Saya berkesempatan menginap di Swissotel Nusantara dalam rangka perjalanan saya ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Swissotel Nusantara adalah hotel bintang 5 yang sekaligus merupakan salah satu hotel premium dalam jaringan Accor Live Limitless. Walaupun merupakan hotel pertama di IKN, hotel yang dibangun hanya dalam 9 bulan oleh Agung Sedayu Group ini masih sangat baru karena baru menerima tamu pada pertengahan Agustus 2024 dan kemudian diresmikan oleh presiden RI Joko Widodo 2 hari sebelum saya menginap pada 13 September 2024.
Di dalam post ini:
Pemesanan
Walaupun hotel ini sudah buka dari pertengahan Agustus 2024, hotel ini baru diresmikan pada 13 September 2024, sehingga setelah itu saya segera memesan hotel ini untuk menginap selama satu malam. Saya memesan hotel ini di situs Accor Live Limitless 1 hari sebelum menginap sebagai berikut:
- Status: Platinum dengan Accor Plus
- Kamar dipesan: Grand Room King (kamar lebih besar)
- Kamar setelah di-upgrade: Suite King (suite standar; upgrade 1 kategori)
- Rate: Accor Plus Flexible Rate (sarapan termasuk sebagai manfaat Platinum)
- Total: Rp3.827.835 nett untuk 1 malam
- Dibayar dengan 11.000 poin Accor Live Limitless (ALL) + Rp82.351.
Sebelum saya tiba, saya dihubungi oleh tim guest relations untuk mengisi form kedatangan, walaupun sayangnya WhatsApp-nya belum memiliki foto profil ๐
Lokasi Swissotel Nusantara
Swissotel Nusantara berada di dalam kompleks Ibu Kota Nusantara (IKN), kurang lebih 500 meter dari titik akses terdekat dari jalan menuju Balikpapan. Perjalanan dari Balikpapan sendiri memakan waktu kurang lebih 2-3 jam tergantung lalu lintas, walaupun tentunya akan jauh lebih cepat mulai pertengahan 2025 dengan tol menuju IKN.
Sebelum memasuki kawasan IKN, saya harus melewati pos penjaga dulu, yang kemudian mengarahkan menuju ke hotel. Kecuali Anda adalah tamu hotel atau memiliki kepentingan di kawasan IKN, Anda hanya bisa memarkirkan mobil di Rest Area Nusantara IKN.
Akses hotel yang lebih dekat terdapat di sebelah rumah sakit Hermina, walaupun kelemahan utamanya adalah jalan yang berdebu.
Apabila Anda masuk dari jalan akses beraspal di sisi selatan, hotel ini nampak setelah bundaran. Di sisi lain, Anda akan tibadari sisi samping hotel apabila menggunakan akses terdekat di samping rumah sakit Hermina.
Lobi dan Check-In
Hotel ini memiliki lobi yang tidak terlalu besar, dimana mobil harus memutari air mancur dulu sebelum bisa menurunkan penumpang.
Lobi hotel ini memiliki metal detector dan mesin X-ray yang saat itu belum digunakan.
Begitu memasuki pintu kaca langsung terdapat display bunga besar yang menyembunyikan meja reception. Proses check-in saya dibantu oleh Carol, yang mengkonfirmasi upgrade 1 kategori ke suite untuk menginap kali ini, yang saat itu dijual mulai dari Rp5 jutaan per malam. Selain itu, saya juga meminta late check-out untuk menginap kali ini, dan diberikan hingga jam 4 sore.
Setelah check-in saya mendapatkan kunci kamar dan juga voucher minuman selamat datang.
Setelah diantar oleh Carol menuju ke lift. Swissotel Nusantara memiliki 4 lift, 1 lebih banyak dari Swissotel Jakarta Pantai Indah Kapuk yang memiliki lebih dari 2x lipat jumlah kamar.
Dari lobi lift saya diantar melalui koridor menuju ke kamar yang terletak di ujung.
Saya diantar sampai di kamar 801, kamar tempat saya menginap malam itu yang merupakan suite standar dan sekaligus corner room.
