pesawat, outdoor, langit, transportasi, pesawat terbang, tanah, kendaraan, Perjalanan udara, awan, penerbangan, Rekayasa dirgantara, Mesin pesawat terbang, pesawat terbang sipil, Pabrikan dirgantara, Penerbangan umum, landasan, Turboprop, Bandara, Pesawat jet, Perusahaan penerbangan, rumput, tarmak, diparkir, besar, bidang, mesin

Flight Review: Rex Economy Class Saab 340 Brisbane (BNE) – Mount Isa (ISA) “Western 2”

Salah satu highlight perjalanan saya ke Australia kali ini adalah penerbangan unik yaitu rute “Western 2” Rex (Regional Express) yang merupakan penerbangan perintis antara Brisbane (BNE) dan Mount Isa (ISA) dengan 7 perhentian di tengah negara bagian Queensland.

Penerbangan Ini merupakan versi yang lebih ekstrem dari United “Island Hopper”, di mana selain jumlah perhentian yang lebih banyak (7 perhentian vs 5 perhentian), baik daerah yang dikunjungi maupun pesawatnya sendiri jauh lebih kecil.

Ini adalah seri penerbangan ke-4 sampai ke-11 dari seri 14 penerbangan dalam perjalanan saya ke Australia.

peta, teks, atlas

Karena Rex bukan merupakan maskapai anggota aliansi manapun, tiket ini hanya dapat dipesan dengan uang tunai. Saya memesan tiket ini di situs Rex 1 bulan sebelum terbang dengan harga A$331 (~Rp3.500.000), termasuk biaya A$6 (~Rp65.000) untuk memilih kursi di awal.

Bicara tentang memesan tiket di Australia, satu hal yang sering tidak bisa dihindarkan adalah biaya admin pembayaran (yang jumlahnya berbeda-beda tergantung cara membayar).

Daripada terkena biaya admin mahal saat membayar dengan BCA American Express Platinum (meskipun kursnya terbaik di Indonesia), saya memilih untuk membayar dengan UOB PRIVI Miles melalui PayPal supaya biaya adminnya lebih murah dan tetap mendapatkan banyak miles.

teks, cuplikan layar, Font, nomor
Tentang Rex dan Operasional Rex di Queensland

Berbeda dengan United yang mewarisi rute penerbangan di Mikronesia maupun Alaska Airlines yang mewarisi rute Alaska tenggara dengan beberapa perhentian dari maskapai lain, Rex sendiri memang merupakan maskapai yang berfokus di rute regional.

Rex menerbangi berbagai rute regional di Australia dengan 61 pesawat Saab 340, yang merupakan armada Saab 340 terbesar di dunia.

Walaupun Rex sendiri menerbangi beberapa rute regional secara komersial (dalam arti, tanpa bantuan), di negara bagian Queensland sendiri Rex ditunjuk untuk menerbangi 6 dari 7 rute perintis (dengan subsidi):

  • Rute “Central”: Brisbane BNE ke Charleville (CTL) dan Roma (RMA),
  • Rute “Western 1”: Brisbane (BNE) ke Thargomindah (XTG)
  • Rute “Western 2”: Brisbane (BNE) ke Mount Isa (ISA)
  • Rute “Gulf”: Cairns (CNS) ke Mount Isa (ISA)
  • Rute “Northern 1”: Townsville (TSV) ke Longreach (LRE)
  • Rute “Northern 2”: Townsville (TSV) ke Mount Isa (ISA)
teks, peta, diagram, atlas

Rute “Central 2” sendiri merupakan rute terjauh dengan 7 perhentian dan ditempuh selama 9 jam, di mana ini merupakan satu-satunya opsi penerbangan dari/ke 5 tujuan (Quilpie ULP, Windorah WNR, Birdsville BVI, Bedourie BEU, dan Boulia BQL).

teks, Font, diagram, cuplikan layar, peta, deasin

Anda mungkin bertanya, kalau saya sesusah itu terbang ke Mount Isa, apakah ada opsi penerbangan langsung dari Mount Isa (ISA) ke Brisbane (BNE) – jawabannya tentu ada, bahkan sampai ada 2 operator:

  • Qantas dengan pesawat Boeing 737, dan
  • Virgin Australia (dioperasikan oleh Alliance) dengan pesawat Fokker 70, yang akan saya ulas terpisah.
Virgin Australia menerbangi rute Mount Isa ke Brisbane menggunakan pesawat Alliance Airlines.
Sebelum Berangkat

Satu jam sebelum keberangkatan, saya berangkat dari Ibis Brisbane Airport menuju ke terminal domestik yang tersambung melalui gedung parkir mobil dan stasiun kereta.

bangunan, langit, besi, Pusat transportasi, tanah, peron, outdoor, plafon, dalam ruangan, lantai, stasiun kereta, kosong, kereta

Terminal domestik Brisbane sendiri dibagi menjadi 3 bagian yaitu Qantas di sisi utara, Virgin Australia di sisi selatan, dan semua maskapai lain (termasuk Rex) di tengah.

bangunan, outdoor, langit, infrastruktur, jalan, daerah perkotaan, tanah, jalanan, diparkir, stasiun kereta, kota

Begitu masuk terminal bandara, saya langsung nampak berbagai konter check-in bagasi otomatis, dengan cukup banyak kios check-in di dekat pintu masuk.

