Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa menjadi akomodasi terakhir kami di Bali sebelum kembali ke Jakarta. Sebelumnya, saya belum pernah menjajal brand hotel Renaissance di belahan dunia manapun sehingga membuat saya cukup penasaran dengan hotel ini.
Renaissance Uluwatu merupakan satu-satunya properti Renaissance di Indonesia. Sebagai informasi, Renaissance juga akan membuka properti di area Nusa Dua di bulan April 2021 jika sesuai rencana.
Menggunakan rate spesial BOG (Terima Kasih Indonesia), saya membayar Rp2.700.000,- nett untuk menginap 3 malam + breakfast di properti ini. Pada hari-hari normal, hotel ini bisa dipesan di harga Rp1,4 jutaan++ per malamnya.
Check In
Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa beralamat di Jl. Pantai Balangan I No. 1, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali 80361 dan bisa ditempuh selama ±30 menit dari bandara Ngurah Rai menggunakan mobil.
Resort ini terletak di bukit dan tidak memiliki akses ke pantai pribadi. Sebagai imbalannya, hotel ini mempunyai infinity pool dengan pemandangan samudera Hindia dari ketinggian.
Kebetulan, kami sampai di properti ini pada malam hari. Lobi Renaissance Uluwatu nampak megah dan atraktif, terutama di malam hari.
Seharusnya tamu Renaissance akan bisa memanfaatkan shuttle gratis untuk mengunjungi Roosterfish beach club yang di-manage oleh Renaissance. Sayangnya Roosterfish sedang ditutup selama pandemi ini.
Resort yang dibuka pada bulan Mei 2018 ini masih terasa sangat baru, apalagi dengan konsep modern, artful & minimalis yang diusung.
Saya cukup mengagumi desain dari lobi Renaissance. Jika diperhatikan, langit-langit dari lobi menyerupai bentuk daun lebar.
Sebagai anggota Platinum Elite, saya diberikan upgrade ke junior suite (4523) dari kamar tipe paling biasa.
Anggota elite Marriott Bonvoy umumnya diberikan pilihan untuk memilih 1 welcome amenity, biasanya berupa poin atau welcome gift. Menariknya, ketika melakukan check in, saya tidak diperbolehkan untuk memilih welcome bonus berupa 1.000 poin karena saya memesan rate spesial. Alhasil, saya ‘terpaksa’ harus menerima 1 botol bir Bintang dengan semangkuk kacang.
Untungnya, staf berbaik hati untuk meng-upgrade kamar teman saya (tanpa status elite) juga menjadi junior suite yang letaknya bersebelahan dengan saya.
Tidak jauh dari lobi, terdapat 1 ruangan khusus yang digunakan sebagai ruang isolasi pasien COVID-19.
Terdapat juga sebuah mesin ATM Mandiri yang sempat saya gunakan untuk menarik uang tunai.
Kamar
Pembagian gedung (wing) dan kamar di resort ini saya akui cukup rumit dan membingungkan. Terdapat beberapa gedung yang akses liftnya terpisah-pisah. Selama pandemi COVID-19 ini, tidak semua gedung beroperasi sehingga ada lift yang tidak beroperasi.
Saya cukup yakin bahwa staf hotel setiap saatnya harus menjelaskan cara mengakses kamar secara detil kepada setiap tamu. Sebagai contoh, kamar kami dengan nomor 4523 memiliki artian:
- Terletak di gedung/wing 4
- Lantai 5
- Kamar nomor 23
Dari lobi, saya harus terlebih dahulu mengakses ke wing 4 sebelum turun ke lantai 5 menggunakan lift. Apabila tidak ada bell boy yang mengarahkan jalan, pastinya kami akan bingung untuk mencari kamar sendiri.
Anyway, Anda tidak harus memusingkan hal tersebut. Jika Anda akan menginap, pastikan untuk mengikuti instruksi dari staf hotel dan Anda pastinya akan bisa mengingat letak kamar.
Memasuki kamar, saya dan Erika langsung memiliki opini sama: layout dari junior suite ini terasa aneh dan tidak lazim. Interior dari ‘suite’ ini juga tidak terasa mewah, sebuah feedback yang juga diberikan oleh beberapa pembaca yang sudah menginap di properti ini.
Jika menginap dengan teman, maka bisa dipastikan Anda akan awkward karena kamar mandi yang ‘terekspos’. Berikut rendering dari junior suite di Renaissance Uluwatu:
Sayangnya, beberapa channel TV seperti HBO tidak bisa diakses.
Dari pengamatan saya, perbedaan dari kamar kategori suite dan biasa adalah adanya tambahan 1 TV, meja dan tambahan sofa.
Sebelum menginap, menjawab email sambutan dari hotel, saya menginformasikan kepada pihak hotel bahwa kami baru saja merayakan pernikahan di Bali. Alhasil, Shelley, salah seorang staf hotel menyiapkan handuk angsa tersebut dan memberikan beberapa hadiah. Thank you! π
Tidak lama berselang, seorang staf datang membawakan welcome amenity berupa sebotol bir Bintang dan kacang.
Mengikuti teknologi terkini, AC di kamar akan otomatis mati apabila pintu balkon terbuka.
