Sangatlah menyenangkan bagi saya untuk memenuhi undangan menginap dan mengulas hotel Alila Seminyak. Resort mewah bintang 5 yang berada dalam naungan jaringan loyalti hotel World of Hyatt ini merupakan salah satu hotel favorit saya di Bali yang berlokasi di sekitaran area Seminyak yang padat turis.
Saya belum sempat membuat ulasan PinterPoin untuk hotel ini dikarenakan saat menginap beberapa tahun silam, saya belum bergabung menjadi kontributor PinterPoin. Nah, akhirnya tiba juga kesempatan untuk mengulas hotel mewah ini.
Memang, pengalaman menginap ini didukung oleh Alila Seminyak namun isi dari ulasan ini adalah murni opini saya pribadi dan saya akan menjaga integritas untuk mengulas secara obyektif seperti biasanya. Perlu saya garis bawahi bahwa saya telah beberapa kali menginap di sini. Jika saya memutuskan untuk me-repeat menginap di sebuah hotel tentunya ini menandakan bahwa pengalaman-pengalaman sebelumnya adalah positif karena jika tidak, maka saya tidak akan mengulang-ulang menginap di hotel yang tidak murah ini kan?
Di dalam post ini:
Alila Seminyak: Pemesanan
Tentu saja untuk ulasan hotel kali ini saya tidak melakukan pemesanan kamar seperti saat hendak menginap di hotel pada umumnya, saya hanya liaise dengan pihak Marketing & Communications untuk menentukan periode stay yang tepat untuk kedua belah pihak. Sempat saya push back beberapa lama karena bepergian ke Eropa bulan Oktober silam maka akhirnya dipilihlah weekend terakhir November 2024 sebagai periode menginapnya.
Berikut adalah detil stay saya:
Tipe kamar: 1 unit Alila Ocean View Suite untuk 2 orang
Periode: 29 November 2024 – 01 Desember 2024 (2 malam)
Inclusion:
- 2x Makan pagi di Seasalt
- 1x Sunset Cocktail di Beach Bar
- 1x Makan siang di Seasalt
- 1x Makan malam “A Tale of Tastes” (kolaborasi Alila Seminyak dan Park Hyatt Jakarta) di tanggal 30 November 2023
- 1x Alila Signature Massage (60-menit)
Sedikit informasi tambahan, Alila Seminyak berada di dalam tier kategori 5 dalam program World of Hyatt sehingga jika Anda hendak menggunakan poin Hyatt untuk menginap di sini maka Anda perlu menebuskan setidak-tidaknya sebesar 17.000 poin (off-peak), 20.000 (standar), atau 23.000 (peak) untuk tipe kamar terendahnya (1 King Bed Deluxe).
Tipe kamar deluxe ini berada sedikit terpisah dengan bangunan utama hotel di mana keseluruhan kamar deluxe menempati sebuah gedung tersendiri yang lengkap dengan kolam renangnya. Terdapat sebuah jembatan yang menyambungkan gedung kamar deluxe dengan gedung utama yang keseluruhannya adalah tipe suite. Saya akan jelaskan mengenai lokasi gedung ini di bagian ‘Alila Seminyak: Check-in‘ di bawah ini.
Alila Seminyak: Check-in
Saya tiba di hotel dengan mengendarai sebuah mobil dan satpam yang bertugas menyapa dan mengecek mobil yang saya kendarai ini.
Untuk diketahui pada saat pemeriksaan satpam ini, Anda dapat melihat ada sebuah bangunan di sisi kiri yang merupakan bangunan khusus untuk para tamu yang hendak menginap di kamar tipe deluxe.
Setelah melewati pos satpam, saya membawa mobil menuju ke area drop-off hanya untuk menurunkan barang bawaan dan setelah itu langsung memarkir mobil saya ke parkiran indoor yang tersedia. Kemudian saya menaiki lift menuju ke lantai L dan berjalan menuju arah lobi.