pakaian, alas kaki, orang, bangunan, Bandara, Mendaftar masuk, Bagasi dan tas, orang-orang, wanita, berdiri, menunggu, gerbang, tanah, dalam ruangan, pengambilan bagasi

Saya sendiri sudah melakukan check-in online sebelum terbang, jadi berikut pas naik (boarding pass) saya untuk penerbangan hari itu.

teks, cuplikan layar, Font, software, nomor, Ikon komputer

Di papan keberangkatan sendiri penerbangan ini terbang menuju Windorah, walaupun masih ada 6 perhentian lain.

teks, cuplikan layar, Tidak bisa, nomor, Font, papan skor

Setelah proses check-in selesai saya pun naik ke lantai keberangkatan untuk menjalani pemeriksaan. Walaupun cukup ramai, prosesnya sendiri cukup cepat dan saya pun selesai dalam waktu 10 menit.

Penerbangan kali ini dioperasikan oleh Saab 340 dengan registrasi VH-ZRB yang berumur 26 tahun. Sebelum beroperasi dengan Rex, pesawat ini dioperasikan oleh American Eagle, anak perusahaan regional American Airlines.

kendaraan, outdoor, pesawat, transportasi, landasan, roda, Bandara, pesawat terbang sipil, Perjalanan udara, Perusahaan penerbangan, Kendaraan darat, Pelataran pesawat, pesawat terbang, ban, Mesin pesawat terbang, Pesawat jet, Mesin jet, Layanan, tarmak, jalan, truk, penerbangan, Rekayasa dirgantara, Pesawat lorong tunggal, Twinjet, langit, mobil, Terbang, Angkutan barang, Garbarata, diparkir, jet, rumput, besar, tanah, airbus

Dengan hanya maksimal 34 orang, gerbangnya sendiri cukup sepi.

plafon, dalam ruangan, mebel, Bandara, sofa, desain interior, lobi, lantai, orang-orang, orang

Ini artinya, saat mulai dipanggil untuk naik pesawat 15 menit sebelum jadwal keberangkatan prosesnya sendiri cukup cepat, dan saya pun turun menuju ke apron untuk naik pesawat.

dalam ruangan, bangunan, dinding, kereta bawah tanah, penahan perabotan, plafon, lantai

Berikut nampak pesawatnya dari dekat.

langit, pesawat, outdoor, kendaraan, tanah, Perjalanan udara, penerbangan, transportasi, pesawat terbang, Bandara, awan, Pesawat jet, Mesin pesawat terbang, pesawat terbang sipil, Pelataran pesawat, Rekayasa dirgantara, Pabrikan dirgantara, tarmak, diparkir, Perusahaan penerbangan, angkatan udara, Penerbangan umum, landasan, duduk, pertunjukan udara

Saya pun menaiki tangga yang terpasang (dan akan dibawa di pesawat saat penerbangan) sebelum disambut oleh Marie, satu-satunya pramugari yang bertugas dalam penerbangan ini sampai nanti tiba di Mount Isa.

pesawat terbang, pesawat, outdoor, Perjalanan udara, penerbangan, kendaraan, Rekayasa dirgantara, Perusahaan penerbangan, pesawat terbang sipil, tanah, duduk, Bandara, diparkir
Di Dalam Penerbangan
Perkenalan Kursi

Sesuai namanya, pesawat Saab 340 dilengkapi dengan 34 kursi kelas ekonomi dalam konfigurasi 1-2. Saya duduk di kursi 3A, kursi jendela dan lorong.

mebel, mobil, kendaraan, Sarung jok mobil, abin pesawat terbang, kursi mobil, Sandaran kepala, Sandaran tangan, Sabuk kursi, dalam ruangan

Anda tentu tidak akan menemukan ruang kaki seluas kelas utama (first class) Singapore Airlines atau bahkan kelas ekonomi Alaska, walaupun setidaknya saya masih muat.

bagasi, dalam ruangan, aksesori

Kursinya sendiri memiliki meja lipat standar.

laptop, komputer, dalam ruangan, duduk, mac

Di dalam kantong kursi terdapat kartu petunjuk keselamatan, majalah, dan kantong mabuk udara.

teks, Tidak bisa, Iklan, outdoor, tanda

Kursi di baris 3 sendiri menawarkan pemandangan mesin, yang tentunya ideal untuk foto (lebih tepatnya, kenang-kenangan menaiki pesawat ini) namun cukup berisik. Selama beberapa penerbangan pertama saya menggunakan earphone noise-cancelling, walaupun lama kelamaan akhirnya terbiasa juga.

pesawat, langit, outdoor, Perjalanan udara, kendaraan, penerbangan, Pabrikan dirgantara, tanah, Penerbangan umum, Rekayasa dirgantara, pesawat terbang, baling-baling, Pesawat baling-baling, sayap, Monoplane, pesawat terbang sipil, Pesawat jet, Perusahaan penerbangan, Mesin pesawat terbang, angkatan udara, Terbang, Turboprop, diparkir, landasan, tarmak

Seperti biasa, berikut foto saya di kursi tersebut – kali ini tidak ada sandaran kepala yang bisa disesuaikan, dan juga di Australia masker sudah tidak diperlukan saat terbang.

