Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin

Flight Review: Japan Airlines (JAL) First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita – New York JFK

Setelah terbang dari Jakarta menaiki business class Japan Airlines & bersantai di lounge first class Japan Airlines di bandara Tokyo Narita, selanjutnya saya akan menaiki first class Japan Airlines ke New York.

Untuk penerbangan first class ke New York (+business class dari Jakarta – Tokyo), saya menukarkan 75.000 miles Alaska + biaya sebesar US$59.95. Jika dibeli dengan uang, penerbangan ini dihargai Rp133 juta sekali jalan!

Penerbangan ini merupakan penerbangan first class internasional pertama saya dalam 15 bulan. Sebelumnya, saya selalu mendapatkan pengalaman terbang yang luar biasa dengan Japan Airlines. Oleh karena itu saya sudah tidak sabar untuk melihat bagaimana pelayanan di first class JAL selama pandemi COVID-19 ini.

Gate 75 digunakan untuk penerbangan ke New York hari ini
Berbagai macam informasi tentang persyaratan memasuki Amerika & protokol kesehatan selama pandemi

Penumpang penyandang disabilitas dipersilahkan untuk boarding pertama, kemudian disusul keluarga dan baru kemudian penumpang first class.

Karena sepinya jumlah penumpang, JAL hanya menggunakan 1 garbarata saja yang terletak di pintu paling depan. Artinya seluruh penumpang harus berjalan melewati kabin first class.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Boeing 777-300ER Japan Airlines yang akan membawa saya ke New York

Kali ini, saya akan menaiki pesawat Boeing 777-300ER berusia hampir 12 tahun dengan nomor registrasi JA743J. Tiga minggu setelah saya, Erika juga mendapatkan pesawat yang sama. Selama masa pandemi ini, sepertinya JA743J hanya difokuskan untuk rute Tokyo – New York saja.

Memasuki pesawat

Japan Airlines First Class Tokyo Narita – New York JFK

  • Nomor Penerbangan: JL8006
  • Jenis Pesawat: Boeing 777-300ER
  • Registrasi Pesawat: JA743J
  • Rute: Tokyo Narita (NRT) – New York (JFK)
  • Tanggal: Jumat, 7 Mei 2021
  • Waktu: 11.31am – 10.44am (New York)
  • Durasi Penerbangan: 12 jam 13 menit
  • Kursi: 2A

Memasuki pesawat, saya disambut dengan ramah oleh 3 orang kru kabin yang diantaranya merupakan manager penerbangan, pramugari senior dan junior. Setelah duduk, satu persatu kru kabin datang untuk memperkenalkan diri.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Kabin first class Japan Airlines

Total, terdapat 8 kursi di kabin first class yang terbagi menjadi 2 baris. Saya memilih kursi 2A yang terletak di sebelah kiri belakang.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Kursi 2A
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Kursi first class Japan Airlines

Persis di belakang kabin first class, terdapat kabin business class mini yang terasa sangat private. Japan Airlines menggunakan kursi business class Apex yang merupakan salah satu tipe kursi business class favorit saya.

Sebelum penumpang lain masuk, saya berkesempatan untuk mengintip ke kabin business class yang hanya terisi oleh 3 penumpang saja. Secara total, terdapat kurang dari 30 penumpang yang terbang menuju ke New York pada penerbangan ini, brutal!

Kabin business class Japan Airlines – Apex Suites
Apex business class

Kembali ke first class, selain saya terdapat 1 orang penumpang lain bersama dengan anaknya yang duduk di 1G dan 1K. Total, terdapat 3 pramugari di kabin first class, yang berarti 1 pramugari untuk tiap penumpang.

Menunggu di kursi, terdapat amenity kit dari Etro & Shiseido Men (khusus penumpang laki-laki) serta noise cancelling headphone Bose Quiet Comfort 25. Penumpang perempuan akan mendapatkan amenity kit Cle de Peau.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Amenity kit dari Etro, Shiseido Men dan noise cancelling headphone Bose
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Noise cancelling headphone Bose
Pengatur kursi

Fitur massage di kursi first class ini tidak sebaik di kursi business class Japan Airlines yang saya naiki dari Jakarta.