Kami menghampiri front desk yang berada di sisi kanan dan ibu Yani yang sedang bertugas saat itu mempersilahkan kami untuk duduk bersantai di sofa yang tersedia di tengah-tengah atrium lobi. Ia mempersiapkan segala berkas yang berkaitan dengan stay ini lalu menghampiri kami untuk menyelesaikan proses check-in.
Saya datang di pukul 13:30 yang mana masih terlalu awal jika dibandingkan dengan jam standar check-in pukul 15:00. Ia menjelaskan kamar belum selesai dipersiapkan dan saya diminta untuk menunggu sebentar.
Sebenarnya dari beberapa hari sebelumnya saya sudah diberitahu bahwa kemungkinan besar tidak dapat check-in lebih awal dikarenakan tingkat okupansi yang tinggi jadi saya hanya sekadar mencoba peruntungan saja dengan datang lebih awal.
Sambil melakukan proses check-in, seorang karyawan lainnya datang dengan membawa sebuah kotak kayu yang isinya berupa 2 gelas welcome drinks, 2 handuk basah dingin, 4 potong kudapan enting-enting berukuran kecil, dan sebotol face spray dari Alila untuk menyegarkan wajah yang terkena gerahnya cuaca Bali yang sangat terik kala itu. Mumpung santai menunggu, saya pergunakan waktu untuk mendokumentasikan area lobi sekitarnya.
Saya mendengar nama saya dipanggil dan rupanya adalah sapaan dari Ibu Wiwin (Assistant Marketing Communication Manager). Ibu Wiwin adalah orang yang selama ini membantu saya dalam pengaturan detil-detil reservasi dan lain sebagainya. Setelah berbincang-bincang sejenak dengan ibu Wiwin, datang mendekati area sofa saya adalah Ibu Yessy yang telah cukup lama saya kenal saat beliau masih bekerja di hotel-hotel sebelumnya. Ibu Yessy sendiri adalah Director of Rooms dari Alila Seminyak. Sangatlah menyenangkan dapat kembali bertemu beliau setelah hampir 2 tahun tak berjumpa!
Saat berbincang-bincang dengan ibu Yessy, beliau menawari kami untuk duduk di sekitaran kolam renang sambil menikmati minuman sembari menunggu kamar yang tengah dipersiapkan. Kami mengiyakan dan memilih untuk duduk di dalam ruangan Event Centre daripada di sekitaran kolam yang terlalu panas bagi kami. Tak lama kemudian beliau berpamitan untuk kembali bekerja.
Event Centre ini aslinya adalah tempat semacam function room yang disewa-sewakan dan berubah fungsi menjadi semacam social hub jika sedang kosong. Terdapat relatif banyak meja dan kursi dan juga beberapa permainan seperti ping-pong dan foosball.
Kami menikmati sajian minuman teh dan kopi dingin yang terasa ekstra segar karena matahari begitu menyengat. Lagi-lagi nama saya kembali dipanggil dan kali ini oleh bapak Faisal yang merupakan salah satu teman saya yang pindah dari Alila Solo dan belum genap sebulan bergabung di Alila Seminyak. Wah-wah, menginap di Alila Seminyak kala itu terasa seakan-akan sedang kembali pulang ke rumah dan bereuni dengan teman-teman lama. Menyenangkan!
Tak lama dari itu seorang pegawai menghampiri kami dan mengabarkan bahwa kamar telah selesai dipersiapkan dan ia menyodorkan 2 kunci kamar bernomorkan 312 kepada kami. Ia juga menjelaskan bahwa barang bawaan kami telah dikirim ke kamar.
Alila Seminyak: Alila Ocean View Suite
Alila Ocean View Suite adalah tipe suite premium yang dimiliki hotel ini sehingga jika Anda anggota Globalist yang hendak menginap di sini dan berharap untuk mendapatkan upgrade ke tipe suite ini harap menyesuaikan ekspektasi Anda.
