Saya baru saja menghadiri acara peresmian pesawat berbadan lebar A330-300 pertama milik Batik Air kemarin. Acara tersebut dilangsungkan di terminal 1A bandara Soekarno-Hatta Jakarta.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LDY tersebut terlihat sangat atraktif dengan livery ekor Batik yang ikonik. Namun logo brand Batik belum terpajang di body pesawat.
Rute Penerbangan
Menurut CEO Batik Air, Capt. Achmad Lutfie, pesawat A330-300 ini akan digunakan untuk melayani penerbangan full service jarak jauh yang untuk saat ini akan difokuskan untuk Umrah. Rute yang direncanakan adalah Medan, Jakarta, Solo, dan Makassar ke Jeddah & Madinah.
Menurut beliau, pesawat ini juga akan digunakan pada rute domestik yang populer. Saya memprediksi jika rute Jakarta – Denpasar kelak akan dilayani oleh pesawat ini.
Kedepannya, pesawat ini juga akan digunakan pada rute China dan Australia. Menariknya, pihak Batik Air menyebutkan bahwa mereka akan menyasar rute China seperti Wuhan dan Nanning yang menurut saya lebih pas untuk dilayani dengan pesawat A320 atau B737.
Saya pribadi cukup optimis jika Batik bisa bersaing di rute Shanghai dan Beijing dengan pesawat A330 ini. Apalagi mengingat maskapai kompetitor memutuskan untuk terbang all-Economy Class ke dua rute tersebut. Penerbangan non-stop dengan Business Class ke 2 rute tersebut kini hanya dilayani oleh Air China (Beijing) dan China Eastern (Shanghai).
Economy Class
Economy Class nampak cukup nyaman, namun dengan konfigurasi 3-3-3 yang tergolong padat untuk A330. Kabin Economy Class terpecah menjadi 3 bagian dengan seat map sebagai berikut:
Mendekati ekor pesawat yang menyempit, terdapat barisan kursi 44 sampai dengan 51 dengan konfigurasi 2-3-2 yang tentunya lebih private dan ideal untuk pasangan.
Ruang gerak kaki di Economy Class juga cukup lega jika dibandingkan dengan low cost carrier.
Barisan kursi terdepan akan memberikan ruang gerak kaki yang lega. Jika bisa memilih, saya akan memilih diantara kursi bulkhead (baris depan) atau kursi di bagian belakang pesawat. Namun perlu diperhatikan jika arm rest di kursi bulkhead tidak bisa diangkat.
Setiap kursi dilengkapi dengan layar in flight entertainment yang cukup jernih.
Business Class
Business Class tentunya menjadi daya tarik utama dari acara ini. Bagi saya, kursi di pesawat A330 ini tentunya jauh lebih baik ketimbang kursi recliner di pesawat A320 dan B737.
Terdapat 18 kursi dengan konfigurasi 2-2-2 yang bisa direbahkan. Perlu diperhatikan jika kursi ini merupakan angled lie-flat. Penumpang tidak bisa berbaring lurus 180° sehingga mungkin kurang ideal untuk penerbangan 7 jam keatas.
Sebelum mengakhiri tur pesawat, saya berkesempatan untuk memasuki kokpit pesawat untuk sesaat.
Penutup
Selamat kepada Batik Air yang telah mendatangkan pesawat Airbus A330-300 pertamanya. Kedatangan pesawat tersebut merupakan statement tegas bahwa Batik akan segera melakukan ekspansi ke rute-rute internasional. Untuk saat ini, pesawat ini akan difokuskan terlebih dahulu pada rute Jeddah dan Madinah.
Pada bulan Januari dan Februari 2020, Batik Air akan kembali mendatangkan 2 unit pesawat A330-300.
itu kursi business classnya angle lie flat tapi kok shellnya sama kayak lot 787 yang full flat ya? berarti bisa dipakai sebagai flat bed jika di modif kan ya ?