Film “Crazy Rich Asians” yang belum lama ini baru diputar di Indonesia memang menarik perhatian banyak kalangan. Blog ini memang bukan dibuat untuk membahas film, namun saya akan membagikan pendapat saya tentang film ini terdorong oleh banyaknya diskusi yang membahas adegan penerbangan super mewah di film tersebut.
Setelah menyaksikan film tersebut, saya merasa bahwa film ini adalah sebuah alat marketing yang sangat efektif dalam mendorong orang untuk mengunjungi Singapura. Film ini berhasil menunjukkan bagian-bagian terbaik dari perwisataan di Singapura.
Namun, satu hal yang menurut saya sangat disayangkan adalah kesempatan bekerja sama yang ditolak oleh Singapore Airlines untuk mempromosikan produk Suites pada film ini.
Sesuai dengan tema film ini, produk Singapore Suites memang ditujukan kepada orang-orang yang memiliki uang yang sangat banyak. Penerbangan sekali jalan di rute New York – Singapura akan setidaknya membutuhkan US $10.000 atau… bisa dengan poin seperti yang saya lakukan!
Ulasan: Singapore Airlines Suites A380 New York to Frankfurt Harga 200 Juta Rupiah!
Ulasan: Singapore Airlines Suites A380 Frankfurt to Singapore
Ulasan: Singapore Airlines Suites A380 Singapore to Hong Kong Rute Suites Paling Terjangkau
Disunting dari co-produser dari film ini, Brad Simpson, “It was going to be an ad for Singapore Airlines! But they were not sure the movie would represent the airline and their customer in a good light. People want what Richard Curtis’ movies (“Love, Actually,” “Notting Hill”) do for England — they make you want to visit the country.”
Nampaknya Singapore Airlines tidak percaya bahwa film “Crazy Rich Asians” dapat mewakili citra perusahaan dan pelanggannya dengan baik dan benar. Menurut saya, ini merupakan kesempatan mendapat iklan gratis senilai puluhan juta dolar yang dilewatkan oleh Singapore Airlines. Maskapai seringkali menghabiskan jutaan dolar untuk promosi seperti iklan Emirates yang dibintangi oleh Jennifer Aniston ini:
Maskapai imajinatif, Pacific Asean Airlines, yang digunakan pada film ini tentunya menunjukkan sisi mewah dari penerbangan yang tidak pernah terbayangkan oleh kebanyakan orang. Kabin Suites yang digunakan tentunya sangat mirip dengan produk Suites lama Singapore Airlines, namun tentunya telah dimodifikasi. Terdapat juga bar yang bisa dijumpai di Emirates A380.
Penutup
Menurut pandangan saya, Singapore Airlines tentunya akan menyesal karena menolak ajakan kerja sama tersebut. Bayangkan berapa orang di dunia ini yang menyaksikan film ini, dan terlebih film ini mendapat respons yang sangat baik dari penonton.
Namun pada sisi yang lain, tentunya perusahaan wajib untuk menempuh langkah yang aman untuk menjaga citra perusahaan.
Menurut anda, apakah Singapore Airlines telah melakukan blunder dengan menolak untuk ditampilkan dalam film “Crazy Rich Asians”?