Beberapa waktu lalu, Garuda Indonesia mengumumkan rencana restrukturisasi yang akan melibatkan pengurangan sebanyak 70+ armada pesawat. Hari ini, sebanyak 9 unit pesawat sudah dikembalikan kepada pihak lessor; AerCap.
Pada 28 Juli 2021 kemarin, AerCap setuju untuk mencabut gugatan pailit terhadap Garuda Indonesia yang diajukan di pengadilan tinggi New South Wales, Australia.
Salah satu persyaratannya adalah mengembalikan (mengantar) 9 unit pesawat Boeing 737-800NG yang disewakan oleh AerCap ke tempat penyimpanan yang ditentukan, yakni padang pasir Alice Springs di Australia. Berikut nomor registrasi 9 unit Boeing 737-800NG milik AerCap yang telah dikembalikan:
PK-GND, PK-GNH, PK-GNJ, PK-GNK, PK-GNO, PK-GNP, PK-GNS, PK-GNU, dan PK-GNV
Iring-iringan pesawat Boeing 737-800NG Garuda Indonesia tersebut sudah tiba di Alice Springs dan akan disimpan hingga diambil kembali oleh pihak AerCap.
Alasan pemilihan Alice Springs adalah iklim keringnya yang konsisten sepanjang tahun sehingga optimal untuk menjaga kondisi pesawat. Selama ini, banyak maskapai besar dunia yang menggunakan jasa penyimpanan atau pembuangan pesawat di Alice Springs.
Nasib Pesawat Garuda Indonesia Lainnya
Diluar dari 9 pesawat yang dikembalikan hari ini, terhitung Garuda Indonesia juga sudah mengembalikan/memensiunkan 7 unit Boeing 737-800NG lainnya:
- PK-GFA (disimpan di Sofia, Bulgaria)
- PK-GFC, PK-GFE, PK-GMJ, PK-GMK, dan PK-GML (dikembalikan ke pihak BBAM, saat ini disimpan di Tainan)
- PK-GMS & PK-GMZ (dikembalikan ke Pembroke & saat ini disimpan di Kuala Lumpur)
Dalam beberapa waktu kedepan, pastinya akan ada pergerakan radikal pada susunan armada pesawat Garuda Indonesia. Saat ini masih tersisa 125 pesawat yang terdaftar di armada Garuda Indonesia.
Ironisnya, 70% lebih dari total pesawat tersebut saat ini harus diparkir rapi karena kendala gugatan lessor dan rendahnya demand akibat pandemi. Tentunya surplus armada pesawat di tengah anjloknya demand untuk penerbangan bukanlah hal yang diinginkan oleh maskapai manapun di dunia. Bagi Garuda sendiri, restrukturisasi & fokus di pasar domestik adalah langkah paling logis yang harus ditempuh.
Jika sesuai rencana, sebanyak 56+ pesawat bisa dipastikan akan segera dikembalikan, dijual atau dipensiunkan. Prediksi saya masih sama; Garuda Indonesia akan ‘menyingkirkan’ armada pesawat berikut:
- 18 pesawat Bombardier CRJ-1000
- 7-10 pesawat Boeing 777-300ER
- Sejumlah armada Boeing 737 (dari total 74 unit)
- Setengah dari armada Airbus A330-200 dan A330-300
- Setengah dari armada ATR-72
Semoga saja Garuda Indonesia bisa menjalankan rencana restrukturisasi ini dengan baik & bisa kembali bangkit ketika keadaan mulai membaik.
.
garuda ini seperti kena batunya, 2019 bersama dgn maskapai lainnya terindikasi ‘kartel’ dmn harga tiket meroket serentak dan hasilnya 2020 terpaksa harus kena tamparan pandemi, menyedihkan sekali.