Dalam rangka menyambut serangkaian peak season di awal tahun 2026, GarudaMiles melakukan perubahan sementara untuk penukaran GarudaMiles untuk penerbangan Garuda Indonesia di rute domestik, baik kelas ekonomi maupun bisnis dari Januari hingga Maret 2026.
Anda dapat melihat informasi lengkapnya di situs Garuda Indonesia, namun berikut ringkasannya:
Perubahan Sementara untuk Penukaran GarudaMiles untuk Penerbangan Domestik (Q1 2026)

Perubahan ini berlaku untuk seluruh anggota GarudaMiles.
- Perubahan ini bersifat sementara untuk:
- Tanggal pemesanan: 1 Januari – 31 Maret 2026, dan
- Tanggal terbang: 1 Januari – 31 Maret 2026.
- Perubahan ini hanya berlaku untuk penukaran GarudaMiles menjadi tiket award untuk rute domestik di kelas ekonomi dan bisnis. Penukaran GarudaMiles menjadi tiket award untuk penerbangan first class domestik, rute internasional, maskapai rekanan, maupun pay with miles (di angka normal Rp40/mile 😀 ) tidak berubah.
- Penukaran untuk upgrade penerbangan kemungkinan besar akan berubah, dan akan diinformasikan lebih lanjut,
- Kalau ditanya apakah ketersediaan award penerbangan internasional akan berubah, itu tentu menjadi misteri.
- Apabila merubah tiket mulai 1 Januari 2026 untuk penerbangan domestik di Januari – Maret 2026 Anda akan dikenakan jumlah miles baru, walaupun tiket awalnya dipesan sebelum 1 Januari 2026.
- Dengan perubahan ini, berdasarkan info dari salah satu tim GarudaMiles ketersediaan kursi di periode ini akan mengikuti logika baru:
- Kelas ekonomi: Selama ada kursi berbayar, bisa ditebus dengan GarudaMiles (anggap saja seperti award “Access” di KrisFlyer)
- Kelas bisnis: Klaimnya akan ada lebih banyak kursi yang bisa ditebus (harusnya setara dengan ketersediaan tiket berbayar di subkelas D).
Tabel Penukaran GarudaMiles Sementara untuk Rute Domestik
Berikut tabel penukaran GarudaMiles untuk rute domestik. Berbeda dari award chart standar yang kurang lebih mengikuti jarak (disesuaikan sedikit untuk rute tertentu), award chart kali ini berlaku spesifik tiap rute.
Dari/ke Jakarta (CGK)
| Rentang Jarak | Rute | Ekonomi | Bisnis |
| 0 – 250 mil | Bandar Lampung (TKG) | ||
| 251 – 500 mil | Semarang (SRG) | ||
| Palembang (PLM) | |||
| Yogyakarta/Kulon Progo (YIA) | |||
| Solo (SOC) | |||
| Pangkal Pinang (PGK) | |||
| Bengkulu (BKS) | |||
| Jambi (DJB) | |||
| Surabaya (SUB) | (ya, tidak salah baca) | ||
| Malang (MLG) | |||
| Pontianak (PNK) | |||
| 501 – 750 mil | Tanjung Pinang (TNJ) | ||
| Mataram (LOP) | |||
| Batam (BTH) | |||
| Palangkaraya (PKY) | |||
| Pekanbaru (PKU) | |||
| Denpasar (DPS) | (ya, tidak salah baca) | ||
| Padang (PDG) | |||
| Banjarmasin (BDJ) | |||
| 751 – 1.000 mil | Balikpapan (BPN) | ||
| Samarinda (AAP) | |||
| Medan (KNO) | |||
| Makassar (UPG) | |||
| Palu (PLW) | |||
| Labuan Bajo (LBJ) | |||
| 1.001 – 1.500 mil | Kendari (KDI) | ||
| Banda Aceh (BTJ) | |||
| Gorontalo (GTO) | |||
| Manado (MDC) | |||
| Kupang (KOE) | |||
| Ambon (AMQ) | |||
| 1.501 – 2.000 mil | Ternate (TTE) | ||
| Sorong (SOQ) | |||
| > 2.000 mil | Timika (TIM) (via Jayapura) | ||