Wajah manusia, kacamata, orang, pakaian, pria, Dahi, rahang, dalam ruangan, Dagu, penumpang
Penerbangan

Di setiap penerbangan proses demonstrasi petunjuk keselamatan pun dilakukan bersamaan dengan sambutan, walaupun setelah beberapa penerbangan pertama demonstrasinya sedikit disesuaikan dengan tidak mendemonstrasikan cara memakai pelampung karena daerahnya yang tidak memiliki air.

penumpang, kendaraan, orang, abin pesawat terbang, pakaian, Sandaran kepala, mobil, pesawat, dalam ruangan

Kami pun pergi menuju landasan kedua untuk lepas landas, yang memakan waktu kurang lebih 10 menit dari sejak mesin mulai dinyalakan.

pesawat, langit, pesawat terbang, outdoor, Perjalanan udara, penerbangan, kendaraan, awan, tanah, baling-baling, Pabrikan dirgantara, Penerbangan umum, sayap, pesawat terbang sipil, Perusahaan penerbangan, Rekayasa dirgantara, Terbang, Pesawat jet, Monoplane, diparkir, landasan, berawan

Anda tentu ingin mendengar seberapa keras suara pesawat ini saat lepas landas, jadi berikut videonya (dengarkan dengan volume mendekati maksimum):

Kami pun terbang di atas laut sejenak sebelum akhirnya berbelok ke barat.

pesawat, pesawat terbang, Perjalanan udara, langit, penerbangan, outdoor, awan, baling-baling, kendaraan, sayap, Penerbangan umum, Pabrikan dirgantara, Rekayasa dirgantara, pesawat terbang sipil, Perusahaan penerbangan, air, tanah, Terbang, biru

Setelah menanjak selama beberapa menit, kami pun akhirnya menjelajah di ketinggian 8.100 kaki.

pesawat, pesawat terbang, Perjalanan udara, penerbangan, kendaraan, baling-baling, outdoor, sayap, langit, awan, Rekayasa dirgantara, Perusahaan penerbangan, Pabrikan dirgantara, pesawat terbang sipil, tanah, Penerbangan umum

Karena penerbangan dari Brisbane BNE ke Toowoomba TWB sendiri sangat pendek dan penumpangnya cukup banyak (sebagai referensi, ini sedikit lebih jauh dari Jakarta HLP ke Bandung BDO, atau Denpasar DPS ke Lombok LOP), kali ini hanya disediakan air mineral dalam botol kecil.

makanan, minuman, air minum, Botol plastik, botol air, Air dalam botol, botol, Air mineral, minum, Air didistilasi, cairan, air, Larut, Solusi, dalam ruangan, biru

Sesaat setelah minuman disajikan, kami pun mulai turun melalui kota Toowoomba.

pesawat, awan, pesawat terbang, langit, Perjalanan udara, penerbangan, outdoor, kendaraan, sayap, Rekayasa dirgantara, Pabrikan dirgantara, Perusahaan penerbangan, pesawat terbang sipil, air, tanah, baling-baling, berawan

Berikut pemandangan bandara Toowoomba dari atas.

pesawat, pesawat terbang, langit, outdoor, Perjalanan udara, awan, penerbangan, kendaraan, Pabrikan dirgantara, Rekayasa dirgantara, sayap, Penerbangan umum, tanah, gunung

Kami pun mendarat di Toowoomba setelah hanya 26 menit di udara.

pesawat, langit, awan, outdoor, Perjalanan udara, penerbangan, kendaraan, pesawat terbang, tanah, Pabrikan dirgantara, Penerbangan umum, Rekayasa dirgantara, Perusahaan penerbangan, sayap, Pesawat jet, pesawat terbang sipil, Monoplane, baling-baling, berawan, landasan, biru, diparkir, tarmak

Anda mungkin berpikir, kenapa pesawat ini diparkir dalam posisi miring – ini karena pesawatnya tidak menggunakan truk pendorong untuk mundur dari tempat parkir, sehingga setelah mesin pesawat kembali dinyalakan pesawat bisa langsung berbelok untuk putar balik.

Di sini penumpang yang melanjutkan penerbangan diminta tetap berada di dalam pesawat, sehingga hanya sesaat setelah penumpang tujuan Toowoomba turun penumpang baru pun masuk sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan.

Setelah berhenti selama kurang lebih 20 menit, kami pun kembali ke landasan pacu untuk berangkat menuju tujuan berikutnya, Charleville CTL.

pesawat, pesawat terbang, langit, awan, Perjalanan udara, outdoor, penerbangan, tanah, kendaraan, Perusahaan penerbangan, pesawat terbang sipil, sayap, Pabrikan dirgantara, Rekayasa dirgantara, Penerbangan umum, Pesawat jet, Terbang, baling-baling, berawan, diparkir, landasan, biru, tarmak, Bandara

Walaupun ini merupakan pesawat regional, kemampuan menanjaknya tidak kalah dibandingkan dengan pesawat jet, sehingga kami pun segera naik menuju ketinggian jelajah kami untuk penerbangan ini.

pesawat, pesawat terbang, Perjalanan udara, langit, penerbangan, awan, outdoor, baling-baling, sayap, kendaraan, Penerbangan umum, Pabrikan dirgantara, Rekayasa dirgantara, tanah, angkatan udara, Pesawat militer, berawan

Penerbangan dari Toowoomba WTB ke Charleville CTL merupakan penerbangan paling jauh dari rangkaian penerbangan hari ini dan masih cukup ramai, sehingga layanan makanan ringan lengkap pun disediakan dengan troli (di layanan berikutnya, layanannya dilakukan dengan keranjang jajan dan baki).

