Baca juga: Panduan Lengkap Asia Miles, Frequent Flyer Program Cathay Pacific
Hong Kong – Januari 2019:
- Hotel Review: InterContinental Hong Kong
- Lounge Review: Club InterContinental Hong Kong
- Lounge Review: Cathay Pacific The Wing First Class Lounge
- Lounge Review: Cathay Pacific The Pier First Class Lounge
- Lounge Review: The Qantas Hong Kong Lounge
- Flight Review: Cathay Pacific First Class 777-300ER Hong Kong to Jakarta
First class Cathay Pacific hanya bisa ditemui di pesawat tipe Boeing 777-300ER dengan konfigurasi 4 kelas. Biasanya hanya ditemukan pada rute penerbangan jarak jauh/long haul seperti ke Amerika dan Eropa.
Namun, terkadang Cathay Pacific mengoperasikan pesawat ini di rute regional seperti Jakarta, Bangkok, dan Manila. Maka dari itu menurut saya, first class Cathay Pacific adalah penerbangan komersil non-stop ternyaman & termewah antara Jakarta – Hong Kong.
Bagi Anda yang tertarik untuk menonton video perjalanan ini, tonton disini:
Check-in
Untuk mencapai bandara Chek Lap Kok – Hong Kong (HKG) dari InterContinental Hong Kong, kami menggunakan layanan taksi online Uber dengan total biaya sebesar HK $249.20 atau Rp 450.000.
Saya memutuskan untuk tiba 6 jam lebih awal di bandara sebelum keberangkatan untuk memaksimalkan waktu di lounge. Namun, itu adalah kesalahan terbesar karena ternyata 6 jam berlalu dengan sangat-sangat cepat.
Saya akan mengalokasikan waktu setidaknya 10 jam pada perjalanan first class selanjutnya melalui Hong Kong!
Penumpang first class Cathay Pacific, Cathay Dragon, maskapai oneworld, dan anggota oneworld Priority berhak menggunakan fasilitas first class check-in yang terletak di bagian paling kiri terminal.
Proses check-in sendiri bisa dibilang sangat cepat dan tidak ada antrian sama sekali. Bagasi Anda akan diurus oleh staff agen yang lain selama anda menunggu prosesi check-in.
Lokasi imigrasi terletak tidak jauh dari area check-in. Sayangnya, tidak ada antrian khusus penumpang kelas premium di bandara Hong Kong. Namun, untungnya kami hanya menghabiskan waktu sekitar 5-7 menit untuk melewati imigrasi karena kondisi yang sepi.
Setelah melewati imigrasi, kami kemudian mengunjungi 3 lounge untuk mengulas satu-persatu.
Baca ulasannya berikut:
- Lounge Review: Cathay Pacific The Wing First Class Lounge
- Lounge Review: Cathay Pacific The Pier First Class Lounge
- Lounge Review: The Qantas Hong Kong Lounge
Boarding
Karena kami tiba di bandara 6 jam lebih awal, maka kami belum mengetahui letak Gate hingga 2 jam sebelum jadwal keberangkatan.
Pastikan Anda terus memonitor lokasi dari gate Anda karena awalnya kami mendapat gate 48 yang kemudian diubah menjadi 42.
Sebagai seorang Avgeek, saya memiliki hobi untuk melacak pesawat yang akan atau pernah saya naiki sebelumnya. Berikut foto pesawat 777-300ER (B-KPR) yang kami tumpangi ke Jakarta saat akan mendarat di Los Angeles.
Pernahkah Anda mencari tahu informasi tentang pesawat yang akan/pernah Anda naiki?
Nomor Penerbangan: CX 797
Jenis Pesawat: Boeing 777-300ER
Registrasi Pesawat: B-KPR
Rute: Hong Kong (HKG) – Jakarta (CGK)
Tanggal: Rabu, 16 Januari 2019
Jam Berangkat: 07.33pm
Jam Sampai: 10.50pm
Durasi Penerbangan: 4 jam, 16 menit
Kursi: 1A & 2A
Begitu memasuki pesawat, sesuai standar pelayanan first class, kami segera disambut dengan ramah menggunakan nama, dan diantarkan ke kursi masing-masing.
Terdapat 6 kursi di kabin first class Cathay Pacific dengan total 3 penumpang pada penerbangan kali ini. Satu penumpang lain yang terbang bersama kami adalah penumpang “non-revenue” yang merupakan pilot Cathay Pacific.
Kursi
Jika Anda bepergian sendiri atau berdua, maka saya sarankan untuk memilih kursi 1A dan 2A yang terpisah dari 4 kursi lainnya di sebelah kanan.
Dikarenakan kursi 2A merupakan kursi prioritas dengan bassinet, maka Anda harus meminta kepada agen Cathay untuk mendapatkannya. Saya menggunakan fitur Direct Message di Twitter untuk mengamankan kursi 2A.
