 Pesawat)
Airbus A330 umumnya digunakan oleh Garuda Indonesia di rute internasional medium haul hingga long haul. Pesawat ini juga digunakan untuk penerbangan domestik high traffic seperti Jakarta – Denpasar.
Diluar dari 27 unit pesawat A330 berbagai varian, Garuda Indonesia tercatat masih mempunyai pesanan 9 unit Airbus A330-900neo dan 4 unit Airbus A330-800neo yang pengirimannya belum diketahui imbas restrukturisasi.
Untuk varian Airbus A330 sendiri, Garuda Indonesia mempunyai 6 versi berupa:
- Airbus A330-341 (360 Economy Class)
- PK-GPC
- PK-GPE
- PK-GPF
- PK-GPG
- Airbus A330-243 (36 Business Class & 186 Economy Class)
- PK-GPL
- PK-GPM
- PK-GPN
- PK-GPO
- PK-GPP
- PK-GPQ
- PK-GPS
- Airbus A330-343 (36 Business Class & 215 Economy Class)
- PK-GPR
- PK-GPT
- PK-GPU
- PK-GPV
- PK-GPW
- PK-GPX
- PK-GPY
- Airbus A330-343 (24 Business Class Super Diamond & 263 Economy Class)
- PK-GHA
- PK-GHC
- PK-GHD
- PK-GPZ
- Airbus A330-900neo (24 Business Class & 277 Economy Class)
- PK-GHE
- PK-GHF
- PK-GHG
- Airbus A330-341 (Freighter/Cargo)
- PK-GPA
- PK-GPD
Total dari 27 unit pesawat A330 tersebut, hanya 10-12 pesawat yang saat ini aktif beroperasi, sisanya diparkir untuk jangka panjang.
Flight Review: Garuda Indonesia Business Class A330-900neo Jakarta – Denpasar Bali
Lihat juga: (Video) Proses Perakitan Airbus A330-900neo Garuda Indonesia
Boeing 737 (Total 52 Pesawat)
Boeing 737 ini merupakan backbone atau tulang punggung dari Garuda Indonesia yang digunakan untuk rute pendek dan sedang. Pesawat ini mengisi sebanyak 43,7% dari total pesawat yang dimiliki Garuda Indonesia.
Boeing 737 yang digunakan oleh Garuda Indonesia merupakan jenis 737-800 sebanyak 51 unit dan 737-8 MAX sebanyak 1 unit.
Pesawat 737-800 mempunyai 2 varian konfigurasi kabin, yaitu:
- 12 Business Class & 162 Economy Class
- 12 Business Class & 150 Economy Class
Sedangkan untuk 737-8 MAX yang hanya terdapat 1 unit (PK-GDA), konfigurasinya adalah:
- 8 Business Class & 162 Economy Class
Boeing 777-300ER (Total 10 Pesawat)
Terdapat 10 unit pesawat Boeing 777-300ER yang merupakan pesawat flagship atau kebanggaan Garuda Indonesia.
Untuk varian Boeing 777-300ER, Garuda Indonesia mempunyai 2 versi (konfigurasi premium dengan kabin first class & non-first class):
- Boeing 777-300ER (8 first class, 38 business class & 268 economy class)
- PK-GIF
- PK-GIG (livery Kepresidenan)
- Boeing 777-300ER (26 business class & 367 economy class)
- PK-GIA
- PK-GIC
- PK-GID
- PK-GIE
- PK-GIH
- PK-GII
- PK-GIJ
- PK-GIK
Bombardier CRJ-1000 (Total 18 Pesawat)
Terdapat 18 unit pesawat Bombardier CRJ-1000 pada armada Garuda Indonesia. Pesawat ini digunakan untuk rute penerbangan regional pendek seperti Jakarta – Tanjung Pandan, Surabaya – Denpasar, dll. Semua unit CRJ-1000 menggunakan konfigurasi all economy class cabin sebanyak 96 kursi.
Sepertinya jenis pesawat ini tidak akan bertahan lama lagi di armada Garuda Indonesia karena ada wacana pengembalian pesawat ini secara keseluruhan.
Penambahan/Pengurangan Armada
Akibat pandemi berkelanjutan, muncul rencana restrukturisasi & pengurangan armada sebanyak 70+ pesawat. Sejauh ini, 22 dari 23 pesawat yang dipensiunkan adalah Boeing 737-800NG.
Jika sesuai rencana, maka seharusnya akan ada sebanyak 49+ pesawat yang akan meninggalkan armada Garuda Indonesia tahun ini & tahun depan. Pengurangan tersebut tentunya sangat masuk akal mengingat saat ini, armada pesawat Garuda Indonesia yang beroperasi hanya di kisaran 30% saja.