| Merauke (MKQ) (via Jayapura) | |||
| Jayapura (DJJ) | (ya, tidak salah baca) |
Dari/ke Jakarta (HLP)
| Rentang Jarak | Rute | Ekonomi | Bisnis |
| 251 – 500 mil | Surabaya (SUB) | ||
| 501 – 750 mil | Denpasar (DPS) | ||
| 750 – 1.000 mil | Medan (KNO) |
Dari/ke Surabaya (SUB)
| Rentang Jarak | Rute | Ekonomi | Bisnis |
| 0 – 250 mil | Denpasar (DPS) | (ya, tidak salah baca) | |
| 251 – 500 mil | Mataram (LOP) (tidak beroperasi) | ||
| Jakarta (HLP) | |||
| Jakarta (CGK) | (ya, tidak salah baca) |
Dari/ke Denpasar (DPS)
| Rentang Jarak | Rute | Ekonomi | Bisnis |
| 0 – 250 mil | Mataram (LOP) (tidak beroperasi) | (ya, tidak salah baca) | |
| Surabaya (SUB) | (ya, tidak salah baca) | ||
| 251 – 500 mil | Labuan Bajo (LBJ) (tidak beroperasi) | ||
| Yogyakarta/Kulon Progo (YIA) | |||
| Makassar (UPG) | |||
| 501 – 750 mil | Jakarta (HLP) | ||
| Jakarta (CGK) | (ya, tidak salah baca) | ||
| 1.001 – 1.500 mil | Sorong (SOQ) (tidak beroperasi) |
Dari/ke Balikpapan (BPN)
| Rentang Jarak | Rute | Ekonomi | Bisnis |
| 251 – 500 mil | Makassar (UPG) | ||
| 501 – 750 mil | Denpasar (DPS) (tidak beroperasi) | ||
| 750 – 1.000 mil | Jakarta (CGK) |
Dari/ke Makassar (UPG)
| Rentang Jarak | Rute | Ekonomi | Bisnis |
| 0 – 250 mil | Kendari (KDI) | ||
| 251 – 500 mil | Palu (PLW) | ||
| Gorontalo (GTO) | |||
| 501 – 750 mil | Ternate (TTE) | ||
| Manado (MDC) | |||
| 750 – 1.000 mil | Jakarta (CGK) |
Pendapat
Tujuannya baik, tapi caranya tidak begitu juga.
Secara teori memang betul GarudaMiles ingin meningkatkan jumlah kursi yang bisa ditebus dengan miles, dan ini sedikit banyak meniru playbook KrisFlyer saat meluncurkan award “Access” pada 1 November 2025 kemarin.
GarudaMiles sendiri sudah cukup berusaha membatasi penukaran miles di kelas bisnis rute-rute populer seperti Jakarta (CGK) – Surabaya (SUB) atau Denpasar (DPS), yang sudah cukup sering dirasakan Edwin atau Paulo saat pergi ke Jakarta untuk ikut dalam PinterPoin Masterclass. Tentu dengan inisiatif ini harapannya GarudaMiles bisa semakin menyeimbangkan minat penukaran miles ke rute-rute lain maupun periode yang tidak terlalu ramai
Kalau ditanya, apa masalahnya dengan perubahan kali ini? Sayangnya, banyak:
- Perubahannya diumumkan sangat mepet (saya baru tahu di ticketing office tanggal 26 Desember 2025 dan baru diumumkan di email tanggal 27 Desember 2026, tapi perubahannya akan efektif 1 Januari 2026),
- Lingkup perubahannya terlalu besar (periode terbang di sepanjang Q1 2026 alih-alih spesifik di periode tertentu seperti Lebaran maupun 2 long weekend – percayalah, tuslah miles 160% untuk penukaran Lebaran 2020 terasa lebih terukur daripada ini),
- Semua rute domestik langsung dikenakan award chart yang baru bahkan di rute yang mungkin tidak terlalu populer, dan
- Berbeda dari KrisFlyer yang memiliki nilai minimum tinggi (S$0,01/mile untuk pay with miles, KrisShop, Pelago, maupun Kris+), perubahan kali ini menggunakan acuan pay with miles dengan nilai yang sangat rendah (Rp40/mile) sehingga beberapa angka yang muncul bisa fantastis.
