Jika memang ada yang bertanya kepada saya mengenai hotel di Singapura yang sangat ingin dicoba, maka jawaban dari saya adalah The Ritz-Carlton, Millenia Singapore.
Tentu saja masih ada banyak hotel yang belum sempat saya kunjungi namun khususnya hotel ini saja yang membuat saya penasaran. Ini dikarenakan walaupun hotel ini masuk di dalam channel pemesanan Marriott Bonvoy namun hotel ini tidak berpartisipasi dengan program loyalti hotel ini.
Apa sih yang membuat hotel ini tidak berafiliasi dengan Marriott Bonvoy?
Perlu diingat, just because Anda dapat melihat ketersediaan sebuah hotel di aplikasi ataupun website Marriott Bonvoy namun ada kemungkinan hotel tersebut tidak berpartisipasi dengan program ini.
Contohnya adalah hotel The Ritz-Carlton, Millenia Singapore; Status elit yang Anda miliki tidak berguna di sini sehingga tidak ada perlakuan khusus yang biasa didapatkan di hotel-hotel di bawah Marriott Bonvoy lainnya. Jika Anda ingin mengetahui lanjut mengenai hotel-hotel mana saja yang tidak berpartisipasi, silahkan menuju ke tautan ini.

Di dalam post ini:
The Ritz-Carlton, Millenia Singapore: Pemesanan
Pemesanan dilakukan oleh teman yang juga bepergian dengan saya melalui akun Marriott Bonvoy-nya sekitar satu bulan sebelum periode stay. Kami memesan kamar tipe Grand Marina, Guest room, 1 King, Sofa bed, Marina Bay view.
Berbekal status Lifetime Platinum Elite yang miliki dimiliki teman saya, kami berharap dengan loyalitas yang diberikan teman saya kepada Marriott Bonvoy selama (setidaknya) sepuluh tahun menjadi anggota Platinum Elite ini dapat mendatangkan keuntungan lebih banyak daripada keanggotaan saya yang ‘hanya’ Titanium Elite.

Bagi Anda yang hendak menginap di hotel ini, saya sangat menyarankan untuk melakukan pemesanan melalui travel advisor hotel-hotel mewah seperti: Truvi (silahkan kontak melalui WhatsApp di sini) untuk mengoptimalkan uang yang Anda keluarkan.
Reservasi melalui travel advisor semacam ini memberikan tambahan-tambahan keuntungan yang tidak bisa Anda dapatkan di jalur pemesanan lainnya.
Benefit semacam apa? Sebagai contoh: pemberian kredit USD100 per stay, gratis sarapan untuk 2 orang, upgrade kamar, welcome letter maupun welcome amenity, early check-in dan late check-out (melihat ketersediaan pada saat menginap). Tentu saja keuntungan-keuntungan ini perlu Anda konfirmasi terlebih dahulu dengan travel advisor pilihan Anda ya!
Tiga hari sebelum kedatangan kami mencoba menghubungi pihak hotel melalui surel untuk menginformasikan rencana menginap kami dan mencoba peruntungan agar kali-kali diberi upgrade kamar atau mungkin gratis sarapan. Didn’t hurt to try! 😀
The Ritz-Carlton, Millenia Singapore: Check-In
Selesai dengan 2 malam menginap di pulau Bintan (Hotel Indigo Bintan Lagoi Beach dan Holiday Inn Resort Bintan Lagoi Beach), kami mengemas koper dan menaiki kapal feri kembali ke Singapura.
Kami bepergian dengan menggunakan taksi online dan sampai di The Ritz-Carlton, Millenia Singapore sekitar pukul 14:30 yang mana sudah dekat dengan jam check-in reguler.



Petugas bell men membantu menurunkan dan mengamankan barang bawaan kami lalu seorang host dengan sigap langsung mengantar kami menuju ke meja penerimaan utama.
Beliau menanyakan apakah ini kali pertamanya kami menginap di sini dan lalu bertanya apakah kami berkenan untuk dijelaskan beberapa informasi mengenai hotel ini. Kami iyakan tentunya!