Layar in flight entertainment
Pemandangan dari 2A

Konfigurasi kursi first class Japan Airlines memang tidak menawarkan privasi yang total seperti produk kompetitor, namun produk ini masih tergolong solid & terasa luar biasa berkat soft product-nya.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Pembatas di kursi tengah dinaikkan oleh pramugari untuk menambah privasi
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Jendela
Leg room yang sangat luas
Tempat penyimpanan dan konsol IFE
Remot IFE dan kaca kecil

Salah satu komplain saya akan desain kursi ini adalah letak power plug yang sulit dijangkau. Namun hal ini bisa diakali dengan membawa kabel charger yang panjang. Selain itu, tidak ada individual air nozzle sehingga suhu kabin bisa sewaktu-waktu terlalu panas/dingin.

Tempat penyimpanan smartphone & plug listrik serta headphone
Lampu baca

Menunggu di kursi, terdapat sebuah binder bersampul kulit yang berisikan menu makanan & minuman, akses WiFi gratis, dan katalog duty free.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Binder dengan sampul kulit
Isi binder
Akses WiFi gratis sepanjang penerbangan untuk penumpang first class
Cara mengakses WiFi
Terhubung ke WiFi

Saya pun tidak lupa mengukur kecepatan WiFi tersebut, yang mana memuaskan bagi saya. Membalas chat, mengirim foto, dan story Instagram bisa dilakukan dengan mudah tanpa kendala. Sayangnya jaringan WiFi terkadang hilang ketika terbang diatas Samudera Pasifik.

Kecepatan WiFi
Informasi mengenai suite first class JAL
Kartu petunjuk keselamatan
Majalah

Saat sedang mengambil foto, seorang pramugari menghampiri saya & menawarkan minuman. Saya memilih segelas air yang diantarkan segera bersamaan dengan wet towel.

Segelas air putih dan wet towel

Setelah diantarkan minuman, kami akhirnya berbincang sejenak. Pramugari tersebut khawatir saya kelelahan dari penerbangan sebelumnya.

Well, mendapatkan kesempatan terbang di tengah pandemi (+ di first class) tentunya membuat saya merasa kebalikannya, I am very excited for this flight! Melihat rasa gembira saya, pramugari tersebut juga menawarkan untuk mengambil foto saya.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Berfoto di first class Japan Airlines

Setelah semua penumpang sudah menaiki pesawat, terjadi delay karena ada masalah pada pintu depan, pesawat baru memulai proses pushback pada pukul 11.12 pagi waktu Tokyo.

Bandara Tokyo Narita
Boeing 747F Nippon Cargo
Kondisi kabin sebelum lepas landas

Durasi taxi adalah 19 menit sebelum akhirnya pesawat lepas landas pada pukul 11.31 pagi waktu Tokyo. Meskipun berangkat terlambat, penerbangan saya tiba 21 menit lebih awal dari jadwal ketibaan.

Sampai jumpa lain waktu Tokyo!

Pada pukul 11.43, lampu tanda sabuk pengaman dimatikan & menjadi pertanda dimulainya kesenangan saya selama 12 jam kedepan! 🙂

Flight map menuju ke New York

Setelah tanda sabuk pengaman dimatikan, seorang pramugari langsung menyarankan saya untuk mengganti pakaian saya ke pajamas yang disediakan. Saya dibawakan sepasang sendal dan pajamas berukuran M yang mana pas untuk badan saya. Kini, JAL menggunakan pajamas generik tanpa merk & amenity kit dari ETRO. Dulunya, JAL menggunakan pajamas dan amenity kit dari Porsche Design.

Pajamas
Slippers

Saya & Erika sangat menyukai pajamas baru ini karena teksturnya yang lembut & cukup stylish ketimbang pajamas maskapai lainnya. Saya tidak akan ragu untuk menggunakan atasan/bawahan dari JAL ini untuk keluar rumah.

