Selamat datang kembali di panduan pemula PinterPoin ๐ Kali ini, saya ingin membahas perbandingan antara penukaran miles (award redemption) menggunakan basis perhitungan zona (zone-based) dengan basis perhitungan jarak (distance-based)
Bagi Anda yang masih pemula atau baru saja terjun di dunia miles, pemahaman mengenai konsep ini akan sangat membantu Anda untuk menjawab pertanyaan “Untuk ke (masukan destinasi liburan Anda), pakai miles apa yang paling murah?”
Konsep
Dalam menentukan jumlah miles yang dibutuhkan untuk bisa menukarkan penerbangan gratis ke suatu destinasi, Frequent Flyer Program (FFP) seperti KrisFlyer, GarudaMiles, dan sebagainya seringkali menentukan ‘harga’ dari penerbangan tersebut menggunakan salah satu dari dua basis perhitungan yaitu antara zona atau jarak.
Sebagai contoh, program KrisFlyer dari Singapore Airlines ataupun Avios dari Qatar Airways menerapkan ‘harga’ berdasarkan zonasi Anda yaitu dari zona apa ke zona apa.
Sebagai perbandingan, program GarudaMiles dari Garuda Indonesia ataupun Asia Miles dari Cathay Pacific menerapkan ‘harga’ berdasarkan jarak antara suatu destinasi keberangkatan dengan destinasi tujuan.
Zone Based
Saya akan menggunakan Singapore Airlines KrisFlyer sebagai contoh perhitungan award redemption berdasarkan zonasi.
Dari tabel di atas, bisa diketahui bahwa Indonesia masuk pada Zona 2 sedangkan negara seperti Filipina, Thailand, Vietnam, dan sebagainya masuk pada Zona 3.
Harga yang ditetapkan Singapore Airlines KrisFlyer untuk penerbangan dari Zona 2 ke Zona 3 dan sebaliknya menggunakan Business Class adalah 24.000 untuk saver award (warna biru muda di tabel)
Ini artinya, Anda terbang dari kota manapun di Indonesia (Jakarta, Surabaya, Bali, Medan) ke destinasi manapun di Asia Tenggara di Zona 3 akan memiliki harga yang sama.
Sebagai contoh:
- Terbang menggunakan Singapore Airlines Business Class dari Jakarta (CGK) ke Hanoi (HAN) akan membutuhkan 24.000 KrisFlyer Miles
- Terbang menggunakan Singapore Airlines Business Class rute Jakarta (CGK) ke Manila (MNL) akan membutuhkan 24.000 KrisFlyer Miles
- Terbang menggunakan Singapore Airlines Business Class rute Surabaya (SUB) ke Bangkok (BKK) akan membuthkan 24.000 KrisFlyer Miles
- Terbang menggunakan Singapore Airlines Business Class dari Medan (KNO) ke Hanoi (HAN) akan membutuhkan 24.000 KrisFlyer Miles
Karena mereka semua berada di zona yang sama, maka tentunya akan menguntungkan bagi Anda untuk terbang sejauh mungkin namun masih berada di zona yang sama dibandingkan dengan apabila Anda terbang di zona yang sama namun durasi penerbangannya singkat.
Sebagai contoh, Anda bisa saja terbang dari Jakarta ke Bangkok menggunakan 24.000 KrisFlyer Miles dengan total durasi penerbangan 4,5 jam saja dibandingkan terbang dari Jakarta ke Hanoi menggunakan jumlah KrisFlyer Miles yang sama dengan total durasi penerbangan 5,5 jam.
Berikut contoh dari beberapa zone-based FFP yang praktis bagi orang Indonesia:
- Singapore Airlines KrisFlyer
- Qatar Airways Avios
- Eva Air Infinity MileageLands
- All Nippon Airways Mileage Club
- Dan sebagainya
Distance-based
Saya akan menggunakan Cathay Pacific Asia Miles sebagai contoh perhitungan award redemption berdasarkan jarak.
Dari tabel di atas, bisa diketahui bahwa penerbangan menuju destinasi manapun akan memiliki ‘harga’ berdasarkan total jarak tempuhnya.
Sebagai contoh, penerbangan Cathay Pacific Business Class dari Jakarta ke Los Angeles dengan transit di Hong Kong yang memiliki total jarak tempuh sebanyak 9.275 mil (bisa Anda cek menggunakan GCmap.com) akan memiliki harga sebesar 110.000 Asia Miles karena masuk kategori ultra-long (7500+ miles) di tabel tersebut.
Sebagai contoh lain:
- Terbang menggunakan Cathay Pacific Business Class dari Jakarta (CGK) ke Hong Kong (HKG) akan membutuhkan 32.000 Asia Miles karena memiliki jarak tempuh 2.015 mil yang masuk pada kategori ‘Short Type-2’
- Terbang menggunakan Cathay Pacific Business Class dari Jakarta (CGK) ke Taipei (TPE) via Hong Kong (HKG) akan membutuhkan 32.000 Asia Miles karena memiliki jarak tempuh 2.517 mil yang masuk pada kategori ‘Short Type-2’
- Terbang menggunakan Cathay Pacific Business Class dari Jakarta (CGK) ke Amsterdam (AMS) via Hong Kong (HKG) akan membutuhkan 110.000 Asia Miles karena memiliki jarak tempuh 7.788 mil yang masuk pada kategori ‘Ultra-Long’
- Terbang menggunakan Cathay Pacific Business Class dari Jakarta (CGK) ke New York (JFK) via Hong Kong (HKG) akan membutuhkan 110.000 Asia Miles karena memiliki jarak tempuh 10.087 mil yang masuk pada kategori ‘Ultra-long’
Berkaca dari contoh di atas, Anda bisa mengetahui bahwa pada konsep distance-based ini akan paling menguntungkan jika Anda terbang sejauh mungkin pada range harga yang sama.
Sebagai contoh, untuk apa Anda ‘hanya’ terbang sampai ke Hong Kong saja ketika Anda bisa terbang ke Taipei dengan harga yang sama yaitu 32.000 Asia Miles (kecuali apabila Anda memang spesifik ingin ke Hong Kong, maka itu beda cerita ๐ ).
Berikut contoh dari beberapa disntace-based FFP yang praktis bagi orang Indonesia:
- Cathay Pacific Asia Miles
- Garuda Indonesia GarudaMiles
- British Airways Avios
- Qantas Frequent Flyer
- Dan sebagainya
Baca juga: Panduan Pemula – Liburan Gratis Menggunakan Poin
Baca juga: Panduan Pemula – Mengenal Berbagai Jenis Kartu Kredit
Penutup
Memahami skema penukaran award ticket merupakan salah satu kunci keberhasilan di dunia points & miles dan memastikan bahwa Anda bisa mengoptimalkan miles yang Anda miliki.
Semakin Anda memahami konsep zone-based dan distance-based ini, maka akan semakin mahir juga Anda dalam menukarkan miles yang Anda miliki sehingga Anda akan bisa terbang lebih jauh atau lebih lama menggunakan jumlah miles yang sama dan itu merupakan sebuah pencapaian tersendiri.
Tentu saya tidak berharap Anda bisa menukarkan miles semahir Eric Valega (mungkin bisa suatu hari kalau Anda rajin membaca PinterPoin), tetapi percayalah bahwa pemahaman konsep ini akan sangat membantu Anda dalam jangka panjang karena a miles saved is a miled earned ๐
Hi Ko,
Misal untuk rute Jakarta (CGK) ke Taipei (TPE) via Hong Kong (HKG) yg termasuk short type 2 nya Cathay, itu bisa dibuat stopover di HKG nya?