teks, Wajah manusia, pakaian, senyum, orang

Garuda Indonesia Menambahkan Kelas “Premium Economy” di Rute Domestik

Secara mengejutkan, Garuda Indonesia mengumumkan bahwa mereka akan menambah kelas ‘premium economy’ di penerbangan domestik. Kelas premium economy ini akan ada di seluruh armada Boeing 737-800 NG Garuda Indonesia dan mulai beroperasi per tanggal 5 Juni 2019 lalu. 

teks, Wajah manusia, pakaian, senyum, orangBerdasarkan informasi yang saya peroleh dari website Garuda Indonesia; perbedaan utama antara kelas ekonomi dengan kelas ekonomi premium ini antara lain adalah:

No. Atribut Layanan Tambahan
1 Sebelum Keberangkatan (Pre-flight)
  • Spesial boarding pass dengan label tag “Premium Class”
  • Label bagasi “Premium Class” dan penanganan bagasi prioritas
  • Prioritas pada saat boarding time sebelum penumpang regular ekonomi
2 Selama Penerbangan (In-flight)
  • Ruang kaki lebih luas dan nyaman dengan jarak 33 inci
  • Dapatkan welcome drink untuk penumpang Premium Class
  • Handuk hangat akan diberikan oleh awak kabin kami
3 Setelah Penerbangan (Post-flight)
  • Penanganan bagasi prioritas (setara dengan GarudaMiles Gold)
Dari website yang sama juga, kelas ekonomi premium dari Garuda Indonesia ini dikatakan akan “tersedia di 3 baris paling depan di Kelas Ekonomi dengan total kursi sebanyak 18 seat.“Menggunakan seat map yang saya peroleh dari Seatguru, maka kita bisa tahu bahwa kursi kelas ekonomi premium ini berada pada seat 21 A B C H J K, 22 A B C H J K, dan 23 A B C H J K.
teks, cuplikan layar, deasin
Kursi kelas premium ekonomi terdapat pada kursi di baris 21,22, dan 23.

Baca juga: Panduan Lengkap GarudaMiles

Baca juga: Video Pengenalan Kelas Kabin Garuda Indonesia


Penutup

Upaya Garuda Indonesia untuk meningkatkan revenue dari penerbangan domestik ini perlu diapresiasi. Hanya saja, saya merasa bahwa rencana penambahan kelas premium economy ini terkesan tergesa-gesa dan memiliki eksekusi yang buruk (poorly executed). Berikut beberapa alasan dari saya:

  1. Tidak ada kejelasan bagaimana cara mem-booking kelas ekonomi premium ini. Sejauh ini, saya tidak berhasil memesan penerbangan kelas ekonomi premium atau mengetahui cara memilihnya. Di halaman utama web Garuda Indonesia, saya juga tidak dapat menemukan pilihan kelas ‘ekonomi premium’. Begitu pula saat memilih fare class-nya, saya tidak dapat menemukan opsi fare ekonomi premium. Hanya bisa di-booking untuk penerbangan sampai dengan tanggal 2 September 2019. Terima kasih pembaca Andrew.

  2. Diferensiasi yang terlalu standar. Tujuan utama seseorang memilih premium economy class biasanya adalah perbedaan perlakuan dan hard product antara kelas ekonomi dengan kelas premium economy. Saya tidak melihat perbedaan hard product yang berarti antara kedua kelas ini karena bagaimanapun juga, premium economy class ini hanya sekedar 3 baris terdepan kursi ekonomi. Tidak adanya perbedaan perolehan award miles ataupun tier miles juga yang saya pandang cukup mengecewakan.

  3. Tidak ada promosi ataupun notifikasi kelas ekonomi premium. Seperti yang sudah saya sampaikan di awal post ini, tiba-tiba saja Garuda Indonesia mengumumkan bahwa mereka akan menghadirkan kelas premium economy di penerbangan domestik tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Jika mereka ingin produk ini bisa diterima dengan baik oleh konsumen, seharusnya mereka membangun excitement jauh-jauh hari dan juga mengadakan promosi untuk kelas ekonomi premium ini.

Apa pendapat Anda mengenai kelas Premium Economy dari Garuda Indonesia ini? 

Share

9 comments
  1. Sebenernya kalo diferensiasi hard product, di narrow body saya ga kaget ya kalo ga ada bedanya secara airline” laen kalo ada PEY nya juga bedanya ga terlalu jauh (ex.delta) tapi buat miles mengecewakan banget ya, at least kasih lah 125% miles…

    1. Halo David,

      Benar sekali, diferensiasi di product narrow body biasanya tidak signifikan. Hanya saja seharusnya Garuda Indonesia bisa memberikan benefit lain yang membuat penerbangan di premium economy ini lebih worth it seperti yang sudah Anda sampaikan, contohnya adalah memberikan award miles/ tier miles yang lebih banyak untuk penerbangan di Premium economy.

  2. Garuda ini kalau punya ide selalu terlihat asal padahal bisa dibilang idenya bagus, sudah beberapa kali ganti direksi, tapi eksekusinya selalu jelek/asal.

    Seakan-akan jadi terlihat terlalu dipaksakan, terburu-buru dan tidak jelas tujuannya

    Kalau mau diseriusi, kelas premium ekonomi ini bisa digarap di sektor Internasional seperti KorSel/Jepang, setau saya maskapai negara mereka tidak menawarkan premium ekonomi, tentu saja GA harus memberikan pelayanan lebih baik dari miles, hard product dll.

    Mungkin mereka ini cuma mau terlihat ‘beda’ atau ‘keren’, padahal tidak sama sekali.

    1. Halo John,

      Saya sangat setuju dengan pendapat Anda. Kelihatannya hal ini merupakan efek samping dari pergantian direktur utama yang rutin dilakukan hampir setiap tahunnya sehingga Garuda Indonesia tidak memiliki strategi yang jelas untuk bisa bersaing dengan maskapai regional maupun maskapai timur tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.