Servis

Servis makan siang akhirnya dimulai pukul 12.01 siang waktu Tokyo, diawali dengan champagne.

Taplak meja
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Canapés dan champagne

Saya pribadi sangat yakin Japan Airlines adalah maskapai yang menyajikan champagne termahal di dunia, dimana champagne Salon disajikan untuk penerbangan dari Tokyo dan champagne Cristal disajikan untuk penerbangan ke Tokyo.

Sayangnya, JAL hanya membawa 1 botol Salon saja pada penerbangan ini, yang mana saya habiskan sendiri karena penumpang lain rupanya merupakan penggemar sake.

Champagne Salon 2007 dihargai rata-rata US$656

Tidak lama setelah disajikan, seorang pramugari menghampiri saya dan mengatakan “Mr. Vincent, we made a huge mistake by serving you the champagne with the wrong glass” sembari membawakan champagne flute pengganti. Servis di first class memang harus hingga ke detil terkecil! 🙂

Champagne flute

Makan

Japan Airlines secara bangga mempromosikan dirinya sebagai flying restaurant dan saya sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

JAL mempromosikan diri sebagai restoran ekslusif di udara

Terbang di first class JAL serasa seperti bersantap di restoran Jepang Michelin star karena memang chef yang mendesain menu makanan untuk JAL merupakan chef Michelin star.

Profil chef
Profil chef

Berikut foto menu makanan & minuman secara lengkap:

Menu makanan
Chef yang mendesain makanan bagi JAL
BEDD merupakan nama dari program JAL
Menu makanan Japanese
Menu makanan Western
Menu makanan
Menu makanan
Menu kopi
Menu kopi
Profil chef
Menu makanan
Menu minuman
Menu minuman
Menu minuman
Menu wine
Menu wine
Menu wine
Menu wine
Menu wine
Menu sake
Menu shochu
Premium Japanese tea
Menu minuman

Servis makanan dimulai dengan caviar dan champagne Salon 2007. Saya me-request agar disajikan caviar secara tradisional (langsung dari tin) karena pada opsi Japanese, caviar ditaburkan pada menu sashimi. Caviar disajikan dengan mother of pearl spoon dan crackers Arnott’s dikarenakan tidak adanya blini yang dibawa pada catering hari ini.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Caviar
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Champagne Salon 2007 & caviar

Bagi Anda yang penasaran dengan rasa caviar, saya mendeskripsikan rasanya seperti kombinasi cream cheese & butter. Anyway, Anda pastinya harus mencoba sendiri 😉 .

Untuk makan siang, saya memilih opsi menu Japanese yang sudah menjadi kewajiban bagi saya ketika terbang dengan maskapai Jepang. Berikut sajian seasonal five colorful delicacies – dari kiri ke kanan:

  • Cherry Salmon & Green Asparagus with ‘Sansho’ Pepper Sauce dari Kagurazaka Ishikawa (3 Michelin Stars)
  • Steamed Abalone with its Liver Sauce dari Kohaku (3 Michelin Stars)
  • Sea Urchin & Beachwort with Soy Sauce & Rice Vinegar dari Kohaku
  • Hard Clam & Udo Mountain Vegetable with a hint of Yuzu Citrus dari Kagurazaka Ishikawa
  • Greenling with Truffle Sauce dari Kohaku
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Seasonal five colorful delicacies

Pastinya seluruh hidangan seafood ini sangat fresh dan tidak berbau amis sama sekali. Favorit saya adalah Sea Urchin dan Greenling with Truffle Sauce. Sejenak saya lupa sedang menikmati makanan pesawat!

Tidak lupa sebelum bersantap, seorang pramugari menawarkan diri untuk mengambil foto saya.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Life is good!