Hotel ini memiliki koleksi seni kontemporer terbesar di Asia Tenggara. Ada sekitar 4.200 karya seni terpajang di dalam hotel ini dan setidaknya ada sekitar 350 yang merupakan karya seni setaraf museum. Mengagumkan!
Termasuk di dalamnya adalah hasil karya seni dari bahan fiberglass dengan berat 3 ton yang tergantung di atrium utama lobi. Karya seni ini adalah karya Frank Stella yang didisain di New York (Amerika) dan diproduksi oleh para ahli pembuat perahu tradisional di Cannes (Perancis) dan akhirnya menemukan rumah permanennya di hotel mewah ini.

Selesai dengan ‘penataran’ sekilas berlanjut dengan proses registrasi. Petugas mengecek reservasi yang telah kami buat sebelumnya dan dia meng-acknowledge status Lifetime Platinum Elite teman saya namun juga mengingatkan bahwa hotel ini tidak berpartisipasi dengan program Marriott Bonvoy.

Tidak ada pemberian keuntungan elit sama sekali untuk reservasi ini dan kami memang tidak memiliki ekspektasi berlebih. Tetap saja terasa ‘ouch‘-nya! 😉
Beliau bertanya apakah kami berkenan untuk menginap di tipe kamar yang sama namun di lantai yang lebih tinggi dengan catatan tipe ranjangnya adalah 2 ranjang Twin. Tidak menjadi masalah tentunya dan kami menerima tawaran tersebut.
Sembari proses registrasi kami bertanya mengenai harga untuk sarapan dan juga untuk akses lounge The Ritz-Carlton Club. Ia menginformasikan bahwa harga untuk sarapan adalah di SGD65++ per orang dan untuk akses lounge di angka SGD100++ per orang.
Akses lounge seharusnya adalah SGD150++ per orang namun kami diberi potongan harga spesial.
Petugas menginformasikan mengenai segala keuntungan dengan mengambil akses lounge dan pada akhirnya kami putuskan untuk membayar akses tersebut.
Saya akan jelaskan secara lengkap mengenai The Ritz-Carlton Club di bagian bawah. Satu yang pasti, keputusan yang kami ambil sangatlah tepat dan karena kami dapat memaksimalkan akses ini maka tambahan biaya sebesar SGD200++ ini terasa worth it!



Selama proses registrasi berlangsung saya pergunakan waktu yang ada untuk menikmati cemilan dan minuman yang disediakan di meja di salah satu sisi ruangan dan juga mendokumentasikan area lobi maupun lobby lounge yang ada didekatnya.



Petugas resepsionis berbaik hati memberi kami late check-out hingga pukul 14:00 yang artinya kami diperkenankan untuk menikmati makan siang di lounge sebelum meninggalkan hotel untuk menuju ke bandara Changi.
Beliau meminta waktu sejenak untuk memastikan kamar telah selesai dipersiapkan dan kami dipersilahkan untuk menunggu di lounge yang kebetulan waktu Afternoon Tea.
The Ritz-Carlton, Millenia Singapore: Grand Marina, Guest room, 1 King, Sofa bed, Marina Bay view
Selesai dengan afternoon tea kami bergegas menuju ke kamar kami di lantai 25. Tipe kamar Grand Marina yang kami tempati ini berukuran sebesar 51 meter persegi. Tipe kamar non suite kesemuanya berukuran sama yang membedakannya hanya pada ketinggian dan juga view kamarnya saja.




Harus diakui terlepas dari kondisi kamar yang terjaga dan semua aspek kamar berfungsi dengan baik, sepertinya sudah waktunya untuk peremajaan disain.
Kamar hotel ini bernuansa warna beige senada dengan pencahayaan lampu berwarna kuning. Permukaan dinding yang kesemuanya dilapis antara faux leather motif kulit ikan pari dan kayu lacquered membuatnya terlihat mewah berkelas. Lantai kayu parket dan furnitur dengan warna coklat muda alami menutup permukaan lantai menjadikan disain kamar terasa seharmoni dan muted.


Actually, saya cukup menikmati style kamar yang moderen kontemporer ini namun saya hanya ‘terganggu’ dengan pemilihan cushion yang menghiasi sofa yang terlihat sangat kuno. Tentu saja ini hanya preference disain saya yang sama sekali bukan sesuatu hal yang absolut ya!

