dalam ruangan, abin pesawat terbang, dinding, jendela, lantai, kursi

Flight Review: Singapore Airlines First Class Boeing 777-300 Singapore – Jakarta


Flight Review

Rute penerbangan Singapura – Jakarta oleh Singapore Airlines (SQ) dilayani oleh armada Boeing 777-300 lama yang memiliki kabin First Class. Walaupun menggunakan kursi First Class dengan tipe paling lama (2006 F), saya merasa bahwa kursi kabin ini cukup nyaman untuk penerbangan jarak pendek.


Flight Stats

Nomor Penerbangan: SQ 960

Jenis Pesawat: Boeing 777-300

Nomor Registrasi: 9V-SYI

Rute: Singapura (SIN) – Jakarta (CGK)

Tanggal: Selasa, 23 Juli 2019

Waktu Berangkat: 15:46 (seharusnya 15:15)

Waktu Tiba: 16.05 (seharusnya 16:00)

Durasi Penerbangan: 1 jam 19 menit

Kursi: 1A 


Seperti penerbangan saya pada Singapore Airlines Suites, begitu masuk dalam pesawat saya langsung diantar ke kursi saya dan ditawari segelas sampanye oleh cabin crew yang bertugas. Hanya saja, saya menolaknya karena saya sudah minum cukup banyak sampanye ketika saya berada di The Private Room.

Plus, saya juga tidak mood untuk minum alkohol setelah berlarian cukup jauh dari Terminal 3 ke boarding gate saya yang nyaris berada di ujung terminal 2. Jadi, saya hanya meminta apple juice untuk menghilangkan dahaga. Setelah saya merasa sedikit lega dan tidak kecapekan lagi, barulah saya mengambil foto-foto di kabin.

Hard Product

Kabin First Class Singapore Airlines di pesawat Boeing 777-300 model lama memiliki konfigurasi 1-2-1 dengan jumlah baris sebanyak dua baris. Saya sendiri duduk di kursi 1A yang merupakan kursi di bagian depan-kiri dari kabin ini.

Sekilas, warna dari kursi dan furnitur kabin first class ini mengingatkan saya pada warna kursi dan dekorasi di The Private Room yang didominasi warna beige dan coklat tua yang saya persepsikan agak outdated.

dalam ruangan, abin pesawat terbang, dinding, jendela, lantai, kursi

dalam ruangan, mebel, dinding, bantal, sofa, Sandaran tangan, desain interior, kamar, kursi, lantai

Di bagian kiri kursi, terdapat laci di mana Anda bisa menyimpan barang berharga Anda dan juga terdapat tempat menaruh minuman.

bagasi, koper, aksesori, mobil, kasus, Bagasi dan tas, dalam ruangan, dinding
Anda bisa menaruh handphone, paspor, dan berbagai barang lainnya di laci ini.
jendela, dalam ruangan, Cahaya matahari, dinding, kereta
Kursi 1A adalah window seat dengan 2 jendela 🙂

Sedangkan di bagian kanan, terdapat lampu baca, colokan untuk headphone, tombol untuk mengontrol angle dari kursi, dan kontrol untuk In-Flight-Entertainment (IFE).

mobil, dalam ruangan, dinding

teks, elektronik, dalam ruangan, konsol video game, panel kontrol, Peralatan elektronik, Pengontrol permainan, kontrol, remot, mobil

Di bagian depan, terdapat kompartemen di mana Anda bisa menaruh carry-on dan juga sekaligus tempat melonjorkan kaki Anda. Selain itu, terdapat juga layar IFE yang cukup lebar.

Kualitas IFE sendiri sangat baik dengan gambar yang tajam dan suara yang sangat jernih. Saya sendiri menghabiskan sebagian besar waktu saya di penerbangan ini dengan mendengarkan musik.

dalam ruangan, mebel, lantai, dinding

teks, dalam ruangan, monitor, dinding, Perangkat tampilan, mebel, Layar panel datar, Peralatan elektronik, multimedia, Perangkat keluaran, elektronik, Set televisi, layar komputer, Layar lcd led-backlit, komputer, televisi, duduk, layar

Lain-lain

Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, kabin First Class dari penerbangan ini memiliki 2 baris kursi dengan konfigurasi 1-2-1. Khusus untuk kursi yang berada di tengah, terdapat partisi yang bisa Anda buka/tutup. Saya rasa jika duduk bersebelahan dengan orang yang tidak saya kenal, maka saya akan menutup partisi tersebut 🙂

dalam ruangan, abin pesawat terbang, pesawat

dalam ruangan, abin pesawat terbang, penumpang, pesawat, plafon, orang, penerbangan, pesawat terbang

Headphone yang disediakan untuk penerbangan ini adalah headphone dari Bang & Olufsen (B&O). Seperti biasa, suaranya sangat jernih dan cocok dipakai bagi Anda yang ingin mendengarkan musik dalam posisi setengah tidur.

kasus, Barang yang dibawa setiap hari, dalam ruangan, orang, kamera

Untuk kamar kecil dari kabin First Class, saya merasa bahwa space di kamar kecil ini sedikit lebih besar dibanding dengan kamar kecil di kabin kelas ekonomi ataupun bisnis pada umumnya. Kondisinya sangat bersih dan selalu harum setiap saat.