penumpang, pakaian, abin pesawat terbang, orang, dalam ruangan, kendaraan, kereta, pesawat

Makanan ringan dan minuman pertama ditawarkan, dimana apabila Anda ingin kopi atau teh maka gelas kertas akan ditaruh dengan pelengkapnya (misalnya, saya ingin teh susu manis, sehingga saya mendapatkan gelas + susu kemasan kecil + gula sachet).

botol, teks, Botol plastik, meja, dalam ruangan, minuman ringan, duduk, makanan, biru, plastik, kopi, wadah, cangkir, baki, item

Berikut makanannya setelah dibuka.

makanan, dalam ruangan, Kudapan ringan, botol, perlengkapan meja, minum, meja, hidangan, Makanan cepat saji, sarapan, kopi

Setelah selesai membagikan jajan, Marie membawa teko kopi dan teh panas untuk mengisi gelas kertas tersebut.

minum, minuman, teks, perlengkapan meja, Perlengkapan minum, Tatanan meja, cangkir, cangkir kopi, Teh earl grey, dalam ruangan, Teh pu-erh, meja, teh, kopi, makanan

Menu yang disediakan gratis pada penerbangan ini terdiri dari:

  • Makanan ringan: Pilih apapun dari:
    • Kripik jagung dan kedelai asap, atau
    • Kue lemon dan yoghurt
  • Minuman: Air mineral, kopi, teh.

Kita sebut saja, saya beruntung masih sempat membeli makanan tambahan saat di Charleville CTL (lebih lanjut nanti).

Seenak apapun kripiknya, pada suatu titik di tengah perjalanan saya sudah bosan mengambil makanan atau minuman yang ditawarkan, walaupun ini wajar mengingat pesawat ini tidak memiliki dapur panas.

Bandara Charleville CTL merupakan bandara berukuran “normal” terakhir sampai nanti di Mount Isa ISA, dan juga 1 dari 2 perhentian dimana saya bisa turun.

awan, langit, outdoor, bangunan, tanah, kosong, Arsitektur

Anda tentu akan menganggap bandara Charleville ini cukup kecil untuk standar Indonesia, namun untuk bandara seukuran ini fasilitas yang ditawarkan cukup lengkap, mulai dari area pengambilan bagasi, konter check-in khusus maskapai Rex, sampai tempat persewaan mobil.

Walaupun begitu, daya tarik utama bandara ini bagi penumpang seperti saya yang akan melanjutkan sampai ke pedalaman adalah kantinnya, yang menjadi satu dengan bandaranya dan bahkan memiliki opsi makanan dan minuman seperti wrap, sandwich, dan kopi.

Saya sendiri memilih untuk makan wrap daging babi suwir dengan saus barbekiu, yang menurut saya cukup enak (dan bahkan sebelum saya menyadari ini makanan panas terakhir saya sampai makan malam nanti di Mount Isa).

makanan, Makanan cepat saji, orang, makanan yang dipanggang, tanah, setengah, cangkir, kopi, outdoor

Bicara tentang ruang tunggunya sendiri, untuk standar bandara seukuran ini ruangannya sudah termasuk nyaman, walaupun seperti bandara lain di Australia cukup pelit stopkontak.

mebel, dalam ruangan, kursi, plafon, meja, lantai, aula, desain interior, Memasang lantai, dinding, meja kopi, Ruang tunggu, lobi, sofa, Gedung kantor, jendela, orang, orang-orang, kamar

Mengingat di pesawat maupun bandara-bandara setelah ini tidak tersedia Wi-Fi, saya selalu menggunakan router Wi-Fi portabel dari Passpod untuk mengakses internet di tiap perhentian.

Bahkan di pedalaman sekalipun (3 dari 5 kota perhentian berikutnya hanya memiliki penduduk kurang lebih 100 orang), akses internet yang disediakan Passpod tetap sangat baik di semua perhentian dengan kecepatan di kisaran 30 Mbps.

langit, Ponsel, Alat komunikasi portabel, outdoor, gadget, memegang, tanah, orang

Setelah di terminal selama 25 menit, saya pun memilih untuk terakhir kembali ke pesawat.

langit, pesawat terbang, transportasi, pesawat, outdoor, kendaraan, Perjalanan udara, penerbangan, tanah, landasan, Mesin pesawat terbang, Pesawat jet, pesawat terbang sipil, Pabrikan dirgantara, Perusahaan penerbangan, Rekayasa dirgantara, Bandara, Terbang, Penerbangan umum, tarmak, Pelataran pesawat, Mesin jet, jalan, duduk, jet, diparkir

Karena saat itu sedang gerimis di Charleville, saya pun tidak bisa memfoto sampai kami lepas landas mengingat jendela saya sudah cukup basah.

jendela, bangunan, jendela kapal, air, pesawat, outdoor

Setelah proses lepas landas yang cukup cepat kami pun melanjutkan perjalanan menuju Quilpie ULP.

Quilpie sendiri merupakan kota terakhir dimana penumpang di pesawat ini masih cukup banyak; dari sana sampai ke Mount Isa hanya ada kurang dari 10 penumpang dalam 1 pesawat.

pesawat, awan, pesawat terbang, outdoor, langit, Perjalanan udara, penerbangan, kendaraan, Pabrikan dirgantara, Rekayasa dirgantara, sayap, Penerbangan umum, tanah, rumput, baling-baling, berawan, gunung

Hanya 10 menit setelah lepas landas layanan makanan ringan dan minuman panas kembali disediakan, sehingga saya pun meminta kripik jagung, air mineral, dan teh panas.