Alila Seminyak memiliki banyak tipe kamar suite, yaitu:
- Deluxe Suite
- Terrace Suite
- Ocean View Suite
- Alila Terrace Suite
- Alila Ocean View Suite
- Seminyak Suite
- Alila Penthouse
Suite upgrade yang diberikan kepada anggota Globalist hanya sampai ke tipe suite standar yaitu Ocean View Suite (tanpa embel-embel kata ‘Alila’ di depannya) yang merupakan upgrade 3 tingkatan. Walaupun begitu, musti saya informasikan juga bahwa saya pernah beberapa kali mendapatkan upgrade ke tipe Alila Ocean View Suite saat dulu menginap di sini ๐ Bisa dilihat generosity pihak hotel kepada anggota Globalist-nya. Again, this is a merely an exception and not a norm.
Kamar Alila Ocean View Suite ini berukuran 72 meter persegi, jika dibandingkan dengan tipe kamar Ocean View Suite yang berukuran 60 meter persegi tentunya terdapat perbedaan ukuran yang cukup signifikan.
Kami bergegas menuju ke kamar kami yang berada di lantai 3 yang juga merupakan lantai tertinggi di hotel ini. Resort pantai ini mengadopsi hallway yang terbuka sehingga perjalanan menuju ke kamar pandangan mata selalu terasa plong.
Penomoran kamar di hotel ini tidak menggunakan penomoran seperti pada umumnya hotel, namun menggunakan nomor yang teretsa di lantai terazo. Terdapat sebuah space kosong di sisi dengan payung terlipat disediakan di sebelum memasuki kamar.
Penyejuk udara telah diatur untuk membuat kamar kami ini terasa sangat dingin. Kamar dingin di siang hari yang gerah dan lembap tentunya sangat kami apresiasi. Kamar kami ini terasa lega dengan layout ruangan yang open space dan tidak terdapat lorong-lorong sempit tipikal kamar hotel biasanya.
Berada di dekat pintu masuk terdapat lemari dengan minibar dan kulkas di dalamnya, juga disediakan 4 botol air minum berukuran besar di atas lemari.
Living area menggunakan 2 sofa panjang yang berukuran besar. Pada kenyataannya selama menginap di sini, kedua sofa ini beralih fungsi menjadi day bed karena lebar permukaannya lega dan cukup panjang untuk kami gunakan berbaring santai di siang hari.
Di atas meja living area telah berjajarkan welcome amenity berupa 2 jenis makanan tradisional, yaitu: Sumping Waluh (keik khas Bali dengan labu dan santan) dan Lemper. Tak lupa karangan buah-buah tropis beserta sebuah welcome letter melengkapinya.
Walaupun kamar ini disebut sebagai โsuiteโ yang umumnya memiliki sekat pembatas antara ruangan tidur dengan living room. Alila Ocean View Suite ini tidak memiliki penyekat ruangan sehingga terlihat seperti tipe kamar ‘junior suite’.
Dengan tidak adanya pembatas tentunya berdampak dengan kurangnya privasi jika tamu hotel hendak menerima kunjungan teman atau kerabat ke dalam kamar. Di lain pihak, ruangan tak bersekat membuat pandangan mata terasa lega dan tentunya kamar terlihat semakin besar.
Ruangan tidur menggunakan kasur berukuran king dengan tingkat firmness yang padat dan nyaman menopang badan saat tidur. Saya merasakan bahwa jika ada gerakan dari other party saat tidur, gerakannya tidak berdampak ke sisi lainnya sehingga bagi light sleeper mungkin tidak merasakan adanya gangguan (terbangun).
Saya menyukai 4 bantal besar yang disediakan di kamar ini. Bantal-bantalnya empuk namun tidak serta-merta langsung kempis saat digunakan. Satu hal yang worth mentioning adalah kamar yang menghadap ke pantai ini tidaklah kedap suara, sehingga mungkin bagi Anda yang tidur harus dalam keadaan ekstra hening akan mengalami sedikit kesulitan.
