Garuda Indonesia akan kembali mengoperasikan penerbangan dari bandara Halim Perdanakusuma (HLP) setelah sempat hiatus beberapa tahun sejak maskapai flagship asal Indonesia tersebut berhenti mengoperasikan pesawat Bombardier dan ATR.
Mengutip dari halaman Instagram Garuda Indonesia, dapat diketahui bahwa dalam tahap awal Garuda Indonesia akan mengoperasikan penerbangan dari Halim Perdanakusuma (HLP) ke Surabaya (SUB), Medan (KNO), dan Padang (PDG) mulai 1 November 2024 mendatang.
Jadwal yang ditawarkan antara lain adalah sebagai berikut:
Surabaya (SUB)
SUB – HLP (GA 331) | 13.10 ~ 14.40 |
HLP – SUB (GA 330) | 15.30 ~ 17.00 |
Medan (KNO)
KNO – HLP (GA 181) | 09.40 ~ 12.10 |
HLP – KNO (GA 180) | 06.15 ~ 08.40 |
Padan (PDG)
PDG – HLP (GA 163) | 17.15 ~ 19.15 |
HLP – PDG (GA 166) | 17.45 ~ 19.35 |
Semua penerbangan di atas akan beroperasi setiap hari dan dilayani oleh armada Boeing 737-800.
Baca juga: 10 Kartu Kredit Terbaik Untuk Mengumpulkan GarudaMiles
Baca juga: Flight Review – Garuda Indonesia Business Class B737-800 Jakarta – Surabaya
Penutup
Garuda Indonesia akan kembali beroperasi dari bandara Halim Perdanakusuma (HLP) dan itu adalah berita baik karena kita sebagai customer akan memiliki opsi yang lebih banyak ๐
Saya sendiri beberapa kali pernah terbang dari Halim Perdanakusuma ke Surabaya (SUB) menggunakan Batik Air karena rute tersebut seringkali tidak terlalu ramai sehingga kemungkinan saya mendapat upgrade ke business class cukup tinggi.
Bandara Halim Perdanakusuma juga lebih dekat dengan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur sehingga bagi Anda yang sering memiliki akomodasi di dua daerah tersebut, tidak ada salahnya Anda mempertimbangkan untuk memilih HLP sebagai bandara destinasi Anda alih-alih bandara Soekarno-Hatta (CGK).
Dari segi miles, tidak ada perbedaan jumlah GarudaMiles yang dibutuhkan untuk turun di bandara HLP dibandingkan dengan bandara CGK sehingga sekali lagi, Anda mau landing di manapun itu tidak ada bedanya selain dari segi preferensi.
Bagi orang Surabaya seperti saya, ini adalah big win karena selain jadwal yang ditawarkan cukup menarik, harga cash fare dari penerbangan yang ditawarkan di rute ini juga sangat atraktif. Hanya saja, hal ini akan saya bahas di artikel terpisah ๐
This is a good idea until you find how hard it’s to find a cab in this freaking airport. Mapia to the max bro
Halo Sutardi,
Itu betul sering jadi masalah; kalau tidak mau pakai taksi pangkalan atau Grab bandara (dua-duanya mahal), perlu jalan kaki ke bundaran dulu baru panggil Bluebird.
pak eric, kalo jln kaki dulu ke bundaran itu kira2 jauh kah, berapa meter ya?
Sepakat. Sebagai orang Bogor. HLP okay untuk berangkat, tapi kalau pulang lebih baik dari CGK, tidak macet juga karena sudah ada tol baru
bandara di lahan AU, taksinya ya diutamain taksi primkopau
HLP adl.pilihan tepat utk Airline ( apapun ) sebagai alt.SOETA krn pertimbangan jarak, waktu serta biaya bagi sebagian penduduk Jajarta. Dulu sebenarnya GA sdh pernah menjadikan HLP sebagai alt.krn.counter nya sdh sempat dibangun tapi apa pertimbangan nya shg batal, juga counter tiket / sales office nya juga ada.
Mnk market share nya skr makin berkurang di gerogoti Airline lain yg lebih peka thd pasar.
Kelemahan HLP adl transportasi umum / taxi yg dimonopoli oleh badan usaha tertentu dan tarif nya tidak masuk akal karena menetapkan tarif minimum utk setiap taxi yg beroperasi plus surcharge 15 ribu ( SOETA cuma 10 ribu ).
Bluebird sudah masuk HLP sekarang walaupun jumlah armadanya masih terbatas hanya 25 unit. Yang lucu dulu kesepakatan dengan Primkopau untuk pembagian jatah antriannya adalah 1 taksi Bluebird setiap 2 taksi Primkopau, namun dikarenakan preferensi penumpang yang berat sebelah ke Bluebird jadi diubah menjadi 1 taksi Bluebird setiap 5 taksi Primkopau.
Bima,
Saya malah berpikir Bluebird yang ada di bandara HLP hanyalah Silverbird.
Edwin,
Silverbird memang selalu standby di pintu keluar penumpang, betul. Tapi armada Bluebird yang biasa juga sudah masuk kok sekarang. Antriannya jadi satu dengan antrian taksi bandara (urutannya seperti yang saya ceritakan diatas), jadi jatuhnya untung-untungan dapatnya. Saya sudah beberapa kali naik dan dapat info diatas juga dari salah satu driver Bluebird yang saya tumpangi dari HLP.
ada tipe Om Edwin utk baris Padan (PDG)
urusan transportasi di HLP ini memang membuat pusing, saya pernah kena getok supir gocar yg seliweran di luar bundaran bandara.
dia pasang tarif sesuai “aplikasi” tetapi titik jemput yg dipakai itu pintu kedatangan, bukan titik di luar HLP misal indomaret