Kamar
Suite King
Jenis kamar | Suite standar |
Luas kamar | 66 m2 |
Ruang tamu terpisah | Ya |
Jenis kasur | 1 king |
Meja kerja | Ya |
Sofa | Ya |
Kamar mandi | 1,5 |
Bak mandi/pancuran | Bak mandi dan pancuran terpisah |
Minibar | Ya, gratis |
Akses lounge | Ya* |
Lainnya | Day bed |
Ruang Tamu
Begitu saya masuk ke kamar, saya disambut dengan ucapan selamat datang di cermin sebelah kamar kecil tamu.
Kamar ini memiliki kamar kecil tamu yang cukup sempit dan memiliki amenity terbatas.
Di hadapan pintu masuk kamar kecil terdapat lemari penyimpanan yang besar; tidak cukup besar untuk menaruh 1 koper karena ada banyak kompartemen, tapi cukup untuk barang-barang sekeluarga.
Dari pintu kamar nampak ruang tamu yang berukuran kurang lebih setara 1 kamar standar. Sebagai corner room, kamar ini memiliki jendela di 2 sisi, jendela utama yang nampak jelas dan juga jendela kecil di samping yang tersembunyi di balik pilar.
Ruang tamu kamar ini dilengkapi dengan sofa, kursi, meja makan maupun meja sofa, dan TV. Selain itu, suite di sini juga dilengkapi dengan pintu yang bisa ditutup antara ruang tamu dan kamar tidur. Apabila Anda perhatikan, motif karpetnya sendiri memiliki bentuk seperti jam sesuai sejarah Swissotel yang merupakan merek hotel dari Swiss.
Stopontak bisa ditemukan di pilar dekat meja makan, yang memiliki stopkontak multistandar maupun stopkontak gaya Eropa/Indonesia.
TV di kamar ini sudah menggunakan smart TV dan memiliki fitur interaktif seperti menu room service dan sekilas pandang fasilitas hotel.
Kamar ini memiliki lemari minuman yang cukup lengkap.
Di dalam lemari minuman terdapat mesin pembuat espresso dan air mineral premium dari Aqua Reflections, serta teh dari Dilmah Silver Jubilee Gourmet.
Untuk opsi yang lebih menyegarkan, terdapat Aqua Reflections Sparkling dan air kelapa dalam kemasan di kulkas, yang keduanya sudah dingin ketika saya buka.
Pemandangan dari kamar ini menghadap beberapa pepohonan serta proyek konstruksi. Di bawah nampak juga halte bus hotel, walaupun saat ini belum ada layanan bus dari atau ke hotel.
Dari sisi samping nampak beberapa proyek konstruksi lagi, termasuk istana kepresidenan yang baru.
Tentunya tak boleh lupa juga saya menulis ulasan hotel ini saat di hotel, ditemani dengan minuman non-alkohol favorit saya.
Kamar Tidur dan Kamar Mandi Utama
Kamar tidur di suite ini dilengkapi dengan 1 tempat tidur ukuran king, day bed (kursi yang bisa dipakai untuk tidur sebentar), dan juga area kerja.
Walaupun Swissotel menekankan konsep wellness, berbeda dengan Westin hotel ini tidak terlalu menekankan kasurnya, sehingga walaupun bantalnya cukup enak, kasurnya sendiri sedikit keras dan selimutnya tidak terlalu empuk untuk saya yang biasa tidur di atas selimut.
Satu hal yang saya tidak suka dari meja kerja di kamar ini adalah tata letaknya. Betul kursinya lebih nyaman untuk kerja, tetapi akses ke stopkontak jauh lebih sulit (di kolong meja, dan itu pun hanya ada 1) dan posisi laci meja digabung dengan meja bundar di sebelah cukup menyulitkan saya mencari posisi duduk.
Di sebelah area tempat tidur terdapat kamar mandi, yang menggunakan kaca cerdas alih-alih korden.
Lemari kamar yang cukup besar ditaruh di sisi samping kamar mandi dan memiliki fasilitas seperti setrika, jubah mandi, dan brankas.
Berbeda dengan kamar non-suite lainnya, suite ini memiliki 2 wastafel.
Amenity di kamar mandi ini menggunakan amenity standar hotel jaringan Accor selain lotion bermerek Purovel, merek in-house untuk peralatan mandi Swissotel.
