Schengen

Uni Eropa Tutup Perbatasan Hingga September 2020?

Dimulai dari kota Wuhan, kini Coronavirus (COVID-19) telah menjelma menjadi pandemi global. Segala penjuru dunia harus berperang dalam mencegah penyebaran lebih lanjut. Kini, Uni Eropa (Schengen) dikabarkan akan menutup perbatasannya hingga bulan September 2020.

Dalam perbincangan antara Presiden Perancis, Emmanuel Macron dengan Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen, muncul wacana penutupan perbatasan Schengen hingga bulan September 2020.

Presiden Macron secara spesifik mengambil contoh kasus Amerika Serikat, dimana krisis Coronavirus terjadi belakangan dan kini mencapai puncaknya.

Penutupan tersebut merupakan upaya dalam mencegah penyebaran Coronavirus lebih lanjut ke Uni Eropa. Tidak menutup kemungkinan juga jika penutupan bisa berlangsung lebih lama jika kondisi tidak kian membaik.

Uni Eropa Schengen ditutup
Fjord di Flåm di Norwegia, salah satu negara anggota Schengen namun tidak masuk dalam Uni Eropa. Foto: PinterPoin.

Baca juga: Opini: Industri Pariwisata Indonesia Setelah Epidemi Virus Corona


Negara Anggota Schengen

Mungkin Anda sudah familiar dengan istilah Schengen karena cukup populer bagi traveler yang ingin berkunjung ke Eropa.

Schengen sendiri merupakan area di Eropa yang beranggotakan 26 negara. Pemegang Visa Schengen bisa dengan bebas berkelana di negara-negara Schengen karena tidak adanya perbatasan dan passport control. Contoh: Jika Anda mempunyai visa Belanda, maka Anda bisa mengunjungi negara-negara Schengen lain seperti Perancis dan Belgia dengan visa tersebut.

Berikut 26 negara yang masuk dalam perjanjian Schengen:

Austria, Belgia, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.

Saya sendiri mempunyai visa Schengen multiple entry yang akan habis pada bulan September 2020. Rencana awal saya adalah mengunjungi Perancis di bulan Juni 2020. Bisa dipastikan rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan karena hingga saat ini Uni Eropa masih menutup akses masuk.

Melihat sisi positifnya, penutupan akses saya rasa harus dilakukan. Semakin cepat pandemi ini usai, maka semakin cepat kita bisa kembali ke kehidupan normal.

Apakah Anda mempunyai rencana untuk mengunjungi Uni Eropa (Schengen)?

H/T: LoyaltyLobby

Share

4 comments
  1. saya pemegang visa schengen sampai june 2020. dan saya telah mengajukan penjadwalan ulang namun di tolak. jdi saya harus membuat visa baru dan juga berserta seluruh biaya nya. semoga ada kebijaksanaan baru dr EU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.