Cerita pembaca kali ini berasal dari pembaca P yang menceritakan pengalaman beliau mengikuti presentasi Timeshare. Kami di PinterPoin terkadang membagikan informasi mengenai Timeshare yang menarik (terutama apabila Anda merupakan orang dengan muka tebal) di mana Anda bisa menginap dengan sangat murah selama beberapa malam di hotel mewah hanya dengan mengikuti presentasi penawaran di hotel tersebut.
Bagi Anda yang tidak mengerti konsep Timeshare, secara praktis Timeshare menawarkan Anda ‘kepemilikan’ suatu properti (biasanya resort hotel) yang mana dengan membeli Timeshare tersebut, Anda akan bisa menginap beberapa malam di properti tersebut ataupun properti lain yang terafiliasi.
Kembali ke topik, berikut adalah cerita pembaca P memperoleh penawaran Timeshare:
Jadi cerita ini bermula pada tahun 2014 lalu di mana ketika itu saya dan istri sedang berjalan-jalan di kawasan Nusa Dua. Tiba-tiba, ada seorang wanita yang nampak seperti seorang mahasiswi menghampiri kami dan menanyakan apakah kami berkenan untuk mendengarkan presentasi yang mana setelah presentasi kami akan bisa mengambil sebuah undian dan dia mengatakan bahwa hadiah dari undian tersebut dapat dipastikan tidak ada yang Zonk (alias tidak memperoleh apa-apa).
Dia juga bilang bahwa undian tersebut memiliki hadiah yang sangat beragam dari Handphone, Kamera, dan lain-lain sampai engan voucher menginap gratis 7 malam di Bali! Ditambah ternyata dia juga menawarkan voucher bersantap di restoran seafood di Jimbaran dan akses ke Karma Kandara beach club secara gratis.
Singkat kata, saya menerima penawaran tersebut. Ketika saya sudah sampai di kantornya, ternyata jarum jam sudah menunjukkan pukul 16.00 WITA yang mana sudah terlalu sore untuk mereka. Jadi ujungnya saya hanya diminta data dan menunjukkan kartu kredit yang saya miliki lalu saya langsung bisa mengambil undian. Ternyata, saya cukup beruntung untuk mendapat voucher menginap selama 7 malam di hotel ‘Karma’ apapun di Bali kecuali Karma Kandara. Saya melihat properti Karma di Bali cukup banyak yaitu ada di Sanur, Seminyak, dan sebagainya.
Karena voucher itulah juga saya berangkat kembali ke Bali dalam periode waktu 6 bulan berikutnya dan saya coba tukarkan voucher tersebut via email. Saya request tanggal dan lokasi di Seminyak dan ternyata approved! Prosesnya cukup mudah namun ternyata saya dikenakan biaya pajak kurang lebih sebesar 1 Juta Rupiah untuk menginap selama 7 malam.
Waktu saya lihat kamarnya saya berpendapat “oke lah”. Kamarnya hanya kamar standar dan hotelnya tidak memiliki fasilitas apapun dan paket menginap 7 malam di hotel tersebut ternyata tidak disertai breakfast. Tapi kalau dihitung-hitung, saya hanya mengeluarkan biaya sekitar 150 ribu Rupiah semalam yang mana masih sangat worth it.
Singkat kata, pengalaman saya kali itu ternyata cukup positif dan saya tidak pernah mendengar lagi tentang Karma group ini kecuali untuk Karma Kandara yang cukup menjadi destinasi favorit di Bali.
—————————————————————————————————————-
6 tahun berlangsung dan memasuki awal tahun 2020 sebelum pandemi saya kembali diundang oleh salah satu perusahaan holiday club untuk mendengarkan presentasi timeshare. Yang ini saya tidak perlu cerita lebih namun bisa dibilang skenarionya kurang lebih mirip dengan apa yang ditawarkan oleh Karma Group. Berbekal pengalaman saya di sini juga, saya menjadi lebih bijaksana sebelum memutuskan apakah saya mau membeli suatu properti Timeshare ataupun tidak.