Kebalikan dengan saya, saya sangat menikmati suara debur-debur ombak yang terasa seperti ASMR white noise yang malah membantu saya tidur lebih cepat dan lebih pulas juga! Walaupun saya tinggal di Bali, tetaplah sebuah luxury untuk bisa tidur di sebuah kamar mewah yang menghadap ke lautan lengkap dengan suara ombaknya.
Setiap malam petugas housekeeping juga menyediakan fasilitas turndown service. Saya sendiri tidak mendokumentasikan servis ini, pihak housekeeping menutup rapat korden, meredupkan kamar, membersihkan kembali kamar, dan menyediakan air minum botolan dengan gelasnya di tiap-tiap sisi ranjang.
Terdapat balkoni yang dapat diakses dari kamar tidur. Balkoni dan kamar ini dipisahkan oleh sebuah pintu kaca geser besar yang juga berukuran floor-to-ceiling. Pintu geser ini bisa dibuka sepenuhnya sesuai preferensi tamu menginap. Selama periode menginap ini cuaca beralih-alih antara panas gerah atau hujan maka saya tidak berkesempatan membuka pintu geser secara full.
Area kamar mandi dapat diakses dari 2 sisi dengan pintu geser floor-to-ceiling. Layout kamar mandi ini mengingatkan saya dengan Alila Villas Uluwatu yang mengadopsi layout yang relatif mirip. Area kamar mandi ini secara praktis dibagi menjadi 3 area.
Area pertama adalah ruangan kloset, area kedua adalah area wastafel dengan vanity ganda dan juga 2 meja rias di kedua ujungnya. Berhadapan dengan vanity adalah sebuah lemari model terbuka lengkap dengan rak koper dan pelengkap-pelengkap lainnya (seperti: alat setrika beserta mejanya, safe deposit box, dan hair dryer), lalu area ketiga adalah area mandi dengan shower 2 mode (air hujan dan handheld) dan juga sebuah bathtub.
Hotel Alila menggunakan toiletries khusus untuk hotel-hotel Alila se-Indonesia yaitu Alila Living. Selain toiletries pada umumnya seperti sabun, shampo, dan conditioner; terdapat toiletries khusus seperti sabun bubble untuk bathtub, garam mandi, insect repellent, sunblock, dan juga after sun cooling gel. Thoughtful!
Alila Seminyak: Sunset Cocktail
Lokasi hotel yang memiliki akses pantai pribadi tentunya bisa dipastikan bahwa hotel juga memiliki bar pinggir pantai. Alila Seminyak menamakannya Beach Bar yang berkonsep terbuka. Venue ini terasa sangat lively karena ia juga menyambung dengan kolam renang.
Beach Bar ini dibuka untuk umum sehingga kolam renang yang berada di dekat Beach Bar ini selain diperuntukkan bagi para tamu menginap dan juga untuk para day passer. Jika hendak menikmati kolam renang yang lebih private dapat menggunakan kolam renang lain yang juga saya ulas di bagian bawah.
Beach Bar walaupun terlihat seperti pendapa tanpa tembok namun tetap saja di siang hari terasa relatif panas karena atapnya sengaja dibuat semi terbuka sehingga sinar matahari tetap dapat memasuki sela-sela atap kayu ini.
Kami diundang untuk menikmati sunset cocktail di sore hari pertama. Kami memilih untuk duduk di bean bag terdepan persis menghadap ke pantai dan kami memesan Alila Spritz dan Beach Bar Oasis. Cukup beruntung cuaca sore itu lumayan bersahabat, cerah namun berawan. Ditemani dengan alunan musik DJ, kami berbincang-bincang hingga matahari terbenam sepenuhnya.
Alila Seminyak: Makan Pagi
Makan pagi mengambil venue Seasalt yang merupakan satu-satunya restoran yang dimiliki oleh Alila Seminyak (selain Beach Bar tentunya). Seasalt berada satu lantai di bawah lobi utama. Untuk diketahui, anggota Globalist juga akan mendapatkan gratis full breakfast untuk 2 orang selama menginap di Alila Seminyak.
