Kartu kredit HSBC dikabarkan akan mengalami devaluasi signifikan pada 23 Oktober 2022 mendatang yang mana skema konversi poin HSBC akan turun jauh dari 17 poin HSBC per 1 airline mile menjadi 25 poin HSBC per 1 airline mile alias devaluasi sebesar 32%.
Ini artinya, jika Anda tidak menukarkan poin Anda sebelum 23 Oktober 2022 mendatang, maka poin HSBC Anda akan kehilangan value sebesar 32% untuk penukaran menjadi airline miles. Selain itu, earning rate dari kartu kredit HSBC Visa Signature maupun HSBC Premier MasterCard juga akan turun drastis akibat devaluasi ini.
Berikut tabel devaluasi poin HSBC yang beredar dan dikirimkan ke saya oleh salah satu pembaca PinterPoin:
Pengumuman resmi dari HSBC sendiri dikabarkan baru akan diumumkan pada 12 September 2022 nanti.
Hanya saja, tidak ada salahnya Anda bersiap-siap dari sekarang merencanakan airline mile apa yang mau Anda tukarkan mengingat penukaran poin HSBC (beserta dengan cashback 15/25% dari Million Mile Club) memakan waktu yang tidak sedikit.
Secara langsung, jika tidak ada perubahan dari sisi perolehan nominal Rupiah menjadi poin HSBC (1.500 Rupiah = 1 poin HSBC), maka kartu kredit top-tier HSBC nantinya akan mengalami devaluasi sebagai berikut:
HSBC Premier MasterCard
Welcome bonus (per 23 Oktober): 510.000 poin HSBC/ 20.400 airline miles
Earning rate (per 23 Oktober):
- Transaksi 12.500 Rupiah untuk kategori transaksi retail di luar negeri = 1 airline mile
- Transaksi 37.500 Rupiah untuk kategori transaksi retail dalam negeri = 1 airline mile
HSBC Visa Signature
Welcome bonus (per 23 Oktober): 510.000 poin HSBC/ 20.400 airline miles
Earning rate (per 23 Oktober):
- Transaksi 9.375 Rupiah untuk kategori transaksi perjalanan dan bersantap= 1 airline mile
- Transaksi 18.750 Rupiah untuk kategori transaksi retail di luar negeri = 1 airline mile
- Transaksi 37.500 Rupiah untuk kategori transaksi retail dalam negeri lainnya = 1 airline mile
Melihat data point di atas, Anda bisa mengetahui bahwa kartu kredit terbitan HSBC Indonesia semakin tidak layak digunakan untuk transaksi sehari-hari dan hanya mau Anda ajukan untuk mengambil welcome bonus.
Baca juga: Review Kartu Kredit HSBC Visa Signature
Baca juga: Review Kartu Kredit HSBC Premier MasterCard
Penutup
HSBC dikabarkan akan mendevaluasi rasio konversi poinnya menjadi airline miles dengan signifikan pada 23 Oktober 2022 nanti. Isu ini sendiri cukup valid di mana jika Anda menghubungi Call Center dari HSBC Indonesia dan menanyakan hal ini, maka lebih sering dibanding tidak mereka akan membenarkannya.
Hanya saja, selama tidak ada statemen resmi dari pihak HSBC, maka semua yang saya tulis ini hanya akan menjadi sekedar rumor. Saran saya, mari kita bersama-sama menunggu apakah rumor ini benar apa adanya pada 12 September 2022 nanti.
Apa pendapat Anda mengenai rumor devaluasi poin HSBC pada 23 Oktober 2022 nanti?
Edwin,
Kenapa kok tahun ini Indonesia deval abis2an? Dari Mega yg meniadakan perolehan miles, hingga citi yg mengurangi drastis partner nya, sampai UOB & sekarang HSBC? Apakah komunitas miles di Indonesia tergolong sangat sedikit, sehingga penerbit CC tidak memperhitungkan nya sama sekali?
Untuk strateginya yg terbaik gimana, mengingat kalau kita kosongkan miles dari HSBC untuk dipindah ke KF, semua akan expire dalam 3 tahun (plus sekarang tidak ada bonus 15% untuk penukaran ke KF) ? Bagaimana dgn Priority Pass nya juga, karena kalau kita kosongkan, otomatis tidak ada priority pass lagi, tapi bila tidak dikosongkan, kena deval yg sangat besar? Bila kita tinggal 1 juta di HSBC, berarti 1 juta itu akan kena deval DAN tidak akan mendapat cashback 25% tapi cuma 15% (jadi terhitung kena deval 2x)?
Miris banget melihat bank disini berlomba2 devaluation, sedang bank US berlomba2 kasih bonus yg banyak….
Dwi,
Pada dasarnya penukaran poin kartu kredit dengan airline miles itu paling ‘merugikan’ (baca: mahal) dari sisi bank. Jika Anda memang harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk ‘membayar’ poin nasabah, maka tentunya bank akan sebisa mungkin mencari cara yang paling murah di mana sebenarnya paling murah adalah dengan voucher belanja (seperti MAP, Alfa, dll) di mana valuasi poin Anda hanya 30-40 an, lalu kemudian voucher lain-lain atau hadiah merchandise di mana valuenya juga sering di bawah 50-an, dan yang paling mahal biasanya adalah airline miles di mana total biayanya mencapai 60-90 per airline miles.
Kalau komunitas miles di Indonesia tergolong sedikit, itu juga betul – namun saya merasa ini lebih ke arah profitabilitas bank. Kenapa harus keluar 70/80 rupiah kalau saya bisa ganti 30/40 rupiah saja per poinnya.
Strategi saya saat ini tetap fleksibel dan diversifikasi, seperti yang diajarkan di masterclass. Tetap miliki 3 miles utama yaitu Krisflyer, GarudaMiles, dan Asia Miles karena 3 itu sudah bisa memenuhi 95% kebutuhan penerbangan internasional Anda pada umumnya. Kalau saya pribadi, saya akan sebar poin HSBC ke GarudaMiles dan KrisFlyer Miles dengan proporsi 30/70 atau 40/60 karena saya sering travel domestik maupun internasional juga.
Priority pass solusi nya pakai kartu kredit Amerika atau kartu kredit Indo lain. But again kalau Anda terbang business class terus priority pass tidak akan terlalu terpakai.
Sekadar konfirmasi, informasi ini benar adanya berdasarkan email dari HSBC yang saya terima hari ini, 12 September 2022, pk 20.00.
Vin,
Betul sekali. Tapi di satu sisi, saya bisa melihat sweet spot baru penukaran poin HSBC adalah penukaran untuk hotel.
Halo Edwin,
Saran Anda sebaiknya poin Reward HSBC ini dtukar dengan airline miles atau hotel agar value point nya maksimal? Jika ingin menukar dengan hotel, sebaiknya ditukar ke hotel di kategori yg 200 ribu, 250 ribu atau 350 ribu agar optimal? Terimakasih
Abraham,
Selama belum devaluasi maka lebih menguntungkan ditukar dengan airline miles terutama Asia Miles yang mana jika dikombinasikan dengan promo yang ada maka total bonusnya mencapai hingga 40%.