Di sepanjang perjalanan sendiri biasanya kita mengira akan sangat terik mengingat keringnya daerah pedalaman, namun tidak, di sepanjang penerbangan sendiri keadaannya terus mendung, dan bahkan di pedalaman Queensland bagian utara sendiri sampai banjir saya pun dibilang beruntung masih bisa menginap di Mount Isa saat di hotel nanti.

pesawat, pesawat terbang, langit, Perjalanan udara, penerbangan, awan, baling-baling, sayap, kendaraan, Pabrikan dirgantara, Penerbangan umum, outdoor, Rekayasa dirgantara, angkatan udara, Pesawat militer, tanah

Setelah hanya di udara selama kurang lebih 30 menit saya pun mendarat di Quilpie ULP, perhentian terakhir sebelum pesawatnya relatif sepi (hanya ~10 orang) di sisa perjalanan hari ini.

pesawat, langit, outdoor, pesawat terbang, Perjalanan udara, penerbangan, awan, kendaraan, Penerbangan umum, baling-baling, Pabrikan dirgantara, tanah, sayap, Pesawat baling-baling, Monoplane, Rekayasa dirgantara, Turboprop, diparkir, biru

Setelah selesai mendarat, kami pun menuju gedung terminal ….

pesawat, outdoor, langit, pesawat terbang, Perjalanan udara, baling-baling, awan, kendaraan, penerbangan, tanah, Penerbangan umum, sayap, Pabrikan dirgantara, Pesawat baling-baling, Rekayasa dirgantara, Monoplane, Turboprop, biru, diparkir

Atau “rumah” terminal – mulai dari perhentian ini sampai nanti di Mount Isa semua bandaranya akan sekecil ini. Di sini kami hanya berhenti kurang dari 20 menit sebelum melanjutkan penerbangan ke Windorah WNR.

pesawat, langit, outdoor, pesawat terbang, kendaraan, Perjalanan udara, tanah, penerbangan, Pabrikan dirgantara, Penerbangan umum, awan, baling-baling, Rekayasa dirgantara, angkatan udara, Pesawat baling-baling, biru, diparkir, landasan

Setelah lepas landas kami pun berputar terlebih dahulu, sehingga dari sisi kiri nampak pemandangan Quilpie dari atas.

pesawat, pesawat terbang, awan, langit, outdoor, Perjalanan udara, baling-baling, penerbangan, kendaraan, Pabrikan dirgantara, sayap, Penerbangan umum, gunung, Rekayasa dirgantara, tanah

Semakin ke barat, daerahnya juga semakin gersang, sampai tumbuhan sendiri hanya muncul di beberapa bagian. Selain itu, masih terus sama seperti sebelumnya, keadaannya sendiri masih relatif mendung.

Setelah beberapa saat, kami pun mulau turun, dan dengan landasan bandara Windorah WNR nampak dari atas menandakan saatnya mendarat sudah dekat.

awan, pesawat, pesawat terbang, langit, Perjalanan udara, outdoor, penerbangan, kendaraan, tanah, Pabrikan dirgantara, jendela, baling-baling

Bagian dari kota Windorah yang dihuni sendiri nampak hanya berupa titik-titik rumah kecil di tengah foto, dibandingkan dengan alam di sekitarnya.

awan, pesawat, outdoor, pesawat terbang, langit, tanah, Perjalanan udara, penerbangan, kendaraan, gurun

Di sekitar jam makan siang kami pun berhenti di perhentian keempat, dan juga terlama sepanjang perjalanan ini, yaitu di Windorah WNR.

Anda bisa berkata apapun tentang bandaranya, namun bandara-nya sendiri sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk istirahat sejenak.

outdoor, langit, awan, tanah, pohon, kotoran, Sebidang tanah, bidang, taman bermain, rumput, orang

Area pengambilan bagasi sendiri sangat sederhana, yaitu berupa gerobak bagasi yang didorong ke sebelah gedung terminal.

Area di sebelah gedung terminal ini juga menjadi tempat beberapa penumpang untuk bersantai, termasuk saya (setidaknya sampai saya merasa ada banyak lalat; Dan itu kata salah satu penumpang lain masih belum ada apa-apanya).

outdoor, alas kaki, pakaian, pohon, tanah, orang, taman bermain, tanaman, pria, Ruangan umum, taman, berdiri

Sebagai perhentian makan siang, gedung terminal (atau lebih dibilang rumah) sendiri dilengkapi dengan kulkas dan vending machine kosong, dan juga kamar kecil.

Konter check-in sendiri juga cukup sederhana dan menjadi satu dengan gedung terminal, tentunya tanpa area pemeriksaan keamanan seperti di bandara yang lebih besar.

