outdoor, bunga, pohon, sakura, air, danau, musim semi, bunga sakura, mekar, langit, perahu, kuil, orang-orang, sungai, ungu

Jepang Kehilangan 99,9% Turis Internasional & Berencana Mensubsidi Biaya Perjalanan

Pada bulan April lalu, Jepang mencatat penurunan jumlah turis internasional yang berkunjung sebesar 99,9%. Jumlah ini turun signifikan akibat kebijakan pembekuan visa kunjungan ke Jepang di lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.

Berdasarkan statistik dari Japan National Tourist Organization (JNTO), jumlah kunjungan turis ke Jepang pada bulan April 2020 sendiri hanya 2.900 orang.

Angka tersebut merupakan rekor terendah kunjungan turisme ke Jepang selama periode 30 tahun (1991-2020) terakhir. Pada titik tertingginya, Jepang pernah memiliki kunjungan 2.991.189 orang dalam sebulan.

teks, cuplikan layar, Font, garis, Plot, nomor, diagram, Paralel
Kunjungan turis internasional ke Jepang turun drastis pada April 2020 lalu

Menariknya, berdasarkan berita dari The Japan Times, pemerintah Jepang memiliki wacana untuk menarik kembali turis internasional ke Jepang.setelah pandemik Covid-19 berakhir atau setidaknya terkendali.

Berikut kutipan dari berita tersebut:

“The government is seeking to boost domestic tourism by subsidizing a portion of travel expenses once the coronavirus outbreak is brought under control. The ¥1.35 trillion ($12.5 billion) program could start in July if novel coronavirus infections subside soon, Hiroshi Tabata, chief of the agency, told a news conference Wednesday.”

1,35 triliun Yen (±189 triliun Rupiah) adalah jumlah yang sangat besar untuk menstimulus industri pariwisata dan mengasumsikan jumlah turis internasional.yang berkunjung ke Jepang adalah 36 juta orang setahun, maka kita melihat subsidi sekitar 5,25 juta Rupiah per orang.

Sekali lagi, hal ini masih berupa wacana dan kita tidak mengetahui bagaimana subsidi untuk traveling ini dialokasikan. Namun jika sungguh dijalankan dan menarik, maka hal ini bisa menjadi alasan ekstra bagi kita untuk berwisata ke Jepang 🙂


Baca juga: Review – Izu Marriott Hotel Shuzenji

Baca juga: Jepang Tutup Akses Bagi WNI Hingga Akhir April 2020

Baca juga: Review – Fuji Marriott Hotel Lake Yamanaka


Penutup

Mengingat turisme menyumbang 7,4% dari GDP Jepang, maka tidak mengejutkan apabila pemerintah Jepang berusaha untuk mengembalikan industri pariwisata-nya seperti semula.

Jepang sendiri merupakan salah satu negara dengan kurva Covid-19 yang paling cepat berbelok (curving) sehingga terdapat kemungkinan bahwa pada Juli 2020 mendatang, mereka akan benar-benar membuka kembali industri turisme mereka.

teks, Plot, diagram, garis, cuplikan layar, Font, lereng
Kasus aktif Covid-19 di Jepang hanya tersisa 30% dari titik tertingginya pada 20 Mei

Yang saya khawatirkan adalah kasus Covid-19 di Indonesia masih merajalela ketika Jepang sudah berhasil ‘mengalahkan’ epidemi tersebut sehingga pemerintah Jepang memperpanjang penangguhan turis dari Indonesia.

Dan apabila subsidi tersebut bersifat first come first serve, saya cukup yakin turis dari Indonesia tidak akan kebagian porsi subsidi tersebut mengingat kita masih belum sepenuhnya berhasil dalam mengendalikan penyebaran Covid-19, berbeda dengan negara-negara tetangga kita.

.

Apa pendapat Anda mengenai pariwisata Jepang yang kehilangan 99,9% turis internasional & berencana mensubsidi biaya perjalanan? 

.

H/T: OMAAT

Share

2 comments
  1. Sorry mau ralat, di data Japan tourist nya seharusnya 2.900 orang, bukan 29.000 orang di bulan april 2020.

    Sama ditunggu untuk artikel Qatar yg 5000 miles 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.