Tersedia meja kerja dengan pemandangan skyline Singapura yang sangat ikonik, yaitu: Marina Bay. Wah, secara pemandangannya sepertinya memang susah untuk dikalahkan! Namun, sekarang ini sedang ada proyek pembangunan NS Square yang berada persis di seberang hotel yang mengganggu keindahan.



Kamar ini dilengkapi dengan sebuah walk-in closet yang berukuran kecil dan sayangnya terpisah dengan kamar mandi sehingga fungsi walk-in closet mungil ini terasa kurang maksimal. Berada di dalamnya adalah lemari pakaian, bath robe, rak koper, safe deposit box, slippers, laundry bags, kitab suci, alat setrika dan juga mejanya.





Sebuah televisi tergantung di antara area walk-in closet dan kamar mandi dan di bawah televisi terdapat lemari mini bar. Tersedia berbagai macam makanan ringan dan minuman untuk melengkapi mini bar berbayar ini.
Hotel ini menyediakan mesin kopi beserta kopinya dari Nespresso dan teh dari merek TWG. Berbagai macam piranti pecah belah seperti ragam gelas, cangkir, maupun bucket es dan teko elektrik berada di dalam rak-rak lemari ini.










Kamar mandi dilengkapi dengan sebuah bath tub, wastafel tunggal, ruangan shower berbentuk cubicle kecil, dan ruang kloset. Bath tub terletak di dekat jendela berbentuk heksagonal yang ikonik dan seringkali digunakan sebagai seting foto yang notabene ‘instagram-worthy‘! Too bad, debit air untuk bath tub ini sangatlah kecil dan diperlukan waktu yang (sangat) lama untuk mengisi penuh bath tub.




Alih-alih memiliki double vanities, kamar ini hanya memiliki satu wastafel saja. Amenities mandi tersedia lengkap dan juga pengering rambut kekinian dan mewah dari Dyson.


Ruang shower berbentuk cubicle kaca dengan ukuran yang terbilang kecil ini untungnya debit airnya lebih baik dibandingkan debit air bath tub. Toiletries yang digunakan adalah dari merek kenamaan dari Paris yang dinamakan Diptyque. Ini adalah toiletries standar untuk semua hotel berbendera The Ritz-Carlton sedunia.
Sedikit tambahan, saya merasa kualitas handuk yang dipergunakan oleh hotel ini terlalu tipis dan tidak terasa luxe untuk hotel sekaliber ini. Setidaknya jika saya bandingkan dengan hotel-hotel mewah di Singapura lainnya.


Ruangan kloset juga berukuran kecil dan sayang sekali tidak dilengkapi dengan bidet ataupun jet spray air untuk membersihkan diri.

Di malam hari selesai menikmati jamuan evening cocktail (jamuan ini disebut juga sebagai ‘Cocktails & Hors D’oeuvres’), kami kembali ke kamar dan mendapati kamar tidak mendapat perlakukan turn down service sehingga kami menghubungi hotel untuk menanyakan apakah hotel ini menyediakan fasilitas ini.
Rupanya memang tersedia dan kami mengatur waktu agar petugas housekeeping dapat memasuki kamar dan menyelesaikan turn down service tanpa kami di kamar.
Selesai dengan bepergian di luar hotel, kami kembali masuk kamar dan mendapati selimut di ranjang telah dibuka, slippers tertata rapi di samping kasur, dan disediakan sebotol air minum lengkap dengan gelas, 2 bungkus coklat kecil beserta pemberian pembatas buku untuk masing-masing ranjang.
Pemandangan kamar kami di malam hari sangatlah mengagumkan saat cahaya kota menyala menjadikan skyline di sekitaran Marina Bay terlihat dramatis.



