Cerita pembaca kali ini berasal dari pembaca Tjahjono yang menceritakan kisah beliau memperoleh berbagai kartu kredit top-tier dari dulunya hanya memiliki kartu bottom-tier dan kartu kredit yang dikhususkan untuk cashback.
Saya memuat kisah beliau karena hal yang diceritakan menyerupai kisah saya berjuang memperoleh berbagai kartu kredit top-tier di Indonesia. Secara pribadi, saya juga mengidentifikasi pembaca Tjahjono sebagai pembaca lama PinterPoin yang aktif dalam berkomentar maupun meninggalkan umpan balik.
Berikut adalah kisah inspiratif dari beliau:
(Disunting untuk kemudahan membaca)
“Untuk Edwin, saya ingin membagikan pengalaman memperoleh kartu kredit top-tier untuk mengumpulkan airline miles dan sebagai bentuk apresiasi saya kepada PinterPoin yang telah memandu saya memperoleh berbagai kartu kredit tersebut. Saya sendiri sudah menjadi pembaca PinterPoin sejak pertengahan 2019 lalu dan di tahun itu juga saya baru menyadari menariknya mengumpulkan miles.
Jujur saya mengenal kartu kredit untuk waktu yang cukup lama, tetapi tidak pernah aware mengenai dunia miles. Awalnya, saya memiliki kartu kredit dengan tujuan untuk memperoleh diskon dan cashback yang ditawarkan oleh berbagai kartu kredit. Saya dulu bahkan pernah menutup kartu kredit tanpa menukarkan point reward yang sudah terkumpul di kartu tersebut akibat tidak mengerti sama sekali mengenai dunia poin kartu kredit dan miles.
Saat pertama kali membaca PinterPoin, saya memiliki banyak kartu kredit namun tidak ada yang bagus untuk mengumpulkan airline miles seperti Citi Reward, Bukopin Platinum BCA Everyday & Batman, CIMB Niaga MasterCard Platinum, OCBC NISP Platinum, DBS Black MasterCard, UOB One & Preferred Platinum, BNI Garuda Indonesia Platinum & Visa Platinum, dan Standard Chartered Visa Platinum, Visa Infinite, dan WorldMiles. Pada saat itu, saya bahkan sempat memiliki kartu kredit Mandiri Silver, OCBC Nisp Titanium, CIMB Niaga Visa Platinum AirAsia, ANZ Travel Platinum, BNI Platinum Lottemart, Danamon World MasterCard, dan Mega Carrefour yang mana ujungnya saya tutup.
Setelah membaca PinterPoin, saya merasa tersadarkan dan segera mengevaluasi portofolio kartu kredit saya. Disanalah saya baru sadar bahwa kartu kredit terbaik saya yaitu DBS Black MasterCard ‘hanya’ memiliki earning rate sebesar 10.000 Rupiah per 1 airline miles sedangkan kartu kredit BNI Garuda Indonesia Visa Platinum saya yang berada di posisi kedua ‘hanya’ memiliki earning rate sebesar 12.000 Rupiah per 1 airline miles dan itupun dibatasi hanya sebatas GarudaMiles saja. Kartu kredit lainnya pun tidak membantu banyak dengan earning rate antara 15.000 Rupiah per 1 airline miles (Citi Reward & UOB Preffered Platinum) hingga 100.000 Rupiah per 1 airline miles (Bukopin Platinum).
Saya sendiri bukan tergolong orang yang sering berpergian dengan pesawat terbang (hanya 1 – 2x per tahun) dan sampai tulisan ini dibuat, saya selalu terbang di kelas ekonomi. Hanya saja, setelah membaca PinterPoin, saya memiliki harapan untuk bisa terbang di kelas selain ekonomi (business/first) dengan mengumpulkan airline miles. Langkah pertama yang saya lakukan adalah mengalihkan pembelanjaan dari kartu kredit yang memberikan cashback (seperti UOB One) ke kartu kredit yang memiliki fitur penukaran poin kartu kredit menjadi miles sembari mencoba mendapatkan kartu kredit dengan earning rate yang lebih baik dari 10.000 Rupiah per 1 airline miles. Saya fokus mengumpulkan KrisFlyer dan GarudaMiles saja.
