outdoor, langit, awan, pohon palem, Arecales, air, danau, pohon, Attalea speciosa, Tropik, Kelapa sawit, tanaman, Kurma, Roystonea, resor, palem, Kota resor, tepi, liburan, pantai

(Video) Dampak COVID-19 Terhadap Industri Pariwisata Bali

Secara tidak resmi, Bali adalah ‘ikon’ pariwisata Indonesia karena budaya dan keindahan alamnya yang sudah dikenal secara luas. Sektor pariwisata adalah sumber pemasukan terbesar bagi Bali, oleh karena itu, bisa dikatakan mayoritas masyarakat akan berkecimpung dan bergantung dari sektor tersebut.

CNA Insider merilis sebuah video yang memberikan gambaran seperti apa dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian di Bali. Saya rekomendasikan untuk menonton video berikut untuk melihat perjuangan yang harus dilewati oleh masyarakat Bali saat ini:

Poin Penting

Sepinya arus turis baik dari dalam negeri atau mancanegara menyebabkan efek berentet:

  • Hotel dan resort sepi berarti banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan
  • Bisnis lokal seperti restoran, spa, toko suvenir tidak mendapatkan pemasukan
  • Petani dan bisnis lokal kehilangan order (hingga 0%) karena sepinya pengunjung hotel dan resort
  • Penyedia jasa seperti pianis yang bekerja di hotel dan venue lain kini harus berhenti untuk sementara waktu dan harus mencari pekerjaan sampingan lain

Baca juga: Info: Persyaratan Naik Pesawat ke Bali


COVID-19 = Krisis Terparah Sepanjang Masa?

Krisis seperti COVID-19 ini sebenarnya bukan lah yang pertama bagi masyarakat Bali. Sebelumnya, Bali pernah menghadapi sejumlah event seperti:

  • Kasus bom Bali di tahun 2002
  • Pandemi SARS di tahun 2002
  • Letusan Gunung Agung di tahun 2017-2019

COVID-19 ini dianggap sebagai yang terparah karena pada event-event sebelumnya, turis masih bisa mengakses Bali sehingga sumber penghasilan tidak sepenuhnya hilang.

Menurut narasumber yang merupakan manager & co-owner Hotel Tandjung Sari (dibuka pada 1962), krisis ini memaksa hotelnya untuk tutup kali pertama dalam 58 tahun terakhir. Sejak bulan April, Hotel Tandjung Sari tidak mendapatkan revenue karena ‘hilangnya’ turis. Alhasil, sebanyak 105 karyawan hotel harus tetap berada dirumah.

Pastinya masyarakat Bali sangat mengidamkan pembukaan kembali sektor pariwisata untuk bisa menunjang kehidupan. Meski pemerintah Bali sudah mengumumkan jadwal pembukaan akses, rasanya jumlah turis yang akan datang masih diragukan, namun setidaknya akan mendatangkan revenue stream.

Rasanya tidak salah jika menyebut COVID-19 memberikan dampak yang sangat fatal terhadap Bali dan destinasi pariwisata lainnya.

Penutup

Saya merasa video ini hanya menunjukkan sedikit tentang kondisi masyarakat Bali saat ini. Tidak hanya di Bali, wilayah-wilayah lain di Indonesia juga sangat terdampak oleh krisis ini.

Rasanya saya sudah tidak sabar untuk kembali traveling, namun tentunya tidak akan saya lakukan saat ini demi kepentingan bersama & diri sendiri. Harapan saya semoga saja kita bisa mengatasi pandemi ini secepat mungkin agar kehidupan kita bisa berangsur normal.

.

Apakah pandemi COVID-19 ini adalah krisis terparah sepanjang masa?

Share

3 comments
    1. Saya tinggal di Bali.
      FYI di sini gak semua orang setuju pariwisata dibuka kembali untuk turis asing ataupun domestik.
      Karena baru dibuka untuk turis lokal Bali aja jumlah yang ketularan Covid-19 langsung melonjak.

  1. The reality is that many businesses have lamented their employees who choose to resign from their jobs since they are now able to sustain their livelihood through government social aid without having to work for a living.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.