Selanjutnya, di awal tahun 2022 ini saya sempat dikontak lagi oleh Karma Group. Entah dapat data saya dari mana ini saya kurang yakin namun satu hal yang pasti adalah saya kembali diundang ke salah satu properti mereka yaitu Karma Salak yang terletak di Bogor. Jujur sih saya ingin memang mendengar saja untuk pengalaman namun dari tempat tinggal saya, lokasi tersebut 3 jam jauhnya dan ternyata tidak ada waktu yang pas bagi saya untuk mengunjungi properti tersebut, jadi batal deh. Pihak Karma Group sempat menghubungi saya beberapa kali dengan nada sedikit memaksa namun karena saya konsisten menolak penawaran tersebut, maka akhirnya mereka menyerah juga.Kebetulan pada Juni 2022 lalu saya lihat di Instagram ada Karma Merapi di Yogyakarta yang menarik perhatian saya dan mereka menawarkan promo giveaway voucher menginap 7 malam di Bali. Kebetulan juga saya sedang liburan di Yogya dan memang saya juga ada rencana liburan ke Bali setelah itu, jadi saya isilah itu promo Giveaway-nya. Ternyata, sampai liburan saya di Yogya selesai saya tidak kunjung dihubungi, ‘mungkin tidak menang’ pikir saya dan setelah beberapa saaat, saya lupa dengan program Giveaway ini.
Pertengahan Juli 2022 lalu ternyata saya ditelepon oleh salah satu staff dari Karma Merapi yang menginformasikan bahwa saya menang promo Giveaway ini tetapi ada syarat bahwa saya harus datang ke sana untuk “Bincang-bincang santai”. Okelah, saya paham sekali bahwa ini akan menjadi program presentasi Timeshare namun karena saya memang ingin tahu lebih jauh akhirnya saya nego dengan mereka untuk bisa dijadwalkan presentasinya di Karma Salak yang memang lebih dekat dari tempat tinggal saya.
Anyways, beberapa hal yang bikin saya cukup penasaran dengan Karma Group ini adalah mereka punya beberapa resort yang cukup bagus di beberapa negara di mana salah satunya adalah Karma Kandara di Bali. Kalau buka di berbagai Online Travel Agent (OTA), bisa dilihat bahwa Karma Kandara ini harganya kurang lebih 10 juta Rupiah per malamnya namun di satu sisi Karma Group juga punya beberapa properti kelas menengah (terjangkau) seperti Karma Salak, Karma Merapi, dan sebagainya yang mana anehnya tidak bisa dibuka sama sekali di OTA manapun. Hal ini menjadi alasan tersendiri bagi saya untuk mau mendengarkan presentasi mereka karena jujur saya cukup penasaran dengan hal ini (kenapa tidak muncul di OTA).
Saya menyatakan bersedia ikut presentasi mereka di hari Kamis namun ternyata deal nya di hari Rabu minggu depannya. Yang aneh adalah dari hari Kamis itu saya sudah ditelepon berbagai orang mulai dari marketing, analis, lalu customer service. Whatsoever lah saya sampai pusing karena terlalu sering ditelepon. Kemudian saya juga dimintai deposit sebesar 200 ribu Rupiah dari kartu kredit saya dan juga diminta untuk menekan tombol RSVP melalui email yang dikirimkan oleh mereka. Kemudian mereka sempat mengirim Whatsapp (WA) ke saya lagi menanyakan apakah saya akan jadi datang atau tidak? Ini cukup konyol mengingat saya sudah membayar deposit dan berbagai hal lainnya. Bahkan, di hari Rabu pagi sebelum saya mau berangkat ke Bogor saya masih sempat di WA lagi dan 20 menit menjelang waktu presentasi di mana saya sudah di tempat, saya masih sekali lagi ditelepon oleh pihak marketing-nya!
Akhirnya presentasi Timeshare tersebut berlangsung dari yang dijadwalkan 90 menit namun ternyata jadinya 120 menit dan itupun saya sudah berulang kali minta dipercepat. berikut adalah rekapnya:
—————————————————————————————————————-
Masuk gerbang Karma Salak saya langsung ditanya oleh satpam “Member atau mau ikut presentasi?” Okelah saya jawab mau ikut presentasi. Parkir di depan lobi hotel saya memerhatikan bahwa terdapat banyak orang entah antara staff hotel atau agen yang berbincang-bincang dan merokok bersama persis di depan lobi hotel. Jujur kesan pertama saya adalah ilfeel. Waktu masuk saya disambut oleh seorang pria tengah baya yang mengajak saya duduk dan saya didatangi oleh seorang wanita yang membantu saya untuk registrasi awal. Lalu datanglah agen yang mengatakan bahwa dialah yang akan presentasi ke saya. Menuju ruang presentasi, sambil jalan dia bercerita bahwa Karma Salak ini ternyata bekas wisma retret Gerejawi. Dalam hati saya bergumam “Pantas saja hotel ini kok tidak punya fasilitas apapun….”
