Penerbangan ini merupakan bagian dari perjalanan pulang saya menuju ke Indonesia dengan Singapore Airlines Suites. Berikut rute yang saya tempuh:
Portland (PDX) to Los Angeles (LAX) – Alaska Airlines First Class
Los Angeles (LAX) to New York (JFK) – American Airlines A321T First Class
New York (JFK) to Frankfurt (FRA) – Singapore Airlines Suites
Frankfurt (FRA) to Singapore (SIN) – Singapore Airlines Suites
Singapore (SIN) to Hong Kong (HKG) – Singapore Airlines Suites
Hong Kong (HKG) to Jakarta (CGK) – Cathay Pacific Business Class
Pesawat Airbus A321T (transcontinental) merupakan pesawat khusus yang dipesan oleh American Airlines guna melayani penerbangan domestik intra benua Amerika. Pesawat ini merupakan satu-satunya pesawat dengan 3 kelas kabin di penerbangan domestik Amerika.
Terdapat 10 kursi first class, 20 kursi business class , 36 kursi premium economy, dan 36 kursi economy class.
Setelah sampai dari Portland (PDX), saya memiliki waktu transit selama 2 jam. Sebagai penumpang first class transcontinental ini, saya mendapat akses ke American Airlines Flagship Lounge di bandara Los Angeles.
Sayangnya area first class Flagship Lounge ini sedang dalam tahap renovasi saat saya mengunjunginya. Alhasil, area seperti Flagship First Dining dan kamar mandi first class tidak tersedia.
Saya memutuskan untuk mandi sebelum penerbangan red-eye menuju New York ini.
Bagian terbaik dari Flagship First Lounge? Kulkas yang terisi dengan Taittinger!
Saya menuju ke gate 10 menit sebelum proses boarding dimulai. Untungnya gate saya berjarak 1-2 menit dari lounge.
Nomor Penerbangan: AA 30
Rute: Los Angeles (LAX) – New York (JFK)
Tanggal: Rabu, 15 Agustus 2017
Jam Berangkat: 11.50pm
Jam Sampai: 8.30am (+1 hari)
Durasi Penerbangan: 5 jam, 40 menit
Kursi: 5F
Saya disambut oleh kru kabin yang cukup ramah. Uniknya, biarpun pesawat ini memiliki 3 kelas, American Airlines hanya memanfaatkan pintu paling depan untuk proses boarding. Artinya, seluruh penumpang business class dan economy class akan melewati kabin first class terlebih dahulu. Anda akan mendapat “pandangan” dari penumpang yang berjalan melewati anda.
Penumpang yang duduk di kursi seberang saya ternyata adalah seorang bintang rapper terkenal. Kemungkinan besar, anda bisa bertemu selebritis di penerbangan transcontinental ini mengingat tingginya permintaan dari Hollywood untuk penerbangan mewah langsung antara Los Angeles dan New York.
Sayangnya saya tidak memfoto kursi saya dan kabin first class. Dua foto ini merupakan suntingan dari The Points Guy.
Telah menunggu di kursi saya berupa bantal, selimut, amenity kit Cole Haan, dan noise cancelling headphone Bose. Biasanya headphone Bose hanya ditemui di kabin first class rute internasional maskapai tertentu saja. Cheers untuk American Airlines karena menyediakan headphone Bose di business class dan first class domestik.
Tidak lama setelah duduk, kru kabin menawarkan pre-departure beverage. Saya memilih segelas champagne. American Airlines menyajikan Lanson Black Label Brut Champagne untuk first class transcontinental ini. Champagne disajikan tanpa menggunakan flute.
Lanson Black Label Brut di American Airlines first class transcontinental.
American Airlines menyediakan fasilitas untuk memesan makanan anda secara online. Saya sangat tertarik untuk memesan Lobster Roll, namun akhirnya memilih Thai Beef Red Curry dikarenakan pengalaman Ben Schlappig ini.
Sesaat setelah lepas landas, kru kabin menawarkan minuman dan mengkonfirmasi pilihan makan malam saya. Kali ini, champagne disajikan dengan flute dan kacang-kacangan.
Makan malam disajikan lengkap dengan salad, es krim, dan sepotong coklat.
Sebelum tidur, kru kabin menanyakan apakah saya ingin dibangunkan untuk sarapan. Saya setuju untuk dibangunkan dan akhirnya tertidur pulas selama 3.5 jam berkat kursi lie flat ini. Jenis kursi ini bisa anda temui di business class Cathay Pacific, EVA Air, dan Garuda Indonesia.
Saat terbangun, saya cukup heran karena headphone Bose yang saya letakkan di meja sudah hilang. Ternyata headphone saya sudah diambil kembali oleh kru kabin. Cukup aneh mengingat saya masih memiliki beberapa jam untuk menikmati in flight entertainment.
Untuk sarapan, saya memilih sarapan ringan berupa scones dan segelas jus jeruk.
Tidak lama berselang, kru kabin menawarkan buah-buahan untuk tiap penumpang. Saya memilih sebuah pisang.
Sebelum mendarat, kru kabin kembali datang menawarkan cemilan dan minuman. Saya memilih sebungkus cookies dan sebotol yoghurt untuk dibawa keluar setelah mendarat.
Tidak terasa, pesawat sudah hampir mendarat di bandara John F. Kennedy di New York.
Saya cukup kecewa karena penerbangan ini akan segera berakhir. Namun kekecewaan tersebut hanya sebentar karena saya dapat kembali ke kota New York dan saya akan terbang di Singapore Airlines Suites pada malam harinya!
Cara saya memesan penerbangan ini
Saya menggunakan 50.000 American Airlines AAdvantage miles untuk penerbangan first class transcontinental sekali jalan dari Portland (PDX) – Los Angeles (LAX) – New York (JFK).
Jika saya harus membayar dengan uang, penerbangan ini dihargai di kisaran US$2.400 sekali jalan.
Bagaimana cara mendapatkan Aadvantage miles?
Anda dapat mendaftar sebagai anggota AAdvantage dan mengumpulkan miles melalui penerbangan maskapai Oneworld seperti Cathay Pacific, Malaysia Airlines, Qantas, Qatar Airways dan Japan Airlines.
Anda juga bisa mentransfer Starpoints dari Starwood Preferred Guest (SPG) ke Aadvantage dengan rasio transfer 1:1 ditambah bonus 5.000 miles setiap transfer kelipatan 20.000 Starpoints.
Sayangnya tidak ada kartu kredit di Indonesia yang bekerja sama dengan American Airlines. Jadi opsi untuk mengumpulkan miles terbatas bagi orang Indonesia.
Penutup
American Airlines A321T menyediakan kabin terbaik dan merupakan satu-satunya pesawat dengan 3 kelas untuk penerbangan domestik di Amerika. Apabila anda sedang berjalan-jalan menjelajahi Amerika, saya sangat merekomendasikan anda untuk terbang di pesawat ini.
Apa pendapat anda tentang pesawat A321T ini?