Hidangan selanjutnya adalah Soup dari Ishikawa; Horsehead Snapper & White Sesame Tofu Topped with ‘Sansho’ Buds. Rasa soup ini sangat ringan serta ditemani sempurna dengan tahu dan ikan yang lembut.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Soup

Kemudian diteruskan dengan Sashimi dari Ishikawa; Seasonal Crab Covered with Vinegar Broth Jelly dan Kohaku; Caviar, Cream Cheese, Turnip & Radish with Yuzu. Keduanya sangat lezat, superb!

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Sashimi

Hidangan selanjutnya adalah Wagyu Confit & Bamboo Shoot with Thick Butterbur Buds Sauce dari  Ishikawa yang dihidangkan dengan Steamed Rice with Butterbur Stem & Burdock, Miso Soup with Wakame Seaweed, Deep-fried Tofu & Leek, dan Simmered Kelp, Yam & Turnip.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Hidangan dari Ishikawa

Hanya tersedia 1 pilihan untuk dessert, hasil kreasi dari Kohaku; Matcha Mousse, Sweet Soy Bean Sauce, Sherbet Flavored with Salted Cherry Leaves & Rice Chips. Jujur, dessert ini merupakan bagian yang paling tidak saya favoritkan dari seluruh sajian makanan yang spektakuler di penerbangan ini.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Dessert

Makan siang ditutup dengan dibukanya sebotol teh spesial “Queen of Blue” yang disajikan secara dingin di gelas wine dan kemudian diikuti dengan segelas teh hijau otentik khas Jepang.

Royal Blue Tea; Queen of Blue
Green tea

Istirahat

Selesai makan, saya memutuskan untuk bekerja sejenak & kemudian seorang pramugari menawarkan untuk mengubah kursi 2D di sebelah saya menjadi ranjang. Artinya saya akan mempunyai 1 kursi dan 1 ranjang.

Pramugari menyiapkan ranjang di kursi 2D
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
2D telah disulap menjadi ranjang

Uniknya, matras JAL bisa dibolak-balik, dimana satu sisi lebih empuk dan sisi satunya lagi lebih keras. Saya memilih opsi yang lebih empuk.

Opsi matras soft
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
First class = istirahat optimal
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Setup kursi & ranjang saya pada penerbangan kali ini
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Bekerja sejenak di first class Japan Airlines

Kru kemudian menawarkan cemilan untuk menemani jam kerja saya. Akhirnya saya memilih macaron dan Darjeeling tea dari Mariage Frères.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Macaron rasa black currant & chocolate didampingi dengan teh

Diluar dugaan, macaron yang diberikan sangat empuk dan enak dengan tingkat kemanisan yang pas. Akhirnya saya meminta 1 macaron lagi dengan rasa lain; black sesame.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Macaron tambahan rasa black sesame

Akhirnya saya tertidur selama 3 jam lebih dan terbangun di tengah Samudera Pasifik dengan pemandangan yang menakjubkan.

Terbangun di tengah Samudera Pasifik
Pemandangan yang menakjubkan

Kemudian saya memaksakan diri untuk kembali tidur & berhasil tertidur pulas hingga akhirnya terbangun diatas Montana, tersisa 3 jam 45 menit lagi menuju New York.

Dari Trans-Pasific menjadi Transcontinental US, saya terbangun di atas Montana
Kembali disambut pemandangan menakjubkan, chasing the sunrise!

Breakfast

Lampu kabin pun perlahan dinyalakan kembali seiring dengan matahari yang mulai terbit. Untuk breakfast, saya kembali memilih opsi Japanese; Simmered “Kuroge Wagyu” Beef Ginger Flavor.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Breakfast
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Simmered “Kuroge Wagyu”

Sebagai seorang penggemar Yoshinoya & Matsuya, tentu saya sangat menikmati hidangan ini. Bayangkan daging sapi Yoshinoya namun di-upgrade menjadi wagyu..

Saya kemudian meminta buah-buahan dan segelas cappuccino yang disajikan dengan cinnamon stir stick.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Cappuccino
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Buah berkualitas asal Jepang & presentasi buah yang cantik

Highlight dari buah yang disajikan adalah melon khas Jepang yang sangat manis.