Di bandara sendiri tidak disediakan Wi-Fi, namun berkat internet yang cukup cepat dengan router Wi-Fi portabel dari Passpod saya masih bisa terus membaca update di Telegram PinterPoin (khusus bagi alumni PinterPoin Masterclass) dan menyiapkan foto untuk membuat review.

teks, cuplikan layar, Font, software, nomor, deasin

Apabila Anda berharap makanannya se-“mewah” di Charleville CTL karena statusnya sebagai perhentian istirahat makan siang, Anda salah besar – di sini hanya terdapat makanan dingin, dan bahkan pembayarannya sendiri swalayan.

teks, Peralatan Rumah tangga, dalam ruangan, komputer, layar komputer, Penampung limbah, monitor, televisi, Perangkat keluaran, dinding, lantai

Setelah waktu istirahat selesai, staf darat pun memanggil saya untuk kembali menaiki pesawat.

pesawat, outdoor, transportasi, langit, pesawat terbang, tanah, kendaraan, Perjalanan udara, penerbangan, awan, Rekayasa dirgantara, pesawat terbang sipil, Mesin pesawat terbang, landasan, Pabrikan dirgantara, Penerbangan umum, Bandara, Turboprop, Pesawat jet, Perusahaan penerbangan, tarmak, diparkir, rumput, besar, mesin, bidang

Ketika saya menyadari bahwa 4 penerbangan berikutnya (Windorah WNR-Birdsville BVI-Bedourie BEU-Boulia BQL-Mount Isa ISA) akan masing-masing relatif pendek, saya pun pergi untuk mengulas kamar kecilnya.

Apabila Anda berharap kamar kecil yang mewah atau bahkan longgar, Anda terbang di pesawat yang salah. Bukan hanya rendah, kamar mandinya sendiri juga cukup sempit untuk bahkan berputar.

orang, dalam ruangan, dinding, kamar mandi, tenggelam, Perlengkapan pipa, pakaian, Aksesori kamar mandi, pria, Wajah manusia, keran, bahu, cermin, memegang, menggunakan

Fasilitas di kamar kecilnya sendiri juga sangat terbatas, dengan kloset yang menggunakan cairan biru untuk membilas dan wastafel yang tidak berfungsi lagi.

Karena saya sudah pergi keluar kursi juga, kenapa tidak sekaligus melihat kabinnya dari belakang?

abin pesawat terbang, penumpang, pesawat terbang, kendaraan, pesawat, dalam ruangan, plafon, airbus, kereta

Kalau tadi saya sudah berkata duduk di depan cukup bising, bayangkan sebising apa di belakang; walaupun begitu, pemandangannya memang tidak begitu terhalang oleh mesin.

Seperti yang saya sebut sebelumnya, keadaan di darat sendiri cukup unik; Tandus karena memang biasanya daerah gurun, namun juga basah mengingat hujan di daerah tersebut.

awan, pesawat, langit, pesawat terbang, Perjalanan udara, outdoor, sayap, penerbangan, Perusahaan penerbangan, pesawat terbang sipil, Rekayasa dirgantara, kendaraan, tanah, aerial, jet

Dalam arti, sebising ini – seperti yang saya sebut di awal, cara yang paling efisien untuk membuat perjalanan lebih nyaman adalah dengan memasang earphone noise-cancelling.

Untungnya, saat kami mulai turun menuju Birdsville BVI cuacanya menjadi cerah; ini dan Bedourie BEU merupakan 2 perhentian dimana cuacanya relatif cerah sampai nanti tiba di Mount Isa.

pesawat, langit, pesawat terbang, Perjalanan udara, awan, baling-baling, tanah, penerbangan, outdoor, kendaraan, sayap, Pabrikan dirgantara, Penerbangan umum, Rekayasa dirgantara, biru

Birdsville sendiri sudah cukup jauh dari Brisbane, dan penerbangan terakhir ke arah barat sebelum melanjutkan penerbangan ke utara, sehingga yang tersisa hampir semuanya hanya pemandangan gurun.

pesawat, tanah, outdoor, langit, pesawat terbang, kendaraan, Perjalanan udara, penerbangan, awan, Penerbangan umum, gurun, baling-baling

Seperti yang Anda bayangkan tentang Australia bagian tengah, Birdsville sendiri bisa dibilang cukup panas, namun ada 1 hal yang membantu saya tetap sejuk, yaitu ….

langit, pesawat, baling-baling, pesawat terbang, outdoor, tanah, Perjalanan udara, awan, kendaraan, penerbangan, Penerbangan umum, Pabrikan dirgantara, diparkir

Mulai perhentian kali ini di Birdsville sampai di Boulia perhentiannya sendiri jauh lebih cepat dari sebelumnya (~10 menit) sehingga mesin kanan pun tetap dinyalakan sepanjang perhentian; mesin kiri sendiri tetap dimatikan supaya proses naik/turun barang maupun penumpang tetap aman.

Bicara tentang mesin kanan tetap menyala, ini juga membantu supaya AC dan lampu kabin tetap menyala.

mobil, kendaraan, cermin, jendela, dalam ruangan, kereta

Walaupun pesawatnya hanya berhenti sebentar, penumpang pun tetap ada yang naik atau turun di tiap perhentian, sehingga petunjuk keselamatan pun tetap disampaikan.

pakaian, penumpang, orang, abin pesawat terbang, kendaraan, dalam ruangan, pesawat

Sudah terasa banyak lepas landas? Ini baru lepas landas ke-6 untuk hari ini, dan masih ada 2 lagi nanti sore.

pesawat, pesawat terbang, outdoor, langit, tanah, awan, Perjalanan udara, kendaraan, penerbangan, baling-baling

