Pada kunjungan terbaru ke kota Bandung, saya berkesempatan untuk terbang dengan Citilink dari Jakarta ke Bandung untuk pertama kalinya. Opsi ini dipilih guna menghemat waktu perjalanan dan menghindari kemungkinan macet di jalan tol menuju Bandung.
Perjalanan dimulai dengan menuju ke bandara Halim Perdanakusuma dari Aloft Jakarta Wahid Hasyim. Kondisi bandara tergolong sangat ramai pada sore hari. Meski demikian, untungnya tidak ada antrian panjang saat check in sehingga kami segera mendapatkan boarding pass kurang dari 5 menit.
Terdapat lounge Citilink yang bisa diakses dengan membayar, namun kami lebih memilih untuk mendapatkan Starbucks gratis dengan kartu kredit DBS Travel Visa Signature.
Baca juga: Review: Citilink Dining Experiences, Pengalaman Impresif Sepanjang Perjalanan!
Boarding
Salah satu kekurangan dari bandara HLP adalah fasilitas akses ke pesawat yang diharuskan untuk berjalan di luar. Kondisi ini tidak ideal ketika sedang hujan atau cuaca panas akibat teriknya matahari.
Pesawat ATR 72-600 Citilink dengan nomor registrasi PK-GJS ini merupakan pesawat bekas Garuda Indonesia (PK-GAS) yang berusia 2 tahun 3 bulan. Pesawat masih dalam kondisi sangat baik dan terawat.
Akses masuk/keluar pesawat ATR dilakukan di bagian belakang pesawat. Jika Anda ingin menjadi yang pertama keluar dari pesawat, maka pilih kursi di bagian belakang.
Terdapat sebanyak 70 kursi all-Economy Class dengan konfigurasi kursi 2-2 di pesawat ATR 72-600. Perlu diperhatikan jika overhead bin di pesawat ini sangat kecil sehingga koper hand carry berukuran standar tidak akan muat. Petugas akan mengambil koper dan bisa langsung diambil kembali ketika mendarat.
Saya dan Erika duduk di kursi 2C & 2D sedangkan Edwin duduk di 3D.
Hanya terdapat 1 kamar kecil yang saya anggap lebih dari cukup untuk penerbangan regional berdurasi super pendek.
Pushback dimulai pada pukul 15.49 dan pesawat lepas landas pada pukul 15.59.
Menariknya, Citilink memberikan fasilitas cemilan gratis kepada tiap penumpang di penerbangan ini. Saking singkatnya durasi penerbangan dari Jakarta – Bandung, saya bahkan tidak sempat menghabiskan cemilan yang diberikan. Pembagian cemilan ini saya rasa agak kurang perlu untuk penerbangan super singkat ini.
Pre-arrival
Setelah berada di udara selama kurang lebih 20 menit, kapten sudah membuat pengumuman persiapan mendarat. Menempuh kota Bandung kurang dari 1 jam tentunya menjadi sebuah kenyamanan tersendiri.
Pesawat yang membawa kami ke Bandung akan segera menjalani penerbangan kembali ke Jakarta pada pukul 18.00. Kebetulan saya kembali mendapatkan pesawat PK-GJS keesokan harinya dengan awak kabin yang sama untuk penerbangan kembali ke Jakarta.
Penutup
Total, saya membayar Rp 813.000 per orang untuk penerbangan pulang pergi Jakarta – Bandung dengan Citilink. Pada saat ada diskon, Anda bisa mendapatkan tiket mulai dari Rp 600.000+ untuk penerbangan yang sama.
Jika tidak ada delay atau macet di perjalanan menuju ke bandara Halim Perdanakusuma, maka opsi terbang di rute Jakarta – Bandung saya anggap sebagai cara paling cepat & efisien. Saya berhasil menghemat waktu dan tenaga sebelum menjalankan MasterClass Bandung esokan harinya.
Halo , Pinter poin ..
Surprisingly saya suka baca pengalamnya disini menambah wawasan baru buat trip report penerbangan …
saay bari bisa baca sekarang dan komen , anyway noo problem yah ..
untuk penerbangan Bandung-Jakarta-bandung ini saya sering menggunakan nya disamping efisien yah saya pribadi mendapat kan penglaman baru yang seru apalgi say penggemar aviasi …..well selain Citilink awal pengalaman pertama saya menggunakan untuk rute ini dengan menggunakan maskapai Wings Air cukup nyaman ….
so menurut saya worth it ko untuk pengguna yang memerlukan kecepatan dan keefisien diluar unpredictable seperti kemacetan d jakarta menuju dari dan ke Halim atau cuaca yah
Well so keep it Rock Viincet saya suka konten semua ulasan ini ….
Stay Safe !!