Wastafel memiliki jarak yang pendek antara keran air dengan dasar wastafel. Ketika mencuci tangan, air akan mudah bermuncratan kemana-mana. Sisa sabun cuci tangan/odol juga akan selalu membekas di wastafel yang berwarna hitam.
Jujur, meski kamar terasa modern & fun (+saya mendapatkan gratis upgrade sekalipun), saya bukan merupakan penggemar dari kamar di Renaissance. Namun saya yakin akan banyak orang yang menyukai konfigurasi kamar seperti ini.
Breakfast
Breakfast menjadi highlight utama dari stay kami di Renaissance. Bisa dibilang, pada perjalanan ke Bali kali ini, breakfast hotel terbaik yang saya temui ada di Renaissance.
Kebetulan, selama pandemi COVID-19 ini, breakfast disajikan à la carte. Menu breakfast bisa diakses melalui link ini. Setiap harinya, breakfast disajikan di restoran utama Clay Craft pada pukul 06.30 – 11.00.
Clay Craft sangat dekat dari kamar kami (tepat berseberangan), berjarak 1 menit saja untuk jalan dari kamar.
Menariknya, 1-2 bulan sebelum saya menginap di sini, Edwin juga menginap di Renaissance dan mengatakan bahwa breakfast disajikan semi à la carte (ada buffet). Menurut Edwin, breakfast pada saat dia menginap tergolong sangat tidak enak.
Kemungkinan besar pihak hotel mendapat feedback negatif dari tamu dan telah berbenah, saya mengira demikian karena kualitas makanan yang disajikan benar-benar top notch ketika saya menginap. Semoga Anda juga akan mendapat pengalaman yang sama dengan saya jika menginap di properti ini.
Restoran bisa diakses melalui dalam gedung (lebih jauh bagi kami) atau langsung menyeberang dari wing 4. Ketika sedang hujan, maka kami harus melewati gedung.
Seperti yang saya sebutkan, makanan yang kami pesan selama 3 hari berada di sini semuanya sangat lezat dan berkualitas. Sambil menulis review ini, saya sudah tidak sabar untuk kembali ke hotel ini demi breakfast-nya. Tamu akan diberikan barcode untuk mengakses menu.
Fasilitas
Renaissance Uluwatu mempunyai fasilitas yang lengkap sebagai salah satu resort bintang 5. Sayangnya, beberapa fasilitas harus ditutup selama pandemi COVID-19 ini.
Sebagai contoh, terdapat 2 kolam renang publik di properti ini, namun sayangnya salah satu kolam yang lebih kecil yang terletak di bawah harus ditutup akibat sepinya pengunjung.
Kolam renang utama (infinity pool) yang terletak di depan Clay Craft tentu tidak mengecewakan.
Di dekat kolam, terdapat juga jadwal aktivitas/rekreasi di resort.
Spa, gym, dan tempat bermain anak-anak terletak di lantai 3, bisa diakses menggunakan lift yang terletak dekat dengan kolam renang utama.
Tidak mengherankan, fasilitas spa sedang ditutup karena pandemi COVID-19. Gym tetap beroperasi seperti biasa.
Penutup
Akhirnya saya berkesempatan untuk menginap di Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa yang merupakan satu-satunya hotel Renaissance di Indonesia saat ini. Bagi saya, highlight dari Renaissance adalah sajian breakfast yang lezat dan kondisi properti yang masih terasa sangat baru. Saya juga ingin memberikan kredit kepada server di Clay Craft yang ramah dan welcoming.
Kekurangan dari Renaissance Uluwatu menurut saya terletak di desain atau layout kamar dan tidak memiliki pantai sendiri. Namun, untuk Rp900.000,- nett per malam, tentunya saya mendapatkan solid deal di Renaissance Uluwatu dan sekaligus bisa membantu saya untuk kualifikasi status Titanium Elite di Marriott Bonvoy.
.
Hi Ko Vincent,
Untuk breakfastnya apakah boleh nambah ? atau dibatasi porsi per tamu?
Fido,
Tamu boleh memesan sepuasnya π
breakfast ayana resort dan ST Regist boleh dicoba juga TOP
btw thx for sharing
Edwin,
Terima kasih π
Saya dua kali menginap di sini bulan Juni dan Desember 2020, memang beda banget breakfast terakhir jauh lebih enak. wonton noodle nya juara. Layout kamar nya memang agak aneh terutama executive suite yang punya shared balcony area dengan suite sebelah dan bisa lihat kamar mandi sebelah dengan mudah. Akhirnya pilih downgrade ke junior suite yang lebih privacy nya terjaga. Bulan desember beach club Roosterfish Sudah buka tapi tidak ada yang istimewa, yang harus dicoba malah cycle bareng ke green bowl beach tiap kamis dan minggu pagi.
Hi, thanks bgt buat review nya krn kita mau nginep mggu depan, iseng2 browse thru Bonvoy member site lihat Renaissance koq bagus ya, jadi browsing deh. Trus dapet promo ccard Traveloka jadi under 900k incl. breakfast, pas tanya hotel lewat WA, ternyata booking yg bukan dari Bonvoy ga dikasi upgrade!! Btw ko, air mineral ada galon nya atau cuma tetep 4 botol aja? Activity apa yg recommended?