pakaian, orang, senyum, Wajah manusia, pria, wanita, jas, berpose, berdiri, grup, dinding, orang-orang, dalam ruangan, kuning, tanda

Diskusi: Garuda Indonesia Pecat CEO dan Jajaran Direksi, Apa Rencana Kedepannya? +Giveaway Amenity Kit!

Garuda Indonesia Mengakhiri Penerbangan Langsung ke London Mulai 28 Oktoberย 2018

Panduan Lengkap GarudaMiles, Frequent Flyer Program Garudaย Indonesia

Kartu Kredit Co-Brand Garuda Indonesia Terbaik: Citibank atauย BNI?


Keputusan mengejutkan dikeluarkan oleh Garuda Indonesia pada Rapat Umumย Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada hari Rabu, 12 September 2018.

Hasil keputusan rapat menyetujui penunjukan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra sebagai direktur utama Garuda Indonesia yang baru menggantikan Pahala N. Mansury yang menjabat sejak April 2017.

dirut
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau yang dikenal dengan Ari Askhara resmi ditunjuk menjadi direktur utama baru Garuda. Kredit Gambar: Bisnis.com.

Selain itu rapat ini juga mengganti 6 dari 8 jajaran direksi. Berikut perubahan direksi yang dilakukan:

  1. Direktur Utama: Pahala N. Mansury ->ย I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra
  2. Direktur Niaga Domestik: Nina Sulistyowati ->ย Pikri Ilham Kurniansyah
  3. Direktur Niaga Internasional & Kargo: Sigit Muhartono ->ย Muhammad Iqbal
  4. Direktur Keuangan & Manajemen Resiko: Helmy Satriyono ->ย Fuad Rizal
  5. Direktur SDM & Umum: Linggarsari Suharso ->ย Heri Akhyar
  6. Direktur Operasi: Capt. Triyanto Moeharsono ->ย Bambang Adisurya Angkasa
  7. Direktur Teknik: I Wayan Susena (bertahan)
  8. Direktur Layanan: Nicodemus Panarung Lampe (bertahan)

I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra yang memiliki latar belakang profesional sebagai seorang bankir sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelindo III (Persero). Beliau pernah menjadi direktur keuangan (CFO) Garuda Indonesia saat dipimpin oleh Arif Wibowo.

Mengenai kinerja keuangan, PT.ย Garuda Indonesiaย (Persero) Tbk (GIAA) membukukan pendapatan USD 1,9 miliar sampai semester I-2018. Angka ini tumbuh 5,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1,8 miliar.

Sebetulnya, kondisi keuangan Garuda Indonesia saat dipegang oleh Pahala Mansury sudah berangsur membaik. Sistem cost-cutting yang diterapkan beliau berhasil mengurangi kerugian di awal tahun ini menjadi 116 juta dolar Amerika. Pada tahun sebelumnya, Garuda mencatat kerugian sebesar 281 juta dolar Amerika.

https---s3-ap-northeast-1.amazonaws.com-psh-ex-ftnikkei-3937bb4-images-_aliases-articleimage-2-2-6-3-15673622-1-eng-GB-20180912-Garuda-Earnings-Bar.png
Kredit Gambar: Asian Nikkei Review & QUICK-FactSet.

Namun, nampaknya hubungan antar direksi Garuda kurang baik sehingga menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat di Garuda.

Jadi, apa yang menjadi prioritas utama dari CEO baru Garuda? Dikutip dari Asian Nikkei Review:

โ€œThe leadership must face the turbulent economic conditions, starting from the depreciated rupiah to rising oil prices. The main focus of the new management is โ€ฆ an increase in employee happiness. Because making the employees happy will improve customer service.โ€

Pendapat

Menurut saya, kondisi keuangan Garuda saat ini tentunya sangat sulit dikarenakan beberapa alasan berikut:

  • Anjloknya nilai Rupiah
  • Kenaikan harga minyak dunia
  • Kurangnya kepercayaan investor dengan kinerja keuangan Garuda
  • Kehadiran kompetitor low cost carrier seperti AirAsia
  • Kalah persaingan dengan maskapai besar seperti Singapore Airlines dan Cathay Pacific
  • Mayoritas pengunjung internasional yang datang ke Indonesia adalah wisatawan
  • Bandara Soekarno-Hatta Jakarta yang tidak bisa mengalahkan Singapore, Kuala Lumpur, dan Hong Kong dengan menjadi hub transit penerbangan internasional

Apa yang langkah-langkah yang bisa ditempuh oleh Garuda?

  • Memberhentikan rute yang tidak menguntungkan seperti Jakarta – London.
  • Menghapus layanan makanan di rute domestik, penumpang harus membayar untuk makanan atau minuman. Menurut saya, saat ini mayoritas penumpang hanya tertarik pada harga tiket murah.
  • Menunda rencana penerbangan ke Amerika Serikat.
  • Menambah kerjasama codeshare dengan maskapai dunia lainnya sehingga meningkatkan peluang transit di Jakarta.
  • Menambah pemasukan lain seperti dengan “menjual” GarudaMiles ke bank penerbit kartu kredit. Konsumen tentunya akan semakin tertarik untuk mendapatkan kartu kredit dengan welcome bonus GarudaMiles yang besar.
  • Pembaharuan sistem GarudaMiles, sangat sulit bagi orang yang tidak berdomisili di Indonesia untuk menggunakan GarudaMiles.
  • Membuat kerja sama online shopping portal seperti KrisFlyer Spree untuk mendapatkan keuntungan dari retailer di Indonesia dan luar negeri.

