pesawat, outdoor, langit, kendaraan, tanah, pesawat terbang sipil, Bandara, Pelataran pesawat, Perusahaan penerbangan, Perjalanan udara, Garbarata, Pesawat jet, Rekayasa dirgantara, Mesin pesawat terbang, penerbangan, diparkir, pesawat terbang, malam, landasan, besar, tarmak

Kru Kabin Diwajibkan Karantina 21 Hari, Cathay Pacific Tutup Banyak Rute Penerbangan

Imbas dari aturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah Hong Kong, maskapai Cathay Pacific akan mengurangi penerbangan secara drastis mulai dari 20 Februari hingga akhir bulan. Diiringi dengan permintaan maaf, Cathay disebut akan memberikan perkembangan kepada penumpang mulai 22 Februari mendatang.

Pemerintah Hong Kong pada 5 Februari lalu mengumumkan aturan yang mewajibkan kru pesawat atau kapal yang berbasis di Hong Kong untuk menjalani karantina selama 14 hari di hotel jika sempat menetap diluar China. Selain itu, kru pesawat juga harus melewati pengecekan kesehatan selama 7 hari setelahnya (grounded selama 21 hari total). Cathay disebut akan menempatkan kru kabin di hotel perusahaan yang dikelola oleh Swire Pacific.

Cathay Pacific memperingatkan pemerintah bahwa aturan baru ini akan memaksa maskapai untuk mengurangi kapasitas penumpang hingga 60%. Aturan baru ini akan menimbulkan kehilangan revenue sebesar HK$400 juta atau setara dengan US$51,6 juta. Padahal, Cathay sudah harus menderita kerugian HK$1 – 1,5 milyar per bulannya.

In view of the Hong Kong SAR Government’s latest announcement, with effect from 20 February 2021 our Hong Kong-based pilots and cabin crew are required to undergo 14 days of hotel quarantine plus 7 days of medical surveillance when they return to Hong Kong after being on duty.

Statement dari Cathay Pacific

Rute penerbangan yang ditutup meliputi; Vancouver, San Francisco, Amsterdam, Frankfurt, Seoul, Ho Chi Minh, Kuala Lumpur, Auckland, Brisbane, Perth dan Melbourne.

Sedangkan rute penerbangan yang masih akan berjalan di region Asia adalah; Jakarta, Surabaya, Singapore, Bangkok, Manila, Taipei, Beijing, Shanghai, Tokyo, dan Osaka.

Rute penerbangan jarak jauh yang masih akan berjalan meliputi; Sydney, Los Angeles, New York, Toronto, penerbangan sekali jalan Hong Kong ke London, sekali jalan Hong Kong ke Tel Aviv dan sekali jalan Amsterdam ke Hong Kong.

Bandara Hong Kong Ditutup
Kru kabin yang berbasis di Hong Kong harus menjalani karantina dan pemeriksaan kesehatan selama 21 hari total. Foto: PinterPoin

Baca juga: Ingin Pergi ke Australia? Wajib Vaksin atau Karantina 14 Hari di Hotel Biaya Tanggung Sendiri


Pendapat

Aturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah Hong Kong ini sangat berdampak negatif pada Cathay Pacific yang terus-terusan mengalami kerugian selama periode sulit ini. Selain penerbangan komersil, penerbangan kargo juga akan terdampak oleh aturan ini.

Para kru pesawat akan mendapatkan tunjangan lebih untuk terbang terus-terusan selama 3 minggu sebelum harus menjalani karantina, yang mana akan menambah pengeluaran perusahaan.

Bisa dipastikan bahwa selama aturan ini berjalan, maskapai penerbangan akan mencari cara untuk mengakali aturan ini, seperti melakukan penggantian kru kabin di negara tetangga sebelum terbang ke Hong Kong. Dengan metode seperti itu, kru kabin pengganti yang seharusnya belum kelelahan akan bisa langsung terbang keluar dari Hong Kong tanpa harus menjalani karantina.

FedEx disebut akan memindahkan pilot yang berbasis di Hong Kong ke San Francisco karena adanya aturan baru ini.

Menarik untuk disimak perkembangan dari aturan baru ini karena pastinya Cathay Pacific dan maskapai lain akan berusaha keras untuk melawan aturan ini. Apabila Anda memiliki penerbangan dengan Cathay Pacific mulai dari 20 Februari mendatang, saya sarankan untuk mengikuti perkembangan dari aturan baru ini dengan seksama.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.