Garuda Indonesia diketahui akan menerima dana talangan dari pemerintah sebesar 8,5 triliun Rupiah dalam bentuk pinjaman.
Sebelumnya, PinterPoin pernah menulis polemik mengenai dana bantuan dari pemerintah ini apakah dalam bentuk penyertaan modal ataukah dalam bentuk utang (loan) serta fungsi dari dana bantuan tersebut.
Menariknya, berdasarkan statemen direktur utama Garuda Indonesia, dana talangan tersebut tidak akan digunakan.untuk membayar sukuk yang jatuh tempo melainkan untuk modal kerja dan efisiensi.
“Sinyal utama yang sudah disampaikan Kementerian Keuangan, tidak boleh diperuntukkan buat bayar sukuk. Dana talangan harus disesuaikan dengan instrumen yang dipersyaratan oleh pemerintah. Karena dana talangan tersebut merupakan dana pinjaman alias bantuan berbentuk loan sehingga penggunaannya mesti dirundingkan bersama antara perusahaan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.”
– Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia
Entah kebetulan atau tidak, statemen ini diiringi dengan penguatan mata uang Rupiah menjadi dibawah 14.000 per 1 USD mendorong harga saham Garuda Indonesia (GIAA) hampir ke level tertingginya selama 3 bulan terakhir.
Apapun itu, tentunya hal ini merupakan berita baik mengingat untuk sementara ini GarudaMiles kita semua masih akan aman.
Kekhawatiran terbesar saya dulu adalah Garuda Indonesia akan tidak mampu membayar sukuk yang jatuh tempo, go bust (baca:bangkrut), dan.membuat GarudaMiles yang sudah dikumpulkan dengan susah payah menjadi worthless.
Baca juga: 10 Kartu Kredit Terbaik Untuk Mengumpulkan GarudaMiles
Baca juga: Garuda Indonesia Akan Mendapat Suntikan Modal Kerja 8,5 Triliun
Penutup
Berita baik bagi Garuda Indonesia karena mereka sudah dapat dipastikan akan memperoleh dana talangan senilai 8,5 triliun Rupiah dan juga berhasil memperpanjang jatuh tempo sukuk global senilai 500 juta USD untuk 3 tahun kedepan.
Mengingat sebagian besar utang Garuda Indonesia berbentuk USD, maka penguatan rupiah secara signifikan beberapa hari belakangan.ini juga menjadi tailwind bagi Garuda Indonesia untuk bisa bertahan melewati krisis epidemi Covid-19 ini.
.
Apa pendapat Anda mengenai dana talangan senilai 8,5 triliun rupiah ini?