Maskapai Cathay Pacific mempunyai 2 jenis program; Asia Miles (gratis) dan Marco Polo Club (berbayar). Kedua program tersebut memiliki fungsi yang berbeda:
- Asia Miles – Untuk mengumpulkan & menukarkan miles
- Marco Polo Club – Untuk mengukur status keanggotaan dari penerbangan
Untuk keanggotaan berbayar Marco Polo, biasanya 1 kartu keanggotaan fisik dan 1 baggage tag akan diikutsertakan pada membership package anggota baru atau perpanjangan.
Dalam rangka mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, maskapai Cathay Pacific mengumumkan bahwa mereka tidak lagi akan menerbitkan kartu keanggotaan fisik Marco Polo Club efektif bulan Mei 2021.
Sustainability is a growing concern we share as an airline with many of our passengers, which is why we’re aiming to reduce our single-use plastic consumption by 50 percent by next year.
To help meet this target, starting from May 2021, we will be removing all physical membership cards from our membership packs. Your digital membership card – which gives you access to the same benefits – can be accessed through our mobile app or on cathaypacific.com at any time.
Cathay Pacific – Marco Polo Club
Meski tidak lagi memberikan kartu keanggotaan fisik, namun complimentary baggage tag tetap akan dikirimkan ketika anggota bergabung dengan Marco Polo dan ketika mencapai tingkatan keanggotaan selanjutnya.
Kartu keanggotaan Marco Polo seterusnya bisa diakses secara digital melalui aplikasi Cathay Pacific. Bagi anggota yang tetap menginginkan kartu fisik, terdapat opsi membayar US$20 atau 2.000 Asia Miles untuk dikirimkan kartu keanggotaan dan baggage tag.
Opsi tersebut akan digratiskan bagi anggota Diamond Marco Polo yang bisa meminta dikirimkan kartu keanggotaan & baggage tag tanpa dikenakan biaya. Selain itu, anggota Silver & Gold Marco Polo Club diperbolehkan me-request 1 kartu keanggotaan fisik & 1 baggage tag setiap tahunnya (ketika downgrade/upgrade keanggotaan) tanpa dikenakan biaya.
Penutup
Cathay Pacific stop memberikan kartu keanggotaan fisik untuk Marco Polo efektif bulan Mei 2021. Dalam beberapa tahun terakhir, kita sering melihat langkah serupa ditempuh oleh maskapai dan hotel lain guna memerangi penggunaan plastik sekali pakai.
Pada November 2019 lalu, Garuda Indonesia juga berhenti memberikan kartu keanggotaan fisik, bahkan untuk tier anggota Platinum sekalipun. Bagi sebagian orang, keputusan ini dianggap sebagai akal-akal untuk mengurangi biaya & seringkali dipandang negatif.
Dulu saya termasuk hobi untuk mengumpulkan kartu keanggotaan, namun kini saya pribadi menjadi kurang menyukai konsep kartu keanggotaan fisik yang menambah limbah plastik, memenuhi dompet & cenderung mudah terlupakan.
.
Mana yang Anda pilih, kartu keanggotaan fisik atau digital?
H/T: Executive Traveller
