Tumbuh besar & tinggal di Jakarta, Grand Hyatt Jakarta hingga saat ini masih saya anggap sebagai hotel paling ikonik di ibu kota. Setiap kali melewati area Bundaran HI, pemandangan bangunan Grand Hyatt yang megah pastinya tidak akan terlewatkan dan sudah berdiri megah sejak saya masih anak-anak.
Setelah mencapai status Globalist pada program World of Hyatt tahun ini, tentunya hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah memaksimalkan status tersebut. Untuk itu, saya memilih untuk staycation di Grand Hyatt Jakarta yang selama ini cenderung saya ‘jauhi’ karena tidak memiliki status Hyatt.
Benefit dari status Globalist meliputi:
- 30% bonus poin
- Upgrade kamar, termasuk Standard Suites (subject to availability)
- Late checkout hingga jam 4 sore
- Garansi ketersediaan kamar hingga 48 jam sebelum tiba
- Akses ke club lounge & gratis breakfast
- Gratis parkir untuk free night award
- Guest of Honor (khusus award stay – bisa memberikan manfaat status kepada teman/keluarga meskipun tidak menginap bersama pemilik status)
- Akses prioritas untuk ketersediaan kamar
- Resort fees ditiadakan untuk award night dan eligible rate
- dsb.
Saya mendapatkan rate yang sangat terjangkau untuk menginap 1 hari (Minggu-Senin) yakni Rp1.093.901 nett. Dari stay 1 malam ini, saya mendapatkan 2 elite qualifying nights World of Hyatt berkat promo Bonus Journeys dan 1.174 poin Hyatt yang bernilai Rp316.980 menurut valuasi PinterPoin.
Check In
Grand Hyatt Jakarta berlokasi di Bundaran HI & terhubung dengan Plaza Indonesia yang merupakan salah satu mal paling prestigius di Indonesia.
Kali ini, saya memilih untuk menginap di hari Minggu ke Senin agar menghindari keramaian orang yang normalnya melakukan staycation saat weekend (Jumat-Sabtu-Minggu). Namun ternyata keputusan tersebut kurang tepat jika mengincar upgrade kamar ke suite.
Sebagai anggota Globalist, tentunya saya sudah mengharapkan upgrade ke suite yang merupakan salah satu benefit dari status tersebut. Sayangnya, beberapa hari sebelum tiba, pihak hotel sudah menginformasikan kabar baik dan kabar buruk:
- Kabar baiknya Grand Club Lounge sedang direnovasi sehingga dipindahkan ke Grand Cafe, yes! Sebelumnya saya sudah pernah mengunjungi Grand Club Lounge di hotel ini dan tidak terlalu terkesan dengan makanan & minuman yang ditawarkan
- Kabar buruknya upgrade suite tidak bisa diberikan karena hotel sedang menjalani renovasi sehingga sebagian besar suite ditutup. Hanya 3 suite yang dibuka & sudah sold out berkat liburan long weekend. Kamar yang selesai digunakan oleh tamu juga akan dikosongkan selama 1 hari sebelum kemudian baru bisa diberikan kepada tamu selanjutnya.
Karena penasaran, saya kemudian membuat dummy booking pada tanggalan berbeda dan memang benar di kebanyakan tanggal, suite tidak tersedia. Untuk stay ini, saya mendapatkan kamar tipe King Bed yang kurang menggembirakan namun ditebus dengan benefit Globalist lainnya, selengkapnya di bawah.
Menurut saya, lobi Grand Hyatt Jakarta masih merupakan salah satu lobi termegah di Jakarta saat ini.
Proses check in berjalan sangat cepat dan tidak ada antrian panjang karena saya tiba pada sore hari, dimana kebanyakan orang sudah check in atau check out. Aslinya, anggota Globalist diberikan jaminan late check out hingga jam 4 sore, namun permintaan check out jam 5 sore saya dikabulkan oleh resepsionis dengan senyuman & tanpa berpikir 2 kali.
Kamar
Saya mendapat kamar 1323 yang sayangnya tidak menghadap ke Bundaran HI, melainkan ke bagian belakang hotel. Ketika berjalan menuju ke kamar, usia hotel yang sudah cukup tua sangat terasa. Wajar saja mengingat hotel ini diresmikan di tahun 1991, bahkan saya belum lahir saat itu.
Untungnya Grand Hyatt Jakarta tetap menjaga kondisi hotel sehingga kesan luxury masih terasa jelas.
Ketika memasuki kamar, closet terletak di sebelah kiri dan kamar mandi terletak di sebelah kanan.
Pihak hotel juga cukup generous dalam menyediakan alcohol wipes yang sangat berguna untuk mengsterilkan permukaan-permukaan yang sering disentuh oleh orang.