Saya sejauh ini mengincar kartu kredit yang bebas iuran tahunan (annual fee) tanpa syarat atau dengan syarat pemakaian yang masih bisa saya jangkau saja. Oleh karena itu, Citi Prestige maupun BCA American Express (Amex) Platinum berada di luar target saya. Untuk kartu CIMB Niaga JCB Ultimate pre-devaluasi, saya juga tidak berani mengajukannya karena tidak sanggup dengan syarat penghapusan iuran tahunan dengan bertransaksi sebesar 150 juta Rupiah (pemakaian jumlah tersebut terasa sangat berat untuk saya). Oleh karena itu, saya mempertimbangkan mengajukan kartu kredit Mandiri Visa Signature pre-devaluasi dengan pertimbangan perolehan GarudaMiles yang cukup baik dan annual fee yang mudah dihapuskan.
Untuk mengumpulkan KrisFlyer, saya mengincar kartu kredit CIMB Niaga Visa Infinite Reguler. Saya juga mempertimbangkan kartu kredit Citi PremierMiles untuk miles lain-lain dan memanfaatkan berbagai promo point multiplier yang ada. Untuk kartu kredit Citi, saya mengikuti program Citi Priority lalu kemudian minta dibantu pihak Relationship Manager (RM) untuk mengajukan kartu ini. Saya mengajukan pada awal Oktober 2019 dan sempat menerima SMS penolakan pada awal November 2019. Saya sempat berpikir bahwa pengajuan ini gagal dan saya harus menunggu 6 bulan namun ternyata RM menginfokan bahwa bisa saja mengajukan kartu kredit ini kembaliย dan akhirnya saya menerima kartu kredit ini di akhir November 2019. Syukurlah, walaupun lama prosesnya, saya masih sempat mengikuti promo point multiplier yang diadakan tahun tersebut.
Kartu kredit top-tier kedua saya adalah Mega Travel Card yang saya peroleh di bulan Januari 2020. Untuk kartu kredit Mega Travel Card ini, kisah saya cukup unik. Sebelumnya saya pernah memiliki kartu kredit Mega Carrefour yang sudah saya tutup kurang lebih 15 bulan lalu karena pihak Bank Mega tidak mau membebaskan denda keterlambatan bayar walaupun hanya sehari. Di bulan Januari tersebut, saya dihubungi oleh pihak marketing kartu kredit Mega yang menawarkan kartu kredit Mega Platinum. Pada awalnya, saya ragu menerima namun saya ingat bahwa Bank Mega memiliki kartu kredit Mega Travel Card yang memiliki earning rate 7.500 Rupiah per 1 miles untuk transaksi dalam Rupiah dan 3.750 Rupiah per 1 miles untuk transaksi dalam mata uang asing. Akhirnya saya jawab kepada pihak marketing bahwa saya hanya mau kartu kredit Mega Travel Card saja atau tidak usah sama sekali dan ternyata pengajuan saya disetujui. Datang deh kartunya di rumah saya beberapa hari kemudian. Ajaibnya, di billing pertama saya, saya memperoleh 10.000 GarudaMiles secara cuma-cuma dan saat itu juga sirna sudah semua dendam saya pada Bank Mega. Lebih beruntungnya lagi, di bulan Februari ternyata kartu kredit Mega Travel Card mengalami upvaluasi yang signifikan sehingga saya semakin takjub dengan Bank Mega. Sekedar informasi, ketika saya mengajukan kartu kredit Mega Travel Card, saya bukan nasabah Bank Mega dan saya mengajukan kartu kredit melalui jalur normal dan bukan jalur secured credit card.
