Sungguh beruntungnya saya bisa kembali berkesempatan mengunjungi benua Eropa pada bulan September 2022 lalu setelah jeda 3 tahun sejak terakhir saya ke sana. Saya tidak berpikir lama saat memutuskan untuk berspekulasi membeli tiket kelas bisnis super promo dari Etihad yang harganya sangat murah.
Saya banyak berharap situasi pandemi semakin kondusif dan untungnya terbukti telah jauh membaik sehingga saya dapat berlibur ke Eropa tanpa rasa was-was. Bagi Anda yang hendak membuat Visa Schengen untuk keperluan berlibur ke Eropa, saya juga sempat membuat panduan lengkap pembuatan Visa Schengen di sini.
Salah satu kota yang saya kunjungi kala itu adalah Madrid yang merupakan ibu kota Spanyol. Tentu saja, aspek pemilihan hotel menjadi hal yang mengasyikan buat saya yang memiliki beberapa status elit di program-program loyalti jaringan hotel terkemuka di dunia.
Dengan penuh pertimbangan, saya mengerucutkan opsi-opsi hotel menjadi 3 (tiga) hotel saja dan akhirnya saya memantapkan hati untuk memilih Thompson Madrid yang tergabung di program World of Hyatt sebagai hotel pilihan saya.
Mengapa Thompson Madrid? Secara praktis, hotel ini merupakan hotel yang baru saja dibuka dan kala itu belum genap seminggu hotel ini beroperasi sehingga semuanya masih dalam keadaan baru!
Lokasi hotel ini juga sangatlah strategis, di mana hotel ini terletak hanya sekitar 200 meter (3 menit jalan kaki) dari pusat kota Madrid yang terpusat di daerah Puerta del Sol. Transportasi dari Madrid International Airport (MAD) menuju ke hotel juga sangatlah mudah dan dapat ditempuh dalam 30 menit menggunakan kereta langsung dari bandara.
Thompson Madrid sendiri adalah brand Thompson pertama yang berada di luar benua Amerika sehingga menjadikannya Thompson pertama di Eropa. Fakta ini membuat saya semakin excited ketika berkesempatan untuk menginap di hotel ini.
Di dalam post ini:
Thompson Madrid: Pemesanan
Thompson Madrid merupakan hotel Thompson kedua yang pernah saya inapi. Sebelumnya, di tahun 2019 lalu saya sempat menginap di Gild Hall, a Thompson Hotel yang berada di kota New York yang juga sempat direview secara lengkap oleh Vincent.
Thompson Madrid sendiri merupakan hotel jaringan World of Hyatt yang berada di kategori 4 yang pada tanggal saya menginap dibanderol di harga EUR487 (±Rp7,400,000) yang saya tebus dengan menggunakan 15,000 poin Hyatt (±Rp4,050,000, valuasi ini mengacu pada valuasi PinterPoin untuk tahun 2021 dan 2022 yaitu 1 poin = Rp270).
Pemesanan juga saya lakukan langsung dari aplikasi World of Hyatt sambil saya pantau terus karena ada rasa takut juga apabila tanggal pembukaan hotel mengalami kemunduran, maka saya harus siap memesan hotel cadangan lainnya.
Satu hari sebelum hari H check-in, di pagi hari saya mendapati kamar telah di-upgrade menjadi kamar King Suite, yang anehnya selama beberapa minggu saya memantau ketersediaan hotel, hanya terdapat kamar standar saja yang dapat dipesan.
Saya berasumsi bahwa kamar suite telah habis terjual atau mungkin jenis kamar tersebut sengaja tidak dijual untuk menjamu tamu-tamu undangan dan anggota-anggota pemegang status elit Globalist yang tentunya antusias menyambut kehadiran hotel baru ini.
Tidak hanya upgrade ke King Suite saja, di sore harinya saya mengecek apps dan lagi-lagi mendapati kamar Suite King saya telah ter-upgrade ke tipe kamar Junior Suite with Terrace. Saat itu kamar tipe ini dijual senilai EUR846 (~Rp12,900,000) per malamnya. Fantastis!
