langit, pesawat, outdoor, kendaraan, pesawat terbang, transportasi, pesawat terbang sipil, Perjalanan udara, Perusahaan penerbangan, Layanan, Pelataran pesawat, Bandara, Pesawat jet, Pesawat lorong tunggal, Rekayasa dirgantara, Mesin pesawat terbang, Mesin jet, penerbangan, diparkir, awan, tanah, besar, orang-orang, landasan, tarmak, merah, jet, airbus

Ulasan: Lion Air 747-400 Denpasar Bali to Jakarta Mudik Naik Queen of the Skies!

Halo semua, selamat datang di artikel terbaru saya yang akan mengulas tentang penerbangan mudik saya menuju ke Jakarta yang sangat spesial dengan Boeing 747-400 “Queen of the Skies” milik maskapai Lion Air.

E804B53F-7C77-4663-9F4C-3239C65BD2B6
Boeing 747-400 paling terakhir di Indonesia milik Lion Air dengan nomor registrasi pesawat PK-LHG.

Pesawat bertingkat 2 milik Lion Air ini merupakan Boeing 747-400 yang paling terakhir di Indonesia. Sebenarnya pesawat ini sudah sempat dipensiunkan, namun pesawat ini diaktifkan kembali oleh Lion Air guna melayani peak season rute Jakarta – Denpasar Bali tahun ini. Ini merupakan kesempatan yang tidak bisa dilewatkan oleh para aviation geek tentunya karena bisa jadi ini merupakan penerbangan paling terakhir pesawat bernomor registrasi PK-LHG ini.

Perjalanan dimulai dari bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali. Konter check in melayani seluruh penerbangan Lion Air. Tidak ada priority line untuk check in karena Lion Air merupakan low cost carrier yang menggunakan konsep all economy class cabin. Gate yang digunakan kali ini adalah 1A, sesuai dengan kursi saya nanti 1A.

B0A28D0C-8258-4DAC-AE28-846A69993E98
Queen of the Skies telah terparkir dengan megah di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali.

Pesawat Boeing 747-400 ini kini telah berusia 28.6 tahun. Pemilik sebelumnya dari pesawat ini adalah Singapore Airlines (9V-SME), Iberia (TF-AMB), Air Atlanta Icelandic (TF-AMB), Oasis Hong Kong Airlines (B-LFB), dan Lion Air (PK-LHG). Pesawat ini juga sempat disewakan oleh Lion Air ke Flynas, maskapai budget asal Saudi Arabia.

tf-amb-iberia-boeing-747-412_PlanespottersNet_711829_9748d0e784
Pemilik kedua dari pesawat Boeing 747-400 ini, Iberia, dengan nomor registrasi pesawat TF-AMB. Kredit Gambar: Fabian Zimmerli.

Terima kasih kepada mas Matthew Gilbert, staff Lion Air, karena berkat beliau, saya bisa memilih kursi business class 1A yang berada di bagian nose pesawat 747-400. Duduk di bagian paling depan pesawat 747-400 merupakan impian dari aviation enthusiast!

Screen Shot 2018-06-16 at 11.50.28 PM.png
Rute penerbangan Denpasar (DPS) – Jakarta (CGK) bersama Lion Air Boeing 747-400 “Queen of the Skies”.

Nomor Penerbangan: JT 031

Registrasi Pesawat: PK-LHG

Rute: Denpasar (DPS) – Jakarta (CGK)

Tanggal: Selasa, 12 Juni 2018

Jam Berangkat: 09.20am

Jam Sampai: 10.15am

Durasi Penerbangan: 1 jam, 50 menit

Kursi: 1A

Saya memasuki pesawat melalui jet bridge bagian depan yang membawa saya langsung ke bagian hidung dari pesawat 747-400 ini. Tidak ada awak kabin yang menyambut penumpang.

C6A783B2-685B-4F62-9F2D-96DFFD2EE596
Tiba dibagian paling depan pesawat Boeing 747-400!

Lion Air mempertahankan konfigurasi kursi yang dulu digunakan oleh Singapore Airlines. Kursi business class ini merupakan kursi Raffles recliner milik Singapore Airlines.

