Kalau boleh jujur, saya bukan seorang penggemar penerbangan pagi (morning flight). Namun karena satu-satunya penerbangan langsung ke Hong Kong dari Surabaya adalah dengan menggunakan Cathay Pacific, maka mau tidak mau saya harus menggunakan maskapai tersebut walaupun jadwal penerbangan mereka boleh dikata cukup pagi yaitu pukul 08.25 WIB.
- Trip Intro: Sebuah Ulang Tahun di Langit
- Flight Review: Cathay Pacific Business Class A330-300 Surabaya – Hong Kong
- Hotel Review: Cordis Hong Kong
- Lounge Review: SilverKris First Class Lounge Hong Kong
- Flight Review: Singapore Airlines Old Suites A380-800 Hong Kong – Singapore
- Lounge Review: The Private Room Changi Airport
- Flight Review: Singapore Airlines First Class Boeing 777-300 Singapore – Jakarta
- Hotel Review: Aston Pluit
- Flight Review: Garuda Indonesia Business Class Jakarta – Surabaya
Penerbangan Cathay Pacific Rute Surabaya – Hong Kong ini dioperasikan oleh pesawat Airbus A330-300 yang sudah sedikit uzur. Berdasarkan info yang saya peroleh dari Planespotters.net, pesawat yang saya tumpangi ini sudah berusia 8 tahun dan 1 bulan.
Penerbangan ini juga terasa sangat deja vu karena penerbangan kelas bisnis pertama saya adalah dengan Cathay Pacific rute Surabaya – Hong Kong 4 tahun yang lalu. Jadi, penerbangan ini hampir merupakan replikasi dari penerbangan bisnis pertama saya beberapa tahun lalu. Bahkan, jenis pesawat yang digunakan juga sama yaitu Airbus A330-300.
Bedanya, 4 tahun lalu saya tidak kepikiran untuk me-review penerbangan dan 4 tahun kemudian here I am reviewing a flight untuk pembaca setia PinterPoin ๐
Flight Review
Nomor Penerbangan: CX 0780
Jenis Pesawat: Airbus A330-300
Nomor Registrasi: B-LAM
Rute: Surabaya (SUB) – Hong Kong (HKG)
Tanggal: Sabtu, 20 Juli 2019
Waktu Berangkat: 08:25
Waktu Tiba: 14:20
Durasi Penerbangan: 4 jam 55 menit
Kursi: 17K (Window)
Layaknya penerbangan bisnis pada umumnya, penumpang kelas bisnis memiliki area check-in, boarding, dan masuk pesawat tersendiri. Untuk kasus kali inipun tidak berbeda, penumpang kelas bisnis dipersilahkan masuk ke pesawat terlebih dahulu. Kabin kelas bisnis sendiri terletak di bagian depan pesawat sehingga penumpang kelas bisnis memiliki akses ke garbarata tersendiri.
Hard Product
Kursi kelas bisnis Cathay Pacific di armada Airbus A330-300 ini memiliki konfigurasi 1-2-1 dengan tatanan reverse Herringbone. Saya sendiri duduk di kursi 17K yang mana adalah kursi paling belakang dari kabin ini dan terletak di dekat toilet kelas bisnis.
Saya tidak merekomendasikan Anda untuk duduk di kursi 17K karena lokasi-nya yang dekat dengan toilet cukup menganggu. Sudah tidak terhitung berapa banyak kali saya terciprat air dari penumpang yang belum mengeringkan tangan mereka dengan sempurna setelah selesai mengunjungi toilet.
Di bagian depan kursi ini, terdapat In-Flight Entertainment yang cukup besar serta tempat selonjoran kaki yang cukup panjang dan lebar. Saya rasa selama Anda tidak memiliki tinggi diatas 2 meter, Anda tidak akan memiliki masalah untuk berselonjor di kursi kelas bisnis ini. Kualitas dari kursi sendiri sangat bagus. Kursi dan bantal-nya sangat empuk dan tidak memiliki bau apa-apa sampai dengan titik di mana saya lupa bahwa pesawat ini sudah berusia lebih dari 8 tahun ๐ .
Di bagian kiri kursi, terdapat pembatas yang bisa Anda naikkan sebagai tempat armrest sekaligus untuk menambah sedikit privacy.
di bagian kanan kursi, terdapat kontrol untuk IFE serta lampu yang bisa Anda nyalakan untuk bantuan membaca. Di bagian kanan ini juga terdapat berbagai colokan yang bisa Anda gunakan untuk mengisi daya handphone Anda serta merupakan tempat untuk menyimpan/mengambil headset. Anda juga bisa menggunakan tempat headset ini sebagai tempat menyimpan barang berukuran kecil.
Dan tentunya di bagian samping kursi terdapat sandaran yang bisa Anda gunakan untuk menaruh barang Anda yang juga bisa menjadi meja lipat.
Soft Product
Pelayanan yang saya rasakan selama penerbangan ini sangat baik. Pramugari dari Cathay Pacific sangat atentif namun tidak annoying. Selain itu, mereka sangat ramah senyum dan terlihat berusaha sebaik mungkin memberikan pelayanan terbaik pada penumpangnya dan agar mereka merasa nyaman.
Sebagai contoh, ketika saya terlihat sedikit kedinginan, mereka dengan proaktif menawarkan saya selimut untuk menghangatkan diri. Begitu pula ketika minuman yang saya inginkan tidak ada (saya meminta white wine), mereka dengan sigap segera mencari stok white wine dan bahkan menawarkan saya 2 jenis white wine yang tersedia pada penerbangan tersebut.