Pusat kamar mandi ini adalah bathtub (bak mandi) yang cukup unik. Berbeda dengan bathtub ukuran standar di Grand Room, bathtub di suite ini menggunakan bathtub duduk yang cukup sempit dan, untuk saya yang cukup tinggi, terasa hampir seperti jongkok.
Kamar kecil tamu terpaksa dibuat cukup kecil karena kloset dan shower yang menjorok sampai melewati batas antara ruang tamu dan ruang tidur. Meskipun begitu, keuntungan susunan seperti ini adalah kamar mandi utamanya menjadi sangat luas.
Kloset di kamar mandi utama sama persis dengan di kamar kecil tamu dengan kloset standar dan bidet terpisah.
Shower di kamar mandi terdiri dari 2 jenis, dan sesuai standar dari Swissotel menggunakan amenity dari Purovel. Aliran air di kamar mandi sendiri cukup kencang saat saya coba mandi, sehingga tidak menjadi masalah.
Amenity
Amenity yang disediakan di suite ini terdari dari 1 keranjang buah.
Selain itu terdapat juga variasi kudapan dan welcome letter dari general manager hotel.
Layanan Turndown
Saya meminta layanan turndown (penataan kamar ringan sebelum tidur) dengan menghubungi hotel sebelum saya makan malam di luar hotel, dan lagi ketika saya kembali ke kamar dalam keadaan masih belum dibersihkan, dan petugas baru tiba 1 jam 30 menit setelah saya pertama meminta.
Proses turndown sendiri memakan waktu kira-kira 15 menit, dan setelah itu kamar saya sudah dalam keadaan rapi. Walaupun begitu, karena ini merupakan hotel premium alih-alih luxury, bisa dibilang tidak ada sentuhan personal yang diberikan saat proses turndown ini.
Setidaknya stok sparkling water saya diisi ulang untuk minum keesokannya ๐
Executive Lounge
Executive Lounge
Status (saat kunjungan) | Tutup |
Akses | Suite Anggota ALL Platinum ke atas |
Masa buka | N/A |
Sarapan | N/A |
Afternoon tea | N/A |
Evening cocktail | N/A |
Ruang rapat | Ada |
Layanan business center | Tidak ada |
Lainnya | Akses ke kolam renang |
Swissotel Nusantara memiliki lounge di lantai 1 yang saat itu masih belum buka.
Karena kamar saya memiliki akses lounge, maka akses lounge seharusnya diberikan secara gratis mengikuti jenis kamar. Di Swissotel Nusantara, akses lounge gratis bisa didapatkan dengan cara:
- Menjadi member ALL dengan status Platinum ke atas,
- Memesan suite (kamar non-suite tidak mendapatkan akses lounge), atau
- Menggunakan voucher upgrade 1 kategori dari Accor Plus Indonesia untuk meng-upgrade kamar Grand Room ke Suite.
Lounge ini memiliki area reception kecil tepat di pintu masuk.
Area santai di lounge ini berdesain seperti gentlemen’s club modern dengan sofa kulit dan beberapa kursi tinggi, namun dengan sedikit aksen Indonesia di partisi.
Lebih dalam lagi terdapat juga area makan dengan akses langsung ke kolam renang. Kursinya sendiri belum ditata, namun seharisnya akan berjajar mengingat tempatnya yang terbatas.
Area prasmanan kecil juga disediakan di dalam lounge, yang berarti lounge ini bisa menawarkan hidangan panas saat nanti dibuka (penting terutama untuk evening cocktail; supaya tidak sampai “sesederhana” di Pullman Bandung Grand Central).
Selain area utama lounge, terdapat juga 1 ruang rapat yang bisa menampung 8 orang.
Pengganti Akses Lounge
Saat saya menginap akses lounge memang belum diberikan, namun ketika dihubungi alternatifnya akan diberikan amenity tambahan. Saya mengklaim amenity tersebut, dan yang saya dapatkan adalah satu piring kue coklat.
Makanan dan Minuman
Swissotel Nusantara memiliki 1 restoran, NUSA Restaurant, yang berfungsi sebagai restoran all-day dining. Selain sarapan, restoran ini menawarkan a la carte dining, yang menunya dapat diakses di sini.
Minuman Selamat Datang (Welcome Drink)
Accor adalah satu-satunya hotel loyalty program yang secara spesifik menyebutkan welcome drink sebagai manfaat status elit. Walaupun demikian, implementasi welcome drink ini berbeda-beda di setiap hotel.
