Untuk second leg penerbangan Cathay Pacific (CX) saya ke Jepang, saya berkesempatan untuk mencicipi regional business class dari Cathay Pacific lagi namun pada armada Boeing 777-300. In case you don’t know, perbedaan paling mencolok antara regional business class di armada Boeing 777-300 dengan Airbus A330-300 adalah jumlah kursi di tengah yang lebih banyak.
Jika pada Airbus A330-300 seat configuration di kelas bisnisnya adalah 2-2-2, maka untuk penerbangan menggunakan Boeing 777-300 ini seat configuration-nya adalah 2-3-2. Namun hal tersebut tidak berpengaruh banyak pada saya mengingat saya duduk di window seat 😉
- Trip Intro: Perjuangan Untuk Garuda Indonesia First Class
- Flight Review: Cathay Pacific Regional Business Class A330-300 Surabaya – Hong Kong
- Flight Review: Cathay Pacific Regional Business Class Boeing 777-300 Hong Kong – Osaka
- Hotel Review: Hotel WBF Gojo Omiya Kyoto
- Hotel Review: Banister Hotel Kyoto
- Flight Review: JAL Economy Class Boeing 787-8 Osaka Itami – Tokyo Haneda
- Hotel Review: Grand Hyatt Tokyo
- Lounge Review: Delta Sky Club Narita Airport
- Flight Review: Garuda Indonesia First Class Boeing 777-300 Tokyo Narita – Denpasar
- Lounge Review: Garuda Indonesia Domestic First Class Lounge Denpasar Airport
Flight Review
Nomor Penerbangan: CX 502
Jenis Pesawat: Boeing 777-300
Nomor Registrasi: B-HNS
Rute: Hong Kong (HKG) – Osaka (KIX)
Tanggal: Jumat, 8 November 2019
Waktu Berangkat: 16.35
Waktu Tiba: 21.10
Durasi Penerbangan: 3 jam 35 menit
Kursi: 15K (Window)
Berdasarkan informasi dari planespotters.net pesawat ini memiliki usia 17,6 tahun. Hanya saja, sama seperti penerbangan saya sebelumnya, saya tidak merasa bahwa desain ataupun kursi-nya terasa outdated. Kursi saya sendiri terasa baru dan tidak worn-out sama sekali.
Hard Product
Kursi kelas bisnis regional ini hampir identik dengan apa yang baru saja saya naiki sebelumnya. Oleh karena itu, saya tidak akan berbicara banyak untuk hard product dari penerbangan ini.
Jika ada satu hal yang mungkin saya rasa cukup berbeda dengan penerbangan saya sebelumnya, maka hal tersebut mungkin adalah kualitas in-flight-entertainment (IFE) dari penerbangan ini. Selain memiliki interface yang lebih baik, gambar dan suara yang ditampilkan entah kenapa lebih jernih dibandingkan dengan penerbangan saya sebelumnya.
Soft Product
Cabin crew untuk penerbangan Cathay Pacific kali ini sangat fantastis, terutama untuk purser di kelas bisnis yang sangat proaktif dan simpatetik. Entah kenapa saya merasa bahwa pada penerbangan Cathay Pacific, cabin crew yang muda cenderung pasif namun cabin crew yang senior (seperti purser pada kelas bisnis ini) cenderung sangat aktif dan terus menanyakan apa yang saya perlukan dan memanggil saya dengan nama.
Sebagai contoh, purser di kelas bisnis secara proaktif menawarkan saya dua selimut (yang untungnya tidak terlalu nyetrum) ketika beliau melihat saya datang dengan celana pendek dan bilang bahwa kondisi di kabin akan cukup dingin. Selain itu, ketika hidangan berat yang saya inginkan tidak ada, beliau mencoba mencarikan makanan tersebut dan bahkan menawarkan saya makanan di kelas ekonomi ketika ternyata hidangan tersebut tidak tersedia (habis).
Tapi hal tersebut mungkin juga dikarenakan kondisi kabin kelas bisnis yang cukup kosong, saya mengingat hanya sekitar 30% kabin kelas bisnis pada penerbangan ini yang terisi. Dengan kondisi seperti itu, maka tidak mengejutkan apabila setiap orang diperlakukan sedikit lebih spesial 🙂
Selain itu, berbeda dengan penerbangan di pagi hari, Cathay Pacific menyajikan full course apabila Anda terbang di kelas bisnis di siang/sore/malam hari. Kualitas makanannya juga jauh lebih baik, tapi hal tersebut mungkin karena faktor katering di Hong Kong yang jauh lebih baik dibandingkan di Indonesia dan hidangan yang disajikan adalah hidangan berat.
Penutup
Saya sering terbang menggunakan Cathay Pacific, namun penerbangan kali ini merupakan salah satu yang paling memorable karena pelayanannya yang diatas ekspetasi. Secara pribadi, saya merasa bahwa kualitas pelayanan Cathay Pacific biasanya memiliki skor antara 6 – 9. Penerbangan Cathay Pacific saya sebelumnya (Surabaya – Hong Kong) memiliki kualitas pelayanan 6 sedangkan kualitas pelayanan pada penerbangan ini adalah 9.
Untuk hard product, saya tidak bisa berkata banyak karena saya sudah membahasnya pada post saya sebelumnya dan penerbangan ini menggunakan produk yang hampir identik.
Jika saya bisa memberikan sedikit tips, maka hal tersebut mungkin adalah fakta bahwa Anda sebaiknya terbang di siang/sore/malam hari menggunakan Cathay Pacific alih-alih di pagi hari. Saya masih tidak paham mengapa pengalaman saya terbang di siang ataupun sore hari menggunakan Cathay Pacific hampir selalu lebih baik dibandingkan dengan penerbangan di pagi hari 🙂 .
.
Apakah Anda pernah terbang menggunakan Cathay Pacific regional business class?