Venue Seasalt ini berukuran relatif besar dan berkonsep open kitchen. Tamu dapat memilih untuk duduk di area dalam ataupun model al fresco dekat dengan pantai. Sabtu pagi itu cuaca kurang bersahabat dengan hadirnya hujan dan angin cukup besar sehingga kami memilih untuk duduk di area indoor saja. Beruntungnya di hari Minggu pagi keesokannya, cuacanya cerah berawan sehingga kami dapat menikmati sarapan di sisi outdoor.
Makanan disajikan secara buffet dan juga terdapat menu a la carte yang dapat dipesan. Para tamu dapat menikmati hidangan buffet hingga pukul 11:00 namun untuk hidangan a la carte โhanyaโ dapat dipesan paling lambat pukul 10:30. Menurut saya ini adalah jam sarapan yang sangat pas untuk sebuah hotel resort seperti Alila Seminyak. Hotel yang sebagian besar pengunjungnya adalah wisatawan dan bukan business traveler tentunya umumnya lebih banyak yang akan menghabiskan pagi hari bermalas-malasan di kamar. Seperti kami! ๐
Sajian makanan buffet terasa makin variatif jika dibandingkan dengan saat saya menginap di sini beberapa waktu lalu. Sajian buffet berada dalam 1 area yang sama membentuk huruf L, di mana disajikan sarapan ala Amerika dengan adanya roti-rotian tawar maupun manis bahkan juga terdapat counter roti bebas gluten yang relatif bervariasi, berbagai macam pilihan sereal dengan pelengkapnya, cold cuts lengkap dengan keju-keju artisan.
Bersambung dengan hamparan buah-buahan segar baik itu buah-buahan utuh maupun potong yang ditata sangat menarik seperti sedang berada di surga buah-buahan. Lalu masuk ke area makanan hangat yang menawarkan saji-sajian dari berbagai belahan dunia seperti sajian nusantara seperti soto, bubur Bali, dan nasi jinggo; sajian oriental dimsum, kwetiau, dan nasi goreng; egg station; sajian vegetarian khas India, Indonesia (seperti gado-gado), dan khas barat (salad bar).
Sedikit terpisah di bagian outdoor terdapat area minuman seperti air putih, infused water dan juga berbagai macam jus segar dengan warna-warna cerah yang menarik perhatian.
Tak lupa saya menyempatkan untuk memesan makanan a la carte yang terasa enak dan berukuran relatif kecil. Ukuran yang kecil terasa thoughtful karena tandanya dapat memesan beberapa makanan tanpa takut kesulitan menghabiskannya. ๐
Saya melihat karyawan-karyawan di Seasalt terlihat ramah dan polished. Karyawan-karyawan yang berinteraksi dengan saya terasa tahu apa yang sedang mereka lakukan sehingga walaupun suasana waktu sarapan tengah riuh ramai, mereka tidak terlihat overwhelmed dengan situasi tersebut.
Alila Seminyak: Spa Alila
Akhir pekan lalu benar-benar menjadi akhir pekan selfcare bagi kami. Dikarenakan kami berencana untuk menghabiskan sebagian waktu di luar hotel di siang harinya dan tidak melihat ada waktu lapang lainnya, maka kami memutuskan untuk memilih pukul 11:15 setelah makan pagi hari Sabtu untuk menikmati pijat 60 menit.
Tidak sedikit dari para tamu yang menginap di sebuah resort akan menghabiskan waktu untuk mengunci diri di dalam hotel. Jadi adalah sesuatu yang penting bagi sebuah resort untuk memiliki fasilitas spa yang memadai. Brand Alila sendiri memiliki konsep wellness yang tentunya kuat dengan spa offering-nya, bahkan aspek Spa ini menjadi salah satu daya tarik sendiri bagi para tamu saat hendak menginap di any hotel yang berada di bendera Alila.