The Ritz-Carlton, Millenia Singapore: The Ritz-Carlton Club
Kami sebenarnya telah mencoba mencari tahu berapa biaya yang diperlukan untuk mengakses The Ritz-Carlton Club beberapa waktu sebelum menginap. Kami mendapati tambahan biaya sejumlah SGD300++ untuk 2 orang dan merasa angka tersebut terlalu mahal.
Ditambah lagi saya bukanlah penikmat minuman beralkohol maka tentu saja merasa tidak dapat menjustifikasi tambahan biaya tersebut. Dari sana kami berpikir bahwa sepertinya mengambil sarapan pagi adalah pilihan yang lebih baik.
Maka saat petugas resepsionis menjelaskan bahwa ia dapat memberi potongan harga sebanyak SGD100++ menjadikan tawaran untuk akses lounge ini menjadi sangat menarik buat kami.
Apalagi saat mengetahui harga untuk sarapan adalah di angka SGD65++ per orang membuat keputusan mengambil akses lounge menjadi jauh lebih mudah lagi. Kami fully committed untuk memaksimalkan segala benefit yang diberikan dari akses ini (untuk kepentingan mengulas tentunya 😉 ).









Kami menilai keuntungan-keuntungan dari The Ritz-Carlton Club ini sangatlah sebanding dengan biaya tambahan yang musti kami keluarkan. Selain akses untuk makan dan minum di lounge, berikut adalah beberapa keuntungan tambahan lainnya:
- Layanan Concierge khusus Club dan pusat bisnis
- Layanan setrika, steam, atau cuci pakaian gratis sebanyak dua potong pakaian per hari (layanan dry clean tersedia dengan biaya tambahan)
- Layanan pengantaran dengan limusin Club di sekitar Marina Bay berdasarkan urutan kedatangan antara pukul 08.00 hingga 20.00 setiap hari
- Layanan kopi dan teh gratis pada saat wake up call






Berbeda dengan kebanyakan lounge hotel lainnya yang biasanya hanya menyajikan makanan di saat sarapan dan/atau afternoon tea maupun evening cocktail, The Ritz-Carlton Club menyajikan 5 kali sajian makanan tiap-tiap harinya, yaitu:
- Sarapan (Breakfast): 06:30-10:30 (Senin-Jumat) dan 06:30-11:00 (Sabtu, Minggu, dan hari besar)
- Makan siang (Mid-day Snack): 12:00-14:00
- Minumam teh sore (Afternoon Tea): 14:30-16:30
- Cocktail petang hari (Cocktails and Hors D’Oeuvres): 17:30-20:00
- Makanan penutup (Desserts and Cordials): 20:30-22:30
Petugas resepsionis berbaik hati kepada kami yang hanya menginap selama satu malam ini dengan memberikan late check-out di pukul 14:00 yang tandanya kami dapat menikmati makan siang di lounge yang seharusnya tidak kami dapatkan jika memperhitungkan jam check out reguler pukul 12:00.
Untuk diketahui champagne, wine, dan bir selalu tersedia selama The Ritz-Carlton Club beroperasi (06:30-23:30) dan tidak seperti lounge hotel lainnya yang biasanya hanya menyajikan minuman beralkohol di sajian evening cocktail selama 2-3 jam saja.




Saya akan mengulas 5 sajian makanan dari lounge ini sesuai dengan alurnya yaitu mulai sajian Afternoon Tea dan pada akhirnya selesai di Mid-day Snack agar kontinuitas time line ulasan ini tidak terasa loncat-loncat.
Afternoon Tea
Di hari check-in selesai proses registrasi kami memutuskan untuk pergi ke The Ritz-Carlton Club yang berada di lantai 32 sambil menunggu kamar dipersiapkan. Mumpung di saat itu sedang berlangsung Afternoon Tea dan kami kebetulan juga belum sempat makan siang sebelumnya.
Sajian Afternoon Tea disajikan dengan makanan ringan manis dan gurih terpajang di rak susun 3 tier. Tentu saja jika mengharapkan tambahan makanan Anda dapat langsung memintanya kepada club attendants yang bertugas.

Seorang Club Concierge senior yang bertugas saat itu menghampiri semua tamu termasuk kami dan mengajak berbincang-bincang sejenak.
Beliau menyempatkan kembali ke meja kami dan memberi kami 2 buah tumblers merchandise dari hotel The Ritz-Carlton, Millenia Singapore. Pelayanan Club Concierge senior ini sangatlah polished dan juga ramah. Well done!