Sabun mandi cair tidak disediakan, melainkan hanya sabun batangan. Ketika meminta ke pihak hotel, saya diberikan 7 sabun mandi!
Dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19, Grand Hyatt Jakarta juga memberikan akses digital untuk hotel directory dan online ordering (room service, dsb.). Menu breakfast bisa diakses melalui barcode yang disediakan.
Pihak hotel telah menyediakan sebotol De Bortoli sparkling wine sebagai benefit evening cocktail untuk dinikmati di dalam kamar.
Pihak hotel juga menginformasikan adanya proyek renovasi yang sedang berlangsung dan dijadwalkan untuk rampung pada akhir tahun 2022. Memang benar, keesokan harinya muncul suara konstruksi mulai dari jam 9 pagi yang saya anggap tidak terlalu mengganggu. Jika Anda akan menginap disini, jangan lupa untuk menutup gorden jendela karena akan adanya pekerja yang bekerja di luar.
Kondisi kamar saya akui masih sangat terawat, namun salah satu hal yang saya keluhkan adalah TV yang sudah ketinggalan jaman. Gambar yang dihasilkan benar-benar buram dan sulit untuk ditonton. Saya rasa pihak hotel harus berinvestasi pada TV baru agar bisa tetap keep up dengan hotel lain yang modern.
Kemudian, kecepatan internet di hotel ini juga tergolong sangat buruk untuk level hotel bintang 5 di daerah prestigius.
Evening Cocktail
Karena tiba cukup sore, saya sudah melewatkan sesi afternoon tea (bisa dinikmati keesokan harinya). Sehingga sesi pertama yang saya nikmati dengan benefit Globalist adalah evening cocktail.
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, breakfast, afternoon tea, dan evening cocktail untuk sementara diadakan di Grand Cafe, yang menurut saya sangat menguntungkan. Bagaimana tidak, anggota Globalist bisa memesan menu à la carte di Grand Cafe sepuasnya tanpa biaya sepeserpun, wow!
Kebetulan, Grand Cafe tidak menyediakan opsi buffet saat saya menginap, sehingga memesan makanan dari menu bisa dilakukan sepuasnya. Sesi evening cocktail berlangsung setiap harinya dari pukul 05.30 sore hingga 8 malam.
Kebetulan, pada kunjungan saya kondisi Grand Cafe sangat sepi sehingga sesi evening cockail kami terasa lebih aman dan intimate.
Tidak ada buku menu yang disediakan karena COVID-19, melainkan hanya barcode di meja. Anggota Globalist bebas untuk memilih menu apapun kecuali Grand Cafe Tray Sets. Bagi Anda yang penasaran, Anda bisa mengakses menu Grand Cafe di link ini.
Untuk minuman, saya memilih segelas Pinot Noir dari Matua (Rp160.000 per gelas), air mineral (Rp65.000), dan jus jeruk untuk Erika.
Untuk makanan pembuka, saya memilih Sate Maranggi (Rp150.000 di menu) yang sayangnya kurang empuk.
Untuk makanan utama, saya dan Erika sama-sama memesan Beef Tenderloin 200g (Rp450.000 di menu), gratis untuk anggota Globalist ๐
Kualitas daging yang dihidangkan cukup baik dan dimasak sesuai dengan tingkat kematangan yang saya inginkan.
Untuk dessert, saya memilih Young Coconut Thai Jelly (Rp85.000) dan pisang goreng dengan es krim nangka (Rp85.000).
Makanan yang disajikan tergolong enak namun tidak spektakuler, apalagi dengan price tag yang tinggi. Jika ditotal, makanan dan minuman yang kami pesan pada sesi evening cocktail mencapai total Rp1.791.900 nett dan semuanya gratis untuk anggota Globalist. Score!
Breakfast
Anggota Globalist Hyatt bisa menikmati benefit breakfast gratis meskipun memesan rate kamar tanpa breakfast sekalipun.
Breakfast bisa dinikmati di Grand Cafe atau diantarkan ke kamar dengan menu yang sama. Kami memilih untuk menikmati breakfast di kamar agar lebih aman. Breakfast akan diantarkan ke kamar sesuai dengan jam yang dipilih.
Sesi breakfast berlangsung dari pukul 06.00 pagi hingga 10.30 setiap harinya. Jika Anda penasaran, menu breakfast juga bisa Anda akses disini.
Saya dan Erika memilih Indonesian breakfast (Rp180.000 per set) dengan menu utama Nasi Goreng khas Grand Hyatt yang sudah melegenda. Makanan tiba dilengkapi dengan buah-buahan, cappuccino, teh dan dekorasi bunga mawar yang classy.
Perlu diakui, nasi goreng Grand Hyatt Jakarta adalah nasi goreng hotel terenak yang pernah saya coba selama ini. Jika Anda menginap di hotel ini, maka saya sangat merekomendasikan untuk mencobanya.