Pendapat diatas adalah murni dari pandangan saya pribadi dari sudut pandang konsumer dan penghobi dunia penerbangan. Saya tertarik untuk membaca pendapat dan saran anda tentang kondisi Garuda saat ini, bagikan pemikiran anda pada kolom komentar di bawah.

Giveaway!

Saya akan menghadiahkan sebuah amenity kit business class Garuda Indonesia untuk pendapat terbaik. Pengumuman pemenang dan pendapat/saran anda akan saya tampilkan di artikel selanjutnya.

amenity_kit_travel_clarins_from_first_class_garuda_indonesia_1504885078_000a6df6
Menangkan sebuah amenity kit business class Garuda Indonesia dengan produk Clarins! Kredit Gambar: Garuda Indonesia.

Bagikan pendapat anda tentang langkah yang harus ditempuh oleh Garuda Indonesia untuk mencatat keuntungan!

Share

7 comments
  1. Dari dulu masalah Garuda adalah overhead cost yg terlalu tinggi. Selain itu terlalu banyak campur tangan orang di luar Garuda dalam hal pembelian dan penyewaan pesawat. Hal ini yg selalu membuat biaya operational Garuda sangat tinggi di banding perusahaan lain. Dampaknya harga tiket Garuda tidak kompetitif alias kemahalan.

  2. Kondisi keuangan saat ini mendorong masyarakat untuk cenderung memilih maskapai budget seperti Lion, Airasia. Kehadiran Batik Air sebagai maskapai full service dari Lion Group juga agak mengguncang Garuda. Batik hampir pasti selalu menawarkan harga yang lebih rendah ketimbang Garuda.

  3. berdasarkan pengalaman pribadi bekerja sebagai marketing tour & travel, garuda merupakan salah satu airline yang harganya paling mahal.

    Singapore, cathay, emirates harganya jauh lebih kompetitif. saran saya sih agar garuda lebih fokus terhadap pasar tour & travel juga.

  4. Garuda wajib merombak ulang sistem payroll karyawan. Kalau tidak salah Garuda menggunakan sistem gaji per jam untuk awak kabin. Rumornya, Garuda sekali terbang itu mahal sekali apalagi dgn pesawat boeing 777-300ER, dan kerap pilot memperlama waktu di udara untuk gaji lebih. Belum lagi rute Jakarta -London yang kerap kosong, tidak heran rute tersebut dihentikan. Amsterdam lebih menjamin bagi Garuda sebagai gateway ke eropa dengan adanya codeshare agreement dengan KLM.

  5. Sepertinya 9 dari 10 armada boeing 777 di garuda adalah sewa alias leased. Dihitung secara aset pun, garuda tidak bisa bersaing dengan maskapai lain seperti sq, cx, ek. Sehabis masa sewa dr pesawat tersebut telah habis, garuda wajib mendapatkan pesawat fuel/cost efficient seperti boeing 787 dreamliner dan airbus a350. Saya padahal sangat berharap suatu hari garuda bisa mempunyai pesawat a380 seperti malaysia, sq, dan thai. Namun sepertinya itu hanya mimpi belaka. Malaysia dan thai pun nampaknya tidak untung dengan keberadaan pesawat doble decker tersebut.

  6. CEO baru wajib memperbaiki hubungan antara pilot dengan direksi perusahaan. Selama setahun belakangan, gencar rumor pilot mogok kerja akibat adanya perselisihan dengan direksi perusahaan. Ini merupakan salah satu hal penting yang harus dibenahi oleh CEO baru. Direksi harus ingat bahwa pilot dan awak kabin lah yang bertugas di lapangan melayani penumpang.

  7. Menurut saya, CEO Garuda & Jajaran direksi bisa lebih memikirkan kesejahteraan pilot & para pegawai. Bagaimapun juga, komunikasi & kesejahteraan pegawai no. 1 di perusahaan. Jika Garuda merugi terus, mungkin benar karena harganya terlalu tidak bersaing dengan airline lain, tapi kenyamanan & treatment yg di beri Garuda tidak bisa dibayarkan oleh airline dalam negeri manapun, mungkin jika harga bisa lebih kompetitif banyak masyarakat kita yg ingin naik pesawat kebanggaan kita ini, mungkin dari segi anggaran untuk layanan makanan dalam penerbangan jarak dekat, bisa di pangkas. Karena ini sudah era digital, perlu gencar untuk promosi dengan para influencer muda untuk memperkenalkan Garuda Indoensia ini ke wisatawan asing agar mereka tau bahwa indonesia memiliki airline yg tidak jauh lebih bagus dengan SQ, Dll. Kalau bisa Garuda memberi banyak promo agar memikat animo masyarakat. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.