Pada kunjungan singkat terakhir ke New York, saya memerlukan hotel untuk sekedar bermalam dan kebetulan terdapat ketersediaan award off peak penukaran poin IHG Rewards untuk InterContinental New York Barclay.
Sebelum IHG Rewards menerapkan sistem harga award dinamis, hotel ini selalu dihargai 70.000 poin per malam, yang mana merupakan batasan harga atas/maksimal di program IHG kala itu. Kali ini, saya berhasil menukarkan 40.000 poin untuk menginap disini. Sebagai informasi, cash rate di malam kami menginap adalah US$263.3 atau setara ±Rp3,7 juta per malam.
Hotel ini sendiri termasuk salah satu hotel bersejarah di New York yang sebelumnya dikenal sebagai The Barclay, hotel mewah yang dibangun pada tahun 1926 dibiayai oleh keluarga Vanderbilt.
Sebagai informasi, terdapat juga hotel InterContinental lain di New York yang terletak di Times Square, baca ulasannya disini.
Check In
InterContinental New York Barclay terletak strategis di Midtown Manhattan, beralamat di 111 E 48th St. Penampakan luar hotel ini tidak terkesan terlalu mewah dan nampak seperti gedung klasik di New York pada umumnya.
Memasuki bangunan hotel, kami langsung disambut dengan interior lobi yang elegan.
Meskipun tiba di siang hari, rupanya tidak terdapat antrian check in atau check out. Saya segera menuju ke meja resepsionis untuk melakukan check in.
Datang sebagai anggota Spire Elite IHG Rewards + InterContinental Ambassador, tidak ada sambutan spesial apapun. Meskipun terkesan cuek, staf bekerja secara profesional dan cepat. Saya juga tidak berharap banyak dengan status elite IHG & datang dengan ekspektasi rendah.
Sesuai dengan benefit yang dijanjikan oleh keanggotaan IC Ambassador, kami mendapatkan upgrade 1 kategori naik dari Superior King menjadi Deluxe King (1447). Staf yang membantu check in tidak menjelaskan tentang benefit lainnya, mungkin dengan harapan agar kami tidak memanfaatkannya.
Setelah mendapatkan kunci kamar, kami bergegas naik agar bisa segera beristirahat.
Kamar
Nuansa terang dan bersih langsung terasa ketika memasuki kamar Deluxe King berukuran 25,5m². Dekorasi kamar ini terinspirasi dari gaya Manhattan di tahun 1920 namun dengan sentuhan modern.
Pemandangan dari kamar ini sayangnya tidak terlalu menarik.
Anggota IC Ambassador mendapatkan benefit berupa kredit mini bar sebesar US$20 yang sayangnya tidak berarti banyak karena harga mini bar yang tergolong mahal, misalnya $9 untuk sebotol air mineral. Kemudian, terdapat juga 20% administrative charge + pajak untuk biaya restocking mini bar.
Secara keseluruhan, kamar Deluxe King ini tergolong nyaman terutama hanya sekedar untuk bermalam. Kamar ini juga cukup kedap suara sehingga membuat istirahat lebih optimal.
Fasilitas
Masih di era pandemi COVID-19, hotel ini menutup sebagian besar fasilitasnya seperti gym dan Barclay Salon. Seperti hotel IC pada umumnya, terdapat Club InterContinental yang kebetulan juga sedang ditutup. Area publik hotel yang paling aktif hanya di sekitaran lobi.
Penukaran award di hotel ini tidak hadir dengan breakfast. Anggota Spire Elite & InterContinental Ambassador juga tidak mendapatkan breakfast ketika menginap di hotel InterContinental. Melihat harga breakfast yang overpriced ($50++ per orang), tentu saja lebih kami lebih memilih untuk menyantap dim sum di Nom Wah.
Penutup
InterContinental New York Barclay adalah opsi hotel IHG termewah di Manhattan. Untuk sekedar bermalam, kamar di IC New York Barclay tentunya diatas standar hotel pada umumnya di New York. Ukuran kamar juga lumayan luas untuk standar Midtown.
Jika saya datang dengan ekspektasi tinggi, maka tentunya saya akan kecewa karena lemahnya benefit IHG Rewards & IC Ambassador. Saya sarankan agar tidak berharap banyak ketika menginap di hotel InterContinental meskipun Anda mempunyai status Spire Elite & InterContinental Ambassador sekalipun.
(+) Lokasi strategis, interior elegan, kamar bersih & bernuansa klasik modern
(-) Banyak fasilitas yang ditutup, staf cuek, dan benefit status elit medioker
.
Menukarkan 40.000 ihg rewards ke hotel dgn cash rate 3,7jt tidak terlalu menguntung kan ya brti?
Pinterpoin memvaluasi IHG di Rp 80/poin kan ya
Tp hotelnya nampak nyaman
Secara valuasi memang kurang menguntungkan. Namun pada kasus ini saya lebih memilih ‘membakar’ poin ketimbang menggunakan cash.