Negara Teraman Dikunjungi COVID-19 | PinterPoin

COVID-19: Daftar Negara Teraman Untuk Dikunjungi

Setiap negara memiliki kebijakan dan cara menangani pandemi yang berbeda-beda. Pastinya ada sejumlah negara yang berhasil meredam penyebaran dan masuk dalam kategori teraman untuk dikunjungi pada pandemi COVID-19 ini.

The Deep Knowledge Group melakukan penelitian untuk menentukan negara teraman untuk dikunjungi saat ini menggunakan analisa komprehensif dan kuantitatif. Metode penilaian yang digunakan berdasarkan sejumlah faktor yang terdiri dari:

  • Quarantine Efficiency (Efisiensi karantina)
  • Government Efficiency of Risk Management (Efisiensi pemerintahan dalam manajemen resiko)
  • Monitoring and Detection (Pemantauan dan deteksi)
  • Healthcare Readiness (Kesiapan fasilitas kesehatan)
  • Regional Resiliency (Ketahanan daerah)
  • Emergency Preparedness (Kesiapan keadaan darurat)

Baca juga: Ketahui Persyaratan & Larangan Traveling di Setiap Negara Melalui Website Ini


Studi COVID-19 ini didesain untuk mengklasifikasi, menganalisa, dan mengurutkan kondisi keuangan, sosial, dan stabilitas kesehatan pada 200 region, negara, dan teritori. Berdasarkan metode tersebut, berikut 20 negara teraman (setelah di rata-rata) untuk dikunjungi pada pandemi COVID-19:

  1. Swiss
  2. Jerman
  3. Israel
  4. Singapura
  5. Jepang
  6. Austria
  7. China
  8. Australia
  9. Selandia Baru
  10. Korea Selatan
  11. Uni Emirat Arab
  12. Kanada
  13. Hong Kong
  14. Norwegia
  15. Denmark
  16. Taiwan
  17. Saudi Arabia
  18. Hungaria
  19. Belanda
  20. Vietnam
Negara Teraman untuk Dikunjungi COVID-19 | PinterPoin
Peringkat negara teraman untuk dikunjungi selama pandemi COVID-19.

Indonesia, Ada di Peringkat Berapa?

Indonesia berada pada peringkat 97 teraman untuk dikunjungi di tengah pandemi COVID-19.

Melihat jumlah penderita COVID-19 yang bertambah pesat setiap harinya, tidak heran jika Indonesia berada di peringkat 97 saat ini. Bahkan saya merasa jika peringkat tersebut bisa semakin menurun jika tidak ditangani dengan baik.

Swiss, negara yang dianggap teraman mendapatkan skor tinggi sebesar 752. Sedangkan Indonesia hanya mengumpulkan skor total sebesar 451:

  • Quarantine Efficiency (Efisiensi karantina) – Skor: 91
  • Government Efficiency of Risk Management (Efisiensi pemerintahan dalam manajemen resiko) – Skor: 108
  • Monitoring and Detection (Pemantauan dan deteksi) – Skor: 91
  • Healthcare Readiness (Kesiapan fasilitas kesehatan) – Skor: 45
  • Regional Resiliency (Ketahanan daerah) – Skor: 65
  • Emergency Preparedness (Kesiapan keadaan darurat) – Skor: 51
teks, cuplikan layar, Font, lingkaran, logo, Biru listrik, nomor
Skor Indonesia tergolong rendah dikarenakan penanganan yang kurang baik dan efisien.

Penutup

Negara aman bukan berarti bisa dikunjungi dengan bebas kapan pun. Traveling tetap tidak dianjurkan saat ini dan data ini saya anggap sebagai patokan menarik untuk melihat negara mana yang serius dan berhasil dalam meredam penyebaran COVID-19.

Jika Anda merencanakan liburan di masa yang akan datang, maka data ini mungkin bisa berguna dalam membantu Anda memilih destinasi liburan yang lebih aman. Apabila Anda tertarik untuk mempelajari data lebih terperinci, silahkan kunjungi link ini untuk data komprehensifnya.

.

Negara mana yang Anda anggap sukses dalam menghadapi pandemi COVID-19?

H/T: No Mas Coach!

Featured Image: Zurich, Swiss | Booking.com

Share

1 comment
  1. Thanks for sharing, nice info.

    Sayang nya Indonesia masuk ke posisi terbawah. Artinya masuk ke kategori high-risk.

    Maka orang asing akan menghindari datang ke indonesia dan sebaliknya orang indonesia makin sulit keluar negeri dalam waktu dekat karena negara-negara lain kemungkinan tidak akan membuka perbatasan nya untuk warna negara indonesia.

    Setiap negara akan menerapkan ijin masuk berdasarkan tingkat resiko suatu negara. Seperti kita ketahui sekarang ini hampir seluruh dunia sudah menutup border dan menerapkan lockdown (baik penuh maupun partial) yang berdampak besar ke ekonomi negara. Saat mulai melonggarkan lockdown dan pembukaan border, tentu nya pemerintah masing-masing negara akan mempelajari mana yang aman buat negara nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.