Kartu kredit top-tier ketiga yang saya peroleh adalah UOB PRIVI Miles. Sebetulnya saya cukup ragu mengajukan kartu kredit ini karena belakangan saya jarang menggunakan kartu kredit UOB (dulu saya sering menggunakan kartu kredit UOB One untuk cashback namun semenjak membaca PinterPoin, saya hampir tidak pernah pakai lagi). Saya juga jarang menggunakan kartu kredit UOB Preferred Platinum dan saya sendiri bukan nasabah Bank UOB Indonesia. Disinilah saya ragu-ragu apakah saya benar-benar bisa memperoleh upgrade kartu kredit menjadi PRIVI Miles. Saat ditagihkan iuran tahunan, saya menghubungi pihak UOB untuk memohon penghapusan annual fee sekaligus memberanikan diri untuk meminta upgrade kartu kredit UOB saya dari Preferred Platinum menjadi PRIVI Miles (Edwin juga mengatakan bahwa kartu Preferred Platinum bisa di-upgrade menjadi PRIVI Miles ketika limit sudah mencapai 30 juta Rupiah) dan ternyata betul, semua permohonan saya dikabulkan dan saya memperoleh kartu kredit UOB PRIVI Miles-nya.
Untuk kartu kredit CIMB Niaga, kisah saya juga cukup unik. Dikarenakan pada saat itu perolehan KrisFlyer terbaik pada kartu kredit saya hanya 8.000 Rupiah per 1 KrisFlyer Miles pada kartu kredit UOB PRIVI Miles, saya memutuskan untuk mengajukan kartu kredit CIMB Niaga Visa Infinite Reguler yang memiliki earning rate 5.000 Rupiah per 1 Krisflyer Miles. Saya mengajukan kartu kredit CIMB Niaga Visa Infinite reguler dengan pertimbangan sebagai berikut:
- Earning rate terbaik untuk KrisFlyer Miles pada saat itu yaitu 5.000 Rupiah per 1 miles
- Syarat penghapusan annual fee pada saat itu juga masih masuk akal dengan pemakaian sebesar 75 juta Rupiah saja yang mana masih mampu saya sanggupi
- Syarat memperoleh spending reward tiket ekonomi Jakarta/Bandung/Surabaya/Bali – Singapura yang mungkin masih bisa saya jangkau
- Saya juga merupakan nasabah preferred dari CIMB Niaga seharusnya secara teoritis akan lebih mudah bagi saya untuk mendapatkan kartu kredit CIMB Niaga
Untuk prosesnya sendiri, saya mulai mengajukan kartu kredit CIMB Niaga Visa Infinite Reguler di RM saya pada Oktober 2019 lalu. Saya follow-up berkali-kali namun selalu dibilang “masih proses” sampai akhirnya saya mendapat kabar bahwa kartu kredit tersebut sudah tidak diterbitkan lagi. Jujur saya kecewa karena tidak ada jaminan bahwa nasabah Preferred dari CIMB Niaga akan pasti bisa memperoleh kartu kredit CIMB Niaga Visa Infinite Reguler (saya pernah ditawari kartu kredit CIMB Niaga Preferred Visa Infinite namun saya menolaknya). Lalu melalui PinterPoin juga saya mengetahui bahwa terjadi perubahan besar portofolio kartu kredit premium CIMB Niaga dan juga devaluasi besar yang terjadi pada pertengahan 2020 lalu.
Karena tidak memiliki pilihan lain, akhirnya saya memberanikan diri untuk mengajukan kartu kredit CIMB Niaga JCB Ultimate agar bisa memperoleh kartu kredit dengan earning rate yang sangat baik untuk KrisFlyer Miles. Saya memberanikan diri mengajukan kartu kredit tersebut karena ada comment dari pembaca lain yang mendapat 3 opsi pembebasan iuran tahunan kartu kredit JCB Ultimate ini. Kali ini, pengajuan saya disetujui namun anehnya meskipun saya hanya mengajukan kartu kredit CIMB Niaga JCB Ultimate, entah kenapa saya juga memperoleh kartu kredit tambahan CIMB Niaga Preferred Visa Infinite yang memang free annual fee namun memiliki earning rate untuk airline miles yang sangat buruk.
