Bertambah murah nya tiket pesawat menjadikan jumlah wisatawan asing yang datang ke Jepang meningkat pesat. Wisatawan khususnya dari Asia biasanya datang ke Jepang untuk menikmati keindahan budaya negara tersebut.
Di seluruh Jepang, Anda akan bisa melihat banyak Temple (Otera) atau Shrine (Jinja) karena rata-rata warga negara Jepang menganut agama Buddha. Warga Jepang biasanya pergi ke Otera dan Jinja untuk berdoa atau menenangkan diri.
Selain warga Jepang, para wisatawan asing yang datang ke Jepang pun biasanya mengunjungi Otera dan Jinja untuk berdoa atau sekedar berjalan-jalan.
Beberapa tempat wisata menolak grup turis asing
Rata-rata warga Jepang selalu menaati peraturan dan berusaha untuk menjaga kebersihan lingkungan terutama di tempat suci seperti Otera dan Jinja.
Namun sayangnya, perilaku baik tersebut tidak seiring dengan perilaku wisatawan asing yang datang berkunjung ke Jepang.
Di lansir dari The Asahi Shimbun, beberapa tempat wisata di Jepang terutama tempat suci, menolak wisatawan asing yang datang dalam bentuk grup.
Nanzoin Temple di Fukuoka yang terkenal dengan patung Buddha Tidur nya juga mengatakan mereka tidak menerima grup turis asing. Pernyataan tersebut di tulis dalam 12 bahasa agar seluruh wisatawan asing yang datang bisa paham.
Kepala Biksu Nanzoin Temple, Kakujo Hayashi mengatakan bahwa turis yang datang dalam bentuk grup biasanya lebih tidak menjaga perilaku mereka. Kadang-kadang mereka mendapati turis asing memanjati atap bangunan Otera.
Namun Hayashi menekankan bahwa larangan tersebut hanya untuk turis yang datang dalam bentuk grup. Selain grup turis, mereka tetap menerima turis individual untuk datang ke Nanzoin Temple.
Selain tempat suci, beberapa tempat makan juga kadang terlihat menolak wisatawan asing yang datang dalam jumlah banyak.
Alasan penolakan ini di karenakan banyak wisatawan asing yang datang dengan membawa makanan mereka sendiri. Wisatawan asing juga terkadang tidak menjaga kebersihan dan sering membuat keributan.
Penutup
Saya sering melihat banyak turis asing yang datang ke Jepang tidak menjaga perilaku mereka. Terkadang perilaku atau kebiasan buruk di negara mereka di bawa ke Jepang sehingga warga Jepang merasa tidak nyaman.
Mungkin pepatah “Di mana langit bumi di pijak, di situ langit di junjung” harus di terapkan setidaknya oleh kita orang Indonesia. Mudah-mudahan kita bisa menjaga perilaku kita dimana pun kita berada.