- Seberapa fantastis? Bisa hampir 11x lipat seperti rute Bandar Lampung (TKG) atau yang “agak normal” sekitar 4x seperti rute Jayapura (DJJ).
- Bahkan di luar penukaran luar biasa tersebut, rata-rata penukaran naik 2-3x lipat bahkan di kelas ekonomi (dan penukaran GarudaMiles pun tidak bisa dibilang murah untuk penerbangan domestik jarak menengah), yang tentunya sangat disayangkan.
Sebagai contoh, berikut perbandingan beberapa rute dengan jumlah miles yang naik cukup drastis di kelas bisnis:


Lebih sialnya lagi, perubahan ini terjadi di saat banyak yang belum menghabiskan stok GarudaMiles (termasuk saya juga) demi mengejar bonus, sehingga sebagian akan menganggap ini tanda-tanda devaluasi GarudaMiles.
Saya sendiri masih di tim “ini hanya cobaan, bukan devaluasi” dan tetap akan menyarankan Anda untuk memaksimalkan GarudaMiles selain untuk terbang di dalam negeri, tapi tentu saya kembalikan ke Anda bagaimana melihatnya. Yang jelas, ….
Strategi Menghadapi Perubahan GarudaMiles untuk Rute Domestik
Perubahan ini mengubah value proposition GarudaMiles secara drastis, dari sebelumnya menjadi program yang masih bisa diandalkan untuk penerbangan domestik menjadi program yang lebih difokuskan untuk penerbangan internasional.
Hingga 31 Desember 2025 – untuk penerbangan domestik Garuda Indonesia di Q1 2026
Hanya ada 1 cara: Segera gunakan GarudaMiles Anda!
Kemungkinan besar Anda sudah memiliki stok cukup banyak GarudaMiles dari berbagai promo bonus GarudaMiles yang diadakan di tahun ini. Ini artinya, apabila Anda memilih jalan ini tidak ada pilihan selain untuk war berburu ketersediaan kursi award.
Berdasarkan pengamatan (cepat) saya, berikut ketersediaan award Garuda Indonesia di kelas bisnis dari/ke Jakarta:
- Yogyakarta/Kulon Progo (YIA) / Surabaya (SUB) / Denpasar (DPS): 1 kursi/penerbangan
- Rute lain: Hingga 5 kursi/penerbangan
Tentunya, jangan lupa pertimbangkan kapan lebih menguntungkan untuk langsung menukarkan, upgrade, atau bahkan (dalam kasus ekstrem) menikmati terbang di kelas ekonomi saja.

1 Januari – 31 Maret 2026 – untuk penerbangan domestik Garuda Indonesia di Q1 2026
Apabila Anda ingin terbang di Garuda Indonesia rute domestik:
- Kelas ekonomi: PinterCash saja, harga maksimalnya sudah diatur oleh pemerintah (baik tarif dasar maupun tuslah bahan bakar – ingat saat menukarkan GarudaMiles Anda masih dikenakan tuslah bahan bakar juga) jadi tidak mungkin terlalu mahal,
- Kelas bisnis: Dengan asumsi tim GarudaMiles tidak menyesuaikan award chart untuk upgrade (walaupun kemungkinan besar akan ikut disesuaikan), upgrade tiket kelas ekonomi berbayar menjadi kelas bisnis menjadi opsi yang semakin menarik di tengah penyesuaian kali ini,
- First class: Kalau jadwal Anda mendukung, ini satu-satunya opsi penukaran GarudaMiles untuk rute domestik yang value-nya masih memadai.

Selain itu, walaupun saya masih kurang menyarankan opsi ini karena miles-nya sendiri bisa dipakai untuk terbang di berbagai produk first class terkemuka, Edwin meminta saya untuk memasukkan opsi menukarkan 23.500 KrisFlyer miles untuk terbang di kelas bisnis di 3 rute berikut:
- Jakarta (CGK) – Mataram (LOP)
- Jakarta (CGK) – Labuan Bajo (LBJ), atau
- Jakarta (CGK) – Manado (MDC)

Sekarang, bagaimana kalau saya bilang ada opsi terbang naik Garuda Indonesia yang bisa hemat miles sampai 68% (dan poinnya dari kartu kredit Indonesia)?