Cocktails and Hors D’oeuvres
Jika di saat Afternoon Tea makanan langsung disajikan di masing-masing meja para tamu, maka untuk sajian Cocktails and Hors D’Oeuvres ini disajikan secara buffet. Ruangan buffet sendiri berukuran cukup compact dengan sebuah ruangan buffet utama tertata berbagai jenis makanan dan minuman dan sebuah ruangan lain yang dipergunakan untuk sajian live station.

Pilihan makanan untuk sebuah evening cocktail ini terbilang variatif dan tidak melulu makanan ringan saja. Salad bar, sup, charcuterie, konter roti, beberapa macam canape maupun cake dan buah-buahan disediakan di sini.
Variasi makanan ‘berat’ disediakan seperti daging steak rib eye, ayam asam manis maupun ayam goreng membuat sajian ini terasa sebuah proper dinner.



Desserts & Cordials
Di penghujung hari kami kembali masuk ke lounge dan mendapati ruangan buffet sudah dipenuhi dengan berbagai macam hidangan manis seperti buah-buahan, cake, jajanan lokal, coklat truffle dan juga praline. Potongan-potongan keju juga tersedia di sini.
Ini adalah kali pertamanya saya untuk menikmati hidangan penutup terpisah dari jamuan evening coctails. Saya sangat terkesan dengan usaha dari hotel ini untuk memanjakan para tamu yang mengambil akses lounge berbayar ini.

Breakfast
Kami menikmati hidangan sarapan sekitar pukul 09:00 dan mendapati lounge tidak dalam keadaan ramai. Berbeda dengan sajian Cocktails and Hors D’Oeuvres yang terasa banyak ragam makanannya. Menurut kami sajian sarapan ini terasa kurang komprehensif.
Makanan-makanan ‘wajib’ seperti salad bar dan buah-buahan, roti-rotian tawar maupun manis, konter sereal, charcuterie, egg station, hidangan hot breakfast ala Asia dan western memang semuanya tersedia di saat sarapan, namun terasa ‘kebanting’ dengan hidangan jamuan sebelum-sebelumnya.


Pada saat check in, kami sempat bertanya apakah diperbolehkan untuk menikmati sajian makan pagi di venue utama hotel yang dinamakan Colony. Sayang sekali kami hanya diperbolehkan untuk sarapan di lounge saja. Jika memang ingin makan di Colony, kami harus membayar tambahan biaya sekitar SGD20++ yang dengan sopan kami tolak. Namanya juga usaha, boleh kan 😉
Kami menyempatkan diri untuk melihat jamuan makan pagi di Colony dan seorang host yang bertugas saat itu berbaik hati mengajak kami berkeliling ke dalam area buffet. Saya memang tidak mendokumentasikan sajian sarapan di Colony ini karena tidak mau mengganggu para tamu hotel lainnya, namun setidaknya saya sempat memotret venue Colony yang saya bilang sangatlah cantik.




Mid-day Snacks
Tepat pukul 12:00 siang kami kembali masuk ke The Ritz-Carlton Club terakhir kalinya untuk menikmati sajian makan siang.
Akses lounge ini sangatlah restriktif dan khusus untuk tamu terdaftar saja (tidak bisa ditransfer ke orang lain) dan jam check-out dipakai sebagai penentu eligibilitas untuk akses lounge. Untung sekali kami diberi late check-out hingga pukul 14:00 dengan begitu kami dapat kembali bersantap di lounge.
Untuk sebuah sajian yang disebut Mid-day Snack, makanan yang ditawarkan bukanlah melulu hidangan snack. Hot lunch seperti beef goulash, nasi goreng, dan sup jamur ditambah dengan makanan pelengkap lainnya tentu saja mengenyangkan dan menjadikan sajian ini tidak semata-mata sebuah snacking time belaka, ini adalah proper lunch!

The Ritz-Carlton, Millenia Singapore: Pusat Kebugaran & Kolam Renang
Pusat kebugaran dan kolam renang sama-sama berada di lantai dasar (lantai 1). Saat itu kami mengaksesnya melalui tangga dari lobi yang berada di lantai 3. Menuruni tangga ini kami dibawa turun ke lantai 2 yang sebagian ruangannya difungsikan sebagai area untuk memajang karya seni yang dimiliki hotel.
Untuk menuju kedua fasilitas ini kami melewati 2 karya seni skulptur kontemporer raksasa yang sangat menarik perhatian. Hotel yang dipenuhi karya seni ini tentu saja akan memberi pengalaman mengesankan bagi para tamu art buff yang menginap.