Di Swissotel Nusantara, welcome drink diberikan menggunakan voucher yang diberikan saat check-in, dan dapat diambil di restoran.
Manfaat welcome drink di sini tidak dibedakan berdasarkan status, dan ditawarkan minuman berikut:
- Minuman kopi,
- Teh, atau
- Jus segar (tidak termasuk mocktail seperti seri “Wellness Elixir”).
Saya pun memilih jus alpukat, yang disajikan apa adanya.
Sarapan
Sarapan tersedia di NUSA Restaurant. Karena kamar saya memiliki lounge access, sarapan diberikan secara gratis mengikuti jenis kamar. Di hotel ini, sarapan gratis bisa didapatkan dengan cara:
- Menjadi member ALL dengan status Platinum (sarapan di restoran atau lounge, apabila ada), atau
- Menggunakan voucher sarapan gratis dari Accor Plus Indonesia (sarapan di restoran)
Pintu masuk utama restoran ini terdapat di sebelah lobi, dan saya diizinkan masuk setelah memberitahukan nomor kamar.
Restoran NUSA memiliki bagian outdoor maupun indoor. Area indoor restoran ini mengelilingi bar.
Restoran ini memiliki kursi-kursi bangku maupun kursi individu di sepanjang interiornya, kecuali di balik bar yang dipakai untuk sebagian buffet
Area semi-outdoor sendiri hanya terdiri dari meja dan kursi, dan kedepannya bisa mudah diakses dari halte bus depan hotel.
Lanjut ke sarapannya sendiri. Opsi sarapan yang lebih ringan seperti salad, buah, dan muesli (ciri khas Swissotel) terdapat di sebelah bar.
“Pusat” dari prasmanan sarapan ini berupa prasmanan menu utama serta sup di depan dapur terbuka. Walaupun tidak ditandai terpisah, saat restorannya tidak terlalu ramai dapur terbuka ini sekaligus menjadi egg station untuk memesan telur seperti omelet, telur mata sapi, atau telur rebus.
Hidangan utama di prasmanan sendiri cukup terbatas, dan sayangnya kurang enak.
Pilihan minuman yang ditampilkan di prasmanan memang cukup terbatas dengan hanya ada jus sirsat, air, kopi, dan teh. Walaupun begitu, Anda bisa meminta minuman lain seperti kopi berbasis espresso (misal, latte), beberapa variasi teh, atau jus buah segar seperti di menu di atas.
Berikut hidangan utama yang saya makan serta jus jeruk yang saya minta dari bar.
Saat masih ada grup besar saya memesan telur di dapur, dimana saat itu hanya tersedia telur rebus. Saya memesan telur rebus soft boiled, dan muncul 3 telur yang masih panas dan sedikit lebih matang dari selera saya.
Bicara tentang telur, walaupun tidak ada egg station khusus seperti di hotel-hotel lain, selama restorannya tidak terlalu penuh Anda bisa meminta masakan telur fresh
Pelayanan di awal sendiri memang relatif ala kadarnya karena ada grup yang mengisi 75% kamar hotel dan semuanya mendapatkan sarapan, namun setelah grupnya selesai langsung menjadi jauh lebih baik. Selain kopi atau teh panas di prasmanan, saya ditawarkan untuk dibuatkan kopi atau teh, dimana saya memilih teh chamomile yang disajikan dengan wafer.
Ini tentu di luar menu prasmanan, namun setelah memfoto nasi goreng yang hampir habis saya juga ditawarkan untuk dibuatkan nasi goreng ayam oleh Nendyo, asisten F&B manager di restoran ini. Nasi goreng ini merupakan modifikasi salah satu hidangan utama yang dijual a la carte (nasi goreng cakalang asap), dan rasanya “cukup” (dalam arti, pasti lebih enak dari nasi goreng di prasmanan, tapi bukan nasi goreng yang sampai saya rela membayar lebih dari Rp100.000/porsi).