281D6946-7AB2-4936-A0B5-53D1744807D0
Kursi yang masih sangat nyaman, apalagi untuk penerbangan yang singkat ini.

Seluruh kursi di penerbangan ini dijual sebagai economy class dikarenakan Lion Air tidak memiliki business class.

CD54E8C8-9B09-4D0D-A899-D4E87E12F52A
Ruang gerak kaki di kursi bulkhead sangat luas dan lega.

Untuk medapatkan pemandangan mesin yang baik saat lepas landas, saya duduk di baris economy class tepat di belakang business class untuk sementara.

187294F9-3F76-418E-875F-704DA96D9940
Kabin economy class yang terletak tepat dibelakang business class.

Pesawat Boeing 747-400 ini menggunakan mesin Pratt & Whitney PW 4000. Keempat mesin masih dalam kondisi yang baik dan terawat.

B17B2C68-31F9-41FC-9C14-9ADE8175AED3
Mesin Pratt & Whitney PW 4000 yang suaranya akan memberikan anda eargasm!

Pesawat lepas landas melalui lintasan pacu 09. Pesawat lepas landas pada pukul 09.35 pagi waktu Denpasar.

7D7B764A-1F9B-4E10-B960-87468A293C79
Sesaat setelah lepas landas dari Denpasar Bali. What a view!

Sesaat setelah lepas landas, kami disuguhkah pemandangan indah dari Gunung Batukuru yang merupakan gunung kedua tertinggi di Bali dengan ketinggian 2.276 meter di atas permukaan laut.

B5ECE918-7A50-4BCF-97BF-4216E44B0D82
Pemandangan indah dari Gunung Batukuru.

Setelah tanda mengenakan sabuk pengaman dimatikan, saya memutuskan untuk berjalan-jalan menelusuri pesawat berjuluk “Queen of the Skies” ini.

B278D2CC-AEDB-4FB6-96CB-BB336C018C71
Kesempatan langka yang tidak bisa saya lewatkan.

Bagian depan dari kabin economy class memiliki konfigurasi kursi 2-4-2. Begitu juga dengan kabin paling belakang mendekati ekor pesawat.

B72B0A8E-7E5C-48AF-ADBF-03D3B71E4F6C
Kabin economy class di bagian belakang yang kosong.

Saya lalu naik ke lantai atas pesawat Boeing 747-400 ini. Sesampainya di atas, saya mengunjungi galley yang nampak kosong.

6B848398-FD0B-4B8B-9C4E-956BBA7D788C
Galley di lantai atas pesawat Boeing 747-400.
E62AA075-6931-473B-97A6-6F2329E7F3EC
Terdapat all economy class cabin di lantai atas pesawat. Berada di lantai atas pesawat Boeing 747 terasa seperti berada di pesawat Boeing 737.

Saya berkesempatan untuk mencoba duduk di kursi awak kabin di lantai atas pesawat Boeing 747-400.

E5ED09F4-7961-47F5-ACB0-886A8E612D6C
Pengalaman yang tidak terlupakan!
E6AA7A6F-54B9-42C4-B9FB-FED45935D7AF
Extra compartment di dekat jendela kabin economy class lantai atas.
1E1DDDD8-74CB-4ABC-8D00-502349A09781
Daya tampung maksimum adalah 9 kilogram.

Pesawat ini masih mempertahankan kursi bekas dan in flight entertainment (IFE) bekas Singapore Airlines.

FF7B500A-80C9-43CD-95EF-A60A7E0F7B53
Seat in flight entertainment controller.

Setelah selesai berjalan-jalan di pesawat, sekarang adalah saatnya melakukan sedikit lavatory inspection!

6CEF58D7-4E83-45DB-BAAC-176BEF154CDD
Flush toilet yang sudah sangat antik.
83B75706-E3EB-4366-A027-F5701722130F
Tersedia sabun cuci tangan dan tissue saja namun sayangnya air tidak menyala. Mungkin dikarenakan pesawat ini sudah lama tidak terbang melayani penumpang.

Kembali ke kursi saya 1A. Terdapat seat controller yang masih berfungsi.