Bandara Birdsville BVI merupakan satu-satunya bandara yang “menempel” tempat pemukiman dari beberapa perhentian kali ini; Anda yang sudah lama bepergian di Indonesia tentu masih mengingat bandara seperti Medan MES (bukan Medan KNO yang sekarang) atau Jakarta HLP yang benar-benar dekat dengan daerah pemukiman di sekitarnya.

pesawat, awan, outdoor, pesawat terbang, langit, Perjalanan udara, penerbangan, kendaraan, sayap, Pabrikan dirgantara, Rekayasa dirgantara, tanah, baling-baling, gunung

Salah satu masalah utama saat mengulas terbang dengan pesawat yang agak tua (termasuk ini) adalah kaca jendelanya yang sudah memiliki goresan; ditambah dengan medan gurun yang keras, goresan yang cukup banyak membuat fokus kamera saya sulit diatur, yang tentunya menjadi tantangan tersendiri.

pesawat terbang, langit, pesawat, baling-baling, penerbangan, Perjalanan udara, kendaraan, tanah, outdoor

Kembali lagi ke penerbangannya. Seperti sebelumnya, 10 menit setelah lepas landas makanan ringan dan minuman pun kembali disajikan, tentunya dengan menu yang sama.

Saya sendiri sudah (dan masih) cukup kenyang, sehingga saya hanya meminta air mineral. Sebetulnya, selain makanan dan minuman gratis tersebut, bir dan wine juga tersedia, namun berbayar dan tidak diiklankan.

air minum, makanan, minuman, Botol plastik, botol air, Air dalam botol, botol, Air mineral, Air didistilasi, minum, air, cairan, Larut, Material transparan, Solusi, biru, dalam ruangan, duduk

Begitu kami mendekati Bedourie, walaupun sama-sama daerah gurun, sungai mulai nampak dan pemandangan pun pelan-pelan berubah menjadi hijau lagi.

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, penerbangan ini langsung menjadi sangat sepi (< 10 orang) begitu mencapai Quilpie, jadi sesepi itu pesawatnya saat kita mendekati Bedourie.

abin pesawat terbang, pesawat terbang, kendaraan, penumpang, mobil, Sandaran kepala, pesawat, dalam ruangan

Perhentian di Bedourie sendiri cukup cepat, dimana ada 2 penumpang yang bergabung.

outdoor, langit, pesawat, Perjalanan udara, awan, penerbangan, kendaraan, pesawat terbang, orang, Pabrikan dirgantara, Penerbangan umum, tanah, Monoplane, transportasi, angkatan udara, Rekayasa dirgantara, orang-orang, rumput, berdiri, baling-baling, biru, landasan, diparkir, pertunjukan udara

Berbeda dengan penerbangan United “Island Hopper” yang masih memiliki 1 penerbangan panjang (Honolulu HNL ke Majuro MAJ), karena penerbangannya yang cenderung pendek tidak ada waktu yang “tepat” untuk tidur di sepanjang penerbangan, jadi saya memilih tidur di sepanjang penerbangan dari Bedourie BEU ke Boulia BQL.

Saya baru terbangun saat mendarat di Boulia BQL, perhentian terakhir sebelum menuju Mount Isa; bukan karena suaranya (di titik ini saya sudah mulai terbiasa, dan tentunya dibantu dengan earphone), tapi karena mendaratnya lebih terasa daripada saat terbang dengan pesawat besar.

pesawat, langit, awan, outdoor, tanah, Perjalanan udara, penerbangan, kendaraan, Penerbangan umum, Pabrikan dirgantara, sayap, Monoplane, pesawat terbang, Rekayasa dirgantara, Pesawat baling-baling, baling-baling, biru, diparkir, rumput, landasan, berawan

Kami pun parkir di sebelah pesawat dokter terbang Australia, dan setelah proses naik turun selama 15 menit kami pun memulai penerbangan terakhir hari ini ke Mount Isa.

Setelah lepas landas kami pun memutari kota Boulia dari atas sebelum akhirnya terbang ke utara menuju Mount Isa.

outdoor, awan, pesawat, pesawat terbang, langit, Perjalanan udara, kendaraan, rumput, Fotografi udara, Pandangan mata burung, lanskap, gunung, tanah, aerial, penerbangan

Untuk terakhir kalinya hari ini saya pun ditawari makanan ringan dan minuman panas sambil kami terus menanjak, sehingga kali ini saya memilih kripik jagung dan air mineral lagi.

Kurang lebih 40 menit setelah lepas landas saat kami turun menuju Mount Isa lampu tanda kenakan sabuk pengaman pun dinyalakan untuk terakhir kalinya.

kendaraan, abin pesawat terbang, penumpang, Sandaran kepala, mobil, dalam ruangan, pesawat, pesawat terbang, kabin

Kami mendarat ke arah selatan, sehingga sialnya saya belum sempat melihat tambang Mount Isa dari atas, yang merupakan salah satu tambang terbesar di Australia. Sebagai penggantinya, dari sisi saya nampak danau Moondarra sesaat sebelum mendarat.

pesawat, awan, pesawat terbang, langit, outdoor, Perjalanan udara, penerbangan, kendaraan, Rekayasa dirgantara, Pabrikan dirgantara, sayap, Penerbangan umum, Pesawat jet, pesawat terbang sipil, Perusahaan penerbangan, rumput, tanah, berawan, gunung