Demikian pengalaman saya mengajukan berbagai kartu kredit top-tier yang disarankan PinterPoin dan masih sesuai dengan preferensi maupun pola spending saya, semoga kisah ini bisa bermanfaat untuk pembaca PinterPoin lainnya yang sedang berjuang meraih kartu kredit top-tier. Sebagai penutup, sampai saat ini saya tidak pernah membayar annual fee untuk seluruh kartu kredit saya. Semoga dengan tambahan 4 kartu kredit top-tier ini, saya tetap bisa memperoleh bebas annual fee meskipun bersyarat.
Sekali lagi, terimakasih banyak kepada tim PinterPoin terutama Edwin yang telah membantu dan menginspirasi saya untuk bisa terbang di kelas Bisnis ataupun First Class tanpa harus keluar banyak biaya. Sejak mengenal PinterPoin, saya menjadi lebih bersemangat untuk mengumpulkan miles agar saya bisa terbang kemana saja dengan nyaman tanpa mengeluarkan biaya yang besar.”
Penutup
Kisah yang sangat inspiratif dari pembaca Tjahjono, cerita beliau mengingatkan saya pada perjuangan saya dulu dalam memperoleh berbagai kartu kredit top-tier dengan (sangat) susah payah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa proses membentuk portofolio kartu kredit top-tier yang baik merupakan seni tersendiri. Setiap bank memiliki karakteristik masing-masing dan oleh karena itulah diperlukan wawasan (insight) yang baik agar Anda bisa memperoleh kartu kredit yang Anda incar.
Jika Anda memang serius ingin membentuk portofolio kartu kredit top-tier yang baik seperti kisah Pak Tjahjono di atas, berikut adalah beberapa saran praktis yang bisa saya berikan untuk Anda:
- Tentukanlah tujuan Anda sedari awal – Airline miles apa yang ingin Anda kumpulkan? Status elit hotel apa yang Anda incar?
- Miliki game plan yang jelas. Jangan asal mengajukan kartu kredit tanpa persiapan yang baik karena jika gagal, maka Anda harus menunggu 6 bulan untuk bisa mengajukan lagi kartu kredit tersebut
- Analisa kesempatan (opportunity) apa yang ada saat ini. Pertimbangkan bagaimana Anda bisa menekan biaya namun tetap memperoleh manfaat yang optimal? Promo apa saja yang sedang berlangsung dan analisa kartu kredit mana yang sedang naik daun.
Alternatifnya, Anda bisa mengikuti MasterClass PinterPoin yang mana adalah fast track dari semua ilmu airline miles dan kartu kredit yang ada. Kami akan mengadakan Online MasterClass PinterPoin yang akan diadakan secara online pada 23 Oktober 2021.
Klik Disini Untuk Mengikuti Online MasterClass PinterPoin 23 Oktober 2021
.
Apa pendapat Anda mengenai kisah Pembaca Tjahjono yang memperoleh 4 kartu kredit top-tier dalam waktu singkat ini?ย
Buat Pak Tjahjono, citi priority syaratnya apa ya? Trus bapak mengatakan tadinya ditolak jadi bapak harus mengajukan via channel lain. Boleh tahu channel lain itu apa?
Halo Dwi, utk citi priority syaratnya dana yg dikelola minimal 300 juta (dan waktu itu sebagian harus diinvestasikan dan sebagian di tabungan/deposito). Mengenai Chanel lain ada sedikit misintepretasi. Jadi saya tidak mengajukan lagi, waktu itu saya kontak ke RM saya kalau saya dapat sms ditolak. RM saya bilang kalau dia akan coba follow up lagi.
Dan tgl 20 Nopember 2019 saya dapat sms “Nsbh Yth Stlh proses peninjauan kembali, Kartu Kredit Citi Anda disetujui. Kartu dikirim max 7hr kerja stlh SMS diterima.” Mungkin saya beruntung bisa mengalami hal unik ini, atau effort RM saya yg luar biasa.