Ada terdapat 8 ruangan pijat, sebuah salon, dan juga area untuk refleksologi. Situasi Spa Alila terasa zen dengan pencahayaan yang temaram dan buka tiap-tiap harinya dari pukul 09:00 hingga 21:00.
Kami diminta hadir di Spa Alila sekitar 15 menit sebelum terapi dimulai dan disuguhi minuman dari bunga telang dan juga handuk dingin basah. Lalu spa host mencatat keluhan-keluhan badan yang kami rasakan, menawarkan pilihan minyak aromaterapi yang kami inginkan dan lalu mengantarkan kami ke ruangan treatment.
Ruangan pijat yang kami pakai ini berukuran besar, merupakan ruangan untuk 2 orang sehingga dilengkapi dengan 2 buah vanity terpisah dengan 2 lemari terbuka untuk menaruh pakaian ganti kami. Juga terdapat kamar mandi dengan kloset di terpisah dan ruangan untuk pijat.
Wah… 60 menit terasa terlalu cepat di Spa Alila, para terapis bekerja dengan sangat baik dan profesional. Selesai dengan Signature Alila Massage kami diberi segelas minuman jahe hangat dan sebuah bola granola coklat. Sebuah pengalaman pijat yang sangat relaxing, andai saja 120 menit pijatnyaโฆ
Alila Seminyak: Makan Siang
Selesai treatment di Spa Alila, kami bergegas kembali masuk ke Seasalt. Sebenarnya perut masih dalam kondisi kenyang namun karena keterbatasan waktu maka kami โmemaksakanโ untuk mengambil makan siang persis setelah pijat.
Suasana Seasalt di siang hari tentunya jauh berbeda dengan saat sarapan tiap-tiap paginya yang hiruk pikuk. Kami memilih untuk duduk di bagian dalam ruangan dan kami diberi menu makan siang berupa selembar kertas. Menu makan siang di Seasalt rupanya bertemakan sentuhan Jepang dan seafood. Kami putuskan untuk memilih 1 hidangan pembuka untuk sharing dan 2 hidangan utama.
Setiap pengunjung di Seasalt diberikan sepotong roti sourdough hangat sebagai snek pembuka. Roti yang sederhana ini sangat lezat dan sempurna menurut lidah saya, ini tentu saja sangat subyektif ya. Saat menikmati roti ini saya dibuat teringat kembali saat beberapa tahun silam saat bersantap siang di sini karena saya juga merasakan exactly hal yang sama waktu itu.
Makanan pembuka saya berupa sajian sashimi dan sushi sangatlah menarik secara presentasinya dan juga sangat segar sehingga rasanya juga enak. Sedangkan hidangan utama kami juga cukup sederhana dan ringan sehingga pas secara porsinya.
Seasalt yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti garam laut selain menyajikan garam ‘reguler’, ia juga memiliki beberapa macam garam dengan rasa-rasa unik seperti: bawang putih hitam, kecombrang, rumput laut nori, dan wasabi yang dapat menambah cita rasa makanan yang hendak Anda nikmati.
Alila Seminyak: Makan Malam
Kebetulan di akhir pekan itu, Alila Seminyak mengadakan acara khusus untuk makan malam di hari Sabtu dan juga brunch di hari Minggu, hasil kolaborasinya dengan Park Hyatt Jakarta. Saya mendapatkan undangan untuk menghadiri makan malam yang dimulai dengan sajian cocktail di Beach Bar yang juga merupakan kolaborasi apik dari kedua hotel tersebut. Acara cocktail spesial ini adalah kolaborasi dari mixologists Beach Bar Alila Seminyak yang bernama Wi Mustachio dan Melvern Nathaniel dari KITA Bar Park Hyatt Jakarta.
Kami hadir di Beach Bar tepat pukul 17:30 dan disambut dengan sangat hangat oleh Pak Adi selaku Director of Marketing & Communications yang menjadi kontak pertama saya saat hendak mengatur ulasan stay ini. Beliau memperkenalkan kami kepada ibu Christiane selaku General Manager dan ibu Sonika selaku Director of Sales & Marketing.