Thompson Madrid: Check In
Saya tiba di hotel sekitar pukul 12:30 dan disambut oleh door man yang penuh senyum dan diantarkan langsung menuju meja resepsionis. Resepsionis yang bertugas kala itu bernama Carolina yang berasal dari Argentina, beliau mengkonfirmasi reservasi saya dan juga mengucapkan terima kasih atas loyalitas terhadap World of Hyatt.
Thompson Madrid bukanlah hotel yang berukuran besar dan keseluruhan vibe-nya terasa seperti hotel butik.
Hotel ini didesain dengan tampilan modern yang banyak diadopsi oleh hotel-hotel zaman sekarang namun ada elemen-elemen lucu yang membedakannya dengan hotel lain seperti penempatan papan bertuliskan nama-nama orang dipasang di teras-teras yang menghadap ke arah jalan ataupun pemilihan karya seni lukisan komikal. Quirky!
Saya mendapati semua karyawan front desk yang bertugas mengerjakan pekerjaannya dengan penuh senyum dan sangat ramah. Sambil menyelesaikan paperwork, saya iseng menanyakan apakah kamar Junior Suite with Terrace yang akan saya tempati ini bisa di-assign di kamar yang memiliki pemandangan kota Madrid.
Saya dipersilahkan untuk duduk sejenak sambil menunggu. Carolina dengan sigap mengecek ketersediaan kamar dengan pemandangan kota Madrid ini. Saya mempergunakan waktu yang ada untuk melihat dan mendokumentasikan area lobi yang terasa hangat dan estetik ini. Terdapat beberapa sofa yang ditata rapih mengisi ruangan area lobi yang tidak terlalu besar ini
Ruangan lobi yang didesain seperti lounge ini juga dilengkapi dengan sebuah bar di sudut yang menyajikan berbagai macam minuman keras dan snack yang sepertinya cocok dinikmati di sore hingga malam hari sambil berbincang-bincang dengan teman ataupun kerabat.
Di sisi lain, terdapat meja makan yang merangkap sebagai meja concierge sehingga jika memerlukan bantuan layanan concierge, Anda dapat berbincang-bincang dengan lebih nyaman.
Beberapa saat berlalu dan Carolina akhirnya mengkonfirmasi bahwa kamar yang saya inginkan tidak tersedia. Hanya tersedia kamar tipe standar dengan pemandangan kota dan menawarkan kamar tersebut kepada saya. Tentu saja saya lebih memilih junior suite tanpa view kota dibandingkan dengan kamar biasa namun memiliki view 😬
Mereka masih memerlukan beberapa waktu untuk mempersiapkan kamar. Oleh karena itu, saya diberi kamar sementara (yang seringkali disebut sebagai hospitality room) sembari menunggu kamar suite saya selesai dipersiapkan.
Uniknya, hospitality room yang diberikan adalah kamar standar dengan pemandangan kota yang mereka tawarkan sebelumnya.
Thompson Madrid: Junior Suite with Terrace
Tak berselang lama, saya diinformasikan bahwa kamar suite saya telah selesai dipersiapkan dan tentunya saya langsung bergegas menuju ke kamar. Kamar Junior Suite ini berada di lantai 6, berukuran 41 m2 dan dilengkapi dengan teras yang luas beserta sofa empuk dan sun bed.
Pihak hotel berbaik hati menyiapkan welcome amenity berbentuk buah-buahan segar yang dirangkai secara menarik dan sebuah welcome letter. Rangkaian buah-buahan memang tidaklah besar namun terlihat usaha untuk membuatnya cantik. Terdapat di dalamnya buah kumquat yang saya sudah lupa kapan terakhir memakannya ๐
Kamar didesain moderen dan bernuansa warna earth tone dengan dominasi warna krem, coklat dan hitam.
