Marriott Indonesia Wawancara

Wawancara Ekslusif: Rencana Marriott International di Indonesia – Hotel Baru, Kartu Kredit Co-brand?

Marriott International dan loyalty program-nya; Marriott Bonvoy, mempunyai popularitas yang tinggi secara global. Berstatus sebagai jaringan hotel terbesar di dunia, salah satu fokus Marriott kini adalah melakukan penetrasi lebih mendalam ke area regional, salah satunya adalah market Indonesia.

Beberapa waktu lalu, tim PinterPoin berkesempatan untuk mewawancarai Mr. Ramesh Jackson, Area Vice President Marriott untuk Indonesia & Malaysia. Mewakili pembaca & para loyalis Marriott Bonvoy, kami menanyakan sejumlah pertanyaan dan mendapatkan insight menarik tentang rencana Marriott kedepannya di Indonesia.

    Wawancara dilangsungkan dalam bahasa Inggris & telah diterjemahkan oleh tim PinterPoin untuk keperluan editorial.


    Q: Bagaimana Anda melihat atau mendeskripsikan portofolio hotel Marriott dibandingkan dengan jaringan hotel lain di wilayah Indonesia & Malaysia?

      Jika ada satu kata: keanekaragaman (konteks: merek hotel). Marriott International memiliki lebih dari 30 merek hotel di seluruh dunia, 21 diantaranya sudah hadir di Indonesia dan 18 sudah hadir di Malaysia.

      Sebelum merger dengan Starwood, Marriott International memiliki 20 merek hotel. Pasca merger, Marriott mendapatkan tambahan 10 merek hotel dari Starwood.

      Seketika, portofolio hotel mewah Marriott langsung berlipat ganda. Sebagai contoh, Marriott (sebelum merger) memiliki The Ritz-Carlton dan setelah merger kemudian memiliki The St. Regis juga. Meskipun sama-sama dalam segmen luxury, kedua merek hotel tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda & unik. Oleh karena itu, keanekaragaman adalah salah satu poin pembeda bagi Marriott.

      Kami (Marriott) juga hampir menjangkau 139 negara & teritori, dan loyalty program Marriott Bonvoy memiliki lebih dari 200 juta anggota secara global.


      Q: Baru-baru ini, ada penambahan beberapa hotel/resor Marriott baru di Indonesia yang menarik seperti TA’AKTANA, a Luxury Collection Resort & Spa, Labuan Bajo dan Four Points by Sheraton Bintan. Apakah ada hotel/resor lain yang akan dibuka dalam waktu dekat?

        Untuk tahun 2024, berikut hotel/resor yang sudah dan akan dibuka di Indonesia:


        Q: Marriott sudah hadir di kota-kota berkembang di Malaysia seperti Miri dan Melacca. Apa rencana Marriott untuk kota-kota berkembang di Indonesia?

          Kami kebetulan sedang berdiskusi dengan pemilik properti di Semarang. Semoga akan ada perjanjian yang bisa ditandatangani tahun ini.

          Untuk saat ini, kategori hotel terendah milik Marriott adalah upper mid scale. Marriott kebetulan baru saja meluncurkan brand hotel Four Points Express by Sheraton di Eropa dan baru juga mengakuisisi brand City Express di wilayah Karibia & Amerika Latin. Kami sedang mempertimbangkan untuk membawa brand tersebut ke Asia Pasifik. Dari penilaian kami, kedua brand tersebut akan cocok dan bisa berkembang di kota-kota kecil.


          Q: Berapa jumlah anggota Marriott Bonvoy di Indonesia saat ini? Bagaimana Anda melihat pertumbuhan dan aktivitas anggota Marriott Bonvoy dalam 1-2 tahun terakhir di Indonesia?

          Kami tidak bisa membagikan angka spesifik. Namun untuk wilayah Indonesia & Malaysia pada periode tahun 2019 – 2024, angka keanggotaan Marriott 150% lebih banyak ketimbang sebelumnya. Di Asia Pasifik, Marriott memiliki 50% lebih banyak anggota ketimbang masa pre-COVID. Indonesia secara spesifik mempunyai potensi yang tinggi.


          Q: Marriott Bonvoy Moments sudah populer di negara seperti Amerika Serikat, apakah kita akan melihat penambahan opsi penukaran poin untuk Marriott Bonvoy Moments di Indonesia & Malaysia?

          Ini adalah sesuatu yang sedang dibicarakan. Kami sedang bekerja untuk mencari opsi-opsi tambahan untuk Marriott Bonvoy Moments.

          Sejauh ini, Marriott sudah mengadakan beberapa “Moments” diantaranya seperti sesi dengan fotografer Daniel Kordan di The Stones Hotel – Legian Bali dan sesi bersama pelukis legendaris Sidik W. Martowidjojo di The Westin Jakarta yang mana hasil lelang karya beliau mendukung kegiatan Sungai Watch.

          Ada juga acara di The St. Regis Jakarta dimana anggota bisa mengikuti sistem lelang poin untuk sesi afternoon tea dengan Monica Ivena sembari melihat koleksi gaun-gaun sebelum di rilis ke publik.


          Q: Rumor tentang kartu kredit co-brand Marriott Bonvoy di Indonesia sudah berhembus sejak lama. Apakah benar? Jika iya, apakah ada perkiraan waktu peluncuran kartu kredit tersebut?

          Kami akan meluncurkan kartu kredit co-brand di Indonesia.

          Marriott telah berdiskusi dengan beberapa bank di Indonesia dan saat ini sudah deal dengan salah satu bank. Jadi, saat ini kami sedang dalam tahapan membahas legalitas beserta syarat & ketentuan dengan bank tersebut. Kami tidak bisa membagikan info lebih lanjut tetapi ketika produk (kartu kredit) tersebut telah hadir, you’ll be very happy!

          Akan sangat baik jika kartu tersebut bisa diluncurkan tahun ini.


          Akhir dari wawancara.

            Share

            14 comments
            1. Terima kasih banyak, tim PinterPoin! Banyak kabar gembira yang didapat dari interview ini ya. Kartu kredit co-brand dan properti di Semarang sebelum akhir tahun. Semoga!

              1. BCA Amex is a good choice.. ..Please not OCBC Indonesia, with the current NISP owner’s daughter at the helm, it is rather untrustworthy… always changing their program without adequate notice.

              1. Paling suka baca pinterpoin yang dishare bener2 dari sumber yg terpecaya, cepet update nya dan ga asal post…

            2. As a die hard Marriott fans yang tinggal di Indonesia, news tentang CC cobrand Marriott certainly feels like a breath of freah air. Looking forward untuk perk free night certificate

              Btw, what’s with the ridiculous price hike for Marriott properties around the world post pandemic?

            3. Funfact, Semarang menjadi satu-satunya ibukota provinsi di pulau jawa yang belum memiliki marrioty brand. Kemungkinan marriott bisa saja bekerja sama kembali dengan Pakuwon group untuk proyek mereka di Semarang, mengingat pakuwon group sangat mesra dengan marriott. Namun kalau ada developer lain yang ingin menggandeng it will be better

            Tinggalkan Balasan

            Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

            Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.