Jika terdapat penumpang dengan anak-anak atau berkebutuhan khusus, maka Anda diharuskan pindah dari kursi 2A.
Meski sudah berumur lebih dari 10 tahun, namun produk first class Cathay Pacific masih pantas disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Satu hal yang pasti akan Anda rasakan saat memasuki kabin first class Cathay Pacific adalah ruang gerak yang sangat luas!
Dikarenakan tidak adanya compartment untuk carry-on, maka koper atau tas anda harus diletakkan di bawah ottoman. Alhasil, kabin menjadi terasa lebih luas dan lapang.
Tidak lama setelah duduk, kru kabin datang menawarkan welcome drink. Saya memilih segelas champagne vintage 2002 Piper-Heidsieck Rare Millesime ditemani dengan kacang.
Sayangnya, karena penerbangan ini tergolong sebagai rute regional, maka pelayanan yang diberikan agak sedikit berbeda. Penumpang tidak akan mendapatkan amenity kit, pajamas, caviar, dan champagne Krug.
Untuk rute penerbangan long-haul seperti ke Eropa dan Amerika, Anda akan bisa menikmati produk first class Cathay secara maksimal.
Kemudian kru kabin datang membawakan handuk basah hangat, Bose noise-cancelling headphone, dan segelas air botolan merk Evian.
Setelah proses boarding selesai, mood lighting dihidupkan dan kami pun memulai prosesi untuk lepas landas.
Dining
Setelah lepas landas, kru kabin kembali menawarkan champagne kepada saya dan membawakan menu makan malam kali ini.
Di first class, Anda bisa menikmati fasilitas dine on demand yang memungkinkan Anda untuk makan kapanpun yang Anda mau, maksimal 1 jam sebelum mendarat.
Jika Anda tertarik untuk melihat menu makanan & minuman pada penerbangan ini, klik gambar dibawah untuk memperbesar.
Makanan Pembuka
Untuk makanan pembuka, kami ditawari untuk mencicipi keduanya, Marinated prawn, arugula and mangso salsa dan Leek and potato soup. Well, why not?
Saya pribadi kurang menyukai perpaduan rasa udang dengan saus mangga. Sup kentang menjadi pemenang di kategori appetizer bagi saya.
Salah satu pramugari senior, Mrs. Oi dari Thailand, kemudian menawarkan kami untuk berfoto bersama. Tentunya kami tidak bisa menolak penawaran tersebut.
Kami sangat beruntung karena dilayani oleh kru kabin senior yang sangat ramah dan profesional pada penerbangan ini. Bagi saya, attention to detail pada produk first class Cathay Pacific sangatlah impresif.
Kudos kepada Mrs. Oi dan Mrs. Carolyn!
Makanan Utama
Selesai dengan makanan pembuka, selanjutnya kami disajikan makanan utama. Erika memilih Pan fried cod fillet. Menurut Erika, rasanya enak dan tekstur ikannya sangat lembut.
Sedangkan saya memilih Grilled Australian prime beef tenderloin. Ini merupakan salah satu hidangan steak terempuk yang pernah saya cicipi di pesawat.
Bahkan bisa dibilang hidangan ini hampir menyaingi U.S. Grilled Prime Beef Fillet yang didesain oleh selebriti chef Alfred Portale dari restoran Gotham di New York yang saya pesan melalui Book the Cook (BTC) saat terbang di Suites Singapore Airlines.
Tip: Usahakan untuk menghindari memesan hidangan steak di business class.
Dessert
Untuk makanan penutup atau dessert, kami berdua memutuskan untuk melewati cheese course dan langsung memesan fresh seasonal fruit, chocolate sphere, banana, and toffee cream dan salted caramel and cheese mousse.
Selesai dengan makan malam, kru kabin kemudian datang dengan 2 kotak berisi cokelat untuk hadiah.
Secara keseluruhan, saya sangat menikmati seluruh sajian makanan kecuali hidangan pembuka udang. Kualitas pelayanan dan makanan yang disajikan bisa disetarakan dengan restoran fine dining.
Lavatory
Terdapat 2 kamar mandi first class yang terletak di bagian depan, tepat di belakang kokpit. Dengan jumlah maksimal penumpang sebanyak 6 orang di first class, maka bisa diasumsikan bahwa tersedia 1 kamar mandi untuk tiap 3 penumpang!
Sebagai perbandingan, di kabin economy class pesawat 777-300ER Cathay, terdapat 5 kamar mandi untuk mengakomodasi 182 penumpang!
Ukuran kamar mandi di area first class tidak berbeda jauh dengan kamar mandi business atau economy class. Bagi saya ini merupakan satu hal yang wajib diperhatikan oleh Cathay saat mendesain produk first class baru di pesawat 777-9.