61144D00-CDB0-4338-A8AF-19E41ABE23F2
Mengagumkan, seat controller masih berfungsi dengan baik.

Kursi business class ini bisa direbahkan namun tidak sampai menjadi flat bed. Tentunya akan lebih nyaman bila tersedia bantal dan selimut.

62FC9CA5-CD55-46B1-8968-A3DE3CB15F02
Kursi yang sangat nyaman untuk anda beristirahat.

Penerbangan cukup kosong, menurut saya pesawat sekelas Boeing 737 sudah cukup untuk menampung seluruh penumpang penerbangan kali ini. Mungkin pesawat Boeing 737 Lion Air yang lain sedang dioptimalkan pada rute lain yang lebih sibuk.

B72B0A8E-7E5C-48AF-ADBF-03D3B71E4F6C
Tidak ada galley dibagian belakang lantai bawah pesawat Boeing 747-400 ini.

Saya memutuskan untuk menikmati sisa penerbangan di kursi yang nyaman ini.

7CD687F7-1C83-4342-BE88-864515827600
Bersantai di kursi saya yang telah direbahkan. Beruntungnya tidak ada orang yang duduk di belakang saya!

Dikarenakan Lion Air merupakan low cost carrier, maka tidak tersedia makanan ataupun minuman di penerbangan ini.

Persiapan untuk mendarat, saya kembali pindah ke kabin economy class untuk mendapatkan pemandangan yang lebih baik. Pesawat mendarat dengan mulus dan selamat pada pukul 10.30 pagi waktu Jakarta.

0BFC252E-B513-4E88-87DF-87CD7B17ECB2
Tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta Cengkareng.

Pesawat terparkir di area kargo, artinya saya berkesempatan untuk turun ke tarmac, sebuah kebahagiaan bagi seorang aviation enthusiast! Jika anda berkendara melalui bandara Soekarno-Hatta, tepatnya sebelum melewati terminal 1, dan anda sedang beruntung, anda bisa melihat pesawat Boeing 747-400 milik Lion Air ini terparkir bersama pesawat-pesawat kargo.

4D516CB8-9D21-4315-B42C-AB43B9C620E1
Pesawat terparkir di area kargo yang terletak diseberang terminal 1.

Tidak lupa, saya menyempatkan diri untuk berfoto-foto dengan kru kabin JT031.

CDC5D224-1A9A-422B-A333-0646A31B41AA
Terima kasih kepada awak kabin penerbangan JT031 ini, terutama mbak Rita yang bersedia membagikan pengalamannya.
6F625A08-3F3C-4377-804A-9FA07F62CC26
Pesawat ini akan sulit tergantikan, sebuah legenda di dunia penerbangan.

Saya tiba dengan bus di terminal 1B bandara internasional Soekarno-Hatta Cengkareng.

Cara Saya Membooking Penerbangan Ini

Saya membayar Rp 569.000 untuk penerbangan sekali jalan Denpasar Bali (DPS) – Jakarta (CGK) ini. Harga yang bisa dibilang murah untuk mendapat kesempatan langka terbang di Boeing 747-400 satu-satunya dan yang terakhir di Indonesia.

Penutup

Terbang di pesawat Boeing 747-400 merupakan kesempatan yang tidak bisa dilewatkan oleh saya. Fakta bahwa pesawat Boeing 747 milik Lion Air ini merupakan yang terakhir di Indonesia dan akan segera dipensiunkan membuat penerbangan ini terasa begitu spesial.

Secara keseluruhan, penerbangan ini merupakan pengalaman unik yang tidak akan terlupakan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mas Matthew Gilbert yang memungkinkan saya untuk duduk di kabin business class. Bagi anda yang tertarik untuk menonton vlog saya pada penerbangan ini:

Pernahkah anda terbang di pesawat Boeing 747-400 “Queen of the Skies”?

Share

3 comments
    1. Anda bisa mencoba meminta kepada pramugari untuk dipindahkan ke kursi business class apabila terdapat kursi kosong. Seluruh kursi di penerbangan ini dijual sebagai economy class.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.