pesawat terbang, transportasi, langit, pesawat, Perjalanan udara, outdoor, pesawat terbang sipil, airbus, Perusahaan penerbangan, Terbang, Mesin pesawat terbang, Mesin jet, Twinjet, kendaraan, merah, Rekayasa dirgantara, penerbangan, jet, Layanan, Pesawat lorong tunggal, Boeing 737 generasi berikutnya, Pesawat jet, sayap, Bandara, udara, besar

AirAsia Indonesia Merugi 1,2 Triliun Pada Semester 1-2020

AirAsia Indonesia membukukan kerugian sebesar 1,2 Triliun Rupiah pada periode 6 bulan pertama tahun 2020 ini.

Kerugian tersebut meningkat hampir 20 (dua puluh) kali lipat dari periode yang sama tahun lalu di mana perseroan sempat merugi sebesar 62 miliar Rupiah. Kinerja yang buruk ini tidak mengejutkan karena serupa.dengan kinerja maskapai internasional maupun domestik lainnya yang rata-rata membukukan kerugian.

Sebagai perbandingan, Garuda Indonesia juga membukukan kerugian sebesar 717 juta dolar (sekitar 10,46 triliun Rupiah) pada periode yang sama.

Kinerja yang babak belur ini tidak terlepas dari pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dan terus mengalami peningkatan di seluruh dunia. Pada periode yang sama pula, pendapat dari perseroan mengalami penurunan drastis sebesar 55,2%.

Berikut kinerja keuangan perusahaan seperti yang saya kutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia:

teks, cuplikan layar, Font, nomor, dokumen

Satu hal yang pasti, jika kondisi ini terus berlangsung, maka jujur saya tidak tahu.sampai kapan PT. AirAsia Indonesia, Tbk (CMPP) akan bisa terus bertahan.

Berbeda dengan Garuda Indonesia yang sudah hampir pasti mendapat dana talangan dari pemerintah, tidak ada kabar.apakah AirAsia Indonesia akan mendapatkan dana talangan dari para pemegang saham-nya ataupun pihak ketiga lainnya.

Selain itu, posisi kas perseroan yang hanya tersisa 34 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 311 miliar juga cukup mengkhawatirkan.

teks, cuplikan layar, nomor, Font

Saya hanya berharap AirAsia Indonesia akan bisa melewati masa-masa sulit ini karena bagaimanapun juga mereka merupakan salah satu maskapai Low-Cost Carrier (LCC) yang mampu bertahan dan bersaing cukup lama di Indonesia šŸ™‚


Baca juga: Panduan Lengkap AirAsia BIG

Baca juga: AirAsia tawarkan Fleksibilitas Penggantian Tiket


Penutup

Kinerja keuangan AirAsia Indonesia yang merugi tidak dapat dihindarkan mengingat hampir seluruh maskapai di dunia mengalami hal yang sama.

Hanya saja, berbeda dengan Garuda Indonesia, tidak/belum ada informasi mengenai penyuntikan modal ataupun bailout untuk maskapai ini sehingga jujur saya sangat khawatir akan nasib dari maskapai ini di masa depan.

.

Apa pendapat Anda mengenai AirAsia Indonesia yang merugi 1,2 Triliun Rupiah ini? 

Share

2 comments
  1. Penyusutan meningkat tajam, yg merupakan non cash expense. Jd secara cash kerugiannya sekitar Rp.655 Milyar. Semoga bisa bertahan ya, AA..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.