Sama halnya seperti di lounge first classnya, Cathay juga menggunakan produk dari Aēsop di kamar mandi pesawat. Kami berdua merupakan penggemar dari produk Aēsop yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Flat Bed Mode
Bagi saya, aspek terpenting dari terbang di business/first class adalah kursi yang bisa dijadikan ranjang yang nyaman untuk beristirahat. Singkatnya, menurut saya Cathay Pacific memiliki salah satu ranjang ternyaman di udara!
Pada penerbangan regional ini, Cathay tidak menyediakan matras/bedding tambahan. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah sama sekali karena kursi sudah cukup empuk dari dasarnya. Ditambah, saya pribadi lebih memilih ranjang yang cenderung keras.
Saya tertidur selama 1 jam dan terbangun mendengar pengumuman bahwa pesawat akan segera mendarat dari kapten pesawat. Bummer!
Cara Membooking Penerbangan Ini
American Airlines AAdvantage
Untuk penerbangan sekali jalan ini, saya menggunakan 32.500 miles American Airlines per orang yang saya peroleh dari promo bonus pembelian miles tahun lalu.
Sayangnya, saat ini promo yang diadakan oleh American Airlines tergolong kurang menguntungkan atau bisa dibilang cukup buruk. Jadi saya sarankan untuk jangan membeli dulu hingga promo yang lebih menarik dikeluarkan.
Alaska Airlines Mileage Plan
Jika anda ingin mencoba penerbangan ini dengan harga yang lebih murah, maka saya sarankan anda untuk menggunakan miles Alaska Airlines.
Baca selengkapnya disini: Tips Rahasia: Business Class ke Jepang atau First Class ke Hong Kong, Pergi Pulang* Hanya Rp 7.000.000!
Saat ini Alaska sedang mengadakan promo bonus 40% miles. Jika tidak terburu-buru saya sarankan untuk menunggu hingga promo bonus 50% kembali agar lebih menguntungkan.
Pastikan anda mengikuti PinterPoin untuk mendapatkan informasi promo pembelian miles terbaru.
Harga Asli Penerbangan Ini
Jika harus membayar, harga tiket ini pada saat saya menukarkan miles adalah Rp 44.474.485 per orang sekali jalan.
Valuasi yang saya dapatkan dari penukaran ini adalah Rp 1.368 / 1 mile. Tentunya angka tersebut cukup fantastis mengingat saya memvaluasi miles American Airlines sebesar Rp 190 / 1 mile. Artinya, saya berhasil melipatgandakan valuasi miles sebesar 7x.
Disinilah contoh momen yang tepat untuk menggunakan miles. Tentunya tidak pernah terbayangkan oleh saya untuk menghabiskan uang sebanyak itu untuk penerbangan yang relatif pendek ini.
Anda tidak akan pernah menyangka bagaimana poin dan miles akan merubah cara anda bepergian untuk selamanya!
Penutup
First class Cathay Pacific adalah salah satu produk terbaik di angkasa yang bisa anda nikmati tanpa harus menggelontorkan uang banyak. Menariknya, anda bisa merasakan penerbangan ini dengan membeli miles Alaska atau American Airlines dengan total biaya Rp 7 – 9 juta.
Perjalanan anda akan terasa sangat menyenangkan dimulai dari proses check-in, bersantai di lounge, hingga turun dari pesawat. Bagi saya, Cathay Pacific berhasil membuktikkan diri sebagai salah satu maskapai terbaik dunia dengan konsistensinya.
Keren sekali ko ! Gimana cara dapat jadwal yang pemulangan malam ko ? Pas saya coba cari kok dapatnya yang pulang pagi terus dari HKG ya
Kevin,
Umumnya seasonal first class Cathay ini hanya ada pada pagi hari (CX 777).
Kebetulan pada tanggal keberangkatan saya, Cathay mengoperasikan kabin first class pada penerbangan malam (CX 797).
Mantep banget ko ulasannya. Salut nih infonya adn tips2nya.
Ditunggu update2nya
Semoga bermanfaat ๐
Semangat pagi, Ko. Saya mau ikut cara Ko. Setelah beli miles alaska, bagaimana tahu convert mile ke penerbangan lain ??
Halo Henry,
Mungkin pertanyaan Anda bias diperjelas? Alaska Miles bisa digunakan langsung untuk memesan penerbangan Cathay Pacific maupun JAl. Pastikan saja Anda mengetahui caranya. https://pinterpoin.com/2019/04/22/business-class-japan-airlines-pulang-pergi-ke-jepang-7-9-jutaan/
https://pinterpoin.com/2019/05/17/pertanyaan-seputar-alaska-mileageplan/
halo ko,
saya sudah baca artikelnya dan menemukan untuk mencari di alaskaair, kaga bisa.
saya menduga harus ada point dulu baru keluar jadwalnya ??? bener ???
Halo Henry,
Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari Vincent (PinterPoin) yang notabene lebih mengerti Alaska Miles, Anda tidak perlu memiliki point terlebih dahulu untuk bisa mengetahui jadwal/ketersediaan seat di maskapai lain.