Lion Air Group mewakili Malindo Air yang berbasis di Malaysia memberikan press statement perihal kemungkinan kebocoran data penumpang.
Malindo Air menyadari bahwa beberapa data pribadi yang disimpan (hosted on) di lingkungan berbasis cloud kemungkinan telah disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Tim internal Malindo bersama dengan penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki hal tersebut.
Malindo juga bekerja sama dengan konsultan cybercrime independen untuk melaporkan kejadian ini untuk proses penyelidikan.
Malindo Air sudah mengambil dan melakukan langkah-langkah tepat dalam memastikan agar data penumpang tidak terganggu, sesuai Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Malaysia 2010ย (Malaysian Personal Data Protection Act 2010).
Informasi yang Kemungkinan Dicuri
Untuk saat ini, data penumpang di Indonesia masih dinyatakan aman. Jika ada bukti mengenai kebocoran data, maka akan segera dilakukan langkah-langkah sesuai ketentuan.
Lion Air Group menyatakan bahwa mereka tidak menyimpan rincian pembayaran setiap penumpang/pelanggan di dalam server. Sehingga menurut prediksi saya, informasi yang tercuri berupa data pribadi penumpang beserta informasi akun Malindo Miles.
Upaya Pencegahan yang Disarankan
Untuk saat ini, hal yang bisa Anda lakukan adalah mengganti kata sandi Malindo Miles. Penumpang atau pelanggan yang memiliki akun Malindo Miles disarankan untuk segera mengubah kata sandi jika kata sandi digunakan sama pada layanan yang lain secara online.
Pendapat
Sejauh ini, kemungkinan kebocoran data ini nampaknya hanya terjadi pada Malindo Air yang berbasis di Malaysia. Meski demikian, Lion Air Group telah melakukan tindakan tepat menurut peraturan perlindungan data dalam sistem elektronik.
Lion Air Group sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib menurut masing-masing negara yakni Lion Air, Batik Air dan Wings Air di Indonesia; Malindo Air di Malaysia dan Thai Lion Air di Thailand.
Lion Air Group juga saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk menyelidiki lebih lanjut tentang kasus ini.