Sebagai seorang penulis buku traveling, salah satu pertanyaan yang paling sering saya dapat adalah seputar visa kunjungan wisata. Tidak dapat dipungkiri, visa adalah momok bagi sebagian pelancong yang ingin berwisata ke luar negeri.
Kegagalan memperoleh visa bisa berakibat fatal pada rencana (itinerary) berwisata Anda, dari biaya wisata yang membengkak (karena Anda harus apply ulang visa), dampak psikologis (terutama apabila Anda tidak mengetahui sebab penolakan pengajuan visa Anda), dan bahkan penundaan/pembatalan rencana berwisata Anda. Oleh karena itu, Anda sebisa mungkin harus menghindari penolakan aplikasi visa.
Saya sendiri tidak pernah mengalami penolakan visa kunjungan wisata; Hanya saja banyak dari teman maupun famili saya yang pernah mengalaminya. Belajar dari pengalaman mereka, berikut adalah tips-tips praktis yang bisa saya bagikan untuk Anda:
- Hindari ‘dana besar mendadak’ pada rekening koran Anda. Teman saya pernah ditolak pengajuan visa-nya karena terdapat ‘dana mencurigakan’ yang tidak bisa dijelaskan asal muasalnya. Jika Anda berpenghasilan 5 juta Rupiah sebulan namun pada rekening koran 3 bulan terakhir terdapat setoran dana sebesar 2 miliar Rupiah, maka hal tersebut sudah masuk klasifikasi ‘mencurigakan’.
- Jangan pernah memalsu dokumen penting. Anda bisa saja membuat dummy booking untuk keperluan visa kunjungan wisata, tapi jangan pernah memalsu dokumen penting. Jika Anda tidak memilikinya, Anda lebih baik menyatakan alasan Anda tidak memiliki dokumen penting tersebut daripada memalsukannya. Dokumen penting ini meliputi akta lahir, KTP, kartu kredit, dan sebagainya.
- Lebih baik lebih daripada kurang. Terutama untuk itinerary, ada baiknya Anda menjabarkan sedetail mungkin rencana wisata Anda disertai dengan bukti yang mendukung. Itinerary yang tidak mendetail disertai dengan bukti yang kurang lengkap bisa berujung pada penolakan aplikasi visa Anda.
- Surat referensi kurang meyakinkan. Percaya tidak percaya, kop surat dan stempel perusahaan berpengaruh pada kredibilitas surat referensi yang Anda lampirkan. Surat referensi sendiri cukup berpengaruh terhadap keberhasilan Anda mengajukan visa kunjungan wisata.
- Akomodasi sebaiknya bisa dihubungi. Terkadang, pihak kedutaan akan menghubungi hotel/hostel/Airbnb tempat Anda menginap selama berwisata untuk menanyakan apakah Anda benar-benar menginap di situ. Jadi, pastikan Anda melampirkan nomor telepon beserta dengan e-mail yang benar dari akomodasi Anda.