GarudaMiles untuk penerbangan lain
Daripada menukarkan GarudaMiles untuk penerbangan domestik, saya jauh lebih menyarankan Anda untuk menukarkan GarudaMiles menjadi penerbangan lain, baik Garuda Indonesia rute internasional maupun maskapai rekanannya.
Banyak informasi di sini yang tentunya akan dibahas lebih lanjut di PinterPoin 6th Anniversary Masterclass, tapi GarudaMiles sendiri menyimpan berbagai potensi untuk terbang ke luar negeri seperti:
- Asia Tenggara ke Amerika Serikat dengan 95.000 GarudaMiles,
- Indonesia ke Australia mulai dari 48.600 GarudaMiles, atau
- Indonesia ke Jepang dengan Garuda Indonesia first class yang bisa ditebus sampai 3 orang.

Masalahnya, mengingat percobaan perubahan harga ini hanya berlaku di rute domestik, kemungkinan besar ketersediaan award Garuda Indonesia di rute internasional akan segera terdampak. Bagi Anda yang sudah berencana untuk terbang dengan Garuda Indonesia ke luar negeri, segera pesan dan jangan lupa untuk memanfaatkan diskon co-branded 10% dari Garuda x bluDebit Card maupun Kartu Kredit UOB Garuda Indonesia.
Apakah waktunya mulai melirik LinkMiles?
Di tengah GarudaMiles yang mengubah award chart dengan drastis, LinkMiles muncul sebagai alternatif yang wajib Anda pertimbangkan apabila Anda tidak masalah terbang di kelas ekonomi Citilink.
Bahkan sebelum perubahan ini, LinkMiles sudah menawarkan opsi penukaran di kelas ekonomi yang kadang bisa jauh lebih menarik daripada GarudaMiles seperti:
| Rute | GarudaMiles (setelah diskon co-branded) | LinkMiles |
| Jakarta – Surabaya | 10.350 miles + tuslah bahan bakar dan biaya pemesanan Rp166.700 | 7.500 miles + tuslah bahan bakar dan biaya pemesanan Rp75.000 |
| Jakarta – Denpasar | 16.110 miles + tuslah bahan bakar Rp193.100 | 10.500 miles + tuslah bahan bakar Rp75.000 |
| Jakarta – Ambon | 25.920 miles + tuslah bahan bakar Rp354.000 | 17.000 miles + tuslah bahan bakar Rp75.000 |
Kalau ditanya apa masalah utama LinkMiles, karena programnya relatif baru bisa dibilang hanya ada 3 kartu kredit yang memiliki perolehan LinkMiles cukup baik (Jenius untuk luar negeri dan kategori terpilih, Mayapada Skorcard untuk 18 merchant terpilih, dan MNC Bank Citilink Visa untuk transaksi online) sehingga memanfaatkan miles-nya pun harus sangat berhati-hati.
Penutup
GarudaMiles akan menyesuaikan award chart-nya untuk penerbangan domestik di periode Januari sampai Maret 2026. Walaupun hanya sementara (dan saya berharap ini tidak perlu sampai terjadi), ini tentu cukup mengejutkan karena drastisnya perubahan jumlah miles yang dibutuhkan dan cakupan yang luas, baik periode terbang maupun rutenya.
Dengan perubahan ini dan berbagai penyesuaian kartu kredit di sepanjang 2025, tentu sekarang saat yang tepat untuk mulai memikirkan strategi Anda untuk tetap menang di dunia poin dan miles di 2026 agar Anda bisa tetap terbang di berbagai first class maupun kelas bisnis dengan biaya minim. Selain itu, apabila Anda sudah memiliki rencana fixed untuk menukarkan GarudaMiles untuk terbang dengan Garuda Indonesia kelas bisnis domestik jangan lupa untuk menukarkan miles Anda sekarang.