Makanan dan Minuman Lain
Mengingat IKN masih dalam tahap pembangunan awal, akses makanan maupun minuman di luar hotel masih cukup terbatas, terutama bagi Anda yang terbiasa mengandalkan ojek online. Berikut hasil pencarian saya di kedua aplikasi ojek/taksi online:
Karena di malam hari restorannya penuh oleh grup dan pesanan Grab saya tidak direspon oleh restoran selama 1 jam, saya mencoba makan malam di salah satu warung terdekat (baca: ~10 menit jalan di medan yang berbukit) dimana makanan sederhana seperti di bawah dihargai Rp25.000.
Sebagai bonus, karena sebagian (besar) jalan terdekat dari hotel ke masih berupa tanah, begitu saya pulang sepatu dan celana jins saya langsung berdebu cukup parah.
Fasilitas Lain
Seperti di berbagai hotel lain, Swissotel Nusantara menawarkan Wi-Fi gratis.
Kecepatan Wi-Fi di hotel ini sayangnya dibatasi hanya 10 Mbps/perangkat, yang tentunya tidak begitu cepat.
Sesuai standar Swissotel, hotel ini memiliki gym dan spa Purovel. Walaupun begitu, keduanya belum buka karena hotelnya masih dalam tahap akhir, dan aksesnya ditutup oleh tembok sementara.
Sebagai hotel bisnis, Swissotel Nusantara tentunya memiliki beberapa ruang pertemuan.
Uniknya, ruang pertemuan di sini berukuran relatif kecil, dan tidak didesain untuk dijadikan ballroom.
Hotel ini juga dilengkapi dengan kolam renang, walaupun karena masih belum buka memang belum dilengkapi dengan fasilitas seperti kursi maupun payung.
Di area kolam sendiri juga sedang dibangun pool bar, yang bisa diakses dari area kering maupun basah.
Ingat masalah saya tentang akses ke IKN yang masih terbatas? Setelah saya check-out dan kesulitan memesan taksi online ke rest area IKN untuk perjalanan saya kembali ke Balikpapan, Teta sebagai staf front desk siang itu menawarkan saya untuk diantar staf hotel ke rest area dengan mobil dari hotel.
Penutup
Swissotel Nusantara merupakan hotel premium yang cukup nyaman dengan potensi yang besar.
Sebagai hotel premium pertama di IKN, Swissotel Nusantara secara keseluruhan cukup nyaman bagi Anda yang pergi ke IKN untuk keperluan bisnis. Ditambah dengan okupansi hotel yang masih sangat rendah (~10% kalau tidak sedang ada acara), pelayanan di hotel ini juga sudah cukup bagus di kelasnya,
Mengingat hotelnya baru dibuka, memang masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki seperti akses, beberapa fasilitas yang belum buka, dan koordinasi pelayanan (misalnya, saya dihubungi untuk konfirmasi waktu check-out padahal sudah meminta late check-out, atau waktu tunggu turndown yang cukup lama). Seiringnya waktu, tentunya hal-hal tersebut harusnya akan bisa diselesaikan, terlebih mengingat Swissotel Nusantara masih baru 1 bulan sejak pertama dibuka bagi tamu.
Walaupun begitu, patut diperhatikan bahwa saat ini Ibu Kota Nusantara (IKN) masih belum layak dijadikan tempat berlibur. Dengan akses yang masih memakan waktu lama dari Balikpapan dan fasilitas di sekitar hotel yang sangat minim, saya baru mulai menyarankan Anda untuk pergi ke IKN di awal tahun 2025 kecuali kalau memang pergi untuk keperluan bisnis.
Wah menarik sekali, ternyata sudah buka ya. Terima kasih amtelah mengulasnya. Kebetulan rumah saya hanya 8 km dari radius IKN. Mungkin suatu saat bisa mencobanya jika sudah proper dengan semua semuanya, hehehe
Halo Dani,
Betul, ditunggu beberapa bulan kedepan sampai hotel dan fasilitas sekitarnya mendukung.
Tumben gak ada foto close up nya
Halo Harun,
Ini ulasan hotel, bukan pesawat (kalau hotel pasti cukup luas ya, tidak perlu foto standar seperti di kursi pesawat ๐ )
Wih hubes lewat balikpapan kok ga kabar2i, harusnya bisa ku angkut muter2 neh
Halo Art,
Waktu itu kejar tayang jadi buru-buru pergi (+ lembur tulis review) biar bisa cepat publish, nanti kalau ke sana lagi bisa diatur ๐