Prediksi saya, Garuda Indonesia akan ‘menyingkirkan’ armada pesawat berikut:
- 18 pesawat Bombardier CRJ-1000
- 8-10 pesawat Boeing 777-300ER
- 6-8 pesawat ATR-72
- Sejumlah armada Boeing 737
- Setengah armada Airbus A330-200 dan A330-300
Kabar Boeing 737-8 MAX?
Insiden yang menimpa Boeing 737-8 MAX Lion Air & Ethiopian menyebabkan pelarangan terbang untuk pesawat tersebut diseluruh dunia.
Garuda Indonesia bisa dibilang cukup beruntung karena hanya mempunyai 1 unit pesawat Boeing 737-8 MAX. Pesawat tersebut sedang disimpan di GMF hingga waktu yang belum ditentukan. Banyak maskapai di dunia yang operasionalnya terganggu karena larangan tersebut.
Namun, Garuda Indonesia tetap harus mengeluarkan biaya Rp42 milyar per bulan untuk biaya perawatan pesawat generasi terbaru dari keluarga Boeing 737 tersebut!
First Class Garuda Indonesia
First class hanya bisa ditemui di pesawat Boeing 777-300ER. Saat ini, hanya tersisa 2 pesawat yang masih mempunyai kabin first class yakni PK-GIF dan PK-GIG.
Terakhir, hanya rute penerbangan ke Tokyo (Haneda & Narita) yang masih dilayani oleh first class. Garuda Indonesia juga sempat mengoperasikan first class di rute Jakarta – Bali.
Ada kemungkinan besar first class Garuda Indonesia hanya tinggal menunggu waktu sebelum dihilangkan sepenuhnya. Dari segi finansial, operasional first class hanya akan merugikan dan tidak masuk akal jika hanya tersedia di 2 pesawat saja.
Baca juga: Panduan Lengkap Garuda Indonesia First Class
Sejarah Armada Garuda Indonesia
Garuda Indonesia sendiri memiliki sejarah armada pesawat yang unik dan cukup beragam. Beberapa contoh pesawat yang pernah digunakan Garuda Indonesia adalah:
- Airbus A300
- Airbus A340
- Boeing 747
- Boeing 767
- Douglas DC-8
- Lockheed L-1011 TriStar
- McDonnell Douglas DC-10
- McDonnell Douglas DC-9
- McDonnell Douglas MD-11
Penutup
Garuda Indonesia mempunyai armada pesawat yang cukup beragam, mulai dari pesawat regional hingga pesawat berbadan lebar. Tercatat, Garuda Indonesia melayani 69 rute domestik dan 22 rute internasional, namun banyak rute yang saat ini sedang tidak dioperasikan karena COVID-19. Imbasnya, banyak juga pesawat yang harus diparkir jangka panjang.
Sayangnya, Garuda Indonesia bisa dipastikan belum akan mendatangkan pesawat jenis baru karena sedang dalam proses restrukturisasi. Semoga saja proses restrukturisasi ini dapat berjalan dengan baik sehingga Garuda bisa kembali merangkak naik.
Jika Anda memiliki informasi atau data seputar armada Garuda Indonesia silahkan dibagikan melalui kolom komentar di bawah.
.
Bukannya skrg smua ATR dikasihkan ke Citilink ya?
Irham,
Hanya 4 unit ATR yang dipindahtangankan ke Citilink (PK-GJA, GJP, GJR, GJS).
Saya cuma mengusulkan, bagaimn garuda sewa pswt sejenis a380 utk penerbangan haji/umroh. Mungkin blm semua bandara di indo dpt di daratin pswt a380. Mungkin bs di buat bandara hub, spt bandara seota sbg hub
menurut saya itu malah akan merugikan Garuda, pengoperasian 747-400 sudah stop karena biaya operasional nya tinggi, beberapa airline sudah tidak menggunakan A380 nya karena tidak efisien (CMIIW). A380 pun sudah di stop produksi nya karena sepi peminat. penerbangan selain haji Garuda tidak selalu penuh juga
Untuk pembangunan bandara itu wewenang nya Angkasa Pura soalnya mas
Semoga membantu jawaban nya
Thanks, sangat bermanfaat.
Semoga makin kreatif dan attractive ya
kok bisa ya jadi 5-star airline? masih jauh dibanding maskapai 4-star airlines padahal
apakah masih mengoperasikan crj-1000 dan atr 72 sampai sekarang?
mohon infonya, terima kasih.