teks, struk, Font, nomor, cuplikan layar

Apa Yang Terjadi Jika Anda Mendapatkan Tanda “SSSS” di Boarding Pass Anda?

Apakah Anda pernah mendapatkan tanda “SSSS” di boarding pass Anda pada saat terbang ke Amerika Serikat? Di artikel kali ini, saya akan menjelaskan apa itu “SSSS” dan pengalaman pribadi saya mendapatkan tanda “SSSS” di boarding pass saya.

Amerika Serikat memang di kenal sebagai salah satu negara yang sulit memberikan visa untuk warga negara asing. Jika Anda mendapatkan visa Amerika Serikat, belum tentu Anda sudah bisa lega dan masuk ke Amerika dengan tenang.

Setelah Anda tiba di Amerika, Anda masih harus berhadapan dengan pihak imigrasi. Dan jika pihak imigrasi mencurigai kedatangan Anda, tidak menutup kemungkinan Anda bisa di deportasi kembali ke negara asal.

teks, Wajah manusia, kertas, orang, Produk kertas
Visa Amerika Serikat

Apa itu “SSSS”?

“SSSS” adalah singkatan dari Secondary Security Screening Selection yang memiliki arti Pemeriksaan Keamanan Tambahan. “SSSS” merupakan protokol keamanaan negara Amerika Serikat yang menyeleksi penumpang masuk ke Amerika untuk mendapatkan pemeriksaan tambahan.

Penumpang yang “beruntung” biasanya akan mendapatkan tanda “SSSS” atau tanda S di boarding pass. Penumpang tersebut akan menjalani berbagai pemeriksaan yaitu pemeriksaan metal pada barang bawaan maupun tubuh, dan juga interogasi setelah mendarat di Amerika.

teks, orang, dalam ruangan, plafon, orang-orang, pengambilan bagasi
Imigrasi Amerika Serikat. Foto Elliot Advocacy.

Seluruh penumpang (warga negara Amerika tanpa terkecuali) memiliki kesempatan untuk mendapatkan “SSSS”. Beberapa kriteria penumpang yang mendapatkan pemeriksaan tambahan adalah:

  • Penumpang dengan tiket one-way.
  • Penumpang yang membayar tiket dengan uang tunai.
  • Seleksi acak (random selection)

Pengalaman mendapatkan tanda “SSSS”

Dua hari yang lalu, tanggal 16 April 2019, saya terbang dari Jakarta menuju Dallas dengan 2 kali transit yaitu di Kuala Lumpur dan Narita. Saya menggunakan Malaysia Airlines untuk penerbangan dari Jakarta ke Narita via Kuala Lumpur dan di lanjutkan dengan American Airlines ke Dallas.

Pada saat check-in di Jakarta, petugas check-in memberikan saya 2 lembar boarding pass yaitu penerbangan ke Kuala Lumpur dan Narita. Petugas mengatakan bahwa boarding pass saya ke Dallas akan di berikan pada saat saya tiba di Narita.

Setelah tiba di bandara Narita, saya langsung menuju lounge dan mencetak boarding pass saya di sana. Pemrosesan boarding pass saya terbilang lancar meskipun petugas sempat beberapa kali menunjuk layar monitor dengan ekspresi kaget dan berdiskusi dengan temannya.

Setelah saya mendapatkan boarding pass, saya tidak memerhatikan lagi apa yang tertulis di boarding pass saya, dan ternyata ada tanda “SSSS” di boarding pass saya.

teks, struk, Font, nomor, cuplikan layar
Boarding pass dengan tanda “SSSS”.
Pemeriksaan pada saat boarding

American Airlines biasanya membagi boarding groups menjadi 9 grup. Pembagian ini di lakukan berdasarkan tingkat prioritas boarding. Pada saat itu saya berada pada group 3 dan berbaris seperti biasanya. Namun, setelah boarding pass saya di scan, saya langsung di tarik ke satu bilik.

Di sana terdapat 4 orang petugas di mana 2 orang adalah orang Jepang dan 2 orang lagi menurut saya adalah orang Filipina. Dan saya pun langsung di periksa oleh keempat petugas tersebut.

pakaian, orang, Wajah manusia, pria, dalam ruangan, orang-orang, wanita, gadis, alas kaki, Layanan, plafon, Bagasi dan tas, grup, keramaian, menunggu
Suasana pada saat boarding

Ransel saya di buka oleh salah satu petugas, dan petugas lainnya memeriksa pakaian, kantong dan sepatu saya. Kemudian setelah itu, telapak tangan saya juga di lap dengan 2 lembar kertas dan setelah itu kertas tersebut di masukkan pada suatu mesin yang sampai sekarang saya tidak mengerti apa tujuan pemeriksaan tersebut. (Ada yang tahu pemeriksaan apakah ini?)