Mereka memilih warna biru tua dan emas sebagai warna-warna aksentuasinya. Saya sangat menyukai keseluruhan elemen desain yang mereka pilih dan ditambah dengan pencahayaan alami yang berlimpah membuat ruangan terasa semakin nyaman.
Pencahayaan alami di kamar sangatlah banyak dengan 3 pintu kaca utuh dari lantai ke plafon untuk mengakses ke bagian teras.
Tidak terdapat lemari pakaian konvensional yang biasanya berbentuk lemari tertutup. Mereka memilih untuk menggunakan desain terbuka yang semakin membuat kamar terasa kekinian.
Saya menyukai konsep ini namun ada cacat desain yang sepertinya tidak terpikir oleh tim disain interior, jika tas koper kita taruh di tempat yang disediakan di mana bagian atas adalah area menggantungkan pakaian, maka bagian bawah dari pakaian tergantung akan menyentuh koper sehingga berpotensi membuat pakaian menjadi kotor.
Ranjang yang dipilih juga sangat nyaman dengan keempukan padat (firm) dan memberikan support yang baik dan dilengkapi dengan bantal-bantal berukuran besar.
Mereka juga menyediakan mini bar dengan berbagai macam minuman dari minuman ringan hingga minuman keras yang menurut saya sangat komplit.
Kamar mandi dilengkapi double vanity, shower room dengan 2 opsi pancuran air, bath tub, dan ruangan kloset. Dinding dan lantai terlapis marmer mewah dominasi warna hitam serat putih dan menggunakan fixtures berwarna silver gelap doff.
Toiletries yang digunakan merupakan toiletries standar hotel Thompson bermerk D.S. & Durga dengan tipe Bowmakers yang memiliki aroma khas. Toiletries sudah beralih ke ukuran besar (bulk size) sehingga lebih terkesan ramah lingkungan.
Tekanan air di shower room cukup kuat sehingga tidak menjadi masalah buat saya. Satu-satunya kekurangan dari kamar mandi ini adalah tidak adanya rak untuk menggantung handuk mandi setelah dipakai.
Teras dilengkapi dengan sofa yang menggunakan cushion sangat empuk dan nyaman sehingga membuat betah untuk mendudukinya apalagi jika cuacanya cukup bersahabat. Saya bahkan sempat tertidur beberapa saat karena masih terasa sedikit jetlagged 😬
Thompson Madrid: Makan Pagi
Keuntungan lain menjadi anggota Globalist adalah gratis makan pagi (breakfast) untuk 2 orang. Benefit makan pagi ini mengambil venue The Omar yang berlokasi di lantai dasar dan berdekatan dengan lobi.
Memasuki ruangan The Omar, terasa sekali mereka mengusung konsep industrial seakan-akan sedang memasuki sebuah pabrik yang keren tentunya.
Seorang host mengantar saya ke meja di samping jendela yang menghadap ke jalanan, sambil jalan ke arah meja secara sekilas saya melihat di sisi kanan terdapat rak-rak roti susun yang sengaja ditata terbuka beserta beberapa pilihan roti yang dipajang rapi, para tamu dapat mengorder dan pelayan akan mengirimkan ke meja langsung.
Menyesuaikan ukuran hotel yang tidaklah besar maka The Omar juga tidak berukuran besar dan makanan disajikan full secara a la carte. Tidak disediakan sisi buffet sehingga situasi di restoran ini selalu terasa tenang dan tidak ada tamu yang berlalu lalang.
Pilihan menu makanan tidaklah banyak, namun jenis-jenis makanan yang ditawarkan sangatlah unik dan spesifik. Terasa ada banyak perpaduan makanan Spanyol dan makanan Moroko disajikan di sini. Melihat letak geografis Spanyol dan Moroko, adalah wajar jika kedua negara saling memberikan pengaruh satu sama lain.
