oRUNgutan 2019

Positif: Sriwijaya Air Berusaha Kembali ke Jalur Produktif

Sempat tergabung dalam grup Garuda Indonesia, Sriwijaya Air & NAM Air diketahui mengalami banyak perseteruan dengan Garuda dan anak perusahaannya. Sebut saja insiden seperti pesawat Sriwijaya yang ‘dikandangkan’ dan hutang yang malah bertambah banyak saat bergabung dengan Garuda.

Bahkan menurut Sriwijaya, pangsa pasar perusahaan turun dari 10% menjadi 7% akibat perseturuan kerja sama dengan Garuda tersebut. Bisa dibilang, periode sulit sedang membayangi maskapai yang didirikan oleh Chandra Lie tersebut.

Namun, berita positif akhirnya datang setelah Sriwijaya resmi bercerai dengan Garuda Indonesia group. Melalui Tempo, Sriwijaya Air & NAM Air diketahui tengah berusaha untuk kembali ke jalur produktif.

Sriwijaya Air
Pesawat NAM Air dengan livery spesial oRUNgutan. Foto: PinterPoin.
Gandeng 6 Bengkel Pesawat Swasta

Setiap pesawat wajib menjalani pemeriksaan dan maintenance rutin demi menjamin keselamatan dan kelayakan terbang. Saat masih dalam naungan Garuda Indonesia, perawatan pesawat Sriwijaya diserahkan kepada PT. GMF AeroAsia, sedangkan urusan groundhandling diserahkan pada Gapura Angkasa.

Putusnya kerja sama antara Sriwijaya dengan Garuda berarti Sriwijaya tidak lagi menggunakan layanan anak perusahaan Garuda tersebut. Kedepannya Sriwijaya akan menggandeng 6 perusahaan swasta yang terdiri dari:

  • Merpati Maintenance Facility (MMF) di Surabaya
  • FL Technics di Cengkareng
  • Asia Aero Technology di Malaysia
  • MRO AirAsia di Taiwan
  • ST Aerospace di Singapore
  • Mulia Sejahtera Teknologi di Bandung

 

Terbangkan Kembali 3 Pesawat & Buka 2 Rute Menjelang Imlek 2020

Menurut Tempo, saat ini hanya 14 unit pesawat Sriwijaya yang aktif beroperasi. Pihak Sriwijaya menargetkan tambahan 3 unit pesawatnya (total 17 pesawat) akan kembali beroperasi pada akhir bulan Januari 2020. Target utamanya adalah mengoperasikan kembali seluruh armada pesawat sebelum tahun 2020 usai.

Dengan pesawat yang berangsur-angsur kembali ke armada operasional, Sriwijaya sudah menambah 2 rute penerbangan sibuk menjelang Imlek 2020. Kedua rute yang dimaksud adalah:

  • Jakarta – Pontianak (20, 23, 24 Januari 2020)
  • Jakarta – Pangkalpinang (22-24 Januari 2020)

Frekuensi penerbangan ditargetkan bertambah menjadi 71 frekuensi pada akhir bulan Januari 2020. Sebagai informasi, saat berseteru dengan Garuda, frekuensi penerbangan harian Sriwijaya hanya 30 penerbangan!

 

Restrukturisasi Hutang dengan Garuda Indonesia

Permasalahan utama Sriwijaya adalah kondisi keuangan yang semakin memburuk, bahkan setelah bergabung dengan pihak Garuda.

Dirut Sriwijaya Air, Jefferseon Irwin Jauwena, mengatakan jika Sriwijaya akan menggunakan jasa auditor keungan independen untuk meninjau kondisi hutang perusahaan kepada BUMN.

Hal tersebut dikarenakan meningkatnya hutang Sriwijaya & kerancuan nominal hutang yang sudah/belum dibayar sejak bergabung dengan Garuda Indonesia.

Sriwijaya Air
Acara peresmian livery oRUNgutan di pesawat Sriwijaya & NAM Air di hangar GMF.

Pendapat

Saya pribadi berharap agar Sriwijaya & NAM Air bisa kembali produktif dan memangkas hutang yang besar saat ini. Untuk mencapai hal tersebut, tentu saja maskapai harus bisa kembali beroperasi secara optimal dengan pesawat yang sehat. Bagi saya ini merupakan sebuah kabar positif dan langkah awal yang baik bagi Sriwijaya Air & NAM Air.

.

Share

1 comment
  1. saya ingat, terakhir saya pakai sriwijaya air, sandaran bangku nya rusak, jadi saya harus duduk tegak. saya nggak bisa duduk santai, karena sandaran langsung turun. kapok pakai sriwijaya. saat itu sriwijaya masih berantem sama garuda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.