Selepas menikmati cocktails, kami dibawa masuk ke dalam Seasalt untuk menikmati hidangan makan malam. Sempat saya mengira bahwa acara makan malam mengambil seting yang kasual, rupa-rupanya merupakan sebuah sajian santap malam yang sangat proper dengan table arrangement khusus lengkap dengan place cards nama-nama tiap pengunjungnya.
Santapan makan malam kolaborasi antara 2 hotel mewah ini menyajikan makanan khas Jepang dengan sentuhan regional yang merupakan hasil karya dari chef Yukio Takeda dari KITA Park Hyatt dan chef Hazwan Hamdan dari Seasalt Alila Seminyak dan tiap-tiap sajiannya dipasangkan dengan minuman khas Jepang, Sake.
Silih berganti makanan dihidangkan kepada kami dan para chef menghampiri kami untuk menjelaskan mengenai hidangan tertentu dan juga ahli Sake juga tak lupa menjelaskan karakteristik Sake yang dirasakan cocok dengan hidangan tersebut. Malam itu menjadi sebuah pengalaman yang sangat menarik bagi saya, tak hanya hidangan yang lezat namun juga topik-topik perbincangan yang tak kalah menarik.
Alila Seminyak: Kolam Renang & Pusat Kebugaran
Kolam Renang
Sempat saya jelaskan mengenai kolam renang di area Beach Bar yang dibuka untuk tamu hotel menginap dan juga untuk tamu day passer. Para tamu menginap memiliki opsi kolam renang lainnya yang lebih sepi dan private karena kolam ini dikhususkan bagi para tamu menginap saja.
Kolam renang model infinity pool ini adalah kolam yang berada di tingkatan lantai lebih tinggi daripada kolam di Beach Bar yang berada di pinggir pantai. Kamar yang kami tempati memiliki pemandangan ke arah kolam renang yang diperuntukkan untuk semua tamu tak terkecuali anak-anak.
Pusat Kebugaran
Pusat kebugaran berada di dekat Beach Bar dan hanya bisa diakses oleh tamu menginap saja. Untuk mengaksesnya dapat dengan menggunakan kunci kamar dan beroperasi 24 jam. Untuk mencapai pusat kebugaran ini harus melalui area terbuka sehingga mungkin kurang convenient jika hendak berolahraga saat sedang turun hujan. Thus said, setiap kamar dilengkapi dengan payung sehingga pihak hotel telah mengantisipasi mengenai ‘kesulitan’ yang mungkin ditemui untuk mengakses beberapa fasilitas hotel saat hujan.
Ukuran ruangan pusat kebugaran ini terbilang lega dan dilengkapi dengan alat kesehatan yang cukup variatif dan juga studio untuk olahraga kardiovaskular.
Alila Seminyak: Fasilitas-fasilitas Lain
Shuttle Service
Alila Seminyak menawarkan gratis shuttle menuju ke pusat perbelanjaan Seminyak Village sebanyak 3 kali tiap-tiap harinya yang tentunya sangat membantu bagi para tamu hotel yang tidak membawa kendaraan sendiri saat hendak mengunjungi pusat keramaian daerah Seminyak.
Alila Living
Alila Seminyak juga memiliki sebuah toko yang menjual pakaian resorts wear dan pernak-pernik yang dinamakan Alila Living. Toko ini berada persis di sebelah Spa Alila yang juga saling berdekatan dengan restoran Seasalt.
Play Alila
Bagi para tamu yang memiliki anak yang masih berusia kecil dapat juga memanfaatkan fasilitas Play Alila yang memiliki jadwal tersendiri untuk aktivitas hariannya. Anda juga dapat menyewa jasa baby sitter di sini!
