pesawat terbang, pesawat, outdoor, transportasi, langit, awan, pesawat terbang sipil, Perjalanan udara, Perusahaan penerbangan, kendaraan, Mesin pesawat terbang, Mesin jet, Bandara, Pesawat jet, landasan, Terbang, Pesawat lorong tunggal, penerbangan, Layanan, Twinjet, Rekayasa dirgantara, tarmak, Pelataran pesawat, jet, tanah, Boeing 747, Boeing 747-400, Pabrikan dirgantara, Boeing 737, jalan, besar, diparkir, airbus

WOW: Pilot Garuda Indonesia Ancam Penumpang?!

Beberapa pembaca mengirimkan kabar tentang cerita pilot Garuda Indonesia yang mengancam penumpang yang terbang dengan keluarga. Kejadian tersebut terjadi di penerbangan Garuda Indonesia GA 404 rute Jakarta – Denpasar pada hari Sabtu, 4 Januari 2020.

Intinya, kapten Garuda Indonesia GA 404 menginstruksikan petugas Avsec di bandara Ngurah Rai Bali untuk menahan pasangan suami & istri tersebut karena dianggap telah menghina Garuda Indonesia dengan berkata kasar.

Anda bisa mengikuti jalur cerita versi penumpang melalui thread Twitter berikut ini:

Berikut surat keterangan dari unit post flight Garuda Indonesia di Denpasar:

Pilot Garuda Ancam Penumpang
Surat keterangan dari Garuda Indonesia. Via: @jesswjk.

Kisah Nyata atau Hoax?

Hingga detik ini, tentu saja kabar tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya sebelum ada pernyataan resmi dari pihak Garuda Indonesia atau Avsec bandara Ngurah Rai.

Saya pribadi merasa bahwa cerita ini benar adanya berkat cocoknya kronologis cerita dengan detil penerbangan. Sang penumpang nampaknya bersedia untuk memberikan keterangan jika diminta.

Saya juga tidak melihat adanya unsur kepentingan pribadi dalam menceritakan kejadian ini mengingat sang penumpang terancam bersalah karena melakukan pencemaran nama baik jika terbukti membuat-buat cerita.

Fakta Penerbangan GA 404

Melalui data Flightradar24, Penerbangan GA 404 rute Jakarta – Denpasar pada tanggal 4 Januari 2020 memang mengalami keterlambatan pada keberangkatan dan ketibaan, dengan detil sebagai berikut:

  • Lepas landas dari Jakarta pukul 09.48 pagi WIB (seharusnya 09.25 pagi WIB)
  • Mendarat di Bali pukul 12.53 siang WITA (seharusnya 12.35 siang WITA)

Pesawat juga benar tercatat berputar-putar sebelum mendarat di Ngurah Rai karena situasi landasan yang tidak clear untuk GA 404.

teks, cuplikan layar, peta
Penerbangan GA 404 memang berputar-putar sebelum mendarat di Bali. Via: Flightradar24.

Jika melihat dari jalan cerita tersebut, pilot Garuda Indonesia bersangkutan memang terkesan sangat arogan dan mengintimidasi. Tidak seharusnya pilot mengancam penumpang yang bahkan belum terbukti secara pasti telah menghina.

Berdasarkan cerita, pramugari Garuda Indonesia mendengar kata cacian penumpang dari galley. Jika benar, maka berarti sang suami berkata cukup keras hingga bisa terdengar di galley.

Namun yang perlu dipertanyakan adalah apakah kejadian tersebut mengganggu jalannya penerbangan secara keseluruhan? Saya rasa tidak.. Bagi saya sang pilot telah bereaksi berlebihan dan diluar kewenangannya.


Baca juga: Opini: 7 Hal yang Harus Dilakukan Oleh Garuda Indonesia Untuk Berbenah


Satu hal yang meresahkan bagi saya adalah pilot yang ‘kabur’ dari permasalahan setelah mengetahui bahwa penumpang mengenal komisaris Garuda Indonesia secara personal dan akan melaporkan kejadian ini. Petugas bandara pun ‘terpaksa’ untuk melindungi sang pilot dengan tidak memberikan nama pilot tersebut.

teks, cuplikan layar, Font

Mengingat nama pilot Garuda Indonesia yang ancam penumpang sudah beredar di media sosial, maka menarik untuk ditunggu kelanjutan dari cerita ini.

Wow..

Apa pendapat Anda tentang kejadian pilot Garuda yang ancam penumpang ini?

Share

4 comments
  1. Baru selesai baca twitter nya victim.

    Wah arrogant capt nya, parah…waktu sdh tau victim ga bisa di “bully” langsung lari captain nya wkwkwkw

    Jadi semakin malas nih rasanya untuk fly with garu** lol.

    Semoga identity captain nya bisa di reveal soon. Penasaran sama model nya seperti apa 🙂

    1. Kalo ini memang terjadi seperti yg diceritakan di atas, adalah suatu bentuk pengendalian keluhan yg fatal menurut saya. Apalagi Garuda Indonesia adalah perusahaan jasa/service. Dimana Garuda yg katanya ramah? Apalagi di section business class. Sudah seharusnya menghandle keluh kesah penumpang dengan baik, bukan malah mengintimidasi. Kalau keluhan pelanggan bisa ditangani dengan pendekatan yg baik, saya rasa citra perusahaan juga akan meningkat, tidak menjadi sebaliknya seperti skrg ini.

      Kemarin bikin aturan dilarang foto di pesawat, habis ini mungkin bikin aturan dilarang mengumpat di pesawat

  2. Jujur bilang “Garuda Itu tai” jg Sangat tidak baik di dengar. Gak perlu harus kata kasar seperti F*ck Padahal staff Garuda tidak bersalah.

    Dr pihak penerbangan kan wajib melarang org ke WC. Kalau terjadi turbulence Mereka bs di tuntut habis2 tuh. Seharusnya kalau di kasih Itu bersyukur, gk di kasih ya emg seharusnya.

    Tp Garuda over react sih. Justru Kalau di handle dengan baik Dr pihak Garuda, malah Bisa mempermalukan penumpang itu Dan membesarkan nama baik Garuda.

  3. Culture Garuda & berapa BUMN harus benar2 di rubah. Arrogant sekali Pilot & Staff yang Bully penumpang. Di critic sedikit lsg di laporkan ke Polisi. Itu kalau bukan bully, apa lagi? Belum lama ada blogger yang juga di laporkan ke Polisi hanya karena posting menu makanan di tulis tangan.

    Semoga Menteri Baru Erick Tohir bisa benahi culture perusahaan2 bumn termasuk Garuda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.