dalam ruangan, dinding, kamar mandi, Tempat duduk toilet, Perlengkapan pipa, lantai, toilet, Persediaan rumah tangga, saluran pipa, putih

dalam ruangan, dinding, Perlengkapan pipa, keran, kabinet, Kabinet, Meja, kamar mandi, Aksesori kamar mandi, Peralatan Rumah tangga, laci, tenggelam, dapur

botol, Persediaan rumah tangga, plastik, dalam ruangan, kamar mandi, struk
Singapore Airlines menggunakan Lalique Neroli sebagai toiletries di penerbangan ini

Soft Product

Saya datang dengan ekspetasi sangat tinggi akan pelayanan Singapore Airlines yang dianugerahi ‘world’s best airline cabin crew‘ oleh SkyTrax dan untuk penerbangan kali ini, ekspetasi tersebut tidak meleset.

Cabin crew dari penerbangan ini sangat hospitable, ramah, dan sopan. Mungkin terutama karena kabin First Class ini dilayani oleh chief stewardess yang sangat berpengalaman. Sama seperti kisah saya di old Suites, cabin crew justru menyemangati saya mengambil foto sebanyak-banyaknya dan juga menawarkan untuk mem-fotokan saya di kursi first class ini.

Selain itu, cabin crew juga dengan sangat ramah menjelaskan satu per satu hidangan yang disajikan dan menanyakan apakah saya ingin apa-apa lagi (seperti mungkin menambah dessert atau meminum sampanye).  Tanpa perlu saya minta, cabin crew juga menawarkan saya sebuah selimut hangat ketika saya tampak sedikit kedinginan. Singkat kata, life in first class is damn good 🙂

Untuk makanan, saya memilih ‘Chirashi Don’ yang saya pesan melalui fitur Book The Cook. Menu ‘Kyo-Kaiseki’ yang bro Vincent sarankan tidak tersedia di penerbangan ini karena durasi penerbangan berada di bawah 2 jam.

Rasa dari Chirasi Don ini sendiri cukup nikmat tapi tidak spesial. Sayangnya, saya tidak paham kenapa mereka membuat Chirashi Don menggunakan bahan-bahan yang sudah matang karena sepengetahuan saya, Chirashi Don biasanya menggunakan bahan ikan mentah. Saya rasa Singapore Airlines memiliki kebijakan tersendiri dalam menyajikan mentah ataupun setengah matang.

teks, tulisan tangan, kertas, dokumen          perlengkapan meja, piring, meja, Masakan, makanan, peralatan makan, Hidangan, Piring, Tatanan meja, Sarapan siang, restoran, makan siang, Seni Kuliner, Perlengkapan minum, dalam ruangan, Makanan a la carte, Sumpit, mangkuk, hiasan, lauk tambahan, Peralatan dapur, cangkir, putih, rebusan, duduk, hidangan, makan malam, minum, sup

makanan, piring, Masakan, perlengkapan meja, hidangan, minum, bahan, meja, hiasan, peralatan makan, salad, mangkuk, sayuran, restoran, rebusan, dalam ruangan, cangkir, sup, mengandung
Chirashi Don dengan berbagai potongan ikan yang sudah matang. 7.5/10

Penutup

Saya tidak bisa berkata banyak untuk penerbangan ini karena durasinya yang sangat singkat. Walaupun hard product dari pesawat ini kurang memuaskan, hal tersebut dikompensasikan oleh soft product yang sangat baik. Dari saya menginjakkan kaki di pesawat ini, cabin crew dari penerbangan ini terkesan sangat hospitable dan ramah.

Apabila Anda memang ingin mencoba penerbangan di rute ini, saya menyarankan Anda untuk mem-bundlingnya dengan penerbangan yang lebih jauh. Seperti Hong Kong – Singapore- Jakarta yang sama-sama membutuhkan 40.500 miles one way atau Zurich – Singapore – Jakarta yang sama-sama membutuhkan 125.000 miles one way.

Jika Anda memesan penerbangan ini sendiri (Singapore – Jakarta), maka miles yang dibutuhkan adalah 27.500 miles yang mana kurang worth it untuk penerbangan yang super singkat. Kecuali apabila Anda sangat ngebet naik first class, maka rute ini tidak perlu Anda pertimbangkan untuk redeem.

.

Apa pendapat Anda mengenai First Class Singapore Airlines rute Singapore – Jakarta?

Share

1 comment
  1. Setuju dgn semua pendapatnya. Utk First Class sebaiknya ambil penerbangan yg jauh seperti ke Eropa atau US.
    Private room sudah ketinggalan jaman, untung akan segera di upgrade.

    Menurut saya kelemahan SQ paling besar adalah service di Changi. Masa sih penumpang First Class musti lari2 jauh dari Private Room ke pesawat. Garuda First Class aja di Changi menyediakan transportasi di bandara. Service yg mengecewakan.

    Saya sdh empat kali naik SQ First Class jarak jauh dan selalu kecewa dgn service SQ di kandangnya sendiri. Begitu keluar pesawat sudah bukan tamu First Class lagi, harus jalan jauh ke lounge dan harus cari sendiri. Tidak ada petunjuk harus kemana dan tidak ada pengantar. Benar2 mengecewakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.