Di masterclass akan diajarkan apasaja pak Edwin ?
Sekedar saran saja buat sdr tjahjono, lebih baik ke dbs travel card signature. Krn earn miles nya lbh bagus yaitu 8000. Dari semua cc diatas jika di pertimbangkan menurut saya paling bagus hanya mega travel card di liat dr aspek segalanya terutama bagaimana mendapatkan ya yg tdk serumit cc top tier bank lain, kelemahan nya hanya bisa ke garuda dan air asia
@ Sdr Wawan, terimakasih sarannya. Memang dbs travel signature termasuk yg baik utk mengumpulkan miles, earning rate nya setara dgn UOB privimiles dan Citi premiere miles. Saya pernah punya ANZ travel platinum yg nyaris tidak pernah saya pakai waktu itu (belum sadar miles) lalu ditawari ANZ Black mastercard (travel platinum tutup) yg sering saya pakai (waktu itu sering sekali promosi cashback dan punya fitur Starbucks serta dragon pass juga) lalu lanjut jadi DBS black mastercard. Namun pendapat saya promosi DBS menurun dibanding waktu masih ANZ.
Kelebihan Citi premiere miles adalah pilihan airline milesnya lebih banyak, sedangkan kelebihan UOB privimiles di earning rate mata uang asing. Sedangkan JCB Ultimate CIMB Niaga lebih baik earning rate nya utk Krisflyer.
Saya berharap siapa tahu Mega travel juga bisa ditukarkan ke KrisFlyer dan Asia miles suatu saat nanti ๐
Oya, favorit saya sekarang Citi premiere miles karena sering point multiplier (semua transaksi) sehingga earning rate jadi < 3000, tidak ada minimum transaksi utk mendapatkan promo multiplier ini dan ya pointnya tanpa batas masa berlaku.
Irwan,
-> Ilmu memperoleh berbagai kartu kredit top-tier termasuk berbagai trik pre dan post pandemi
-> Insight seputar dunia traveling & poin/miles di 2021 serta apa yang harus Anda lakukan SEKARANG agar bisa traveling dengan nyaman serta mewah di 2021/2022
-> Trik memperoleh status elit di berbagai hotel (Marriott, Hilton, dsb) dengan biaya sekecil mungkin dan benefit sebesar mungkin
-> Dan sebagainya, termasuk trik cashback, sweet spot rahasia dari berbagai airline, dll
Saya berharap bisa bertemu dengan pak Irwan di MasterClass kali ini ๐
Irwan,
https://pinterpoin.com/pinterpoin-online-masterclass-23-oktober-2021/
Pak Tjahjono, ada rekomendasi RM untuk CIMB kah ? Syarat untuk JCB Ultimate apa saja Pak ? Saya beberapa kali mengajukan selalu ditolak, hanya ditawarka jalur Preffered.
Buat JCB, lebih gampang kalau preferred, biasa dibundling dengan visa infinite nya
Itu kartu tanpa bonus multiplier, tapi basicnya saja sudah one of the best
@ Aurel : saya lewat preffered, seperti pengalaman saya di atas awalnya saya apply visa infinite regular, dibantu RM preffered, demi diterima waktu itu saya ambil salah satu produk cimb niaga namun gagal juga. Untuk yg JCB ultimate ini juga dibantu RM preffered dan berhasil. Sejujurnya saya tidak tahu pertimbangan mereka, visa infinite regular ditolak tapi jbc ultimate diterima.
Halo temanโ Pinter Poin, saya merupakan newbie di dunia miles, saat ini baru ada kartu UOB preferred dan yolo, rencananya mau saya kumpulkan semua expense di preferred, agar segera naik limit dan bisa upgrade ke privimiles. Lebih baik untuk cc uob yolo saya ditutup saja atau bagaimana ya? Takutnya makin lama makin numpuk annual fee jika dibiarkan. Apalagi saya sering baca review kartu di pinter poin sehingga jadi tergoda untuk apply kartu yang lain