Masuk ruang presentasi saya ingat bahwa terdapat musik yang diputar sangat kencang dan ternyata tidak ada tamu lain seorangpun kecuali saya. Ketika sesi presentasi dimulai, mendadak terdapat sekitar 10 orang masuk dan memenuhi beberapa meja yang ada dan kelihatan sekali bahwa itu adalah staff-staff mereka sendiri yang diajak untuk membuat riuh suasana agar orang tertarik beli. Dimulailah presentasinya:—————————————————————————————————————-
Mereka menjelaskan bahwa terdapat banyak sekali hal yang akan didapat jika menjadi member mereka… banyak sekali seperti:
– Gratis 7 malam di properti Karma di Indonesia
– Jika mau menginap di properti Karma di luar negeri, bisa bayar lebih murah
– Bisa akses ke hotel-hotel di luar Karma Group dengan harga murah. Sebagai contoh kamar Suite di salah satu hotel Hilton di Jepang yang harga di OTA adalah 6 juta Rupiah bisa ditebus dengan harga 500 ribu Rupiah saja
– Dapat harga khusus untuk cruise, private tour, dan lain-lain. Kata mereka, jika membeli paket cruise lewat mereka, akan lebih murah 50% daripada jika tidak melalui mereka
– Dan beberapa hal lain tetapi hal-hal diataslah yang menurut saya menjadi highlight dari member (Timeshare) mereka.
Panjang lebar mereka menjelaskan seluruh properti mewah mereka, benefit yang diperoleh, sampai dengan cara booking akomodasi mereka. Hanya satu hal yang mereka simpan di akhir yaitu…. harga keanggotaan. Jadi, setelah hampir 2 jam mendengarkan presentasi mereka sampai kepala saya pening, akhirnya keluarlah penawaran harganya.
– Biaya maintenance sebesar 7 juta Rupiah/tahun (ini mereka menjelaskannya benar-benar singkat seperti terselubung)
– Biaya keanggotaan selama 25 tahun adalah 300 juta Rupiah namun jika join hari ini cukup bayar 150 juta Rupiah saja plus bisa dicicil semaunya. Akhirnya mereka menyebutkan bahwa bisa saja DP hari ini sebesar 15 juta Rupiah lalu kemudian dicicil sebesar 1 juta Rupiah per bulan.
Karena masih saya tolak, mereka menanyakan saya berapa ‘harga yang pantas’ untuk penawaran tersebut. Menurut saya pribadi, ditawar berapapun penawaran ini pasti dikasih jadi saya jawab “Saya bayar Accorplus 3,5 juta Rupiah dapat 2 malam gratis yang bisa dipakai di banyak properti Accor di Asia Pasifik. Ini biaya maintenance saja 2x lipat dari membership Accor Plus saya.”
Singkat kata, hal ini menjadi panjang lebar hingga drama panggil manajer dan mereka menghina-hina Accor ibarat Avanza sedangkan Karma adalah (Alphard) Vellfire. Sebagai loyalis Accor, saya sebal juga mendengarnya. Akhirnya mereka kehabisan akal dan menyerah dan ujungnya saya tidak join. Di akhir sesi, saya dikasih voucher menginap 7 malam untuk di Bali yang dijanjikan meskipun ujungnya saya pulang dengan kepala pening dan perut kelaparan. Pulangnya saya mampir di Pullman Ciawi untuk dinner yang mana lokasinya 10 menit dari Karma Salak, hahaha.
Dari point of view saya, biaya maintenance sebesar 7 juta Rupiah per tahun itu tujuannya untuk ‘beli’ 7 malam gratis di properti-properti Karma Group yang middle level di Indonesia yang memang harganya kira-kira satu juta Rupiah saja. Memang betul poinnya bisa dipakai di Karma Kandara namun itu mengumpulkan point-nya kurang lebih memakan waktu 2 tahun yang mana sebenarnya offset biaya 7 juta Rupiah per tahun tersebut alias keluar cost sebesar 14 juta Rupiah untuk hanya menginap 1 malam di Karma Kandara dan itupun tanpa breakfast! Bisa dipikir lah biaya keangotaan sebesar 150 juta Rupiah itu untuk apa….. jadi bagi saya sih tidak melihat benefit apapun dari mengikuti Timeshare dari Karma group ini. Apalagi level atasnya yang ditawarkan lebih dari 150 juta Rupiah.
Sekian sharing dari saya! Semoga tidak ada yang tersinggung terutama bagi mereka yang mungkin menjadi agen ataupun loyalis dari Karma Group ini. Saya tidak bisa judge tetapi satu hal yang pasti adalah this is really not for me. Hitungannya tidak masuk akal.