Sayangnya, kualitas makanan dari penerbangan ini berada di bawah ekspetasi saya tapi hal ini juga mungkin karena saya yang bukan morning person sehingga tidak bisa objektif ketika mencicipi makanan di pagi hari ๐ . Saya memesan Spanish Omelette dengan sosis ayam, kentang, dan tomat walaupun cabin crew merekomendasikan rendang.
Lain-lain
Kamar kecil dari kabin kelas bisnis ini terasa sangat biasa dan saya rasa tidak berbeda dengan kamar kecil di kabin kelas ekonomi maupun premium ekonomi. Sedikit sempit namun saya salut pada cabin crew yang konstan menjaga kebersihan kamar kecil ini. Sekali lagi, saya tidak menyarankan Anda untuk duduk di kursi di bagian paling belakang kabin karena terkadang penumpang lain tidak tahu diri dan secara tidak sengaja mencipratkan air pada Anda ketika tangan mereka tidak sepenuhnya kering setelah selesai menggunakan kamar mandi.
Penutup
Penerbangan menggunakan maskapai Cathay Pacific ini berasa sangat spesial untuk saya terutama karena penerbangan ini menunjukkan betapa banyak saya telah berubah selama periode 4 tahun. Dari yang sebelumnya hanya sekedar ‘naik dan peduli setan’ menjadi ‘naik dan review sebanyak mungkin’. Saya juga mulai mengenal dunia miles & poin 4 tahun lalu melalui penerbangan ini karena salah satu cabin crew di penerbangan tersebut berhasil meyakinkan saya untuk mendaftar Asia Miles, yang mana merupakan Frequent Flyer Program (FFP) pertama saya.
Kembali ke topik, highlight penerbangan kali ini terletak pada cabin crew yang sangat atentif dan kualitas hard product yang cukup baik dari kursi sampai dengan IFE-nya. Untuk 25.000 Asia Miles, saya rasa penerbangan ini sangat worth it bagi Anda yang tinggal di Surabaya dan ingin tiba di Hong Kong pada siang hari di mana Anda bisa langsung check-in di hotel. Apakah penerbangan ini merupakan penerbangan business class terbaik yang pernah saya rasakan? tentu saja tidak. Apakah penerbangan ini terasa spesial bagi saya? absolutely yes!
,.
hi bro. as long as the seat configuration is 1-2-1 i think its worth enough. kalau saya tdk suka kursi 2-2-2 yg membuat privasi kurang terjaga… anyway, thanks atas reviewnya ya krn kebetulan sy pgn coba biz class nya CX dan tdk sabar mencoba segera…. Thanks
note: sy juga selalu duduk depan toilet sih, tapi untungnya mereka sopan2 shgvtdk smp terciprat air… parah banget kalau smp terjadi spt itu
Hi Ele,
Saya merekomendasikan biz Cathay pacific ini, terutama untuk rute medium haul seperti rute Surabaya – Hong Kong ini yang biasanya memiliki seat configuration 1-2-1.
Saya juga menyadari bahwa saya mungkin kebetulan ‘apes’ karena berada 1 kabin dengan orang-orang yang kurang menjaga kesopanan. Tapi lihat positifnya, melalui hal ini saya menyadari bahwa duduk di kursi paling belakang dekat dengan toilet sebaiknya dihindari ๐
Sama seperti saya yang sebisa mungkin menghindari penerbangan pagi, alasannya lebih ke masalah menu breakfast yang itu-itu saja. Makanya kalau terpaksa ambil flight pagi, saya pasti selalu akan pesan special meal yang lebih variatif.
Bagus juga bahwa CX sudah lempar pesawat dengan reverse herringbone seat di J ke SUB sekarang. Dulu konfigurasinya pasti 2-2-2 dengan seat yang lebih pas dibilang premium economy seat.
Halo Martinus,
Betul sekali, terkadang kekurangan lain dari morning flight adalah pilihan menu breakfast yang itu-itu saja.
Sepengetahuan saya, dari 4 tahun lalu rute SUB – HKG sudah dilayani dengan pesawat Airbus A 330-300 dengan konfigurasi 1-2-1. Pesawat dengan konfigurasi seat bisnis 2-2-2 biasanya hanya berada pada penerbangan short-haul seperti Hong Kong – Tokyo.
Wah.. Padahal saya mau coba Sub-Hkg-Hnd…. Berarti Hkg-Hnd pesawat biz yg type Kursi 2-2-2 ya? Anyway… Kalau kita dari Sub pilihan pesawat yang besar hanya 2 ini saja SQ dan CX… Beruntunglah yg di CGK dan DPS pilihannya banjar dan pesadas besar2….
Halo Ele,
Benar sekali, terakhir saya pergi ke Jepang saya menggunakan pesawat biz dengan tipe kursi 2-2-2. Tapi tidak menutup kemungkinan mereka juga akan menggunakan pesawat dengan konfigurasi kursi 1-2-1. Sepengetahuan saya, China Airlines dari Surabaya ke Singapura juga menggunakan pesawat besar dan mungkin juga Garuda Indonesia untuk rute Surabaya – Singapura.
Terima kasih sudah menceriakan siang saya dengan artikel ini. Pas baca soal kecipratan? Cant help laughing.
Kalo pesawat jakarta hongkong seat ini 1-2-1 buat bepergian sekeluarga 4 orang dengan anak 3 tahun apakah ada referensi seat yang perlu sy perhatikan ? baiknya ambil sebaris panjang atau depan blakang, siapatau ada referensi .