Afternoon Tea
Karena Grand Club Lounge yang sedang ditutup, afternoon tea juga diadakan di Grand Cafe setiap harinya hingga pukul 5 sore.
Anggota Globalist bebas untuk memesan teh/kopi sepuasnya dan bisa memilih 1 snack per orang. Saya dan Erika memilih tempe mendoan (Rp60.000) dan lumpia sayur (Rp80.000) bersama dengan segelas cappuccino (Rp68.000) dan peppermint tea (Rp68.000).
Kemudian kami juga memesan Berliner untuk penutup yang tidak tersedia di menu.
Fasilitas
Berstatus hotel bintang 5 veteran di jantung ibu kota Jakarta, tentunya Grand Hyatt Jakarta memiliki fasilitas yang mumpuni. Berikut fasilitas yang tersedia di hotel ini:
- Lantai 2: Business Centre, Grand Ballroom, dan ruangan meeting
- Lobby: Grand Cafe
- Lantai 4: C’s Steak and Seafood Restaurant, Sumire Japanese Restaurant, dan burgundy
- Lantai 5: The Residence OnFive (event space), Club Olympus Fitness Centre, dan kolam renang
- Lantai 22: Grand Club Lounge (sedang ditutup)
Salah satu keunggulan Grand Hyatt Jakarta adalah luasnya kolam renang untuk ukuran hotel di area Bundaran HI, gym yang luas dan terdapat jogging track disekitarannya dengan permukaan lantai empuk.
Entah mengapa, saya merasa kolam renang di Grand Hyatt Jakarta sedikit bernuansa menyerupai resort di Bali yang sudah berusia.
Hotel ini juga mempunyai fasilitas gym berjuluk Club Olympus yang impresif dengan peralatan yang cukup lengkap. Sepengetahuan saya, Club Olympus ini juga terbuka untuk tamu luar hotel, dengan syarat membayar biaya keanggotaan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika gym di hotel ini lebih luas dan lengkap dari gym hotel lain pada umumnya.
Sepertinya di hari tertentu Club Olympus ini akan cukup ramai, namun pada kunjungan saya tidak ada orang sama sekali.
Baca juga: Panduan Lengkap World of Hyatt
Baca juga: Hyatt Brand Explorer: Gratis 1 Malam Setiap Menginap di 5 Brand Hotel Hyatt
Semua restoran di Grand Hyatt kecuali Grand Cafe terletak di lantai 4.
Fasilitas lain seperti business centre dan Grand Ballroom terletak di lantai 2 (dibawah lobi).
Ballroom milik Grand Hyatt Jakarta seringkali digunakan untuk acara pernikahan mewah di Jakarta. Saking populernya, hotel ini memiliki wedding boutique yang terletak di lantai bawah.
Penutup
Menginap di hotel ikonik Grand Hyatt Jakarta dengan status Globalist adalah hidden gem yang selama ini saya lewatkan. Pengalaman pertama menginap dengan Globalist ini tentunya sangat berkesan dan membuat saya akan lebih fokus ke Hyatt, setidaknya hingga masa berlaku status habis pada 28 Februari 2023.
Saya cukup beruntung karena bisa menikmati fasilitas Grand Club Lounge di Grand Cafe & diizinkan untuk memesan apapun sepuasnya. Selain 2 elite qualifying nights, total benefit yang saya dapat dari menginap di Grand Hyatt Jakarta berkat status Globalist:
- 1.174 Poin Hyatt: Rp316.980
- Breakfast: Rp396.000
- Afternoon tea: Rp303.600
- Evening cocktail: Rp1.791.900 + 1 botol wine (±Rp300.000)
- Biaya menginap 1 malam: (-) Rp1.093.901
- Total: ±Rp2.014.579
Perlu diperhatikan jika pada hari-hari normal, biasanya Anda akan perlu membayar setidaknya Rp1,5 juta++ untuk menginap di hotel ini. Apakah saya akan kembali ke Grand Hyatt? Pastinya! Apalagi mengingat saya masih penasaran karena belum mendapatkan upgrade ke suite ๐
(+) Manfaat Globalist yang spektakuler, kondisi hotel yang masih terawat, dan staff yang ramah
(-) Internet lambat, TV harus diganti & tidak ada upgrade ke suite
Saya juga sangat menantikan dibukanya properti Hyatt lain di Indonesia seperti Park Hyatt Jakarta (pertengahan 2021) dan Andaz Bali (April 2021).
.
Setuju banget soal TV nya hahaha masih TV yang agak tebal. Saya pake promo tiket dot com, akhir november 1,5 juta dapat 2 malam. Tapi ga dapat sarapan paling enak afternoon tea di cafe yang menghadap ke bunderan HI.