Beberapa waktu lalu, saya sempat menulis tentang keputusan Arab Saudi untuk mengeluarkan visa turis kepada 51 negara pada tanggal 27 September 2019. Arab Saudi bertekad untuk mendatangkan 30 juta pengunjung mancanegara pada tahun 2030.
Baca artikelnya: Arab Saudi Akan Mulai Menerbitkan Visa Turis Bulan Ini & Aman Resorts Akan Membuka 3 Resor di Arab Saudi!
Kini, Arab Saudi telah resmi mengumumkan ke-35 negara yang bisa mendaftar untuk e-Visa. Kabar buruknya adalah Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara tersebut!
Namun hingga kini masih belum jelas apakah masih ada 16 negara yang belum diumumkan atau memang hanya 35 negara yang diberikan akses e-Visa. Saya sendiri berharap agar paspor Indonesia diikutsertakan dalam program e-Visa ini.
Harga pengajuan e-Visa Arab Saudi adalah 440 Riyal atau Rp 1.666.000. Masa berlaku visa adalah 90 hari.
35 negara yang bisa mendaftar untuk e-Visa Arab Saudi
- Australia
- Austria
- Belgium
- Brunei
- Czech Republic
- Denmark
- Estonia
- Finland
- France
- Germany
- Greece
- Hungary
- Iceland
- Italy
- Japan
- Latvia
- Liechtenstein
- Lithuania
- Luxembourg
- Malaysia
- Malta
- Netherlands
- Norway
- Poland
- Portugal
- Singapore
- Slovakia
- Slovenia
- South Africa
- South Korea
- Spain
- Sweden
- Switzerland
- Taiwan
- United States
Penutup
Tentu saja sudah banyak orang Indonesia yang sudah pernah mengunjungi Arab Saudi dalam rangka ibadah Haji atau Umroh. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi umat non-Muslim yang ingin berwisata kesana.
Arab Saudi terkenal sebagai salah satu negara yang konservatif dan tertutup dari dunia luar. Tidak heran jika Arab Saudi merupakan salah satu negara yang paling sulit untuk dikunjungi untuk urusan turis/berwisata.
Dalam misi untuk mengunjungi banyak negara di dunia, saya pribadi tertarik untuk mengunjungi Arab Saudi setidaknya sekali dalam hidup saya. Namun sepertinya keinginan saya ini akan tertunda kembali hingga waktu yang tidak menentu.
.
Apakah Anda pernah mengunjungi Arab Saudi?
H/T: God Save the Points
Mungkin ini akibat warga Indonesia itu sndiri. Tahun kemaren umroh kesana diceritain sama tmen krja dsna kalo banyak warga indo yg bermasalah dg imigrasi sana soal visa kerja + kena tipu agensi jadi banyak yg gelandangan dan pengemis dsna.
Dan yg paling penting lobi-lobi luar negeri kita itu masih lemah
Salah satu alasan kenapa Indonesia tidak termasuk dalam negara yg bisa mendaftar melalui e-Visa, karena selama ini telah banyak terjadi penyalahgunaan Visa oleh WNI itu sendiri. Modusnya menggunakan Visa Ziarah dan Visa Umroh untuk bekerja , makanya banyak TKI Ilegal yg terkena kasus hukum seperti overstay dsb. Utk visa umroh sendiri skrg pengajuannya cukup ketat, tujuannya menghindari hal tsb diatas.