Dan “beruntung”nya, setelah kertas tersebut di masukkan ke dalam mesin, mesin tersebut berbunyi kencang. Salah satu petugas langsung mengatakan “Wah, ada apa ini?” dan langsung mengeluarkan 2 lembar kertas lagi untuk mengecek telapak tangan saya kembali. Untunglah pada pemeriksaan kedua, mesin tidak berbunyi dan saya diizinkan untuk masuk ke dalam pesawat.

Setelah mendarat

Tidak ada yang aneh pada penerbangan saya ke Dallas. Sampai saat ini, saya masih belum mengetahui bahwa saya adalah satu-satunya orang di pesawat yang akan di interogasi sesaat setelah mendarat.

Pada saat pesawat mendarat, para penumpang menunggu pintu pesawat di buka dan biasanya penumpang first class dan business class akan turun terlebih dahulu. Namun kali ini, yang turun terlebih dahulu adalah saya (penumpang economy class yang duduk paling belakang sebelum toilet).

Setelah pintu pesawat terbuka, salah satu awak kabin memberikan pengumuman yang berisi “Passenger Eddy, please take your belonging and come to the door immediately“. Pengumuman tersebut di lakukan beberapa kali dan saya tidak sadar bahwa saya yang di panggil.

Sampai dengan pengumuman terakhir yang berisi “Passenger Eddy, please come forward or other passengers will not allow to go out from the aircraft“, saya baru sadar bahwa saya yang di panggil.

Karena saya duduk paling belakang dan penumpang lain memblokir jalan menuju ke depan, saya memberitahu awak kabin yang di belakang dan awak kabin tersebut membukakan jalan untuk saya.

penumpang, abin pesawat terbang, Wajah manusia, pesawat terbang, dalam ruangan, orang, pesawat
Penampakan dari tempat duduk saya.

Perjalanan ke pintu pesawat terasa panjang dengan tatapan heran seluruh penumpang kepada saya. Pada saat itu, saya merasa bersalah karena sudah membuat mereka semua menunggu lama.

Setelah sampai di pintu pesawat, para penumpang business class dan awak kabin yang menunggu di pintu pesawat pun bernafas lega karena akhirnya mereka bisa turun dari pesawat.

Di depan pesawat, satu orang petugas imigrasi telah menunggu saya dan memperkenalkan dirinya kepada saya. Petugas tersebut beberapa kali menenangkan saya dan mengatakan bahwa saya hanya akan di tanya beberapa pertanyaan dan di minta untuk mengisi formulir.

Saya di bawa berjalan melewati seluruh penumpang yang sedang mengantri di tempat imigrasi. Paspor saya juga di cap dengan mudahnya dan langsung di bawa ke satu kantor.

dalam ruangan, pakaian, lantai, orang, plafon, orang-orang
Immigration line di bandara Dallas Fort Worth. Kredit Sherwoodphoto
Interogasi

Di kantor tersebut, saya di suruh mengisi formulir yang berisi data-data pribadi saya dan keluarga saya. Data pribadi tersebut mencakup pekerjaan sampai dengan ID Facebook dan Instagram saya.

Kemudian setelah itu, petugas tersebut melontarkan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

  • Kamu pernah kuliah di Jepang kan? Kapan kamu lulus?
  • Coba jelaskan apa pekerjaan ayah, ibu dan saudara kamu.
  • Apa yang akan kamu lakukan di Amerika?
  • Apa yang kamu lakukan pada saat mengunjungi negara China dan Taiwan?
  • Coba sebutkan semua negara yang pernah kamu kunjungi, tujuannya apa dan kapan?
  • Apakah kamu atau keluarga kamu bekerja di pemerintahan?
  • Bagaimana situasi politik di Indonesia sekarang?
  • Apakah kamu atau keluarga kamu bergabung dalam kelompok ekstrimis?
  • Apakah kamu pernah di tangkap polisi?
  • Apakah kamu pernah di interogasi oleh pihak intelijen?