Setiap tamu akan mendapatkan 1 set makanan pembuka yang berupa charcuterie, roti croissant panggang, sekeranjang roti beserta tomat ceri yang tertata rustic lengkap dengan minyak zaitun dan cuka balsamic, semangkuk buah potong, dan pilihan minuman seperti teh, kopi, air putih dan jus jeruk segar.
Berikut adalah beberapa menu makanan yang saya order:
Pelayan-pelayan bekerja sangat sigap dan proaktif menawarkan tambahan makanan dan minuman. Mereka juga sangat memperhatikan jika air putih ataupun jus jeruk sudah berkurang dan akan langsung datang menghampiri untuk segera menuangkan kembali hingga penuh.
Saya merasa makanan yang disajikan berkualitas tinggi dan memiliki rasa yang enak. Jenis makanan memang bisa lebih diperbanyak agar tidak monoton, terlebih lagi untuk tamu-tamu yang menginap lebih dari 2-3 malam.
Thompson Madrid: Pusat Kebugaran
Pusat kebugaran berada di lantai 1 (lobi berada di lantai dasar yang juga merupakan lantai 0), berukuran compact namun cukup komplit dengan beberapa macam alat kardio dan mesin-mesin beban dan area beralaskan karpet karet untuk free weight. Thompson Madrid menggunakan Life Fitness untuk piranti-piranti gym ini.
Thompson Madrid: Kolam Renang & Area Rooftop
Thompson Madrid mempergunakan lantai 2 hingga 7 sebagai kamar dan di lantai 8 yang merupakan lantai tertinggi dari hotel ini dipergunakan sebagai area restoran rooftop dan kolam renang.
Di saat menginap, saya merasa beruntung sekali dapat merasakan cuaca di kota Madrid yang cerah namun suhu udara tidak menyengat sehingga suasana kolam renang dan rooftop terasa sangat indah. Sekeliling bangunan-bangunan di area Puerta del Sol terlihat jelas di saat itu.
Kolam renang dilengkapi dengan area whirlpool dan terdapat 4 pasang sun bed beserta sofa-sofa nyaman bagi tamu-tamu yang hanya ingin menikmati pemandangan.
Penutup
Pilihan saya tidak salah saat menentukan Thompson Madrid sebagai hotel tempat saya menginap di kota Madrid. Thompson Madrid menghadirkan suasana menginap serasa di hotel butik yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas lengkap dan tatanan interior yang modern dan sangat nyaman.
Saya menginap menggunakan poin World of Hyatt dan saya mendapati perbedaan yang mencolok antara cash rate dan point rate yang jika saya hitung adalah sekitar Rp493/poin di mana PinterPoin memvaluasi 1 poin World of Hyatt di angka Rp220.
Perhitungan ini hanya berdasarkan kategori kamar terendah saja dan tidak menghitung harga tipe kamar Junior Suite with Terrace yang harganya jauh lebih tinggi lagi. Score!
(+) Hotel dibuka di awal bulan September 2022 sehingga segala sesuatunya masih terasa baru
(+) Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau dengan transportasi umum dari bandara Madrid
(+) Menggunakan poin akan mendapat value yang tinggi jika dibandingkan dengan membayar secara tunai.
(+) Keuntungan-keuntungan menjadi anggota Globalist semuanya diberikan seperti: upgrade ke suite, early check in, dan late check out.
(+) Hard product dan soft product sama-sama baiknya.
(–) Ketika saya menginap, belum semua fasilitas hotel beroperasi.
(–) Jenis makanan yang disajikan saat sarapan relatif terbatas.
(–) Cacat disain di area ‘lemari’ pakaian.
Saya sangat menikmati hotel ini dan dengan senang hati akan kembali menginap di sini apabila berkesempatan untuk mengunjungi kota Madrid lagi. Menurut saya, Thompson Madrid adalah salah satu pilihan yang solid bagi Anda yang ingin menginap di hotel berbintang 5 dengan desain modern di ibu kota Spanyol.