Sekian sharing dari saya dan semoga berguna ๐
Baca juga: Cerita Pembaca – Pengalaman Menukar KrisFlyer Miles dengan Iphone SE
Baca juga: Cerita Pembaca – Hong Kong Pharmacy Scam
Penutup
Kisah epic dari pembaca P. Jujur saya tidak pernah mengikuti presentasi Timeshare namun jika memiliki kesempatan, saya rasa saya akan mencobanya karena memang suatu hal yang baru dan kebetulan muka saya tebal (baca: tidak takut sungkan).
Saya secara pribadi ingin mencoba mengikuti presentasi Timeshare dari Marriott Bonvoy yang kerapkali menawarkan ‘poin gratis’ yang cukup berharga hanya dengan mengikuti presentasi tersebut.
Memang betul bahwa terkadang terdapat penawaran Timeshare yang cukup menarik, tetapi sekali lagi Anda harus memperhitungkan baik-baik cost/benefit yang Anda peroleh dari penawaran tersebut.
Jika Anda merasa tidak cocok ataupun tidak perlu dengan produk yang mereka tawarkan, jangan pernah sungkan untuk mengatakan ‘tidak’ niscaya Anda tidak akan menghamburkan uang yang Anda kumpulkan dengan susah payah.
Mengutip komentar dari salah satu pembaca PinterPoin lainnya, cara paling efektif untuk menolak penawaran Timeshare ini adalah dengan cara meninggalkan dompet dan tas Anda ketika mengikuti sesi presentasi. Saya setuju 100%.
“Sudah pasti kalau ada “persuasion” untuk join untuk presentasi seperti ini. 1 tips yg saya bisa berikan adalah tingal kan dompet dan tas anda waktu sesi presentation nya. Di ujung presentasi waktu di Tanya Mau join club nya Atau nggak. Anda lebih baik bilang pikir dulu, toh dompet dll di kamar juga jadi tidak bisa langsung gesek dan Anda bisa berpikir matang-matang terlebih dahulu.”
Apakah Anda pernah membeli Timeshare? Bagaimana pengalaman Anda ditawarkan produk Timeshare dari suatu hotel group?
Pernah ikut tawaran serupa dari Karma Group pada tahun 2016. Harga yang ditawarkan memang cukup fantastis dengan beragam fasilitas menarik dan mewah yang dijanjikan. Namun saat itu akhirnya keluarga menolak karena memang harganya yang sangat mahal dan ragu apakah fasilitas menginap di Karma Kandara ataupun potongan tiket cruise, private tour, dan bahkan tiket pesawat dengan business class/first class bisa digunakan atau tidak. Sesudah mengikuti presentasi, saya melihat di Google reviewnya pun banyak yang negatif. Walaupun menolak, kami tetap diberikan voucher menginap hotel Karma Group di Bali yang biasa saja dan masih harus mendengar presentasi lagi selama 90 menit.
Wah hampir kejebak nih saya, seminggu ini saya juga dicecar telepon dari karma marketing yang menawarkan nginap gratis 8 hari 7 malam tapi berlaku di luar negeri, kalau hotel karma yang di Indonesia hanya 3 hari saja. Itupun wajib mengikuti “presentasi” 90 menit sebagai pengenalan atau dia bilangnya “grand opening karma salak bogor”. Secara itu hotel kayaknya uda lama banget siy berdirinya, aneh aja kalau dibilang grand opening. Dan 1 hal lagi, sebagai hold voucher nginapnya, saya harus fotoin KTP & CC walau harus diblur nomernya, serta wajib deposit Rp.390.000 yang katanya akan dikembalikan setelah mengikuti presentasi pengenalan jaringan hotel karma. Tapi terima kasihbanyak pak atas sharingnya, jadi saya lebih yakin kalau marketing karma hotel ya memang mempromosikannya dengan cara seperti ini.
Thx infonya. Tapi sayang baru baca setelah tandatangan ….. apakah ada yang punya pengalaman setelah tanda tangan ?
akuuu juga baru aja tanda tangan dan udah dp 10%
apakah sudah menemukan solusinya? atau cara membatalkannya?
Jgn pernah percaya dgn teknik marketing spt ini .. mereka itu seperti ular… licik.. sy sdh pernah 3 x presentasi spt ini hslnya mereka sok exclusive padahal kalau untuk hal2 sewa kamar hotel tdk sampai 150 juta.. stl join akan sulit utk booking.. dibilang full kah sampai member lupa dan nggak terasa 25 thn telah lewat.. kl sy mah lbh baik beli tanah / emas drpd hrs byr 150 juta.. sy dapat voucher free menginap krn telah lolos dioresentasikan tetapi saat mau booking sulitnya minta ampun.. akhirnya sy hibahkan saja ke mereka.. ingat waktu saya lbh berharga drpd mengharapkan gratisan spt ini…