Sheraton… Saat mendengar nama tersebut, yang terbayangkan di kepala saya adalah “brand hotel tua di program Marriott Bonvoy” atau “hotel yang dulunya mewah kini telah menua dan termakan perkembangan jaman”.
Namun, hal tersebut akan segera berubah karena Marriott telah memperkenalkan logo terbaru untuk Sheraton.
Logo baru Sheraton ini masih akan mempertahankan ciri khas “daun salam” yang digunakan sejak hotel terbentuk pada tahun 1937, namun dengan tampilan yang lebih modern dan minimalis.
Rencananya, logo baru akan mulai digunakan mulai dari bulan April 2019.
Selain logo, lebih dari 30% dari hotel-hotel Sheraton di seluruh dunia akan menjalani renovasi bertahap. Marriott juga meluncurkan slogan baru yang bertajuk “Where The World Comes Together“.
Pendapat
Di masa kecil saya, Sheraton selalu tergambar sebagai hotel mewah yang prestigius.
Saya ingat dengan jelas pengalaman tidak terlupakan menginap di hotel Sheraton untuk pertama kalinya di Sheraton Bandara Soekarno-Hatta yang kini telah berubah menjadi Bandara Internasional Hotel (dibawah pengelolaan AccorHotels).
Menurut saya, masalah utama yang dihadapi oleh Sheraton adalah inkonsistensi brand. Anda bisa menemukan Sheraton yang mewah hingga yang setara dengan hotel kelas budget. Tidak ada benchmark atau standar yang pasti untuk tiap hotel Sheraton.
Sheraton jelas kesulitan dalam menemukan identitas yang pasti layaknya brand hotel lain seperti Ritz-Carlton atau St. Regis yang merknya terorientasi “mewah”.
Menurut saya pribadi, logo baru Sheraton ini nampak lebih segar dan “berjiwa milenial” ketimbang logo sebelumnya yang sudah terkesan tua. Perubahan identitas atau logo merupakan sesuatu yang wajar dilakukan oleh tiap perusahaan. Hal ini tentunya dilakukan demi menjawab perkembangan jaman di era milenial ini.
Tentunya saya tidak sabar untuk menginap di Sheraton yang “diperbaharui” dalam beberapa waktu ke depan.
Bagaimana pendapat Anda tentang logo baru Sheraton ini?
Kredit: The Points Guy