Pusat Kebugaran
Pusat kebugaran milik hotel ini berukuran besar dan lengkap dengan berbagai macam alat maupun mesin olahraga melebihi standar sebuah gym hotel. Tersedia beberapa ruangan di sini untuk memisahkan area cardio, area weight training, dan juga ruangan studio tersendiri. Bagi Anda yang berolahraga angkat beban, dijamin betah berlama-lama berolahraga di gym hotel ini.








Kolam Renang
Kolam renang beroperasi mulai pukul 06:00 dan selesai beroperasi di pukul 22:00 tiap-tiap harinya. Fasilitas kolam renang ini berada di sisi outdoor hotel dan berbentuk lap pool dan di sekelilingnya tersedia banyak sun beds.





Baca juga: Hotel Review – Sharq Village & Spa, a Ritz-Carlton Hotel Doha
Penutup
The Ritz-Carlton, Millenia Singapore adalah salah satu hotel The Ritz-Carlton yang tidak berpartisipasi dengan program loyalti hotel Marriott Bonvoy meskipun Anda dapat memesannya melalui channel progam loyalti tersebut. Ketidakpartisipasinya hotel ini membuat saya penasaran sekali untuk dapat menginap di hotel ini.
Akhirnya tiba juga saatnya bagi saya untuk menginap di sana sekitar awal bulan April 2025 lalu. Saya mendapat undangan untuk menginap di Hotel Indigo Bintan Lagoi Beach dan Holiday Inn Resort Bintan Lagoi Beach yang pulang-perginya ditempuh melalui negara Singapura, maka kami menyempatkan untuk menginap selama semalam di hotel mewah ini.
Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Salah satu hotel legendaris di negara Singapura dan di dalamnya terdapat koleksi karya seni kontemporer terbanyak di Asia Tenggara baik seni yang memang dibuat untuk kepentingan mengisi hotel maupun seni yang berkualitas sekelas museum
(+) Akses lounge berbayar terasa (sangat) worth it dengan adanya 5 sajian makanan di waktu berbeda, champagne kapanpun, maupun keuntungan-keuntungan lain seperti: pelayanan limusin sekitaran Marina Bay
(+) Pusat kebugaran sangat mengesankan! Lengkap dan berukuran besar
(+) Kamar yang kami pesan adalah kamar dengan pemandangan Marina bay yang terasa sangat mengesankan!
(-) Tidak berpartisipasi dengan Marriott Bonvoy yang artinya bagi Anda loyalis program ini dan hendak menginap di sini, Anda tidak akan mendapatkan EQN maupun poin Marriott dan Anda tidak dapat benefit dari kepemilikan tier elit. Anda juga tidak dapat menggunakan poin Marriott untuk menginap di sini. Jangan berekspektasi tinggi untuk mendapatkan keuntungan keanggotaan selama menginap di sini
(-) Tekanan air sangat kecil untuk bath tub. Tidak ada bidet. Kualitas handuk dapat diperbaiki. Turn down service juga tidak serta merta diberikan saat itu. Mungkin kebetulan?
(-) Untuk hotel sekaliber ini sepertinya ‘wajib’ memberikan setidak-tidaknya sebuah welcome letter untuk semua tamu yang menginap
(-) Hotel sudah terasa umurnya, tidak salah untuk mempertimbangkan untuk melakukan renovasi

Saya secara pribadi akan dengan senang hati menginap kembali di hotel ini, namun dengan pertimbangan harga menginap yang menurut saya selangit, maka sepertinya saya tidak berencana untuk mengulang menginap di sini. Cukup sekali saja.
Pertimbangan harga dan tidak berpartisipasinya dengan program Marriott Bonvoy menjadi deal breaker untuk saya. Namun, jika memang saya kembali menginap di sini, saya akan menggunakan jasa pemesanan hotel mewah seperti Truvi atau sejenisnya agar uang yang saya keluarkan goes a longer way!