Penutup
Penghujung bulan November 2024 membawa saya staycation ke hotel Alila Seminyak yang merupakan sebuah resort tepi pantai mewah yang tergabung dengan program loyalti hotel World of Hyatt. Bukanlah kali pertama bagi saya untuk menginap di sini, namun saat menginap beberapa lama silam ada di masa saat saya belum menjadi kontributor PinterPoin sehingga saya tidak berkesempatan membuat ulasannya. Selepas itu, saya belum menginap lagi di Alila Seminyak.
Saya mendapatkan undangan untuk menginap di Alila Seminyak sambil sekaligus untuk membuat ulasannya yang tentunya pas sekali kan! Setelah berbincang-bincang dengan pihak hotel, akhirnya kami tentukan untuk memilih tanggal 29 November hingga 1 Desember 2024 sebagai periode stay-nya.
Pengalaman menginap ini memang didukung oleh Alila Seminyak namun segala opini yang saya jabarkan di ulasan ini adalah murni opini obyektif pribadi saya. Semenjak awal saya tahu ulasan ini akan positif mengingat faktanya, saya yang sudah me-repeat menginap di sini dengan biaya sendiri menandakan saya menyukai hotelnya kan?
Pengalaman menginap saya bisa dibilang sangatlah positif namun untuk berimbang maka saya akan jabarkan apa saja kelebihan dan kekurangan dari Alila Seminyak murni berdasarkan pengamatan saya selama menginap.
(+) Lokasi yang sangat strategis bagi Anda yang mencari hotel tipe resort tepi pantai di daerah Seminyak. Sebuah opsi hotel mewah di Seminyak yang juga tergabung dengan program loyalti hotel dunia World of Hyatt
(+) Memang, di stay ini saya langsung dipilihkan kamar tipe Alila Ocean View Suite yang mana merupakan tipe premium suite dan bukan tipe standard suite sehingga tidak termasuk dalam benefit suite upgrade bagi anggota Globalist, NAMUN, selama beberapa kali menginap di sini (sebagai paying customer dan anggota Globalist) saya diberi tipe kamar ini. Sehingga menurut saya, hotel ini tergolong hotel yang generous dalam pemberian upgrade
(+) Sarapan berkualitas dengan variasi makanan yang cukup banyak baik itu buffet maupun hidangan a la carte
(+) Memiliki fasilitas Spa Alila yang memang kuat di bidang Spa yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu hotel yang hendak menginap di hotel-hotel Alila
(+) Sebuah hotel bergaya resort yang memiliki amenities komplit yang dapat membuat tamu betah untuk berlama-lama mengunci diri di dalam hotel, baik itu: pusat kebugaran, spa, tempat bermain untuk anak-anak, akses pantai pribadi, beberapa kolam renang, dan toko pakaian dan pernak-pernik
(-) Opsi restoran tidak terlalu banyak, hanya ada Seasalt dan Beach Bar yang mungkin akan membuat pilihan makanan bagi para long stayer terasa relatif terbatas
(-) Untuk mengakses pusat kebugaran harus melewati area outdoor yang di saat turun hujan mungkin akan sedikit inconvenient, namun payung disediakan di berbagai area di sini sehingga akan sangat membantu
(-) Hallway terbuka ke kamar model bertendesi tampias saat hujan turun, sehingga lantai terazo bertendensi menjadi basah dan licin. Walaupun begitu, saya melihat petugas kebersihan di berbagai lokasi berusaha menjaga lantai tetap kering dan juga memasang pananda hazard di area yang bertendensi basah.
Hi Ko,
Saya pernah menginap di Alila dan tetangganya dengan konsep “green” Desa Potato Head.
Sama-sama luxury hotel tapi dari berbagai faktor, Alila sangat2 lebih better dan proper.
Gak tau kenapa, beberapa hotel yang mengusung konsep “green” dan minimalis , banyak sekali fasilitas yang dikurangi dengan alasan “woke” tersebut sehingga membuat pengalaman stay yang kurang maksimal padahal harga tidak jauh berbeda.