Setelah beberapa pertanyaan tersebut, akhirnya saya di “lepaskan”.

Kesimpulan

Setelah kejadian tersebut, saya pun menceritakan pengalaman saya ini kepada bro Vincent dan bro Edwin. Mereka pun menanyakan kepada saya apakah ada tanda “SSSS” di boarding pass saya. Dan akhirnya saya mencari tahu mengenai apa arti tanda “SSSS” ini.

Setelah berdiskusi dengan mereka, kami pun menyimpulkan bahwa pemeriksaan ini di lakukan karena saya terlihat mencurigakan dalam beberapa penerbangan terakhir saya.

Bulan lalu saya baru menyelesaikan status run saya. Pada status run tersebut, saya beberapa kali keluar dan masuk ke negara Jepang, Filipina dan Malaysia dengan periode tinggal yang singkat.

Dan setelah status run, saya melanjutkan perjalanan saya ke Hong Kong dan Makau. Mungkin karena itinerary perjalanan saya yang tidak biasanya, petugas pun memberikan tanda “SSSS” pada boarding pass saya.

Salah satu frequent flyer di blog One Mile At A Time (Lucky) juga beberapa kali mendapatkan tanda “SSSS” di boarding pass nya meskipun beliau adalah warga negara Amerika.

Penutup

Jika dalam waktu dekat Anda akan terbang ke Amerika, mungkin Anda boleh melihat apakah Anda mendapatkan tanda “SSSS” di boarding pass Anda atau tidak.

Jika Anda mendapatkan tanda tersebut, saran saya jangan panik dan jawab semua pertanyaan petugas imigrasi dengan tenang dan jujur.

Pengalaman ini merupakan pengalaman pertama kali saya di interogasi oleh pihak imigrasi dan menjadi pengalaman yang menarik. Mungkin saja lain kali pada saat saya mengunjungi negeri Paman Sam lagi, saya akan di interogasi seperti ini lagi. Namun pada saat itu, saya mungkin akan lebih siap.

Apakah Anda pernah mendapatkan tanda “SSSS” di boarding pass Anda?

Share

8 comments
  1. Ini salah 1 article paling Bagus di bulan April menurut saya. Saya gk pernah ada baca article tentang topic ini Karena Memang jujur aja saya gak ada interest travel ke amrik.

    Tp ini m3mbuka wawasan saya sehinga kalau seandainya saya “beruntung” dapet label SSSS saya tidak perlu panik Toh kalau kita jujur tidak akan ada masalah.

  2. “Kemudian setelah itu, telapak tangan saya juga di lap dengan 2 lembar kertas dan setelah itu kertas tersebut di masukkan pada suatu mesin yang sampai sekarang saya tidak mengerti apa tujuan pemeriksaan tersebut. (Ada yang tahu pemeriksaan apakah ini?)”

    Menurut sepengetahuan saya, alat ini untuk deteksi jejak bom dan/atau narkotik di tubuh orang yang di pindai. CMIIW

    1. Halo Wilber,

      Terima kasih jawabannya. Setelah saya coba cari tahu, memang jawaban yang paling memungkinkan adalah deteksi narkotika dan bom 🙂

  3. Hahaha… Funny yet great article.
    Ini mengingatkan saya pada pengalaman saya di SFO Nov 2001, peristiwa 911 baru terjadi 2 bulan sebelumnya. Waktu itu sepertinya belum ada SSSS. Tapi saya juga ‘beruntung’ dipilih sebagai salah satu penumpang yang harus diperiksa extra teliti. Beruntung nya saya kebetulan petugas di bandara SFO yang bertugas memeriksa adalah orang keturunan Asia, begitu sang Sushu yang kelihatan kelelahan ini melihat saya yang cewek imut (untuk ukuran Asia & Amrik), bermata sipit, berpakaian modern & rapi langsung dia suruh saya jalan terus, gak perlu bongkar2 isi tas atau buka2 sepatu 🙂
    Beda banget sama sang Aie di Changi yang minta sepatu ankle boots saya dibuka & di-scan, mana waktu boarding udah mepet lagi (*tepokjidat*).

    1. Halo Tesskrit,

      Cerita-cerita seperti ini sebenarnya pada saat kejadian sangat menegangkan. Tetapi setelah semuanya terlewati, semua jadi cerita yang lucu untuk diceritakan 🙂 Terima kasih ceritanya Tesskrit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.