Melon khas Jepang yang sempurna & sangat manis

Kemudian saya diberikan 1 box cokelat dari Jean-Paul Hévin.

Chocolate

Lavatory

Terdapat 2 lavatory yang keduanya terletak di bagian depan kabin. Mengingat hanya ada saya dan pasangan bapak & anak, rasanya seperti saya mempunyai kamar mandi sendiri. Kamar kecil selalu dalam keadaan bersih setiap kunjungan saya.

Sink
Lotion & repair oil dari Cle de Peau yang rupanya sangat mahal
Toilet
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Fitur toilet canggih khas Jepang
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Handuk kecil

Sebelum Mendarat

Setelah servis breakfast selesai, pesawat sedang berada di atas Lake Michigan dengan waktu penerbangan kurang dari 2 jam menuju New York.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Terbang diatas Lake Michigan
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Lake Michigan

Sebelum mendarat, semua kru kabin datang berterima kasih karena telah memilih terbang dengan Japan Airlines. Mereka juga dengan baik hari membawakan hadiah berupa miniatur pesawat JAL bertemakan Tokyo Olympic 2020, cemilan khas Jepang dan sebuah masker baru untuk saya.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Hadiah dari kru
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Masker

Kru juga meninggalkan kartu perpisahan yang personal 😉

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Kartu perpisahan dari kru JL8006, mereka tahu benar minuman favorit saya sepanjang penerbangan 😉

Sebagai kenang-kenangan, saya meminta izin untuk foto bersama dengan ketiga kru yang luar biasa.

Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Berfoto dengan kru JL8006

Tidak terasa, akhirnya kapten kembali menyalakan tanda sabuk pengaman & menginformasikan bahwa descend akan segera dilakukan.

Mendekati New York JFK
Mendekati New York JFK
Review Japan Airlines First Class Boeing 777-300ER Tokyo Narita New York JFK | PinterPoin
Mendekati New York JFK

Akhrinya pesawat mendarat di New York pada pukul 10.44 pagi.

Mendarat di New York JFK

Tiba di gate 7 terminal 1 pada pukul 10.46.

Parkir di sebelah Boeing 777 milik Korean Air
Garbarata menghampiri, berakhir sudah penerbangan ini

Penutup

Japan Airlines adalah salah satu maskapai favorit saya bersamaan dengan kompetitornya senegaranya; ANA. Terbang dengan Japan Airlines selalu memberikan kesan & pengalaman yang luar biasa, terutama di kabin premium.

Impresifnya, Japan Airlines tidak melakukan cost cutting sama sekali pada soft product-nya meskipun sedang menghadapi situasi pandemi. Saya tidak akan ragu untuk kembali terbang dengan JAL ketika ada kesempatan lain.

(+) Servis yang luar biasa dari kru, makanan & minuman level Michelin star, dan kemudahan koneksi dari Jakarta ke New York

(-) Kursi yang outdated & tidak mempunyai fitur privasi layaknya kursi first class generasi baru, tidak ada individual air nozzle sehingga sewaktu-waktu suhu bisa terlalu panas/dingin

.

Apa pendapat Anda tentang penerbangan ini?

Share

4 comments
  1. Omg Vincent next time harus coba whisky nya Ichiro’s Malt Chichibu JAL Exclusive. Karena saking langkanya, di reseller market itu bisa 2000SGD 1 botolnya

  2. Hi, kartu kredit apa saja yang bisa kumpulin poin untuk miles pesawat JAL ? , krn kebanyakan kartu hanya biaa untuk SQ atau garuda .. terimakasih

  3. Hi,

    Bagaimana cara terbaik untuk mengumpulkan Miles alaska ? Karena Citi Premiere Miles dengan 11 Partner maskapai tidak bisa ditukarkan ke Alaska.
    Apa ada CC yg memiliki Partner tukar ke Alaska ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.