Setelah melewati 9 jam sejak pertama lepas landas dari Brisbane BNE dan 7 perhentian melalui pedalaman Queensland (betul, saya masih di negara bagian yang sama setelah selama ini), akhirnya saya tiba di Mount Isa dan kembali melihat bandara “agak” besar.

pesawat, langit, pesawat terbang, awan, outdoor, Perjalanan udara, penerbangan, kendaraan, tanah, Pabrikan dirgantara, sayap, Penerbangan umum, Rekayasa dirgantara, Pesawat jet, Perusahaan penerbangan, pesawat terbang sipil, Terbang, Monoplane, baling-baling, berawan, rumput, diparkir, biru, landasan, tarmak

Mount Isa, walaupun kecil, merupakan salah satu titik “transit” (dengan tanda kutip karena bisa saja transit artinya terbang besoknya) Rex dengan 3 rute perintis dan 1 rute komersial, sehingga setelah menyendiri di sepanjang perjalanan akhirnya pesawat ini diparkir di sebelah pesawat Rex Saab 340 lain.

pesawat, pesawat terbang, langit, outdoor, Perjalanan udara, kendaraan, penerbangan, awan, Penerbangan umum, Pabrikan dirgantara, Rekayasa dirgantara, Pesawat baling-baling, Monoplane, Perusahaan penerbangan, tanah, sayap, Turboprop, Pesawat jet, baling-baling, pesawat terbang sipil, angkatan udara, Terbang, landasan, diparkir, tarmak, duduk, berawan, Bandara, pertunjukan udara

Setelah semua penumpang lainnya turun, saya pun meminta izin untuk pergi ke kokpit sejenak.

Setelah diizinkan, saya pun berkesempatan melihat dan berbicara sebentar dengan kapten dan kopilotnya sebelum saya meninggalkan pesawat.

transportasi, kokpit, Instrumen penerbangan, Pilot, orang, pesawat terbang, kendaraan, pakaian, pesawat, dalam ruangan, penerbangan

Begitu saya turun dari pesawat saya pun diarahkan melalui jalan menuju gedung terminal.

langit, outdoor, jalan, awan, kendaraan, aspal, tarmak, Kendaraan darat, Permukaan jalan, mobil, Jalur, Tar, jalanan, kosong, diparkir, merah

Bahkan sebagai bandara yang cukup besar untuk ukuran pedalaman Australia, bandaranya sendiri masih cukup kecil untuk standar Indonesia dengan 2 pintu keberangkatan/kedatangan dan 1 pintu khusus kedatangan.

langit, outdoor, Penampung limbah, awan, bangunan, jalan, tanah, merah, diparkir, konstruksi
Kedatangan

Waktu saya tiba di gedung terminal, saya langsung tiba di area pengambilan bagasi yang cukup kecil.

dalam ruangan, plafon, dinding, lantai, pengambilan bagasi

Bagasi saya muncul beberapa menit setelah tiba, dan setelah itu saya pun pergi mengambil mobil sewaan untuk pergi ke hotel Ibis Styles Mount Isa Verona, satu-satunya hotel jaringan internasional di pedalaman Queensland.

bagasi, koper, Bagasi dan tas, tanah, aksesori, lantai, Tas tangan, tas, kasus, dalam ruangan

Di sini juga terdapat konter penyewaan mobil, yang seperti di bandara di Australia merupakan area umum (dalam arti, saya bisa masuk dari luar bandara ke area kedatangan dan pengambilan bagasi; misalnya untuk mengembalikan kunci mobil).

dalam ruangan, lantai, plafon, mebel, dinding, kursi, Memasang lantai, desain interior, kamar

Kesimpulan

Tidak peduli seberapa indah saya mendeskripsikan penerbangan ini, tetap saja secara keseluruhan penerbangannya bisa dibilang fungsional.

Walaupun pelayanannya sendiri bagus untuk standar kelas ekonomi regional dan rutenya melewati beberapa perhentian unik, keterbatasan pesawatnya sendiri membuat ini kurang nyaman dinaiki sepanjang hari seperti yang saya naiki dan lebih lagi untuk mereka yang terbang dari/ke daerah terpencil tersebut.

Sama seperti beberapa penerbangan unik lain yang saya ulas, saya sendiri menyarankan penerbangan ini sebagai pengalaman sekali seumur hidup dan bukan untuk penerbangan sehari-hari di dalam Australia (kecuali Anda memang pergi ke tujuan dalam rute penerbangannya).

Apakah Anda akan terbang dengan Rex di rute perintis “Central 2” dengan Saab 340?
Share

3 comments
  1. Wah kayaknya Pak Eric ini bener2 suka terbang, aviation geek kali ya, karena kalau saya baca saja sudah menyerah Banyak transit, ndak tahan… Lounge juga tdk tertarik. Makan di pesawat juga sering malas. Cuma tidur doang. Mau nya cuma tiba last minute trus pas mendarat langsung cabut

    1. Halo D,

      Betul, penerbangannya sendiri cukup brutal dibandingkan dengan, misal, kelas ekonomi Garuda Indonesia atau bahkan Batik Air dengan waktu tempuh serupa, jadi kalau tidak betul-betul suka terbang dan tidak ada keperluan ke sana bisa dibilang hampir tidak mungkin akan mencoba rute ini.

  2. wah seru ya hu, not for everyone, tp pengen cobain penerbangan island hopping , d polinesia kyknya seru hu, hehe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.