Uni Eropa berencana untuk membuka kembali perbatasan-nya pada 1 Juli 2020 dalam rangka menerima turis internasional. Hanya saja, berbeda dengan Uni Emirat Arab yang berencana membuka diri untuk turis dari seluruh negara, kawasan Uni Eropa (EU) akan lebih selektif dalam menerima turis internasional untuk sementara waktu.
Per Jumat lalu (26/6), Uni Eropa sepakat untuk membatasi diri hanya menerima turis internasional dari negara-negara sebagai berikut:
- Algeria
- Australia
- Kanada
- Georgia
- Jepang
- Montenegro
- Maroko
- New Zealand
- Rwanda
- Serbia
- Korea Selatan
- Thailand
- Tunisia
- Uruguay
- Andorra
- San Marino
- Monako
- Vatikan
- Tiongkok*
*hanya jika negara yang bersangkutan menerapkan kebijakan serupa
Kriteria daftar turis internasional yang boleh mengunjungi Uni Eropa ini sendiri akan diperbaharui setiap dua minggu.
Jika suatu negara mengalami kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan, bukan tidak mungkin negara tersebut akan didepak keluar dari daftar negara yang diperbolehkan mengunjungi Uni Eropa ini.
Tidak disebutkan syarat tambahan untuk mengunjungi Uni Eropa ini, namun saya merasa hasil tes PCR Covid-19 yang negatif dalam kurun waktu 96 jam merupakan sesuatu yang wajib disertakan.
Kapan giliran turis Indonesia?
Saya tidak melihat turis asal Indonesia akan diperbolehkan traveling ke Eropa untuk sementara waktu. Indonesia masih mencetak rekor baru (record case) untuk penambahan kasus Covid-19 terbanyak dalam satu hari pada Sabtu lalu dan tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan kasus aktif.
Saya mengestimasikan turis asal Indonesia masih tidak diperbolehkan masuk ke negara di kawasan Uni Eropa setidaknya hingga November 2020 mendatang. Namun sekali lagi, hal ini bergantung pada penanganan Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Uni Emirat Arab Kembali Menerima Turis Internasional Pada 7 Juli 2020
Baca juga: Cara Mengajukan Kartu Kredit Mega Saat Pandemi Covid-19
Penutup
Daftar turis internasional yang diperbolehkan mengunjuni kawasan Uni Eropa ini akan diperbaharui setiap 2 minggu yang berarti update selanjutnya adalah pada tanggal 15 Juli 2020.
Saya secara pribadi merasa agak aneh dengan daftar ini, kenapa Malaysia dan Vietnam yang cenderung sukses dan sekarang memiliki kasus aktif kurang dari 5% dari titik tertingginya tidak masuk dalam daftar ini sedangkan Rwanda yang masih bergelut menangani lonjakan kasus Covid-19 dimasukkan dalam daftar awal ini.
.
Apa pendapat Anda mengenai kebijakan Uni Eropa yang memperbolehkan turis internasional tertentu berkunjung per 1 Juli 2020 ini?